Gempa bumi dapat mengakibatkan tsunami jika

Gempa bumi dapat mengakibatkan tsunami jika

Bagaimana tsunami dapat terjadi? (RF._.studio/Pexels)

Bobo.id - Saat kita membaca berita dan peringatan gempa bumi dari laman resmi BMKG, terdapat keterangan 'berpotensi tsunami'. 

Tahukah kamu, mengapa gempa bumi dapat memicu terjadinya gelombang tsunami? Sebelum mencari tahu jawabannya, mari kita simak penjelasan tentang tsunami terlebih dahulu. 

Apa Itu Tsunami? 

Dilansir dari Livescience, Wayne Presnell, seorang ahli meteorologi National Oceanic and Atmospheric Administration's National Weather Service Marine and Coastal Services Branch menjelaskan tentang bagaimana ombak terjadi. 

Presnell mengatakan pembentuk utama terjadinya ombak adalah angin. Kecepatan dan durasi angin membantu memengaruhi ukuran dan frekuensi gelombang laut, atau ombak. 

Ombak atau gelombang laut sebenarnya bergerak dengan kecepatan mencapai 805 kilometer per jam. 

Lalu, masih bersumber dari Livescience, tsunami adalah serangkaian gelombang ombak besar, yang keluar karena gempa bumi, letusan gunung berapi, tanah longsor, atau ledakan di bawah laut. 

Sementara menurut National Geographic, tsunami yaitu serangkaian gelombang laut yang mengirimkan gelombang air, yang rata-rata ketinggiannya mencapai lebih dari 30,5 meter. 

Nah, gelombang tsunami ini dapat terjadi jika secara alami terjadi gempa bumi besar di bawah laut, yang pusatnya terletak di batas lempeng tektonik.

Baca Juga: Mengapa Langit di Siang Hari Berwarna Biru? Ini Penjelasannya


Page 2

Grace Eirin Jumat, 8 April 2022 | 13:00 WIB

Gempa bumi dapat mengakibatkan tsunami jika

Bagaimana tsunami dapat terjadi? (RF._.studio/Pexels)

Ketika dasar laut di batas lempeng mengalami naik-turun akibat gempa, maka air di atasnya akan membentuk gelombang-gelombang besar. 

Faktanya, sekitar 80 persen tsunami terjadi di 'Cincin Api' Samudra Pasifik.

Cincin Api adalah sebuah jalur berbentuk tapal atau sepatu kuda yang terdiri dari lebih dari 450 gunung berapi di tepi Samudra Pasifik.

Di wilayah Cincin Api ini, aktivitas geologisnya termasuk tinggi, sehingga pergeseran tektonik sering mengakibatkan gempa dan aktivitas gunung berapi. 

Jadi, alasan mengapa gempa bumi dapat memicu terjadinya gelombang tsunami adalah karena pergerakan lempeng di bawah laut menyebabkan gelombang laut besar terbentuk. 

Ini seperti saat kamu menuangkan air di dalam gelas, kemudian goyangkan dasar gelasnya, maka air di dalam gelas bisa ikut bergoyang. 

Gelombang Laut Terbesar dalam Sejarah

Gelombang laut yang kuat diketahui juga terjadi karena adanya gempa bumi bawah laut hingga tanah longsor. 

Jika sudah terjadi gelombang laut yang jauh lebih besar dari ukuran umunya, ombak akan berbahaya.

Baca Juga: Mengapa Hewan Bisa Punah karena Pemanasan Global? Ini Hubungan Keduanya


Page 3


Page 4

Gempa bumi dapat mengakibatkan tsunami jika

RF._.studio/Pexels

Bagaimana tsunami dapat terjadi?

Bobo.id - Saat kita membaca berita dan peringatan gempa bumi dari laman resmi BMKG, terdapat keterangan 'berpotensi tsunami'. 

Tahukah kamu, mengapa gempa bumi dapat memicu terjadinya gelombang tsunami? Sebelum mencari tahu jawabannya, mari kita simak penjelasan tentang tsunami terlebih dahulu. 

Apa Itu Tsunami? 

Dilansir dari Livescience, Wayne Presnell, seorang ahli meteorologi National Oceanic and Atmospheric Administration's National Weather Service Marine and Coastal Services Branch menjelaskan tentang bagaimana ombak terjadi. 

Presnell mengatakan pembentuk utama terjadinya ombak adalah angin. Kecepatan dan durasi angin membantu memengaruhi ukuran dan frekuensi gelombang laut, atau ombak. 

Ombak atau gelombang laut sebenarnya bergerak dengan kecepatan mencapai 805 kilometer per jam. 

Lalu, masih bersumber dari Livescience, tsunami adalah serangkaian gelombang ombak besar, yang keluar karena gempa bumi, letusan gunung berapi, tanah longsor, atau ledakan di bawah laut. 

Sementara menurut National Geographic, tsunami yaitu serangkaian gelombang laut yang mengirimkan gelombang air, yang rata-rata ketinggiannya mencapai lebih dari 30,5 meter. 

Nah, gelombang tsunami ini dapat terjadi jika secara alami terjadi gempa bumi besar di bawah laut, yang pusatnya terletak di batas lempeng tektonik.

Baca Juga: Mengapa Langit di Siang Hari Berwarna Biru? Ini Penjelasannya

Tim | CNN Indonesia

Sabtu, 23 Okt 2021 08:00 WIB

Gempa bumi dapat mengakibatkan tsunami jika

Istilah tsunami digunakan untuk menggambarkan gelombang laut yang tinggi. Berikut penyebab tsunami serta jenis gempa yang berpotensi tsunami. (Ilustrasi Foto: Istockphoto/Ig0rZh)

Jakarta, CNN Indonesia --

Istilah tsunami digunakan untuk menggambarkan gelombang laut yang tinggi. Kata tsunami sendiri berasal dari bahasa Jepang "tsu" yang artinya pelabuhan dan "nami" yang artinya gelombang.

Namun secara ilmiah, tsunami adalah gelombang air laut yang tinggi dan cepat, yang disebabkan karena pergerakan tiba-tiba di dasar laut.

Tercatat, tsunami hebat pernah melanda pada 2004 dan 2011. Menurut laman tsunami.org, penyebab paling umum terjadinya tsunami adalah gempa bumi.


Lalu bisakah gempa bumi di daratan menyebabkan tsunami? Adakah jenis gempa yang bisa menyebabkan tsunami?

Berikut penyebab tsunami dan jenis gempa yang berpotensi tsunami.

Potensi Gempa terhadap Tsunami

Gempa bumi dapat mengakibatkan tsunami jika
s coastline. AFP PHOTO / FREDERICK FLORIN / AFP PHOTO / FREDERICK FLORIN" title="Ilustrasi seismograf" />Potensi gempa terhadap tsunami dan kekuatan gempa berpotensi tsunami (Foto: AFP Photo/Frederick Florin)

Magnitudo disebut salah satu faktor yang mempengaruhi timbulnya tsunami, namun banyak rangkaian lain yang bisa menjadi penyebab tsunami.

Merangkum laman USGS (BMKG Amerika), penyebab tsunami biasanya terjadi pada gempa di laut dalam yang menggeser lempeng-lempeng tektonik di dasar laut.

Besaran magnitudo menurut Pusat Peringatan Tsunami Pasifik ada pedoman besaran kekuatan gempa yang menyebabkan tsunami.

  • Magnitudo di bawah 6,5: Gempa besaran magnitudo ini sangat kecil kemungkinannya memicu tsunami
  • Magnitudo antara 5,6 sampai 7,5: Gempa besaran magnitudo ini biasanya jarang menghasilkan tsunami yang menimbulkan kerusakan atau korban jiwa. Jika terjadi, kemungkinan disebabkan efek lanjutan seperti tanah longsor atau longsor bawah laut.
  • Magnitudo antara 7,6 sampai 7,8: Gempa besaran magnitudo ini dapat menyebabkan tsunami yang merusak apalagi jika terjadi di dekat pusat gempa.
  • Magnitudo 7,9 ke atas: Gempa dengan besaran magnitudo ini bisa sangat merusak dengan cakupan yang luas apalagi jika terjadi di dekat pusat gempa. Perubahan permukaan laut akan terjadi secara signifikan dan terdapat kemungkinan adanya gempa susulan berkekuatan 7,5 atau lebih besar.

Faktor Alam Penyebab Tsunami

Gempa bumi dapat mengakibatkan tsunami jika
Faktor alam penyebab tsunami selain gempa bawah laut (Ilustrasi Foto: Istockphoto/johnnorth)

Selain gempa bawah laut, ada faktor alam lain yang mendorong terjadinya tsunami, yaitu:

Permukaan bumi terdiri dari banyak lempengan yang menyatukan benua di dasar laut. Lempengan ini bergerak beberapa milimeter per tahun.

Pergerakan menyebabkan lempengan tektonik saling bertumbukan. Tubrukan itu yang kemudian menciptakan pergerakan di dasar laut dan mengganggu keseimbangan air di atasnya.

Kawasan Samudra Pasifik memiliki banyak zona subduksi (cincin api). Menurut situs Tsunami.org, sembilan puluh persen gempa bumi di dunia terjadi di lingkaran cincin api. Lingkaran cincin api tersebar dari Chili, Alaska, Jepang, hingga Indonesia.

Selain kedua faktor diatas, faktor alam lain yang bisa menyebabkan terjadinya tsunami adalah longsor bawah laut, hantaman benda langit yang jatuh dan mendarat di laut seperti meteor.

Yang Dilakukan Jika Terjadi Tsunami


BACA HALAMAN BERIKUTNYA

TOPIK TERKAIT

Selengkapnya