Jelaskan mengapa setiap kita bekerja harus diawali dengan niat ikhlas

Kita pasti memulai berbagai kegiatan atau pekerjaan kita dari niat. Niat merupakan sebuah dorongan dari hati kita untuk mencapai tujuan tertentu dan menjadi pondasi dalam setiap perbuatan kita. Niat bisa berupa ucapan di mulut atau hanya muncul di dalam pikiran.

Banyak orang berpendapat bahwa niat yang baik akan berbuah baik, dan begitu pula sebaliknya. Pendapat tersebut ada benarnya, lho. Berikut ini merupakan lima alasan kenapa kita perlu mengawali setiap kegiatan kita dengan niat yang baik.

1. Pekerjaan jadi lebih mudah diselesaikan

Jelaskan mengapa setiap kita bekerja harus diawali dengan niat ikhlas
Jelaskan mengapa setiap kita bekerja harus diawali dengan niat ikhlas
Unsplash.com/Avel Chuklanov

Semua pekerjaan yang dimulai dari niat baik akan terasa lebih mudah. Hal ini karena kita menjalaninya dengan ikhlas dan tanpa keterpaksaan. Misalnya, pekerjaan di kantor akan lebih mudah diselesaikan bila kita memang berniat untuk menyelesaikannya tepat waktu sebagai sebuah kewajiban.

Bandingkan kalau kita gak berniat mengerjakannya karena gak menganggap tugas tersebut sebagai kewajiban, pekerjaan pun akan terasa sulit dikerjakan.

2. Membuat kita fokus dengan pekerjaan

Jelaskan mengapa setiap kita bekerja harus diawali dengan niat ikhlas
Jelaskan mengapa setiap kita bekerja harus diawali dengan niat ikhlas
Pixabay.com/id/RAEng_Publications

Dalam bekerja, niat bisa diartikan sebagai tujuan. Melakukan pekerjaan harus diawali dengan niat dan hati yang baik sehingga kita lebih fokus dalam menyelesaikan setiap kegiatan kita. Kita pun gak akan mudah terpengaruh dengan berbagai distraksi atau halangan yang akan mengganggu kegiatan kita tersebut.

Misalnya saat ada rekan kerja yang mengajak nongkrong bareng saat bos gak ada di jam kerja, coba deh ingat kembali apa niat awalmu. Kalau niatmu bekerja karena ingin mencari rezeki halal, melakukan hal tersebut tentu bertentangan dengan niat baikmu.

Baca Juga: Niat, Tata Cara, dan Keutamaan Puasa Asyura pada Tanggal 10 Muharam

3. Dengan niat baik, kita gak akan mudah menyerah saat mengalami kegagalan

Jelaskan mengapa setiap kita bekerja harus diawali dengan niat ikhlas
Jelaskan mengapa setiap kita bekerja harus diawali dengan niat ikhlas
Pexels.com/Andrea Piacquadio

Dengan niat baik, kita gak akan mudah menyerah saat mengalami kegagalan. Niat tersebut akan 'memaksa' kita untuk terus mengejarnya sampai kita meraihnya. Sebagai contoh, kita ingin lolos beasiswa S2 ke luar negeri karena ingin mencari pengalaman dan memperkaya ilmu. Kita pun akan tetap semangat untuk mengejar berbagai beasiswa luar negeri meski sudah ditolak berkali-kali.

Lain halnya jika kita berniat ingin lolos beasiswa karena hanya ingin dipuji teman atau tetangga. Kita mungkin akan kehilangan semangat saat kita gak kunjung mendapatkannya. Bahkan, semangat kita akan hilang bila kita mendapatkan sindiran dari orang lain.

4. Mencegah kita dari perasaan kecewa

Jelaskan mengapa setiap kita bekerja harus diawali dengan niat ikhlas
Jelaskan mengapa setiap kita bekerja harus diawali dengan niat ikhlas
Pexels.com/Ketut Subiyanto

Niat baik akan menghindarkan kita dari perasaan kecewa, dan begitu pula sebaliknya. Misalnya, kita berniat membantu orang lain karena kita ingin dibantu saat kita susah nanti. Pada saat kita butuh bantuan dan ternyata orang yang sudah kita tolong tadi gak mau gantian menolong kita, kita pun akan sakit hati.

Contoh lainnya, bila kita belajar dengan niat untuk mengembangkan kemampuan diri, maka kita gak akan begitu kecewa saat ternyata mendapatkan nilai ujian yang kurang sesuai harapan.

Sebaliknya jika kita berniat belajar hanya karena ingin mendapatkan nilai ujian tertinggi dan dipuji teman sekelas atau guru dan ternyata kita gagal, kita sendiri yang akan kecewa. Karena itu, lebih baik niatkan semuanya hanya karena mengharap ridho Tuhan.

5. Mendapatkan pahala

Jelaskan mengapa setiap kita bekerja harus diawali dengan niat ikhlas
Jelaskan mengapa setiap kita bekerja harus diawali dengan niat ikhlas
Unsplash.com/Patrick Fore

Yang gak kalah penting, niat baik akan berbuah pahala buat kita sendiri, dan begitu pula sebaliknya. Setiap orang akan mendapatkan pahala sesuai dengan apa yang diniatkan dari setiap kegiatannya. Kita semua tentu ingin dong dapat pahala dan berkah dalam setiap kegiatan kita? 

Nah, itulah tadi lima alasan kenapa kita perlu mengawali kegiatan kita dengan niat yang baik. Memang bukan hal yang mudah untuk menerapkannya dalam setiap kegiatan, tapi kita perlu belajar membiasakannya untuk kebaikan diri kita sendiri. Tetap semangat!

Baca Juga: 5 Alasan Mengapa Kamu Harus Bercerita Jika Sedang Tidak Baik-baik Saja

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Kajian Online Penyejuk Iman (KOPI Ramadan) kembali digelar. Kali ini mengangkat tema mengikhlaskan amal. Ustadz Dr. Sus Budiharto, S.Psi., M.Si., Psi. dalam kajiannya mengulas tips agar selalu tenang dan bahagia setelah beramal. Menurutnya, perkara paling dasar adalah mengikhlaskan diri kepada Allah sebagai syarat utama diterimanya amal ibadah.

Ikhlas merupakan amalan hati yang perlu mendapatkan perhatian khusus secara mendalam dan dilakukan secara terus-menerus. Baik ketika hendak beramal, sedang beramal, maupun ketika sudah beramal. Hal ini dilakukan agar amalan yang dilakukan bernilai di hadapan Allah.

Sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-Bayyinah ayat 5 yang artinya “Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus ….”

Maksud dari agama yang lurus dari ayat tersebut adalah kita terjauhkan dari hal-hal syirik dan menuju kepada tauhid. Disinilah kedudukan ikhlas yang begitu penting dalam amal ibadah, agar amalan-amalan tidak sia-sia dan tidak mendapatkan azab di dunia maupun akhirat kelak.

Ustadz Sus Budiharjo dalam tausiyahnya memaparkan agar tidak berharap kepada manusia ketika beramal, melainkan berharap hanyalah kepada Allah. Caranya yakni dengan menanyakan kepada diri sendiri mengenai hal yang dilakukan. Apakah kita melakukan ini untuk teman, kerabat, kantor, bangsa, atau untuk Allah?

“Hal ini perlu dilakukan agar hati kita tertata untuk terus menumbuhkan rasa ikhlas di hati. Sehingga apabila mendapatkan cacian atau hinaan dari oranglain, kita tidak merasa sedih. Karena pada hakikatnya kita melakukan itu hanyalah untuk Allah,” terangnya.

Allah menyeru hamba-Nya dalam QS. Al-Ikhlas pada kalimat Qul atau katakanlah. “Mengatakan bahwa Allah itu Maha Esa dan semua yang dilakukan hanya untuk Allah, serta apapun yang telah dilakukannya diserahkan hanya kepada-Nya. Sebab tidak ada yang dapat disetarakan dengan-Nya,” jelasnya.

Ustadz Sus Budiharjo menambahkan, InsyaAllah dengan melakukan hanya karena-Nya, kita mencintai Allah dan sebaliknya. Jika kita diuji kita bersyukur, jika dikhianati kita bersyukur, sebab kita melakukannya hanya karena Allah. Untuk itu kita menjadi lebih tulus, ikhlas dan bahagia.

“Jangan menggantungkan amalan itu untuk mendapatkan pujian dari manusia. Alhamdulillah kalau dapat pujian, kalau dapat makian kita terima dan setelah itu memohon kepada Allah,” pungkasnya. (SF/RS)

Jelaskan mengapa setiap kita bekerja harus diawali dengan niat ikhlas

selamat menunaikan ibadah puasa Copy

Suasana hari pertama puasa ramadhan terasa tenang. Jalan-jalan tak seperti biasanya yang ditandai dengan kemacetan. Tapi kali ini meski ramai, tapi tak ada kemacetan. Hal ini bisa jadi karena seperti biasanya pada hari pertama puasa, jam masuk kantor Pegawai Negeri Sipil ( PNS), lebih siang. Ketenangan itu adalah salah satu sisi yang dapat kita rasakan pada hari pertama puasa. Sesungguhnya yang lebih penting adalah bagaimana kita mengisi ramadhan agar setiap hari menjadi bermakna ibadah. Apapun pekerjaan yang kita lakukan dapat bernilai ibadah kepada Allah. Agar pekerjaan bernilai ibadah, kita harus mendahului setiap pekerjaan dengan membaca basmalah. Artinya tak ada pekerjaan yang kita lakukan kecuali dengan menyebut nama Allah. Kita berharap setiap pekerjaan yang kita lakukan dinilai Allah sebagai amal kebaikan, itu yang pertama. Yang kedua, niat. Setelah berserah diri kepada Allah dengan membaca basmalah, kita fokus untuk meniatkan bahwa apapun pekerjaan yang kita lakukan diniatkan karena Allah. "Sesungguhnya semua amal perbuatan itu tergantung pada niat, dan sesungguhnya bagi tiap-tiap orang sesuai dengan apa yang ia niatkan..." ( HR.Bukhari dan Muslim). Jika  Anda seorang profesional sedang menekuni penelitian, niatkan penelitian itu karena Allah agar dapat bermanfaat untuk orang banyak. Bukankah sebaik-baik manusia adalah orang bermanfaat untuk orang lain. Oleh karena itu nilai setiap pekerjaan sangat ditentukan niat. Bahkan untuk ibadah puasa, harus dilandasi dengan niat. Bahkan tak ada puasa tanpa niat sebagaimana hadis yang diriwayatkan Ahmad dan Tirmizi. "Barangsiapa yang tidak berniat puasa sebelum fajar, maka tidak ada puasa baginya" ( HR: Ahmad dan At Tirmizi). Jika Anda seorang staf yang melayani niatkanlah pekerjaan itu karena Allah dan berikanlah pelayanan terbaik sehingga pekerjaan Anda bernilai ibadah. Insya Allah, dengan berserah diri kepada Allah dan dengan niat ikhlas kepada Allah kita dapat melaksanakan pekerjaan di ramadhan bernilai ibadah. Sehingga, ramadhan ini lebih bermakna dan lebih bernilai disisi Allah. Amin.