Jelaskan hal-hal yang harus diperhatikan saat menyajikan teks berita

Jelaskan hal-hal yang harus diperhatikan saat menyajikan teks berita

Jelaskan hal-hal yang harus diperhatikan saat menyajikan teks berita
Lihat Foto

KOMPAS.com/Gischa Prameswari

Ilsutrasi teknik penyampaian berita

Oleh: Nolilita, Guru SMPN Binaan Khusus Kota Dumai, Riau

KOMPAS.com - Berita merupakan sarana untuk mendapatkan sejumlah informasi yang terjadi di sekitar kita. Seperti yang kita ketahui bahwa sebuah berita bisa disampaikan secara lisan atau tulisan.

Banyak manfaat yang kita peroleh setelah membaca atau mendengar berita. Manfaat dapat diartikan sebagai hasil pemaknaan terhadap suatu berita.

Menurut KBBI, berita diartikan sebagai kabar, cerita, atau keterangan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat, terutama yang resmi atau laporan pers.

Teks berita adalah teks yang dibuat untuk memberikan kabar, mengenai kejadian atau peristiwa yang dibuat secara resmi dengan laporan pers.

Baca juga: Pengertian Teks Berita

Untuk meyajikan atau menyampaikan sebuah berita ada beberapa hal yang perlu perhatikan agar dalam menyajikan berita menjadi menarik dan juga hal-hal yng penting bisa diinformasikan. Beirkut hal yang harus diperhatikan: 

Sebelum kita menyampaikan berita terlebih dahului kita mewawancarai narasumber terkait berita yang akan kita sampaikan. Sebaiknya mencari sumber berita lain agar berita yang kita sajikan lebih akurat dan terkini.

  • Penggunaan Adiksimba dalam menyajikan teks berita

Setelah mendapatkan bahan berita, kemudian menyusun data pokok dengan berbantu ADIKSIMBA. Dengan bantuan ADIKSIMBA, berita yang akan kita sajikan terlihat menarik.

  • Sampaikan berita dengan bahasa santun dan lugas

Menyampaikan berita dengan Bahasa yang santun dan lugas agar penonton atau pendengar tidak salah paham terhadap isi berita. 

Baca juga: Apa itu Angle Berita?

Cara membaca berita

Ada beberapa yang dapat dilakukan saat kita akan menyampaikan atau membaca berita yang benar, seperti berikut ini:

Penggunaan intonasi yang jelas

Dalam membaca teks berita, intonasi diperlukan dalam ketepatan dan juga kecermatan pada setiap kata dan kalimatnya.

Seorang pembaca sebaiknya dapat mengatur volume suara, mampu memilih kata atau kalimat mana yang disuarakan dengan memperhatikan penekanan, keras, lemah, maupun lembut dalam penyampaiannya.

Memperhatikan artikulasi

Artikulasi merupakan suatu kejelasan dalam pelafalan atau pengungkapan kata-kata yang akan kita ucapkan.

Kemampuan tersebut dibutuhkan pembaca berita, karena jika ada kata yang tidak jelas artikulasinya akan memberikan kesan tidak enak. Seakan-akan sedang bergumam tidak jelas. 

Kesalahan penggunakan artikulasi menjadi sangat fatal, apabila pendengar mengalami pergeseran makn atau bermakna ambiugitas dari apa yang dimaksud oleh pembaca berita.

Baca juga: Teras Berita (Lead): Pengertian dan Fungsinya

Memperhatikan volume suara

Hal terpenting dalam menyampaikan berita salah satunya adalah memperhatikan volume suara, karena itu merupakan tingkat kekuatan dan kenyaringan suara saat dalam pengucapan kata.

Volume suara harus menjadi pertimbangkan bagi pembaca berita. Keras-lemahnya suara serta kenyaringan suara sebaiknya diukur oleh pembaca berita agar berita tersampaikan dengan baik dan benar kepada pendengar.

Penggunaan irama dalam membaca berita 

Selain volume yang perlu diperhatikan, irama adalah suatu kecepatan dalam membaca sebuah berita agar berita menjadi lebih menarik.

Dalam membaca berita penggunaan irama yang baik agar tidak terkesan buru-buru dalam berimprovisasi, walaupun dalam keadaan formal tetapi nyaman untuk didengarkan.

Kita sebagai pembeca berita bisa melatih tempo dalam membaca berita disesuaikan dengan durasi tayang dalam berita tersebut.

Selain itu juga kita harus memberi jeda agar berita yang dibaca tersampaikan dengan benar. Pastikan kita tidak terlalu cepat, terburu-buru atau lambat dalam membaca sebuah berita.

Baca juga: Mengenal Foto Jurnalistik, Pelaporan Berita Lewat Foto

Menjaga sikap tubuh yang tegap

Salah satu yang menjadi perhatian penonton adalah sikap tubuh atau bahasa tubuh saat membaca atau menyampaikan teks berita. 

Dalam teknik membaca berita dengan baik, bisa dilakukan dengan menjaga postur tubuh tetap tegap dan menyakinkan sehingga kita terlihat profesional.

Perhatikan tatapan mata

Ada hal yang sering terlupakan oleh kita yaitu tatapan mata. Dalam hal ini tatapan mata sebaiknya terlihat netral dan fokus, agar kita tampak lebih percaya diri.

Tatapan yang dimaksudkan di sini seperti tidak boleh memutar mata, melirik atau gerakan mata lain.

Apabila tatapan mata seperti kebingungan selama membaca berita bisa menunjukkan unsur ketidakpercayaan diri. Jadi sebaiknya pastikan tatapan mata lurus ke penonton dan fokus.

Penyesuaian konteks

Dalam membaca atau menyampaikan berita sebaiknya kita menyesuaikan gaya pembacaan berita dengan konteks atau tema yang akan kita bacakan.

Sekiranya berita yang akan disampaikan tersebut merupakan berita formal, sebaiknya kita juga menggunakan gaya formal. Namun apabila acara tersebut santai, sebaiknya kita jangan terlalu kaku dalam membawakan berita tersebut dan jangan teralu menggunakan bahasa baku.

Baca juga: Perbedaan Wawancara dan Reportase dalam Teknik Peliputan Berita

Tetap tenang saat ada kesalahan teknis

Banyak kejadian yang tidak terduga salah satunya adanya kesalahan teknis. Kesalahan itu bisa saja terjadi pada saat melakukan pembacaan berita.

Walaupun demikian kita selaku pembaca berita sebaiknya tetap menjaga sikap tetap tenang dan mampu mengalihkan perhatian penonton dengan tetap tenang dan selalu stabil. Hal itu merupakan kemampuan yang patut dimiliki oleh pembaca berita.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Cara menulis berita yg baik serta benar tentu perlu di perhatikan. sebab berita yang di nantinya dimuat di media massa akan mempunyai kiprah yang sangat penting sehingga menjadi asal info buat masyarakat.

berita sendiri ialah berita baru tentang suatu hal yg sedang terjadi, umumnya informasi akan dirancang mengikuti menggunakan insiden-insiden hangat yg sedang menjadi perbincangan publik atau poly orang. Wartawan artinya sosok pelapor atau pembuat berita, menjadi seseorang wartawan tentu terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dan tidak boleh dari-asalan ketika sedang membuat sebuah informasi.

Perlu adanya penggalian liputan sedalam-dalamnya pada sebuah insiden sebelum menulis sebuah info, hal ini dilakukan guna memenuhi berita yg diharapkan oleh masyarakat. dalam membuat informasi diperlukan sebuah keterampilan dan penguasaan dasar penulisan supaya pesan yang ingin disampaikan dapat dimengerti serta tersampaikan menggunakan baik pada audience (rakyat). Dirangkum asal berbagai asal, berikut merupakan 7cara menghasilkan info yg baik serta sahih yg wajib diperhatikan.

Temukan peristiwa Hangat


Cara membentuk informasi pertama ialah Anda harus menemukan sebuah insiden hangat buat dipublikasikan. Hal tadi Lantaran insiden yang sedang menjadi perbincangan, akan sangat banyak dicari gosip serta kebenarannya.

misalnya Anda bisa memakai insiden-insiden mirip bencana alam, kebakaran, kecelakaan serta insiden lainnya yang menarik perhatian poly orang. Jika Anda tidak mendapati kejadian atau peristiwa tersebut maka bisa dilakukan pencarian topik lainnya, contoh insiden unik dan masih poly lagi.

Mencari sumber


sesudah Anda mendapatkan peristiwa viral atau unik yang layak buat diangkat, selanjutnya bisa melakukan pencarian asal. Pencarian sumber ini dilakukan guna penghasil informasi mendapatkan gosip yang sempurna serta jua benar buat diteruskan kepada masyarakat luas.

tidak hanya itu, pencarian asal ini jua bertujuan supaya gosip yg didesain dapat seksama. Pencarian asal ini dapat dilakukan menggunakan cara menemui saksi mata, aparat kepolisian serta lainnya Bila insiden yg akan diangkat mengenai tindakan kriminal ataupun kecelakaan contohnya.

Penggalian Data


kemudian, Anda perlu melakukan ekskavasi data lebih dalam buat menerima berita selengkap mungkin. dalam penggalian data ini ada tiga tahapan, yakni wawancara, observasi dan juga melakukan dokumentasi.

Wawancara dilakukan buat mengetahui secara runtut bagaimana peristiwa tersebut terjadi, lalu Jika terdapat korban Anda juga akan mendapatkan informasi tentang datanya dan seterusnya. kemudian, observasi lapangan dilakukan dengan tujuan agar Anda dapat mengamati secara pribadi bagaimana keadaan pada sekitar, ini jua akan membantu Anda menggambarkan lokasi kurang lebih pada menghasilkan isu.

kemudian, Anda jua perlu melakukan dokumentasi, proses ini dapat dilakukan menggunakan mengumpulkan data yang asal berasal asal lain seperti buku, file atau dokumen krusial lainnya yg menunjang suatu peritiwa yg sudah diangkat.

Unsur 5W1H harus Diperhatikan


pada membuat informasi penting buat tetap memperhatikan unsur 5W1H. Bagi Anda yang belum tahu apa itu, berikut merupakan penjelasannya:

  • What (Apa): peristiwa apa yg sedang terjadi
  • Who (Siapa): siapa saja yang terlibat pada peristiwa
  • Where (di mana): pada mana insiden itu terjadi
  • When (Kapan): kapan insiden itu terjadi
  • Why (Mengapa): mengapa insiden itu bisa terjadi
  • How (Bagaimana/Berapa): bagaimana proses terjadinya insiden tersebut.Perhatikan Headline (Judul berita)

    dalam menghasilkan informasi, salah satu yg sangat penting buat menjadi perhatian adalah judul atau headline info. Hal tersebut Karena judul adalah perwakilan asal seluruh isi berita yg akan disampaikan pada nantinya.

buat membuat judul isu dapat dikatakan mudah-gampang sulit, sebab Anda tidak boleh membuat judul yang terlalu panjang dan usahakan sesingkat mungkin tetapi permanen mewakili semua isi informasi. tak hanya itu, Anda juga harus menghasilkan judul informasi Anda semenarik mungkin supaya membentuk warga tertarik.


Selanjutnya merupakan menulis teras isu atau lead yg adalah bagian alinea pertama pada pada sebuah gosip. umumnya teras informasi ini ditulis dengan relatif singkat sebesar 35 istilah serta diawali dengan unsur Who (siapa) dan What (Apa).

Jika Anda ingin memakai sebuah kutipan pernyataan asal narasumber, disarankan buat menuliskan dengan seminim mungkin. untuk penulisan informasi mengenai peristiwa biasanya unsur waktu dan daerah akan diletakkan pada paragraf akhir.


sesudah itu, Anda baru dapat melanjutkan penulisan berita dengan menuliskan isinya. Isi informasi ialah gosip lebih jelasnya terhadap suatu peristiwa yg akan disampaikan pada audience atau masyarakat.

untuk menulis berita, usahakan Anda perlu menyusun beberapa paragraf yg terdiri asal 3 sampai 4 kalimat saja. Hal ini bertujuan supaya pembaca atau audience simpel pada memahaminya.