Apa tujuan allah swt menciptakan manusia dalam surat al-hujurat ayat 13

Apa tujuan allah swt menciptakan manusia dalam surat al-hujurat ayat 13
Surat Al Hujurat ayat 13 kandungan, makna dan keutamaanya patut diketahui Kaum Muslimin. (Foto: Freepik)

Tim iNews.id Selasa, 28 September 2021 | 14:54 WIB

SURAT  Al Hujurat ayat 13 kandungan, makna dan keutamaanya patut diketahui Kaum Muslimin.  Surat Al Hujurat berada di urutan ke-49 dengan 18 ayat. Surat Al Hujurat termasuk golongan Madaniyyah.

Surat ini terutama pada ayat 13 mengingatkan manusia untuk saling mengenal satu dengan yang lainnya. Adapun bunyi Surat Al Hujurat ayat 13 yakni:  

BACA JUGA:
Surat Al Hujurat Ayat 13: Arti, Latin, Makna

يٰۤاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقۡنٰكُمۡ مِّنۡ ذَكَرٍ وَّاُنۡثٰى وَجَعَلۡنٰكُمۡ شُعُوۡبًا وَّقَبَآٮِٕلَ لِتَعَارَفُوۡا‌ ؕ اِنَّ اَكۡرَمَكُمۡ عِنۡدَ اللّٰهِ اَ تۡقٰٮكُمۡ‌ ؕ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيۡمٌ خَبِيۡرٌ

Yaaa ayyuhan naasu innaa khalaqnaakum min zakarinw wa unsaa wa ja'alnaakum shu'oobanw wa qabaaa'ila lita'aarafoo inna akramakum 'indal laahi atqaakum innal laaha 'Aleemun khabeer

Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti.

Sementara Kementerian Agama menjelaskan tafsir dan makna Surat Al Hujarat ayat 13 yakni; 

Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, yakni berasal dari keturunan yang sama yaitu Adam dan Hawa. Semua manusia sama saja derajat kemanusiaannya, tidak ada perbedaan antara satu suku dengan suku lainnya. Kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal dan dengan demikian saling membantu satu sama lain, bukan saling mengolok-olok dan saling memusuhi antara satu kelompok dengan lainnya. Allah tidak menyukai orang yang memperlihatkan kesombongan dengan keturunan, kekayaan atau kepangkatan karena sungguh yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Karena itu berusahalah untuk meningkatkan ketakwaan agar menjadi orang yang mulia di sisi Allah. Sungguh, Allah Maha Mengetahui segala sesuatu baik yang lahir maupun yang tersembunyi, Mahateliti sehingga tidak satu pun gerak-gerik dan perbuatan manusia yang luput dari ilmu-Nya.

Dalam ayat ini, dijelaskan bahwa Allah menciptakan manusia dari seorang laki-laki (Adam) dan seorang perempuan (Hawa) dan menjadikannya berbangsa-bangsa, bersuku-suku, dan berbeda-beda warna kulit bukan untuk saling mencemoohkan, tetapi supaya saling mengenal dan menolong. Allah tidak menyukai orang-orang yang memperlihatkan kesombongan dengan keturunan, kepangkatan, atau kekayaannya karena yang paling mulia di antara manusia pada sisi Allah hanyalah orang yang paling bertakwa kepada-Nya. Kebiasaan manusia memandang kemuliaan itu selalu ada sangkut-pautnya dengan kebangsaan dan kekayaan. Padahal menurut pandangan Allah, orang yang paling mulia itu adalah orang yang paling takwa kepada-Nya. Diriwayatkan oleh Ibnu hibban dan at-Tirmidhi dari Ibnu 'Umar bahwa ia berkata: Rasulullah saw melakukan tawaf di atas untanya yang telinganya tidak sempurna (terputus sebagian) pada hari Fath Makkah (Pembebasan Mekah). Lalu beliau menyentuh tiang Ka'bah dengan tongkat yang bengkok ujungnya. Beliau tidak mendapatkan tempat untuk menderumkan untanya di masjid sehingga unta itu dibawa keluar menuju lembah lalu menderumkannya di sana. Kemudian Rasulullah memuji Allah dan mengagungkan-Nya, kemudian berkata, "Wahai manusia, sesungguhnya Allah telah menghilangkan pada kalian keburukan perilaku Jahiliah. Wahai manusia, sesungguhnya manusia itu ada dua macam: orang yang berbuat kebajikan, bertakwa, dan mulia di sisi Tuhannya. Dan orang yang durhaka, celaka, dan hina di sisi Tuhannya. Kemudian Rasulullah membaca ayat: ya ayyuhan-nas inna khalaqnakum min dhakarin wa untsa¦ Beliau membaca sampai akhir ayat, lalu berkata, "Inilah yang aku katakan, dan aku memohon ampun kepada Allah untukku dan untuk kalian. (Riwayat Ibnu hibban dan at-Tirmidhi dari Ibnu 'Umar).

Sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Mengetahui tentang apa yang tersembunyi dalam jiwa dan pikiran manusia. Pada akhir ayat, Allah menyatakan bahwa Dia Maha Mengetahui tentang segala yang tersembunyi di dalam hati manusia dan mengetahui segala perbuatan mereka.

Editor : Vitrianda Hilba Siregar

TAG : Alquran Saling Kenal Sesama Manusia

Apa tujuan allah swt menciptakan manusia dalam surat al-hujurat ayat 13
Ilustrasi berdoa. ©Shutterstock

TRENDING | 5 Maret 2022 07:00 Reporter : Tantiya Nimas Nuraini

Merdeka.com - Surat Al Hujurat termasuk ke dalam golongan surat Madaniyah. Di mana surat ini diturunkan setelah Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah. Al Hujurat sendiri memiliki makna kamar-kamar. Atau bisa diartikan dengan kamar tempat kediaman Nabi Muhammad SAW bersama istri-istri beliau.

Dari satu surat, Al Hujurat ayat 13 sering kali menjadi sorotan. Hal ini karena dalam ayat tersebut tidak menggunakan panggilan kepada orang beriman saja. Melainkan ditujukan kepada seluruh umat manusia.

Surat Al Hujurat ayat 13 ini juga berisikan prinsip dasar dalam hubungan antar manusia. Pada ayat tersebut ditegaskan kesatuan asal usul umat manusia dengan menunjukkan derajat kemanusiaan yang selalu sama di sisi Allah SWT. Tujuan diturunkannya surat Al Hujurat ayat 13 juga agar setiap manusia bisa saling mengenal.

Lantas bagaimana bacaan surat Al Hujurat ayat 13 lengkap dengan tafsir dan kandungannya? Melansir dari berbagai sumber, Jumat (4/3), simak ulasan informasinya berikut ini.

2 dari 6 halaman


يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ

Yaa ayyuhan naasu innaa kholaqnaakum min dzakariw wa unstaa waja’alnaakum syu’uubaw waqobaa, ila lita’aarofuu, inna akromakum ‘indalloohi atqookum, innallooha ‘aliimun khobiir

Artinya:
"Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal."

3 dari 6 halaman

Imam Suyuthi dalam kitab tafsirnya Al-Durr Al-Mantsur fi Tafsir Bil-Ma'tsur menyebutkan terdapat dua kisah turunnya surat Al Hujurat ayat 13 ini. Kisah pertama adalah pada saat Rasulullah SAW memasuki kota Mekkah dalam peristiwa Fathu Makkah. Bilal bin Rabah naik ke atas Ka'bah dan menyerukan azan. Maka sebagian penduduk Mekkah terkaget-kaget.

Ada yang berkata: "Budak hitam inikah yang azan di atas Ka‘bah?" Yang lain berkata, "Jika Allah membencinya, tentu akan menggantinya". Lalu turunlah surat Al Hujurat ayat 13 ini.

Selain itu, terdapat kisah kedua yang disebutkan dalam kitab tafsirnya. Kisah kedua ini menceritakan Abu Daud meriwayatkan tentang alasan diturunkannya surat Al Hujurat ayat 13. Ayat ini turun berkenaan dengan profesi Abu Hind sebagai seorang pembekam.Rasulullah SAW kemudian meminta kepada Bani Bayadhah untuk menikahkan putri mereka dengan Abu Hind. Akan tetapi, mereka enggan melakukannya dan memberikan alasan jika Abu Hind merupakan bekas budak mereka.

Sikap mereka sungguh keliru dan dikecam Al-Quran dengan turunnya ayat ini. Bahwa kemuliaan di sisi Allah SWT bukan karena keturunan atau garis kebangsawanan. Melainkan karena ketakwaannya.

(mdk/tan)

Baca juga:
Nyesek Banget, Ini Curhatan Polisi Tampan Ibaratkan Pasangan seperti '30 Februari'
Penampakan Kendaraan Dinas Baru Kopassus, Keren Diserahkan Mayjen Widi Prasetijono

4 dari 6 halaman

Melansir dari Dream.co.id, tafsir surat Al Hujurat ayat 13 ini disarikan dari Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Fi Zhilalil Quran, Tafsir Al Azhar, Tafsir Al Munir dan Tafsir Al Misbah.

a. Manusia Adalah Satu Keturunan

Melalui surat Al Hujurat ayat 13, Allah SWT menegaskan jika suluruh umat manusia adalah satu keturunan. Mereka semua berasal dari nenek moyang yang sama yakni Adam dan Hawa. Sehingga, dalam kehidupan tidak ada perbedaaan kasta. Semua umat manusia akan sama dan setara di sisi Allah SWT.

b. Prinsip Dasar Hubungan Manusia

Dikatakan sebelumnya, jika surat Al Hujurat ayat 13 ini Allah SWT memberitahukan jika segala umat manusia berasal keturunan yang sama. Di mana selanjutnya Allah SWT menjadikannya berkembang sangat banyak. Bersuku-suku dan berbangsa-bangsa.Itulah prinsip dasar hubungan manusia. Bahwa manusia secara sunnatullah itu beragam karena Allah SWT menjadikannya bersuku-suku dan berbangsa-bangsa. Dengan keberagaman tersebut, Allah SWT lantas menghendaki segala umat manusia untuk saling mengenal.

5 dari 6 halaman

Melalui ayat dalam surat ini, ditegaskan jika keberagaman manusia sesungguhnya akan tetap setara di hadapan Allah SWT. Pembedanya hanya terletak pada ketakwaan masing-masing dari mereka. Sebab, kemuliaan manusia di sisi Allah SWT berbanding lurus dengan tingkat ketakwaannya.

Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah tidak memandang rupa dan harta kalian, tetapi Dia memandang hati dan amal perbuatan kalian." (HR. Muslim).

Ayat inilah yang digunakan Rasulullah SAW untuk menghapuskan segala bentuk diskriminasi. Dalam khutbah fathu Makkah, sebelum menyampaikan surat Al Hujurat ayat 13 ini beliau bersabda:

"Hai manusia, sesungguhnya Allah telah melenyapkan dari kalian keaiban masa jahiliyah dan tradisinya yang selalu membangga-banggakan orang tua. Manusia itu hanya ada dua macam; yakni yang berbakti, bertakwa lagi mulia di sisi Allah; dan orang yang durhaka, celaka lagi hina di sisi Allah."  (HR. Tirmidzi)

d. Allah Maha Mengetahui


Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. Ayat tersebut menegaskan hanya Allah SWT yang mengetahui tingkat ketakwaan seseorang.

Baca juga:
Sabar Tunggu Istri Nyalon, Perlakuan Kakek Ini Bikin Hati Berbunga-bunga
Anggunnya Titiek Soeharto Pakai Baju Adat Minang, Sampai Disebut 'Rancak'

6 dari 6 halaman

Adapun isi kandungan surat Al Hujurat ayat 13 adalah sebagai berikut:

a. Ayat ini memberitahukan, manusia berasal dari satu keturunan yang sama yaitu Nabi Adam dan Hawa. Sehingga pada hakikatnya mereka semua setara.

b. Keragaman adalah sunnatullah karena Allah SWT menjadikan manusia berkembang sedemikan banyak. Sehingga mereka bisa menjadi bersuku-suku dan berbangsa-bangsa.

c. Keragaman bukan untuk berpecah belah dan saling memusuhi. Melainkan untuk saling mengenal. Dengan pengenalan yang baik, maka akan terjalin kedekatan, kerja sama dan bisa saling memberikan manfaat.

d. Seluruh manusia setara di hadapan Allah SWT. Pembedanya adalah tingkat ketakwaannya. Manusia paling mulia di sisi Allah SWT adalah yang paling bertakwa.

e. Allah Maha Mengetahui segala hal yang dilakukan oleh manusia. Termasuk dengan tingkat ketakwaan mereka.