Mengapa penggunaan pukat harimau dapat mengganggu keseimbangan ekosistem di laut

Bukan hanya itu keanekaragaman hayati juga terganggu dan hal tersebut sangat disayangkan. Jenis alat tangkap ini menyeret sepanjang dasar laut dan menangkap atau meratakan spesies dan karang remaja yang tidak ditargetkan di jalurnya.

Next
  • Dengan alternatif mata pencaharian tambahan diharapkan dapat memberikan nilai tambah sehingga masyarakat pesisir nelayan destruktif akan berkurang.

Hal ini tentu saja sangat membahayakan dan bisa mengancam kelangsungan hidup ikan di kemudian hari. Tindakan preventif pun juga dilakukan petugas kelautan, dengan melakukan patroli dan pembinaan.

Next
  • Bukan hanya itu, faktor rendahnya tingkat pendidikan juga mempengarhi perilaku masyarakat tersebut.

Mardi 46 , nelayan lain di Kelurahan Demaan menambahkan bahwa penggunaan cantrang dan pukat harimau dapat merugikan nelayan yang memakai jaring standar.

Next
  • Praktek penangkapan ikan tidak ramah lingkungan yang menggunakan bahan peledak bom dan racun bius makin marak dilakukan di berbagai wilayah perairan di Indonesia.

Petugas pun bergerak patroli laut sebelum kericuhan antar nelayan terjadi. Mengapa menangkap ikan dengan bahan peledak merusak ekosistem laut? Bagi Sedulur yang bergerak di bidang perikanan, istilah satu ini pasti sudah tidak asing lagi. Sumber Perusak utama dari Pukat Harimau adalah lubang bukaan jaring yang memiliki bobot beberapa ton dan membuat lubang galian yang diseret sepanjang bagian bawah dasar laut hingga menyebabkan batu besar atau batu karang akan terseret secara bersamaan sehingga mengganggu atau bahkan merusak area dasar laut, dan jelas ini berdampak pada penurunan keanekaragaman spesies dan perubahan ekologi organisme lautan.

  • Salah satu cara yang tidak diperbolehkan untuk mengambil ikan adalah dengan menggunakan pukat harimau dan bom ikan..

Para penangkap ikan yang menggunakan cara peledakan biasanya mencari ikan yang hidupnya bergerombol. Dampak penangkapan ikan dengan menggunakan pukat tersebut terhadap kegiatan ekowisata mulai terasa, karena berkurangnya kelimpahan organisme laut yang menjadi modal utama industri ekowisata ini. Selain itu, terumbu karang mati ini tidak lagi menarik bagi ikan dewasa yang berpindah dan mencari tempat tinggal untuk membesarkan anakan ikannya, sehingga menurunkan potensi perikanan di masa datang.

Next
  • Dampak terhadap spesies ini dapat dikurangi denan menggunakan jaringdengan ukuran tertentu yang dapat mengurangi peluang tertangkapnya organisme yang berukuran kecil.

Terumbu karang sangat penting sebagai habitat ikan dan biota laut. Hal ini akan merusak keseimbangan alam karena tidak terjadi regenerasi ikan sehingga mempercepat kepunahan.

Next
  • Ada pula perangkap yang dipasang dari perahu dan diikat dengan tali yang dipancangkan.

Sebaiknya semua jenis sampah jangan dibuang ke laut, karena bisa berdampak buruk terhadap biota yang hidup didalamnya serta dapat mencemari lingkungan.

Next
  • Kenapa menangkap ikan dengan bahan peledak dapat merusak lingkungan? Kita mulai dengan membahas pengertiannya terlebih dahulu.

Sariagri - Penggunaan pukat harimau sebagai alat tangkap ikan sudah lama dilarang. Puluhan tahun lalu alat ini telah banyak menimbulkan kerusakan ekosistem laut dan butuh waktu lama untuk memulihkannya.

Sejak tahun 1980 pukat harimau telah dilarang penggunaannya melalui Kepres No. 93/1980. Namun kenyataannya, alat ini masih sering digunakan kapal ikan besar untuk meraup keuntungan sesaat tanpa memikirkan dampak ke depannya.

Pukat harimau atau trawl merupakan alat tangkap ikan berupa kantong jaring besar berbentuk kerucut yang ditarik dari dalam laut oleh satu atau dua kapal pukat.

Ada dua cara menggunakan pukat harimau dalam pengoperasiannya yaitu pukat yang digunakan di dasar perairan [bottom trawl] dan di tengah kolom air [midwater trawl].

Penggunaan alat ini tampak sangat mudah dan cepat menghasilkan ikan dan udang dalam jumlah banyak. Namun dampaknya juga tidak main-main, karena jaring yang digunakan memiliki lubang berukuran kecil, sehingga bukan hanya ikan besar, tetapi ikan kecil dan hewan lain yang bukan targetnya [bycatch] ikut terjaring.

Dampak pukat harimau

Pukat harimau yang dioperasikan di dasar laut dapat menimbulkan kerusakan lebih parah. Selain merusak terumbu karang juga dapat menimbulkan kekeruhan di dasar perairan laut.

Selain itu, hewan yang tidak boleh ditangkap seperti lumba-lumba dan penyu akan ikut terjaring. Tidak jarang hewan air itu ditemukan dalam kondisi mati karena tertumpuk bersama ikan lainnya.

Pukat harimau dianggap lebih banyak menghancurkan ekosistem laut dibanding hasil tangkapan ikannya. Alat ini dapat mengancam kelangsungan hidup ikan di laut dengan membunuh ikan kecil, telur dan menghancurkan habitatnya.

Sedimen laut yang teraduk-aduk jaring dapat mengubah kandungan kimia dan menaikan kekeruhan air, sehingga cahaya menjadi terbatas dan tanaman air tidak bisa berfotosintesis. Akibatnya produsen utama ekosistem laut ini menjadi terganggu dan berdampak pada ketersediaan ikan di kemudian hari.

Salah satu tanda adanya degradasi alam akibat penggunaan pukat harimau adalah semakin kecilnya ukuran ikan yang ditangkap dan jumlahnya semakin berkurang.

Dampak lain penggunaan pukat harimau bukan hanya kerusakan lingkungan laut, namun berdampak pada kehidupan sosial nelayan setempat. Sumber daya ikan yang habis dikeruk menggunakan pukat harimau dapat memicu terjadinya konflik horizontal antar nelayan lokal.

Selain pukat harimau ada beberapa jenis pukat yang sistem pengoperasiannya berbeda. Beberapa diantaranya juga dapat menimbulkan dampak kerusakan besar seperti pukat harimau. Namun ada juga yang dampaknya masih tergolong minim.

Pukat cincin

Pukat cincin atau purse seine dalam bahasa Inggris merupakan jenis pukat yang dilengkapi tali dibagian bawahnya. Tali itu bisa ditarik untuk merapatkan sisi bawah jaring sehigga ikan tidak dapat keluar. Target utama alat tangkap ini adalah jenis ikan yang hidupya bergerombol seperti ikan sarden dan tuna.

Namun penggunaan pukat cincin juga menimbulkan dampak negatif karena sering menangkap ikan bukan target dan memberi tekanan besar terhadap populasi ikan. Di beberapa negara, penggunaan alat tangkap ini diatur dengan cermat.

Pukat lampara

Pukat ini tergolong sederhana, dioperasikan di laut dengan menggunakan perahu atau kapal. Tali sisi bawah biasanya lebih pendek sehingga jaring akan membentuk lengkungan setengah mangkuk dan menyulitkan ikan untuk keluar.

Lampara dilengkapi dua sayap di sisi kiri dan kanan, sementara bagian belakang terdapat mesh kecil untuk menampung ikan tangkapan. Pukat jenis ini biasanya digunakan untuk menangkap ikan pelagis seperti ikan sarden dan ikan teri.

Pukat dogol

Pukat ini hampir mirip dengan pukat harimau yang dioperasikan di dasar perairan. Bedanya, pukat dogol tidak ditarik kecuali sepanjang tali utamanya. Target utamanya adalah ikan demersal dan ikan yang hidup di dasar air.

Pukat payang

Payang adalah jenis pukat yang dilengkapi dengan pelampung pada sisi atas jaring supaya tetap berada di permukaan. Payang paling banyak digunakan oleh nelayan-nelayan di Indonesia dengan menggunakan perahu payang. Target dari alat tangkap ini adalah ikan-ikan pelagis kecil.

Pukat pantai

Seperti namanya pukat pantai [beach seine] dioperasikan dengan menebar jaring di muka pantai menggunakan bantuan perahu. Setelah jaring dilingkarkan pada sasaran, kemudian kedua tali pukat di satukan dan ditarik menyusuri dasar perairan hingga  ke tepi pantai oleh tenaga manusia.

Video:

Lihat Foto

Dok. Istimewa

Ilustrasi cantrang

KOMPAS.com – Ada banyak cara untuk menangkap ikan di laut, namun tidak semua cara tersebut baik bagi lingkungan.

Salah satu cara yang tidak diperbolehkan untuk mengambil ikan adalah dengan menggunakan pukat harimau dan bom ikan.

Pukat harimau adalah jaring sangat besar yang dapat menjaring semua makhluk hidup laut. Sedangkan, bom ikan yaitu bahan peledak untuk menangkap ikan.

Cara ini dapat menyebabkan hancurnya terumbu karang dan habitat ikan. Apakah akibat buruk yang akan terjadi jika pengambilan ikan menggunakan cara di atas?

Baca juga: Deskripsi Pekerjaan sebagai Nelayan

Akibat buruk penggunaan pukat harimau

Pukat harimau atau pukat udang adalah jaring berbentuk kerucut yang diseret di dasar laut untuk menangkap ikat. Pukat harimau sangat efektif dalam menangkap ikan dan udang, namun jaringnya yang kecil membuat pukat harimau tidak selektif.

Dilansir dari Oceana, pukat harimau menghancurkan lebih banyak habitat daripada praktik penangkapan ikannya. Ketika pukat harimau ditarik, semua yang ada dijalurnya akan terseret termasuk terumbu karang dan ikan-ikan kecil di dalamnya.

Ikan-ikan kecil yang terseret akan mati karena tertumpuk dengan ikan yang lebih besar. Adapun kerusakan terumbu karang memerlukan waktu puluhan hingga ratusan tahun untuk bisa pulih.

Sehingga penggunaan pukat harimau mengancam kelangsungan hidup ikan dengan membunuh ikan kecil dan menghancurkan habitatnya.

Berdasarkan situs U.S. Geological Survey, saat pukat harimau diseret sedimen laut akan naik, mengubah tingkat nutrisi, merubah kandungan kimia air, dan menurunkan tingkat cahaya di dalam air sehingga tanaman laut tidak dapat berfotosintesis.

Baca juga: Persamaan dan Perbedaan Nelayan Modern dan Tradisional

Tanaman laut yang tidak bisa berfotosintesis akan menganggu produsen dasar ekosistem laut. Hal tersebut berdampak besar pada kerusakan ekosistem laut dalam jangka panjang.

Video yang berhubungan