Bagaimanakah sifat dari tokoh-tokoh dalam cerita fiksi tersebut

Yang dimaksud dengan watak tokoh dalam suatu cerita adalah sifat yang dimiliki oleh tokoh tersebut.

Perwatakan tokoh dibagi menjadi:

  1. Protagonis. Tokoh protagonis adalah tokoh yang wataknya disukai pembacanya. Biasanya, watak tokoh semacam ini adalah watak yang baik dan positif, seperti dermawan, jujur, rendah hati, pembela, cerdik, pandai, mandiri, dan setia kawan.
  2. Antagonis. Tokoh antagonis adalah tokoh yang wataknya dibenci pembacanya. Tokoh ini biasanya digambarkan sebagai tokoh yang berwatak buruk dan negatif, seperti pendendam, culas, pembohong, menghalalkan segala cara, sombong, iri, suka pamer, dan ambisius.
  3. Tritagonis. Tokoh tritagonis adalah pelaku yang membantu dalam suatu cerita, baik tokoh protagonis maupun antagonis.

Berdasarkan penjelasan di atas, watak tokoh yang bersifat baik adalah watak dari tokoh protagonis. Tokoh protagonis memiliki sifat-sifat positif, seperti perhatian, lembut, baik hati, dll. Tokoh yang memiliki sifat baik pada cerita di atas adalah tokoh ibu, hal ini tergambar dari tindakan ibu, yaitu beberapa kali si ibu menghibur anaknya untuk bertahan dalam antrian.

Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah C. 

Bagaimanakah sifat dari tokoh-tokoh dalam cerita Nelayan dan Ikan Mas, Siapa sajakah tokoh-tokoh yang ada dalam cerita ‘Nelayan dan Ikan Mas, pembahasan kunci jawaban tema 8 kelas 4 halaman 143 144 145 146 147 149 150 tepatnya pada materi pembelajaran 3 Subtema 3 Bangga Terhadap Daerah Tempat Tinggalku di buku tematik siswa kurikulum 2013 revisi 2017.

Pembahasan kali ini merupakan lanjutan tugas sebelumnya, di mana kalian telah mengerjakan soal tentang Mengapa Cerita Nelayan dan Ikan Mas Disebut Sebagai Cerita Fiksi. Sudah mengerjakannya kan? Jika belum, silahkan buka link tersebut!

Kunci Jawaban Tema 8 Kelas 4 Halaman 143

Ayo Membaca
Bacalah cerita berikut!

Nelayan dan Ikan Mas
Dalam sebuah kisah diceritakan ada sepasang suami istri yang sudah tua dan hidup sederhana, sebut saja kakek dan nenek. Mereka tinggal di gubuk reot di tepi pantai. Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-harinya, kakek bekerja sebagai nelayan. Nenek di rumah mengerjakan pekerjaan rumah.

Seperti hari-hari biasa, pagi itu kakek pergi ke laut mencari ikan. Kakek mencari ikan menggunakan jala. Hampir seharian kakek menjala, tetapi kakek belum juga mendapat ikan. Hingga akhirnya, jala kakek bergerak kencang. Kakek segera mengangkat jalanya. Ternyata kakek mendapat seekor ikan mas kecil.

Alangkah terkejutnya kakek saat memegang ikan mas terdengar suara layaknya manusia. Suara itu berasal dari mulut ikan mas. Ternyata ikan mas hasil tangkapan kakek bisa berbicara. Ikan mas minta tolong kepada kakek untuk dilepas kembali ke laut. Sebagai imbalannya, ikan mas akan memenuhi segala permintaan kakek. Akibat rasa kaget, tanpa berpikir panjang kakek langsung melepas ikan mas kembali ke laut tanpa mengajukan permintaan apa pun.

Kakek pulang dengan tangan hampa karena seharian kakek tidak mendapatkan ikan. Tak pelak nenek yang sudah menunggu lama di rumah marah. Nenek bingung karena tidak ada yang bisa dimakan hari itu. Untuk menenangkan hati istrinya, kakek menceritakan pertemuannya dengan ikan mas ajaib yang bisa berbicara layaknya manusia dan berjanji mau memenuhi segala permintaannya. Mendengar cerita kakek, nenek tambah marah karena kakek tidak meminta apa pun dari ikan mas. Padahal hidup mereka serba kekurangan, bak cucian lapuk, dan tinggal di gubuk reot.

Nenek menyuruh kakek kembali ke laut dan mengajukan permintaan kepada ikan mas. Nenek menginginkan bak cucian yang baru. Akhirnya, kakek kembali ke laut dan meminta bak cucian baru kepada ikan mas. Sungguh ajaib, dalam waktu sekejap sudah ada bak cucian baru di depan rumah. Keajaiban itu, ternyata tidak membuat nenek bersyukur. Sebaliknya, nenek semakin serakah. Nenek menyuruh kakek kembali ke laut untuk mengubah gubuk reotnya menjadi rumah baru tanpa ada kayu lapuknya. Kakek pun menuruti keinginan nenek. Kembalilah kakek ke laut menemui ikan mas dan menyampaikan keinginan istrinya. Lagilagi terjadi keajaiban, sepulang dari laut rumah kakek sudah berubah menjadi rumah baru tanpa ada kayu lapuknya

Sang nenek masih saja tidak puas dengan rumah barunya. Banyak permintaan yang nenek ajukan. Mulai dari istana, menjadi penguasa provinsi atau gubernur, dan menjadi ratu. Semua sudah kakek sampaikan kepada ikan mas dan terkabulkan. Dasar manusia serakah, ia ingin meminta lebih. Akhirnya, nenek menyuruh kakek m inta kepada ikan mas agar nenek menjadi dewi laut dan ikan mas menjadi pelayannya. Mendengar permintaan tersebut, ikan mas tidak menjawab apa pun dan langsung kembali berenang ke laut.

Ketika kakek pulang ke rumahnya, ia tidak melihat lagi istana dan pelayan-pelayan istrinya. Kakek hanya melihat gubuk reot dengan beberapa kayu lapuknya. Sementara nenek tampak duduk melamun memandangi bak cucian yang lapuk seperti sedia kala. Penyesalan atas keserakahan nenek pun tiada guna.

Kunci Jawaban Tema 8 Kelas 4 Halaman 143 Sampai 144

Berdasarkan cerita di atas, jawablah pertanyaan berikut!

2. Siapa sajakah tokoh-tokoh yang ada dalam cerita ‘Nelayan dan Ikan Mas’?
Jawaban : Tokoh dalam cerita berjudul Nelayan dan Ikan Mas adalah kakek, nenek, dan ikan mas.

3. Bagaimanakah sifat dari tokoh-tokoh dalam cerita ‘Nelayan dan Ikan Mas’?
Jawaban : Berikut sifat dari tokoh-tokoh dalam cerita berjudul Nelayan dan Ikan Mas. Kakek; kakek memiliki sifat penurut. Kakek menuruti semua keinginan nenek.

Nenek; nenek memiliki sifat serakah. Nenek tidak pernah puas dan selalu merasa kekurangan atas segala sesuatu yang telah ia miliki.

Ilustrasi membaca cerita fiksi - kunci jawaban tema 8 kelas 4 SD/MI

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Artikel berikut berisi pembahasan kunci jawaban tema 8 kelas 4 SD/MI Subtema 3 pembelajaran 3 halaman 141 sampai 150 mengenai daerah tempat tinggal.

Berikut ini adalah ulasan dan pembahasan kunci jawaban Tema 8 kelas 4 SD berjudul Daerah Tempat Tinggalku halaman  141, 142 , 143, 144, 145, 146, 147, 148, 149 dan 150 subtema 3 Pembelajaran 3 dalam  tentang Bangga Terhadap Daerah Tempat Tinggalku.

Materi soal yang dibahas dikutip dari Buku Tematik SD kurikulum 2013 edisi revisi 2018 seperti yang dikutip dari Tribun Pontianak dengan judul KUNCI JAWABAN Tema 8 Kelas 4 Halaman 141 143 144 145 146 147 148 149 150 Subtema 3 Tempat Tinggalku.

Pada buku tematik Tema 8 Kelas 4 SD terdapat 3 subtema diantaranya Subtema 1: Lingkungan Tempat Tinggalku, Subtema 2: Keunikkan Daerah Tempat Tinggalku dan Subtema 3 : Bangga Terhadap Daerah Tempat Tinggalku

Kunci jawaban Tema 8 kelas 4 SD ini ditujukan kepada orang tua atau wali sebagai pedoman untuk mengoreksi hasil belajar anak.

Inilah kunci jawaban Buku Tematik Tema 8 Kelas 4 Subtema 3 pembelajaran 3  halaman  141, 142 , 143, 144, 145, 146, 147, 148, 149 dan 150 yang dikutip dari Buku Guru dan Siswa serta beberapa sumber:

>>> Halaman 141

Nelayan bekerja mencari ikan di laut. Hasil tangkapan ikannya digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Mata pencaharian sebagai nelayan ditemui di daerah pantai .Berbicara tentang nelayan mengingatkan kita pada cerita fiksi " Nelayan dan Ikan Mas ".

Baca juga: KUNCI JAWABAN Tema 8 Kelas 3 SD Buku Tematik Halaman 151 152 154 155 156 159, Pakaian dan Rumah Adat

Baca juga: KUNCI JAWABAN Tema 7 Kelas 3 SD Subtema 3, Halaman 125 128 129 131, Pembelajaran 2 Alat Komunikasi

kunci jawaban [Freepik.com]

Ayo Membaca

Bacalah cerita berikut!

Nelayan dan Ikan Mas

Dalam sebuah kisah diceritakan ada sepasang suami istri yang sudah tua dan hidup sederhana, sebut saja kakek dan nenek. Mereka tinggal di gubuk reot di tepi pantai. Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-harinya, kakek bekerja sebagai nelayan. Nenek di rumah mengerjakan pekerjaan rumah.

Seperti hari-hari biasa, pagi itu kakek pergi ke laut mencari ikan. Kakek mencari ikan menggunakan jala. Hampir seharian kakek menjala, tetapi kakek belum juga mendapat ikan. Hingga akhirnya, jala kakek bergerak kencang. Kakek segera mengangkat jalanya. Ternyata kakek mendapat seekor ikan mas kecil.

Alangkah terkejutnya kakek saat memegang ikan mas terdengar suara layaknya manusia. Suara itu berasal dari mulut ikan mas. Ternyata ikan mas hasil tangkapan kakek bisa berbicara. Ikan mas minta tolong kepada kakek untuk dilepas kembali ke laut. Sebagai imbalannya, ikan mas akan memenuhi segala permintaan kakek. Akibat rasa kaget, tanpa berpikir panjang kakek langsung melepas ikan mas kembali ke laut tanpa mengajukan permintaan apa pun.

Halaman selanjutnya arrow_forward

Sumber: Tribun Pontianak

Untuk pembahasan kali ini kami akan mengulas mengenai perwatakan yang dimana dalam hal ini meliputi definisi, fungsi, karakter, cara memahami dan menggambarkannya, nah untuk lebih jelasnya simak ulasan dibawah.

Penokohan dan perwatakan adalah pelukisan mengenai tokoh cerita, baik keadaan lahirnya maupun batinnya yang dapat berubah, pandangan hidupnya, sikapnya, keyakinannya, adat istiadatnya, dan sebagainya. Menurut Jones dalam Nurgiyantoro [1995:165] penokohan adalah pelukisan gambaran yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita. Menurut Sudjiman [1988:22] watak adalah kualitas nalar dan jiwa tokoh yang membedakannya dengan tokoh lain.

Baca Juga : Pengertian Cerpen

Penyajian watak tokoh dan penciptaan citra tokoh ini yang disebut penokohan. Penokohan dan perwatakan sangat erat kaitannya. Penokohan berhubungan dengan cara pengarang menentukan dan memilih tokoh-tokohnya serta memberi nama tokoh tersebut, sedangkan perwatakan berhubungan dengan bagaimana watak tokoh-tokoh tersebut. Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat dikatakan bahwa penokohan adalah penggambaran atau pelukisan mengenai tokoh cerita baik lahirnya maupun batinnya oleh seorang pengarang.

Fungsi Perwatakan

Perwatakan berfungsi menyiapkan atau menyediakan alasan bagi tindakan tertentu dengan cara menggambarkan watak atau sifat-sifat tokoh-tokoh cerita.

Karakter Perwatakan

Ada beberapa karakter perwatakan tokoh yaitu:

Tokoh protagonis adalah tokoh yang wataknya disukai pembacanya. Biasanya, watak tokoh semacam ini adalah watak yang baik dan positif, seperti dermawan, jujur, rendah hati, pembela, cerdik, pandai, mandiri, dan setia kawan. Dalam kehidupan sehari-hari, jarang ada orang yang mempunyai watak yang seluruhnya baik. Selain kebaikan, orang mempunyai kelemahan. Oleh karena itu, ada juga watak protagonis yang menggambarkan dua sisi kepribadian yang berbeda.

Baca Juga : Prosa Adalah – Pengertian, Jenis, Ciri, Bentuk, Contoh

Sebagai contoh, ada tokoh yang mempunyai profesi sebagai pencuri. Ia memang jahat, tetapi ia begitu sayang kepada anak dan istrinya sehingga anak dan istrinya juga begitu sayang kepadanya. Contoh berikutnya bisa kita lihat, misalnya, pada tokoh yang dikenal masyarakat sebagai orang yang pelit, padahal dia adalah pemilik panti asuhan itu. Ia berbuat seakan-akan pelit untuk menutupi kedermawanannya. Ia takut tidak ikhlas dalam beramal saleh.

Tokoh antagonis adalah tokoh yang wataknya dibenci pembacanya. Tokoh ini biasanya digambarkan sebagai tokoh yang berwatak buruk dan negative, seperti pendendam, culas, pembohong, menghalalkan segala cara, sombong, iri, suka pamer, dan ambisius. Meskipun demikian, ada juga tokoh-tokoh antagonis yang bercampur dengan sifat-sifat yang baik.

Contohnya, tokoh yang jujur, tetapi dengan kejujurannya itu justru mencelakakan temannya; tokoh yang setia kepada negara, padahal negaranya adalah negara penebar kejahatan di dunia; tokoh yang memegang teguh janji, tetapi janji itu diucapkan pada orang yang salah dan berakibat fatal.

Tokoh figuran adalah tokoh yang mendampingi tokoh utama/protagonis, umumnya tokoh figuran bersifat pelengkap dan tidak terlalu memegang peranan penting dan hanya mendukung tokoh utama.

Baca Juga : Seni Teater : Pengertian, Sejarah, Contoh, Gambar, Ciri, Jenis

Tokoh tritagonis adalah pelaku yang membantu dalam suatu cerita, baik tokoh protagonis maupun antagonis.Penyajian watak dan tokoh serta penciptaan citra tokoh terdapat beberapametode, masing-masing dengan kelebihan dan kekurangannya. Ada kalanya Pengarang melalui penceritaan mengusahakan sifat-sifat tokoh, pikiran, hasratdan perasaannya.

Kadang menyisipkan komentar pernyataan setuju tidaknyaakan sifat-sifat tokoh itu.Secara garis besar dapat mengenal watak para tokoh dalam sebuah ceritayaitu melalui apa yang diperbuatnya melalui ucapan-ucapannya, melalui penggambaran fisik seorang tokoh, melalui pikiran-pikirannya dan melalui penerangan langsung dari pengarang.

Karakter Perwatakan Tokoh

Setiap tokoh dalam novel biasanya memiliki watak yang berbeda, pengarang dapat mengemukakan watak tokoh dengan metode langsung dan metode tidak langsung.

Apabila pengarang mengomentari watak “sifat-sifat dasar” tokoh ceritanya itu secara langsung, seperti menyebutkan bahwa tokohnya itu mempunyai kebiasaan yang buruk “suka marah, kasar, serakah, dengki dan sebagainya” atau baik “bijaksana, suka menolong, rendah hati dan sebagainya”.

Baca Juga : Pengertian Drama Menurut Para Ahli, Bentuk, Unsur, Ciri Dan Contohnya

Bila pengarang mengungkapkan watak tokoh ceritanya hanya melalui penyajian pikiran, percakapan “dialog” dan lakuan “tindakan-tindakan/tingkah laku” tokohnya, melalui metode ini, pengarang mengharapkan pembaca dapat menyimpulkan sendiri tentang watak tokoh ceritanya melalui ucapan dan tingkah laku tokoh.

Cara Memahami Watak Tokoh

Ada beberapa cara memahami watak tokoh yang diantaranya yaitu:

  • Tuturan pengarang terhadap karakteristik pelakunya.
  • Gambaran yang diberikan pengarang lewat gambaran lingkungan kehidupannya maupun caranya berpakaian.
  • Menunjukkan bagaimana perilakukanya.
  • Melihat bagaimana tokoh itu berbicara tentang dirinya sendiri.
  • Memahami bagaimana jalan pikirannya.
  • Melihat bagaimana tokoh lain berbicara dengannya.
  • Melihat bagaimana tokoh lain berbicara tentangnya.
  • Melihat bagaimanakah tokoh-tokoh yang lain itu memberi reaksi terhadapnya.
  • Melihat bagaimana tokoh itu dalam mereaksi tokoh yang lain “Aminuddin. 1984:87-88”.

Cara Melukiskan Atau Menggambarkan Perwatakan

Suardi Tasrif “Dalam Mochtar Lubis, 1960:18” mengemukakan 7 macam cara melukiskan perwatakan tokoh cerita yaitu:

  • Physical description, menggambarkan bentuk lahir dari pelaku cerita.
  • Portroyal of throught streem of conscious, pelukisan jalan pikiran atau apa yang terlintas dalam pikiran tokoh.
  • Reaction to event, penggambaran tentang bagaimana reaksi pelaku terhadap kejadian-kejadian.
  • Direct auther analysis, menganalisis langsung watak tokoh.
  • Discussion of environment, pelukisan keadaan sekitar lingkungan. pelaku seperti keadaan kamar yang bisa memberi kesan jorok, dsb.
  • rection of others about to character, pelukisan mengenai bagaimana pandangan pelaku lain terhadap tokoh utama.
  • Conversation of about to character, perbincangan oleh pelaku-pelaku lain terhadap tokoh utama, untuk memberi kesan terhadap tokoh utama.

Baca Juga : Sastra : Pengertian, Sejarah, Jenis, Fungsi, Ciri Dan Unsur Sastra

Penokohan dan Unsur Cerita yang Lain

Fiksi merupakan sebuah keseluruhan yang utuh mempunyai ciri artistik keutuhan dan keartistikan fiksi justru terletak pada keterjalinanya yang erat pada berbagai unsur pembangunanya, penokohan sendiri merupakan unsur yang bersama dengan unsur-unsur yang lain yang kemudian membentuk suatu totalitas namun perlu dicatat penokohan merupakan unsur yang penting dalam fiksi ia merupakan salah satu fakta cerita disamping kedua fakta cerita yang lain dengan demikian penokohan mempunyai peranan yang besar dalam menentukan keutuhan dan keartistikan sebuah fiksi.

Penokohan sebagai salah satu unsur pembangunan fiksi dapat dikaji dan dianalisis keterjalinanya dengan unsur-unsur pembangun lainya, jika fiksi yang bersangkutan merupakan sebuah karya yang berhasil, penokohan pasti terjalin secara harmonis dan saling melengkapi satu sama lain.

Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Cari

Video yang berhubungan