Ini Arti Empat Lilin Adven Bagi Umat Katolik, Amorpost.com – Saat ini umat Kristiani di seluruh dunia tengah merayakan pekan pertama masa Adven atau Adventus (kedatangan).Adven bukan saja sebuah masa untuk mempersiapkan dan menyamput Pesta Natal. Lebih dari itu, Adven adalah sebuah masa penantian akan kedatangan Kristus untuk kedua kalinya ke dunia. Show Masa Adven dirayakan dalam empat pekan berturut-turut sebelum Natal. Semua itu ditandai dengan empat lilin yang dinyalakan satu per satu setiap minggunya. Tahukah kamu, setiap lilin Adven memiliki arti khusus dan pesan yang spesial bagi kita semua. Berikut ini arti khusus dari empat minggu Adven yang jarang diketahui: Minggu Adven I – HarapanMinggu pertama Adven ini mengingatkan kita akan kedatangan Yesus Krisus sang penebus. Minggu pertama yang ditandai dengan sebatang lilin ungu ini memiliki arti sebagai HARAPAN. Kita semua menantikan kedatangan Kristus penuh sukacita dan harapan, mempersiapkan diri dalam pertobatan agar layak menyambut Dia. Lilin pertama pada pekan ini disebut sebagai Lilin Nabi yang mengingatkan bahwa kedatangan Yesus sebagai Mesias sudah diwartakan para nabi terdahulu. Dan selanjutnya kata Yesaya: “Taruk dari pangkal Isai akan terbit, dan Ia akan bangkit untuk memerintah bangsa-bangsa, dan kepada-Nyalah bangsa-bangsa akan menaruh harapan.” Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan. (Roma 15: 12-13) Minggu Adven II – Kesetiaan dan CintaMinggu kedua Adven memiliki arti sebagai KESETIAAN dan CINTA. Pada minggu kedua ini lilin ungu kedua dinyalakan, mengingatkan kita untuk tetap setia mempersiapkan jalan bagi kedatangan Tuhan. Kita diwajibkan menyiapkan hati dan cinta demi menyambut kedatangan Kristus. Lilin kedua disebut Lilin Betlehem yang memiliki arti bahwa Yesus Krisus sang juruselamat akan lahir di dalam hati kita. Seperti ada tertulis dalam kitab nubuat-nubuat Yesaya: Ada suara yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya. Setiap lembah akan ditimbun dan setiap gunung dan bukit akan menjadi rata, yang berliku-liku akan diluruskan, yang berlekuk-lekuk akan diratakan, dan semua orang akan melihat keselamatan yang dari Tuhan. (Lukas 3:4-6) Minggu Adven III – SukacitaMinggu ketiga Adven ditandai dengan dua batang lilin ungu dan satu lilin merah jambu. Minggu ketiga ini mengingatkan kita tentang SUKACITA. Kita bersama-sama bergembira untuk menyambut kelahiran Yesus sang juru selamat kita. Lilin ketiga disebut Lilin Gembala karena kabar sukacita tentang kelahiran Yesus Kristus pertama kali diberitahukan kepada orang-orang yang rendah hati dan tulus. Lalu kata malaikat itu kepada mereka: “Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa. (Lukas 2:10) Minggu Adven IV – PerdamaianIni adalah pekan terakhir dari masa Adven. Minggu keempat yang memiliki arti khusus PERDAMAIAN ini ditandai dengan tiga batang lilin ungu dan satu lilin merah jambu. Minggu keempat Adven mengingatkan kita tentang kemuliaan Tuhan, sang pemilik semesta alam. Bersama-sama kita bersukacita menyambut kedatangan-Nya. Lilin keempat disebut Lilin Para Malaikat yang melambangkan kebahagiaan dan sukacita menyambut kedatangan Sang Juru Selamat. “Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya.” (Lukas 2:14) Info tambahan: biasanya lilin-lilin Adven dipasang pada Lingkaran Adven. Lingkaran ini melambangkan Tuhan yang abadi, tanpa awal dan akhir. Catatan tambahan dikutip dari Katolisitas.org: Di dalam dokumen Direktorium tentang Kesalehan Umat dan Liturgi, tidak disebutkan warna lilin yang digunakan, sehingga umat dapat menggunakan lilin warna putih ataupun ungu. Karena masa Adven juga menjadi masa pertobatan, maka lilin dapat menggunakan warna ungu, yang menjadi simbol pertobatan. Kemudian di Minggu ke-3, atau disebut minggu Gaudete atau minggu sukacita, dipasang lilin berwarna merah muda, yang menyatakan sukacita karena masa penantiaan akan telah berjalan setengah dan akan berakhir. Ada juga kebiasaan, yang meletakkan lilin putih di tengah, yang dinyalakan saat masa Adven selesai, yang menyatakan bahwa Kristus telah datang. Sumber: Warta Paroki, Katolisitas.org & Churchpop Semoga artikel ini semakin menambah pengetahuan dan iman kita. Silakan SHARE jika bermanfaat buat kamu. Silakan Berikan Komentar Anda
Hari minggu kemarin kita merayakan Minggu Adven pertama yang mengawali tahun liturgi gereja. Pada sesi CG kali ini kita akan membahas seputar masa Adven: apa yang sebenarnya kita rayakan? Bagaimana sejarah asal mula masa Adven? Tradisi apa yang kita lakukan pada masa Adven? Setelah kita membahas tentang masa Adven, kita akan melakukan Bible Sharing bacaan Minggu Adven pertama.
Pertanyaan Sharing:
I. Arti Masa AdvenAdven berasal dari bahasa latin adventus yang berarti kedatangan. Masa Adven berpusat pada kedatangan Yesus sebagai Mesias. Bacaan, dan doa-doa pada masa Adven tidak hanya mempersiapkan kita secara spiritual untuk hari Natal, tetapi juga untuk mempersiapkan kedatangannya yang kedua (pada akhir jaman). Adven dijelaskan dalam Katekismus Gereja Katolik (KGK) 522-524: KGK, 522 Kedatangan Putera Allah ke dunia adalah satu kejadian yang sekian dahsyat, sehingga Allah hendak mempersiapkannya selama berabad-abad. Semua ritus dan kurban, bentuk dan lambang “perjanjian pertama” (Ibr 9:15) diarahkan-Nya kepada Yesus; Ia memberitahukan kedatangan-Nya melalui mulut para nabi, yang susul-menyusul di Israel. Sementara itu Ia menggerakkan dalam hati kaum kafir satu pengertian yang samar-samar mengenai kedatangan ini. KGK, 523 Yohanes Pembaptis adalah perintis Tuhan yang langsung (Bdk. Kis 13:24.); ia diutus untuk menyiapkan jalan bagi-Nya (Bdk. Mat 3:3.). Sebagai “nabi Allah yang mahatinggi” (Luk 1:76). Ia menonjol di antara semua nabi (Bdk. Luk 7:26.). Ia adalah yang terakhir dari mereka (Bdk. Mat 11:13.) dan sejak itu Kerajaan Allah diberitakan (Bdk. Kis 1:22; Luk 16:16.). Ia sudah bersorak gembira dalam rahim ibunya mengenai kedatangan Kristus (Bdk. Luk 1:41.) dan mendapat kegembiraannya sebagai “sahabat mempelai” (Yoh 3:29), yang ia lukiskan sebagai “Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia” (Yoh 1:29). Ia mendahului Yesus “dalam roh dan kuasa Elia” (Luk 1:17) dan memberikan kesaksian untuk Dia melalui khotbahnya, pembaptisan pertobatan, dan akhirnya melalui mati syahidnya Bdk. Mrk 6:17-29.. KGK, 524 Dalam perayaan liturgi Adven, Gereja menghidupkan lagi penantian akan Mesias; dengan demikian umat beriman mengambil bagian dalam persiapan yang lama menjelang kedatangan pertama Penebus dan membaharui di dalamnya kerinduan akan kedatangan-Nya yang kedua (Bdk. Why 22:17.). Dengan merayakan kelahiran dan mati syahid sang perintis, Gereja menyatukan diri dengan kerinduannya: “Ia harus makin besar dan aku harus makin kecil” (Yoh 3:30). Allah mempersiapkan kedatangan Putra-Nya selama berabad-abad. Dia membangkitkan harapan tentang kedatangan ini dalam hati manusia, dan Dia mempersiapkannya secara khusus melalui Perjanjian Lama, yang berpuncak pada Yohanes Pembaptis, nabi terbesar dan terakhir. Kita menghidupkan kembali periode panjang penantian ini dalam upacara liturgi tahunan selama masa Adven. Karena Adven adalah masa di mana kita menantikan kelahiran dan Inkarnasi Kristus, masa Adven adalah saat yang paling sesuai untuk menandai awal tahun liturgi Gereja. Adven adalah masa persiapan memasuki masa Natal yang dimulai pada hari Natal. Natal sendiri tidak termasuk dalam masa Adven. Masa Adven selalu dimulai dari empat minggu sebelum hari Natal. Warna liturgi Adven adalah warna ungu yang menandakan pertobatan. Pertobatan adalah disposisi yang paling sesuai pada masa penantian kedatangan sang Mesias. Khusus minggu ketiga Adven, warna liturgi minggu ini adalah merah muda (mengapa? Coba baca kembali bahan CG tentang tahun liturgi bulan Agustus lalu). II. Sejarah Masa AdvenPerayaan masa Adven berkembang seiring dengan perkembangan Gereja. Sebelum abad ke-6, terdapat perayaan-perayaan dan puasa menyerupai masa Adven kita saat ini. St. Hilarius dari Poitiers (tahun 367) dan Konsili Saragossa di Spanyol (tahun 380) menjabarkan tentang tiga minggu masa puasa sebelum hari raya Epifani. Paus St. Leo Agung banyak berkhotbah tentang ‘masa puasa pada bulan kesepuluh (yaitu bulan Desember)’ sebelum hari Natal. Gelasian Sacramentary (tahun 750) memberikan bacaan liturgi bagi lima minggu sebelum hari Natal. Kemudian, Paus St. Gregorius VII (tahun 1073-1085) mengubahnya menjadi empat minggu. Pada abad ke-9, Gereja menetapkan minggu pertama Adven sebagai awal tahun liturgi Gereja. Pertanyaan Sharing:
III. Tradisi AdvenTradisi Gereja mengajak kita untuk mengisi masa Adven dengan persiapan spiritual misalnya dengan semakin bertekun dalam doa-doa pribadi dan kelompok, lebih sering menerima Sakramen Ekaristi, dan menerima Sakramen Tobat. Sakramen Ekaristi menyadarkan kita akan kasih Allah yang memberikan Putra-Nya untuk bersatu dengan kita, yang dimulai dari peristiwa Inkarnasi. Sakramen Tobat menyadarkan kita bahwa kita sebenarnya tidak layak menyambut Kristus karena dosa-dosa kita, namun Kristus telah datang ke dunia untuk menyelamatkan kita dari belenggu dosa.
Selain koronka Adven, tradisi lainnya yang sering kita jumpai saat masa Adven adalah persiapan gua Natal dan pohon Natal.
Jemaat kemudian bertanya bagaimana caranya mereka dapat merayakan Natal. Maka St. Bonifasius kemudian menunjuk kepada pohon pine, yang melambangkan damai dan kekekalan karena senantiasa hijau sepanjang tahun. Juga karena bentuknya meruncing ke atas, maka itu mengingatkan akan surga. Bentuk pohon yang berupa segitiga dan menjulang ke atas serta hijau sepanjang tahun, inilah mengingatkan kita akan misteri Trinitas, Allah yang kekal untuk selama-lamanya, yang turun ke dunia dalam diri Kristus untuk menyelamatkan manusia. Dari sinilah kebiasaan untuk menghias pohon ini berkembang menjadi pohon Natal sekarang ini. IV. Bible SharingMari kita baca kembali bacaan Injil minggu Advent pertama kemarin (Matius 24:37-44) Siapkan hati dan diri dengan tenang dan khusuk, sebelum membaca bacaan Injil dibawah. Tips : biarlah 1 orang yang membaca secara keseluruhan. Kemudian biarkan orang ke 2 mengulang dan membacakan semua pertanyaan sharingnya. Setelah itu dalam waktu hening, fasil bisa membacakan ke 3 kalinya dengan pelan pelan, disaat member yg lain merenung. [table “” not found /]Pertanyaan Sharing:
Guideline pertanyaan untuk fasil untuk memancing sharing: Bagaimana aktivitas sehari-hariku merefleksikan penggilanku sebagai murid Kristus? Apakah aku mengikuti Kristus dengan sepenuh hari? 3. Apa yang dapat aku lakukan dalam minggu ini untuk lebih penuh perhatian dalam berjaga-jaga dan menanggapi panggilan Tuhan? Referensi:
|