Hukum penawaran jika harga penawaran turun, maka jumlah penawaran akan

Hukum penawaran jika harga penawaran turun, maka jumlah penawaran akan

Penawaran merupakan istilah yang sering muncul ketika kamu terjun ke dunia ekonomi. Istilah tersebut merujuk pada barang atau jasa yang dipunyai oleh seorang penjual atau produsen dan kemudian ditawarkan pada harga dan periode tertentu. Di waktu yang sama, Anda juga akan mengenal istilah yang disebut hukum penawaran. Lalu, apa hubungan keduanya? 

Pengertian Hukum Penawaran

Hukum penawaran adalah istilah yang memiliki kaitan sangat erat dengan penawaran. Bersama dengan hukum permintaan, keduanya merupakan landasan penting dalam ilmu ekonomi pasar. Hukum ini mengatur tentang interaksi antara penjual dan pembeli berkaitan dengan transaksi dagang sumber daya tertentu. 

Bunyi Hukum Penawaran

Menurut hukum penawaran, harga sebuah barang atau jasa punya kaitan erat dengan tingkat penawaran. Harga barang dan jasa akan mengalami peningkatan seiring dengan tingginya angka penawaran. Di sisi lain, pihak produsen akan berupaya mengurangi penawaran ketika harga barang dan jasa mengalami penurunan.

Pernyataan tersebut selaras dengan hukum penawaran yang berbunyi: 

“Kalau harga naik, penawaran meningkat, kemudian ketika harga turun, penawaran akan mengalami penurunan pula”. 

Seorang pebisnis perlu memahami cara kerja hukum penawaran agar aktivitas bisnis berjalan lancar. Pemahaman tentang hukum ini mendorong seorang pebisnis untuk mempertahankan agar harga barang dan jasa berada di angka yang menguntungkan. 

Faktor yang Mempengaruhi Hukum Penawaran

Dalam praktiknya, ada beberapa faktor yang memiliki pengaruh terhadap jumlah penawaran barang atau jasa, yaitu: 

1. Biaya Produksi

Faktor pertama yang punya kaitan erat dengan jumlah penawaran adalah biaya produksi. Biaya ini mencakup dengan jumlah pengeluaran selama proses produksi barang atau jasa. Ketika proses produksi memerlukan biaya yang lebih tinggi, produsen akan berupaya menurunkan angka penawaran.

2. Kemajuan Teknologi

Selanjutnya, tingkat penawaran sebuah barang atau jasa dipengaruhi oleh kemajuan teknologi. Keberadaan teknologi canggih dapat membantu pihak produsen dalam meningkatkan kemampuan produksi barang dan jasa. Dengan begitu, produsen bisa menghemat pengeluaran biaya produksi serta leluasa dalam mengatur kuantitas barang dan jasa. 

3. Tingkat Persaingan

Faktor yang tidak kalah penting adalah kondisi persaingan yang ada di pasar. Tingkat persaingan yang ketat dapat berpengaruh pada jumlah penawaran. Apalagi, ketika ada produsen baru yang berupaya menawarkan produk barang dan jasanya ke pasar. 

Kedatangan produsen baru membuat jumlah penawaran barang dan jasa semakin meningkat. Alhasil, tingkat persaingan di pasar semakin meningkat. Fenomena tersebut kemudian diikuti dengan adanya penurunan harga yang kemudian diikuti pula dengan adanya penurunan penawaran. 

4. Ketersediaan Sumber Daya

Ketersediaan sumber daya yang dibutuhkan untuk produksi barang dan jasa juga punya pengaruh besar terhadap penawaran. Sumber daya ini tidak hanya mencakup bahan baku, tetapi juga tenaga kerja. Kelangkaan sumber daya berdampak pada keterbatasan penawaran dari pihak produsen.

5. Harga Barang dan Jasa

Ada pula pengaruh harga barang dan jasa terhadap tingkat penawaran. Ketika harganya meningkat, jumlah penawaran dari para produsen turut meningkat. Di waktu yang sama, penurunan harga juga dibarengi dengan menurunnya jumlah penawaran.

6. Waktu Produksi

Jumlah penawaran dipengaruhi oleh waktu produksi. Ketika produsen melakukan aktivitas produksi secara intensif, maka jumlah stok barang akan meningkat. Oleh karena itu, produsen berupaya untuk menjaga periode produksi sehingga tidak berpengaruh pada harga barang.

Baca juga: Pengertian Serta Contoh Kegiatan Produksi!

7. Kebijakan Pemerintah

Ada pula pengaruh penawaran yang disebabkan oleh kebijakan pemerintah. Misalnya, pemerintah mendorong para produsen untuk gencar melaksanakan produksi untuk memenuhi kebutuhan ekspor. Pada situasi tersebut, produsen akan berupaya keras dalam meningkatkan produksi. 

8. Pajak dan Subsidi

Kebijakan pajak dan subsidi dari pemerintah memiliki pengaruh besar terhadap harga jual produk. Oleh karena itu, kedua parameter ini berdampak pada tingkat penawaran. 

9. Perkiraan Harga di Masa Depan

Dalam menjalankan aktivitas bisnis, perusahaan kemungkinan memiliki perkiraan terkait adanya kenaikan harga barang dan jasa. Selanjutnya, perusahaan pun mengambil keputusan untuk menyesuaikan stok dan penawaran barang dan jasa.

10. Harga Bahan Baku Pengganti

Terakhir, ada faktor hukum penawaran berupa harga bahan baku pengganti. Keberadaan bahan baku pengganti dimanfaatkan pelaku usaha ketika bahan baku utama mengalami kenaikan harga. 

Contohnya adalah ketika bahan baku berupa kopi mengalami kenaikan. Sebagai imbasnya, jumlah penawaran bahan baku alternatif seperti teh jadi lebih murah. Oleh karenanya, angka penawaran produk teh meningkat. 

Nah, itulah pembahasan terkait hukum penawaran secara lengkap. Semoga bermanfaat.

Kembangkan Dana Sekaligus Berikan Kontribusi Untuk Ekonomi Nasional dengan Melakukan Pendanaan Untuk UKM Bersama Akseleran!

Bagi kamu yang ingin membantu mengembangkan usaha kecil dan menengah di Indonesia, P2P Lending dari Akseleran adalah tempatnya. Akseleran menawarkan kesempatan pengembangan dana yang optimal dengan bunga rata-rata hingga 10,5% per tahun dan menggunakan proteksi asuransi 99% dari pokok pinjaman. Tentunya, semua itu dapat kamu mulai hanya dengan Rp100 ribu saja.

Hukum penawaran jika harga penawaran turun, maka jumlah penawaran akan

Yuk! Gunakan kode promo BLOG100 saat mendaftar untuk memulai pengembangan dana awalmu bersama Akseleran. Untuk pertanyaan lebih lanjut dapat menghubungi Customer Service Akseleran di (021) 5091-6006 atau email ke [email protected]

Dalam ilmu ekonomi, penawaran adalah banyaknya barang atau jasa yang tersedia dan dapat ditawarkan oleh produsen kepada konsumen pada setiap tingkat harga selama periode waktu tertentu.[1] Penawaran dipengaruhi oleh beberapa faktor. Antara lain harga barang, tingkat teknologi, jumlah produsen di pasar, harga bahan baku, serta harapan, spekulasi, atau perkiraan.

Di antara faktor-faktor di atas, harga barang dianggap sebagai faktor terpenting dan sering dijadikan acuan untuk melakukan analisis penawaran. Harga berbanding lurus dengan jumlah penawaran. Jika harga tinggi, maka produsen akan berlomba-lomba menjajakan barangnya sehingga penawaran meningkat. Sementara itu, jika harga turun, maka produsen akan menunda penjualan atau menyimpan produknya di gudang sehingga jumlah penawaran akan berkurang.

Faktor teknologi akan memengaruhi output barang atau jasa yang akan dihasilkan produsen. Semakin tinggi teknologi, semakin cepat barang dihasilkan, maka semakin besar pula penawaran yang terjadi.

Harga-harga barang lain, termasuk di antaranya harga bahan baku, juga ikut memengaruhi penawaran. Semakin mahal harga bahan baku, semakin mahal pula harga produk yang dihasilkan. Namun biasanya, kenaikan harga bahan baku cenderung mengurangi keuntungan yang diterima oleh produsen, sehingga produsen akan mengurangi tingkat produksi dan mengurangi tingkat penawaran.

Hukum penawaran menunjukkan keterkaitan antara jumlah barang yang ditawarkan dengan tingkat harga secara berbandingan lurus. Dengan demikian bunyi hukum penawaran berbunyi:

"Semakin tinggi harga, semakin banyak jumlah barang yang bersedia ditawarkan. Sebaliknya, semakin rendah tingkat harga, semakin sedikit jumlah barang yang bersedia ditawarkan.”

Hukum penawaran akan berlaku apabila faktor-faktor lain yang memengaruhi penawaran tidak berubah. Kondisi ini disebut sebagai ceteris paribus.

Penawaran dan produksi mempunyai hubungan yang sangat erat. Hal-hal yang mendorong dan menghambat kegiatan produksi berpengaruh terhadap jumlah penawaran. Berikut ini faktor-faktor yang memengaruhi penawaran:

Harga barang itu sendiri

Apabila harga barang yang ditawarkan mengalami kenaikan, maka jumlah barang yang ditawarkan juga akan meningkat. Sebaliknya jika harga barang yang ditawarkan turun jumlah barang yang ditawarkan penjual juga akan turun. Misalnya jika harga sabun mandi meningkat dari Rp1.500,00 menjadi Rp2.000,00, maka jumlah sabun mandi yang penjual tawarkan akan meningkat pula.

Harga barang pengganti

Apabila harga barang pengganti meningkat maka penjual akan meningkatkan jumlah barang yang ditawarkan. Penjual berharap, konsumen akan beralih dari barang pengganti ke barang lain yang ditawarkan, karena harganya lebih rendah. Contohnya harga kopi meningkat menyebabkan harga barang penggantinya yaitu teh lebih rendah, sehingga penjual lebih banyak menjual teh.

Biaya produksi

Biaya produksi berkaitan dengan biaya yang digunakan dalam proses produksi, seperti biaya untuk membeli bahan baku, biaya untuk gaji pegawai, biaya untuk bahan-bahan penolong, dan sebagainya. Apabila biaya-biaya produksi meningkat, maka harga barang-barang diproduksi akan tinggi. Akibatnya produsen akan menawarkan barang produksinya dalam jumlah yang sedikit. Hal ini disebabkan karena produsen tidak mau rugi. Sebaliknya jika biaya produksi turun, maka produsen akan meningkatkan produksinya. Dengan demikian penawaran juga akan meningkat.

Kemajuan teknologi

Kemajuan teknologi sangat berpengaruh terhadap besar kecilnya barang yang ditawarkan. Adanya teknologi yang lebih modern akan memudahkan produsen dalam menghasilkan barang dan jasa. Selain itu dengan menggunakan mesin-mesin modern akan menurunkan biaya produksi dan akan memudahkan produsen untuk menjual barang dengan jumlah yang banyak. Misalnya untuk menghasilkan 1 kg gula pasir biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan Manis sebesar Rp4.000,00. Harga jualnya sebesar Rp7.500,00/kg. Namun dengan menggunakan mesin yang lebih modern, perusahaan Manis mampu menekan biaya produksi menjadi Rp3.000,00. Harga jual untuk setiap 1 kilogramnya tetap yaitu Rp7.500,00/kg. Dengan demikian perusahaan Manis dapat memproduksi gula pasir lebih banyak.

Pajak

Pajak yang merupakan ketetapan pemerintah terhadap suatu produk sangat berpengaruh terhadap tinggi rendahnya harga. Jika suatu barang tersebut menjadi tinggi, akibatnya permintaan akan berkurang, sehingga penawaran juga akan berkurang.

Perkiraan harga pada masa depan

Perkiraan harga pada masa datang sangat memengaruhi besar kecilnya jumlah penawaran. Jika perusahaan memperkirakan harga barang dan jasa naik, sedangkan penghasilan masyarakat tetap, maka perusahaan akan menurunkan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan. Misalnya pada saat krisis ekonomi, harga-harga barang dan jasa naik, sementara penghasilan relatif tetap. Akibatnya perusahaan akan mengurangi jumlah produksi barang dan jasa, karena takut tidak laku.

Penawaran[2] individu adalah jumlah barang dan/atau jasa yang ditawarkan seorang penjual atau produsen pada waktu, tempat dan satuan harga tertentu.

Penawaran pasar

Penawaran pasar adalah jumlah barang dan/atau jasa yang ditawarkan sekelompok penjual atau beberapa orang produsen pada waktu, tempat dan satuan harga tertentu.

  1. ^ Yopi Nisa Febianti (Maret 2015). "Penawaran Dalam Ekonomi Mikro". Edunomic Jurnal Pendidikan Ekonomi. 3 (1). 
  2. ^ "Pengertian Penawaran". rezekiapps.com. 15 Agustus 2021. Diakses tanggal 17 Agustus 2021.  Parameter |first1= tanpa |last1= di Authors list (bantuan)

  • Permintaan
  • Fungsi permintaan
  • Fungsi Penawaran
  • Pasar
  • Uang
 

Artikel bertopik ekonomi ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Penawaran&oldid=21362910"