Show Hai RG Squad, siapa yang di sini anak IPA? Tahu nggak tentang atom karbon yang memiliki kekhasan tersendiri walau jenis dan jumlah senyawa karbon itu ada banyak. Hal inilah yang dapat membentuk senyawa dengan berbagai unsur dengan struktur yang bervariasi. Nah, untuk lebih lanjut memahami simak penjelasan berikut! Kekhasan atom karbon1. Atom karbon mempunyai nomor atom 6, dengan empat elektron valensi. Keempat elektron valensi membentuk pasangan elektron bersama dengan atom lain membentuk ikatan kovalen. Keempat elektron valensi ini dapat digambarkan sebagai tangan ikatan. 2. Empat ikatan tangan yang dimiliki atom karbon dapat membentuk rantai dengan berbagai bentuk dan kemungkinan. Setiap kemungkinan menghasilkan satu jenis senyawa. Semakin banyak kemungkinan, semakin banyak jenis senyawa yang bisa dibentuk oleh atom karbon. Beberapa kemungkinan rantai karbon yang dibentuk dapat dikelompokan berdasarkan:
Jumlah ikatanIkatan tunggal, yaitu ikatan antara atom-atom karbon dengan satu tangan ikatan (sepasang elektron ikatan).
Bentuk rantai1. Rantai terbuka (alifatis), yaitu rantai yang antar ujung-ujung atom karbonnya tidak saling berhubungan. Rantai jenis ini ada yang bercabang dan ada yang tidak bercabang. 2. Rantai tertutup (siklis), yaitu rantai yang terdapat pertemuan antara ujung–ujung rantai karbonnya. Terdapat dua macam rantai siklis, yaitu rantai siklis dan aromatis.
Posisi atom karbon di dalam rantai karbonBerdasarkan jumlah atom karbon lain yang diikat, terdapat empat kemungkinan posisi atom C dalam rantai karbon, yaitu:
Coba perhatikan gambar berikut: Atom C1 hanya mengikat 1 atom C lainnya, atom C1 disebut atom karbon primer. Atom C2 mengikat 2 atom C lainnya, atom C2 disebut atom karbon sekunder. Atom C3 mengikat 3 atom C lainnya, atom C3 disebut atom karbon tersier, Atom C4 mengikat 4 atom C lainnya, atom C4 disebut atom karbon kuartener.
Nah, sekarang RG Squad sudah paham 'kan tentang atom karbon dan kekhasannya. Diperhatikan dan dicermati lagi ya setiap tahapannya, dan jangan lupa juga diingat-ingat rumusnya ya. Eits, jangan lupa juga buat daftar di ruangbelajar, kenapa? Karena kamu bisa belajar dengan video-video animasi, tentunya akan lebih mudah buat kamu belajar di mana pun dan kapan pun.
Alkana… Alkena… Hmm, satu lagi pasti kamu bisa menebak, deh. Yap! Alkuna! Squad, pastinya kamu sudah nggak asing lagi ya dengan istilah alkana, alkena, dan alkuna. Ketiganya merupakan golongan senyawa hidrokarbon alifatik, karena tersusun dari unsur atom karbon (C) dan atom hidrogen (H) yang saling terikat dan membentuk rantai terbuka (bisa bercabang maupun tidak). Alkana tergolong hidrokarbon alifatik jenuh karena memiliki ikatan tunggal antar rantai atom karbonnya, sedangkan alkena dan alkuna tergolong hidrokarbon alifatik tak jenuh karena memiliki ikatan rangkap antar rantai atom karbonnya. Nah, jika pada pembahasan sebelumnya kamu telah mengetahui tentang alkana dan alkena, maka pada pembahasan kali ini kamu akan mempelajari tentang golongan hidrokarbon alifatik yang terakhir, nih, yaitu alkuna. Apa itu alkuna? Seperti apa sifatnya? Serta, apa saja manfaatnya? Yuk, kita simak penjelasannya berikut ini! Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, alkuna merupakan jenis senyawa hidrokarbon tak jenuh yang memiliki ikatan rangkap tiga. Rumus umum alkuna adalah CnH2n-n dengan n > 1. Misalnya: Jika n = 2, maka C2H2 merupakan suku pertama alkuna. Jika n = 3, maka C3H4 merupakan suku kedua alkuna. Jika n = 4, maka C4H6 merupakan suku ketiga alkuna, dan seterusnya.
Pemberian nama alkuna dibedakan menjadi dua menurut jenis rantainya, yaitu: 1. Rantai lurus Penamaan alkuna rantai lurus dengan C = 2 dan C = 3 ditulis menurut jumlah atom C yang menyusunnya dan diakhiri dengan akhiran –una. Contoh: C2H2 = etuna. C3H4 = propuna. Sementara itu, Penamaan alkuna rantai lurus dengan C ≥ 4 diawali dengan menuliskan nomor atom C yang memiliki ikatan rangkap tiga diikuti dengan nama alkuna sesuai dengan jumlah atom C. Penomoran atom C dimulai dari ujung rantai yang paling dekat dengan ikatan rangkap tiga. IUPAC : posisi rangkap + nama alkuna Contoh: 2. Rantai bercabang IUPAC : posisi cabang + nama cabang + posisi rangkap + nama rantai induk Aturan penamaan: 1. Tentukan rantai utamanya. Rantai utama ini merupakan rantai karbon terpanjang yang mengandung ikatan rangkap tiga. Contoh:
2. Beri nomor pada setiap atom C yang berada pada rantai utama. Ingat! Penomoran dimulai dari ujung rantai yang paling dekat dengan ikatan rangkap tiga. Contoh: 3. Jika terdapat lebih dari satu cabang yang sama, maka dalam penulisannya diawali dengan di- (untuk 2 cabang yang sama), tri- (untuk 3 cabang yang sama), tetra- (untuk 4 cabang yang sama), dan seterusnya. Contoh:
Terdapat dua cabang sejenis pada atom C bernomor 4, sehingga nama alkuna tersebut adalah 4,4 - dimetil - 2 - nonuna. 4. Jika terdapat lebih dari satu cabang yang berbeda, maka dalam penulisannya harus disusun berdasarkan urutan abjad huruf pertama dari nama cabang tersebut. Note! Awalan di-, tri-, tetra-, dan sebagainya tidak diperhatikan dalam penentuan urutan abjad. Contoh:
Karena etil diawali dengan huruf "e" dan metil diawali dengan huruf "m", maka dalam penulisannya kita awali dengan etil terlebih dahulu, kemudian diikuti dengan metil, lalu nama rantai induknya, sehingga nama alkuna tersebut adalah 6 - etil - 4,4 - dimetil - 2 - nonuna. Perhatikan kalau awalan di- pada metil tidak mempengaruhi penentuan urutan abjad ya, Squad. Sejauh ini bagaimana, nih? Kamu paham nggak? Nah, bagi yang belum paham, tulis saja pertanyaanmu di kolom komentar, ya. Setelah kamu mengetahui apa itu alkuna serta aturan dalam penamaan alkuna, yuk kita lanjut ke bahasan selanjutnya, yaitu sifat-sifat alkuna. Tetap simak, ya! Sifat alkuna dibedakan menjadi dua berdasarkan sifat fisik dan sifat kimia, di antaranya: 1. Sifat fisik a. Merupakan senyawa nonpolar. Akibatnya, alkuna tidak mudah larut dalam air. b. Pada suhu kamar:
c. Pada alkuna rantai lurus, semakin panjang rantai C nya, maka akan semakin tinggi titik didihnya. d. Pada alkuna rantai bercabang, semakin banyak cabangnya, maka akan semakin rendah titik didihnya. 2. Sifat kimia Reaksi adisi Reaksi adisi adalah reaksi penjenuhan atau pemutusan ikatan rangkap oleh hidrogen (H2), halogen (X2), atau asam halida (HX). Reaksi adisi pada alkuna membutuhkan pereaksi dengan jumlah dua kali lipat dari alkena. Sekarang, coba kita perhatikan beberapa contoh reaksi adisi pada alkuna di bawah ini.
Pada reaksi adisi propuna dengan HX, berlaku hukum Markovnikov. Atom H dari asam akan berikatan pada atom C ikatan rangkap yang lebih banyak mengikat atom H. Duh, aku pusing! (sumber: giphy.com)Tenang, Squad, meskipun reaksi-reaksi di atas terlihat cukup rumit, tapi intinya, pada reaksi adisi kita ingin mengubah ikatan rangkap pada atom C menjadi ikatan tunggal. Caranya, dengan menambahkan atom-atom lain, seperti H2, X2, dan HX. Nah, akhirnya, kita masuk ke bahasan terakhir kita, nih, yaitu manfaat alkuna. Penasaran apa saja manfaatnya? Yuk, langsung saja kita simak! Alkuna dapat digunakan sebagai bahan baku pembuat bahan-bahan sintetis, seperti plastik. Salah satu jenis alkuna yang paling sederhana, yaitu etuna atau lebih dikenal dengan asetilen banyak digunakan sebagai bahan bakar untuk proses pengelasan, pemotongan besi dan logam, serta membantu mempercepat pematangan buah. Gimana, Squad, sekarang kamu sudah tahu kan apa itu alkuna, macam-macam sifatnya, serta manfaatnya dalam kehidupan. Bagi kamu yang masih penasaran dengan materi alkuna ini, kamu bisa lho mempelajarinya lewat video beranimasi di ruangbelajar.
|