Home > Balita dan Anak > 3-5 tahun Show 3-5 TAHUN 26 Oktober 2021 Tidur sendiri merupakan langkah yang tepat untuk perkembangan anak 0 0 Simpan Artikel ditulis oleh Cholif Rahma Disunting oleh Karla Farhana Daftar isi artikel
Produk rekomendasi Topik Terkait tidur sendiribalita & anak3-5 tahunalasan mengapa anak harus dibiasakan tidur sendirimanfaat anak tidur sendiri Tools untuk Si Kecil Pertumbuhan Imunisasi MPASI Pencapaian Baby Name FinderBerbagai inspirasi nama beserta artinya yang bisa kamu pilih untuk Si Kecil. Yuk, coba. Komentar Yuk, ngobrol dan sharing pendapat dengan moms lainnya. Tulis komentar... Tampilkan lebih banyak 12 Cara Mengatasi Anak Batuk saat Tidur, Pastikan Saluran Pernapasannya Bebas dari Lendir Balita dan Anak 5 Lomba 17 Agustus untuk Anak yang Seru dan Mendidik Keluarga 5 Rekomendasi Obat Maag pada Anak, Jangan Sembarangan, Moms! Balita dan Anak
6 Tips agar Anak Semangat Belajar, Penting untuk Penuhi Asupan Gizinya! Keluarga Anak Kurang Respons saat Dipanggil, Apakah Harus Khawatir? Balita dan Anak 7 Dampak Memukul Anak pada Kondisi Mentalnya saat Dewasa Balita dan Anak 5 Penyebab dan Cara Mengatasi Gusi Bengkak pada Anak, Jangan Panik Dulu! Balita dan Anak Penyebab dan Gejala Sakit Mata pada Anak yang Wajib Diwaspadai Balita dan Anak Baca Selanjutnya 9.9 Sale, All Under 50rb! Suara.com - Tak sedikit orangtua yang tak tega membiarkan anaknya tidur di kamar sendiri, terlebih saat usia anak masih balita. Alasannya beragam, mulai dari anak masih sering terbangun di malam hari, hingga anak takut tidur sendiri. Tapi, tahukah Anda bahwa sesungguhnya sangat penting bagi anak untuk bisa tertidur sendiri tanpa bantuan atau dampingan orangtua? Hal ini ditegaskan oleh Laurie Hollman, Ph.D., psikoanalis, ahli parenting, sekaligus penulis buku Unlocking Parental Intelligence: Finding Meaning in Your Child's Behavior, seperti dikutip dari Huffpost. Lalu, apa manfaat yang akan didapat anak dengan terbiasa tidur di kamar sendiri? 1. Anak akan mempelajari keterampilan baru, yaitu kemampuan untuk menenangkan dirinya sendiri di malam hari tanpa bantuan kedua orangtuanya. Baca Juga: Anak Tidur Terlalu Malam Berisiko Stunting, Kok Bisa? 2. Rasa percaya diri anak akan meningkat ketika mereka merasa bisa menjaga dirinya sendiri. 3. Anak menjadi lebih mandiri, karena mereka akan mulai membiasakan diri berpakaian sendiri di kamarnya, merapikan kamar tidurnya sendiri, dan mengatur barang-barangnya sendiri. 4. Melatih keberanian anak untuk tidur sendiri. Kemampuan ini sangat penting ketika anak sudah semakin besar dan ia akan mulai menginap di rumah sepupu atau nenek dan kakeknya tanpa orangtua. 5. Tidur anak menjadi lebih nyenyak karena minim gangguan, misalnya televisi, gadget, dan perangkat elektronik lainnya yang biasa ada di kamar orangtua. Bagaimana, sudah siap membiarkan anak tidur di kamar sendiri? Baca Juga: Akali Waktu Saat Anak-anak Tidur, Anda Puas Bercinta Kenapa anak harus memiliki kamar sendiri?Anak yang punya kamar sendiri membuatnya bisa mengenal dirinya sendiri. Anak bisa mengerti apa yang disuka dan apa yang tak disuka. Anak yang mempunyai kamar sendiri akan mulai belajar mempunyai otonomi diri sendiri. Biarkan anak dengan bebas mengatur barang-barang di kamarnya, termasuk memilih nuansa dan desain kamar.
Kapan anak bisa tidur di kamar sendiri?Orangtua bisa mulai mengajarkan anak tidur sendiri sejak berumur 4 tahun. Paling lambat orangtua mengajarkan anak tidur di kamarnya sendiri pada usia 12 tahun. Sementara untuk bayi, orangtua boleh membiarkan bayi untuk tidur sendiri di kamar terpisah sejak usia 4 bulan.
Kenapa anak tidak boleh tidur dengan orang tua?Salah satu risiko berbahaya yang sering terjadi ketika bayi tidur seranjang bersama orang tuanya adalah sudden infant death syndrome (SIDS) atau yang kita kenal dengan sebutan sindrom kematian mendadak pada bayi.
Kenapa kita harus tidur sendiri?Membiasakan si kecil tidur sendiri akan meningkatkan rasa percaya terhadap dirinya. Tentu ini akan berdampak baik terhadap tumbuh kembangnya kelak, terutama dalam kemampuan bersosialisasi. Si kecil akan lebih percaya diri ketika ia memiliki teman sebayanya.
|