Gerakan Sosial keagamaan dan pendidikan yang terjadi di India adalah

9 Dalam perang melawan agresi Barat, tampil Mustapha Kemal Pasha tokoh militer Turki yang bersimpati pada gerakan Turki Muda. Gerakan ini dianggap sebagai realisasi dari nasionalisme Turki, karena terbentuk atas dasar semangat kebangsaan yang berusaha mengusir kekuasaan Barat atau asing dan menentang rezim lama yang lemah Sultan hamid II. Gerakan tersebut berhasil mengusir sekutu dan memaksanya untuk duduk dimeja perundingan Perjanjian Laussane 1923 berisikan : Turki tetap berdaulat, hanya kehilangan daerah pendudukannya di jazirah Arab Ke al Pasha berhasil e pe garuhi Majelis asio al semacam Parlemenuntuk membuktikan memberhentikan Sultan serta mendirikan negara Republik Turki. Ia menjadi presiden pertama pada 29 Oktober 1923 dan memindahkan ibukota dari Istambul wilayah Eropa ke Arkara di Asia. Pergerakan Nasionalisme di India India sejak abad ke-18 dijajah Inggris. Rakyat India tidak tinggal diam. Tahun 1857 terjadi perlawanan oleh kaum Sepoy. Peristiwa pemberontakan ini terkenal dengan sebutan Indian Mutiny atau Pemberontakan Sepoy.Tokoh-tokohnya antara lain: Raja Bahadur Syah, Ranee Laksmi Bai, Nana Sahib dan Tantia Topi. Pemberontakan tersebut ditumpas secara kejam oleh kolonial Inggris. Kegagalan tersebut tidak membuat surut perjuangan rakyat India. Mereka semakin gencar mengobarkan perlawanan-perlawanan. Gerakan perlawanan bangsa India tersebut antara lain:

1. Gerakan Bersifat sosial keagamaan : Brahma Samadzj, Gerakan ini mengatakan

pembaharuan agama Hindu, disesuaikan dengan tuntutan zaman. Dicetuskan oleh Ram Mohan Roy. Rama Krishna, Gerakan ini ingin kembali kepada kemurnian agama Hinfu. Pencetusnya adalah Svami Vivekananda. Arya Samak, dipimpin Dayanada Saraswati. Santiniketan, dipimpin Rabindranath Tagore. Theosofi, dipimpin Annie Sesant.

2. Gerakan Kebangsaan India : Gerakan Mahatma Gandhi

Gambar 6: Mustapha Kemal Pasha en.wikipedia.org 10 Tokoh ini mengerjakan pembaharuan manusia, melalui ajaran- ajaran yang menentang tindak kekerasan, yakni: 1 Ahimsa: Gerakan perlawanan tanpa kekerasan, 2 Hartal: Mogok sebagai tanda protes terhadap peraturan yang tidak baik, 3 Satya GrahaNon Kooperasi: Tidak melakukan kerjasama dengan pemerintah Inggris, 4 Swadesi: Memakai produk dalam negeri Produk sendiri, 5 Purna Swaraj: Gerakan untuk memiliki pemerintah sendiri yang didasarkan pada corak kebudayaan sendiri

3. Liga Muslim Muslim League, Organisasi ini dipimpin oleh Muh. Ali Jinnah

dan Liquat Khan

4. All India Conggres AINC, AINC dalam wadah perjuangan gerakan-gerakan

di India yang bertujuan menuntut kemerdekaan India. Pendirinya Allan O. Hurne. Tokoh-tokoh AINC yang sangat terkenal diantaranya: Banerji, Motilal Nehru dan Jawaharlal Nehru. Pergerakan rakyat India tersebut akhirnya membuahkan hasil. Pada tanggal 15 Agustus 1947, India mendapatkan kemerdekaan dari Inggris. Munculnya pergerakan kebangsaan Indonesia Kota memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia dan selalu menjadi tujuan masyarakat dari berbagai daerah. Kehidupan dan mentalitas masyarakat kota, biasanya mencari dan menemukan identitas baru, pluralistis suku, agama, profesi, modern relative maju dan toleran. Oleh karena itu, kota menjadi tempat yang sangat strategis dalam upaya memunculkan dan mengembangkan pergerakan nasional Indonesia. Dari kota-kota tersebut muncullah golongan-golongan elite baru dalam kehidupan masyarakat Indonesia, seperti golongan terpelajar, golongan profesional, dan golongan pers. Golongan terpelajar termasuk ke dalam kelompok elite minoritas dari bangsa Indonesia, tetapi kedudukan dan peranannya sangat besar dalam lingkungan masyarakat. Dikatakan minoritas karena di dalam susunan masyarakat jumlahnya relatif kecil apabila dibandingkan dengan kelompok-kelompok di bawahnya. Golongan ini muncul pada kota, Gambar 7: Mahatma Gandhi khurpi.com 11 khususnya kota-kota besar yang dijadikan pusat dan tempat untuk mengadu nasib, juga merupakan tempat bertemunya ide-ide para pelajar, mahasiswa, sarjana dan pemuda lain dari berbagai daerah dengan adat istiadat yang berbeda-beda. Para pemuda pelajar mulai menyadari pentingnya persatuan dan kesatuan dalam menghadapi penjajah Belanda. Mereka juga melihat pentingnya perluasan pengajaran bagi kemajuan bangsa seperti yang ditegaskan oleh para pelajar STOVIA di Batavia. Begitu pula di dalam menghadapi kaum kapitalis asing, tidak ada jalan yang lebih baik kecuali jika para pedagang pribumi bersatu seperti yang dinyatakan oleh pendiri Sarekat Islam, yaitu Haji Samanhudi. Golongan Profesional, lebih banyak muncul dan mengembangkan profesinya pada daerah perkotaan. Pada masa kekuasaan pemerintahan kolonial Belanda, golongan profesional ini memiliki peranan penting dalam kehidupan masyarakat di daerah perkotaan. Golongan profesional terdiri atas berbagai profesi seperti profesi guru, dokter, dan sebagainya. Peranan Pers Indonesia, Pada abad ke-19, pers masuk ke wilayah Indonesia dan sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan kota-kota di Indonesia. Wujud perkembangan pers itu dalam bentuk surat kabar ataupun majalah. Munculnya surat kabar dimodali oleh orang-orang Cina dengan menggunakan bahasa Melayu. Derngan demikian, surat kabar yang diterbitkan secara tidak langsung ikut serta di dalam mempopulerkan penggunaan bahasa Melayu. Surat kabar juga memuat isu-isu politik yang sedang berkembang, sehingga secara tidak langsung telah banyak memberikan pendidikan politik pada masyarakat Indonesia. Surat kabar berbahasa Melayu berkembang sejak awal abad ke-20, antara lain sebagai berikut. a. Sumatra: Sinar Soematra, Tjahaja Soematra, Pemberita Atjeh, Pertja Barat. b. Jawa: Bromantani, Pewarta Soerabaja, Kabar Perniagaan, Pemberitaan Betawi, Pewarta Hindia, Bintang Pagi, Sinar Djawa, Hampaet, Melayu, Poetera Hindia. c. Kalimantan: Pewarta Borneo. d. Sulawesi: Pewarta Manado. Surat kabar mempunyai fungsi sosial dasar, yaitu memperluas pengetahuan bagi para Gambar 8: Pelajar STOVIA satutimor.wordpress.com 12 pembacanya dan dapat membentuk opini umum. Akan tetapi, ruang gerak persuratkabaran pada zaman kolonial Belanda dibatasi dan dikontrol ketat. Selain surat kabar yang membawa suara nasionalisme, terbit surat kabar yang merupakan pembawa suara pemerintah kolonial Hindia Belanda, seperti Pantjaran Warta dan Bentara Hindia di Jakarta, Sinar Matahari di Makassar, dan Medan Priyayi di Bandung. F. Daftar Pustaka Budi. Hardiman . 2011. Pemikiran-pemikiran yang Membentuk Dunia Modern Dari Machiavelli sampai Nietzsche.Jakarta. Erlangga Djaja. Wahjudi. 2012. Sejarah Eropa dari Eropa Kuno Hingga Eropa Modern. Yogyakarta : Ombak Nyoman. Dekker. 1993. Sejarah Pergerakan Nasional Indonesia Diawali Kebangkitan Nasional Pada Permulaan Abad XX. Malang . IKIP MALANG Soekarno, Ir. 1963. Dibawah Bendera Re olusi djilid satu. Djakarta: dibawah bendera revolusi Soemardjo . Sejarah Sosialisme di Eropa Dari Abad ke-19 Sampai 1914 . Jakarta . Harapan Masa SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARANPAKET KEAHLIAN SEJARAH INDONESIA BAB X PERANG DINGIN KOMPETISI ANTARA AMERIKA SERIKAT DAN UNI SOVIET Dra. Sri Mastuti Purwaningsih, M.Hum. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2017 1

BAB 10 PERANG DINGIN

Gerakan Sosial keagamaan dan pendidikan yang terjadi di India adalah

Gerakan Sosial keagamaan dan pendidikan yang terjadi di India adalah
Lihat Foto

britannica.com

Mahatma K. Gandhi dan Sarojini Naidu pada Salt March di India barat, Maret 1930.

KOMPAS.com - Gerakan nasionalisme di India berlansung pada 1857 hingga 1947. Titik awal perjuangan nasionalisme India terjadi pada Perang Kemerdekaan India tahun 1857-1859.

Perlawanan ini juga dikenal dengan The India Mutiny atau pemberontakan rakyat India. Peristiwa tersebut mampu mendorong gerakan perlawanan di berbagai daerah India. Pemberontakan rakyat India tersebut dilatarbelakangi oleh beberapa hal, yaitu:

  1. Penderitaan berkepanjangan atas kepemimpinan Inggris di India
  2. Keinginan untuk mengembalikan kejayaan kerajaan Mughal di India
  3. Adanya isu keagamaan

Pemberontakan rakyat India dapat diredakan oleh Inggris, namun berakhirnya pemberontakan tersebut mampu memunculkan gagasan nasionalisme bangsa India.

Baca juga: Perlawanan terhadap Kolonialisme Melalui Karya Sastra

Pada tahun 1885, muncul organisasi gerakan nasional rakyat India yang bernama All Indian National Congress atau biasa disebut dengan Congress.

Congress terdiri dari perwakilan golongan Hindu, Buddha dan Islam di Hindia. Tokoh-tokoh Congress yang terkenal adalah Mahatma Gandhi, Jawaharlal Nehru, Mohammad Ali Jinnah dan Ali Liqut Khan.

Dalam buku Dinamika Sejarah Asia Selatan (2012) karya Suwarno, Congress mengandalkan strategi diplomasi dalam melakukan perlawanan terhadap pemerintah kolonial Inggris. Namun saat usulan-usulan mendapat penolakan dari Inggris, organisasi ini berbalik arah menjadi organisasi yang radikal.

Perlawanan rakyat India memiliki keunikan dibandingkan dengan gerakan nasionalisme negara lain. Mahatma Gandhi melakukan perlawanan dengan empat dasar perjuangan yaitu:

  • Ahimsa (perlawanan tanpa kekerasan)
  • Hartal (mogok kerja)
  • Satyagraha (menolak kerja sama)
  • Swadesi (menggunakan produk dalam negri).

Baca juga: Perlawanan terhadap Kolonialisme Melalui Karya Sastra