Januari 13, 2022 Show
Gempa bumi adalah getaran bumi yang terjadi akibat pelepasan energi di dalam bumi secara tiba-tiba sehingga efeknya dapat dirasakan sampai ke permukaan bumi. Penyebab gempa bumi dapat berupa dinamika bumi (tektonik), aktivitas gunung api, akibat meteor jatuh, longsoran (di bawah muka air laut), atau ledakan bom di bawah permukaan. Besarnya getaran dapat beragam, mulai dari yang sangat kecil sehingga sulit dirasakan sampai guncangan besar sehingga mampu meruntuhkan bangunan. Gempa bumi terjadi apabila penumpukan energi pada batas lempeng yang bersifat konvergen (bertumbukan), divergen (saling menjauh) dan transform (berpapasan) atau pada sesar (patahan) dan blok batuan tersebut tidak mampu lagi menahan batas elastisitasnya, sehingga akan dilepaskan sejumlah energi dalam bentuk rangkaian gelombang seismic yang dikenal sebagai gempa bumi. Gempa bumi merupakan salah satu dari berbagai macam bencana alam yang ada di Indonesia yang bilamana penanganan maupun mitigasi yang dilakukan tidak baik akan menimbulkan ancaman korban jiwa maupun korban materi. Pengertian Gempa BumiBerikut pengertian dan definisi gempa bumi dari beberapa sumber buku:
Jenis-jenis Gempa BumiBerdasarkan sumber penyebabnya, gempa bumi dapat dibagi menjadi empat jenis, yaitu:
Berdasarkan kekuatan atau magnitude (M), gempa bumi dapat digolongkan menjadi beberapa jenis, yaitu:
Berdasarkan kedalaman sumber gempa bumi (h), gempa bumi dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
Teori Penyebab Gempa BumiMenurut teori lempeng tektonik, kerak bumi terpecah-pecah menjadi beberapa bagian yang disebut lempeng. Lempeng-lempeng tersebut bergerak dengan arah dan kecepatan berbeda. Pergerakan lempeng ini disebabkan oleh arus konveksi. Lapisan atas bumi terdiri dari lithosfer dan asthenosfer. Lithosfer mempunyai densitas yang lebih besar, mudah patah, dan bersifat kaku. Asthenosfer mempunyai densitas yang lebih kecil dibandingkan lithosfer, bersuhu tinggi dan kental. Akibat gerakan perputaran bumi yang terus-menerus menimbulkan arus pada asthenosfer yang bersuhu tinggi. Arus ini disebut arus konveksi, yang bergerak dari tekanan tinggi ke tempat yang bertekanan rendah. Gerakan asthenosfer akan menggerakkan lithosfer yang mengapung di atasnya, akibatnya lithosfer yang berupa lempeng-lempeng akan bergerak. Ada tiga kemungkinan pergerakan satu lempeng tektonik relatif terhadap lempeng lainnya, yaitu apabila kedua lempeng saling menjauhi (spreading), saling mendekati(collision) dan saling geser (transform). Apabila dua buah lempeng bertumbukan maka daerah batas antara dua lempeng akan terjadi tegangan (stress). Tegangan tersebut terjadi secara terus-menerus dan sedemikian besar sehingga melampaui kekuatan kulit bumi. Hal itu mengakibatkan terjadinya patahan pada kulit bumi di daerah terlemah. Kulit bumi yang patah tersebut akan melepaskan energi untuk kembali ke keadaan semula. Peristiwa pelepasan energi ini disebut gempa bumi. Indonesia merupakan salah satu wilayah yang sangat aktif terhadap gempa bumi, karena terletak pada pertemuan tiga lempeng tektonik utama dan satu lempeng tektonik kecil. Ketiga lempeng tektonik itu adalah lempeng tektonik Indo-Australia, lempeng Eurasia dan lempeng Pasifik serta lempeng kecil Filipina. Lempeng Indo-Australia bergerak menyusup di bawah lempeng Eurasia, demikian pula lempeng Pasifik bergerak ke arah barat. Pertemuan lempeng tektonik Indo-Australia dan Eurasia berada di laut merupakan sumber gempa dangkal dan menyusup ke arah utara sehingga di bagian darat berturut-turut ke utara di sekitar Jawa - Nusa tenggara merupakan sumber gempa menengah dan dalam. Parameter-parameter Gempa BumiTerdapat beberapa parameter gempa bumi, antara lain yaitu:
Lihat Foto KOMPAS.com - Tidak banyak yang diketahui mengenai gempa bumi sampai kemunculan seismologi pada awal abad ke-20. Seismologi merupakan studi ilmiah tentang semua aspek gempa bumi. Seismologi menjawab pertanyaan yang sudah lama ada seperti mengapa dan bagaimana gempa bumi terjadi. Encyclopaedia Britannica mencatat, sekitar 50 ribu gempa bumi sering terjadi setiap tahun di seluruh bumi. Dari jumlah tersebut, sekitar 100 gempa berukuran cukup besar dengan dampak kerusakan tinggi, terlebih bila terjadi di dekat area pemukiman. Gempa bumi yang hebat terjadi rata-rata satu kali per tahun. Gempa bumi bertanggung jawab atas jutaan kematian dan kerusakan properti yang tak terhitung jumlahnya. Baca juga: Fenomena Kemunculan Oarfish dan Mitos Prediksi Gempa... Dilansir dari NASA, gempa bumi adalah guncangan hebat yang terjadi di permukaan bumi. Getaran ini disebabkan oleh gerakan di lapisan terluar bumi. Sedangkan USGS, lembaga geologi AS, menjelaskan, gempa bumi adalah ketika dua lempeng bumi tiba-tiba bergeser. Permukaan tempat kedua lempeng bergeser disebut bidang patahan atau patahan. Gempa bumi disebabkan oleh pergerakan kerak atau lempeng bumi tersebut. Lokasi di bawah permukaan bumi tempat gempa bumi dimulai disebut hiposenter. Sedangkan lokasi tepat di atas gempa bumi disbeut episentrum. Gempa bumi adalah getaran atau goncangan yang terjadi pada permukaan bumi akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba dan menciptakan gelombang seismik. Baca juga: Kaleidoskop 2019: 5 Gempa yang Paling Merusak di Indonesia |