Gerak adalah elemen pokok dalam tari yang terdapat unsur unsur gerak tari adalah kecuali

Elemen Dasar Tari – Pada kesempatan kali ini, saya akan kembali mengulas mengenai seni tarian, yakni tentang bagian-bagian penting dalam seni tari, yang mungkin masih banyak dari kamu yang belum tahu.

Kali ini saya akan mengulas seputar elemen-elemen dasar dalam seni tari , dimana secara keseluruhan akan terlihat saat anda mengaksikan sebuah pementasan tari, baik tradisional maupun modern.

Secara umum, Unsur Tari yang paling utama dan dasar adalah Gerak, kemudian diperindah dan diberi varian dengan iringan alat musik, suara maupun lagu. Sehingga terciptalah kombinasi berbagai gerakan yang ciamik.

Elemen gerak tari sejatinya bukanlah serangkaian gerakan yang dibuat mengikuti keindahan saja, namun mengandung pengartian dan pemaknaan khusus yang diintegrasikan kedalamnya.

Selain itu, unsur pokok dalam tari yang berupa gerakan ini juga telah melewati berbagai proses, sehingga gerakan yang kita lihat sekarang tidak lagi sama dengan saat pertama diciptakan, namun sudah mengalami banyak perubahan.

Dalam gerakan – gerakan yang di gunakan dalam menari juga merupakan salah satu hasil dari perpaduan beberapa pengalaman, yang estetis dengan melakukan intelektualitas.

Baca juga : Pengertian dan Sejarah Tari Modern

Secara sederhana, pengelompokan elemen tari terbagi menjadi 3 macam, dibawah ini termasuk elemen dasar tari adalah :

  • Ruang
  • Waktu / Tempo
  • Tenaga

Nah, dibawah ini Senipedia akan menjabarkan penjelasan mengenai eleman dasar gerakan tari yang saya rekomendasikan untuk kamu. Silakan di baca dan pahami baik-baik.

Elemen Ruang

Elemen dasar dalam seni tari yang pertama adalah ruang. Ruang disini diartikan sebagai keberadaan penari saat pementasan, yang membatasi gerakan dan bisa dijangkau oleh tangan, kaki serta tubuh si penari.

Selain itu, unsur ruang ini menjadi penentu dari terciptanya sebuah gerakan, karena tentunya akan mustahil sebuah gerakan terbentuk bila tidak adanya ruang yang menjadi penghasil gerak.

Untuk jenis ruang sendiri terbagi menjadi 2 macam, yaitu Ruang yang diciptakan penari, dan Ruang gerak atau tempat penari melakukan gerak. Dalam penjabarannya, elemen dasar ruang misalnya seperti :

  • Posisi, yaitu arah dalam gerakan tari yang arah nya berhadapan dan juga arah gerak (ke depan muka, ke belakang, sudut kanan-kiri dan samping kanan-kiri)
  • Leve atau Tingkatan Gerak
  • Jangkauan dari gerak penari.

Selain arah hadap yang diciptakan penari, terdapat pula arah gerak yang terbentuk saat pementasan, diantaranya adalah :

  • Arah maju mundur
  • Samping kanan-kiri
  • Arah zig-zag
  • Arah berputar terbalik maupun searah jarum jam.

Selain penjelasan di atas, dalam elemen dasar tari yang pertama ini, ada juga yang disebut dengan level / tingkatan gerak. Berikut uraiannya :

  • Level Atas : Gerakan yang diperagakan penari dengan memberi penampilan mulai dari posisi kaki menjinjit, kaki tetap menjinjit dan sampai dengan gerakan – gerakan tari yang lain nya seperti lompat
  • Level Sedang : Level sedang akan tercipta saat penari menampilkan gerakan sambil duduk.
  • Level Rendah : Gerakan yang muncul saat posisi berdiri dan posisi kaki sedikit menekuk sampai dengan posisi kaki di luruskan kembali.

Untuk volume ruang gerak yang diperlukan, menyesuaikan dengan kebutuhan, yang berupa rangkaian gerak dengan volume sempit dan gerak dengan volume luas.

Apabila tari yang diperagakan adalah secara berkelompok, maka rangkaian gerak para penari harus saling memperhatikan satu sama lain, agar penggunaan ruang tidak bertabrakan.

Baca juga : Pengertian dan Jenis Tari Kreasi Baru

Elemen Waktu

Elemen dasar tari selanjutnya yakni waktu dan tempo gerakan dalam tarian. Pada prakteknya, terdapat 2 jenis unsur yang tergabung dalam elemen waktu ini, yakni adalah :

  • Tempo : asalah waktu yang dipergunakan penari dalam menampilkan tarian hingga selesai, mulai dari tari lambat hingga cepat, dengan berbagai variasi gerakan yang menciptakan irama gerak
  • Irama : irama adalah waktu yang dipakai untuk menyelesaikan gerak yang berkaitan dengan tempo dan dinamika, yakni cepat ke sedang / sedang ke cepat / lambat ke cepat, intinya sesuai dengan karakter gerak dan tempo yang berbeda.

Kita semua tahu bahwa, gerakan yang ada pada tari tidak hanya satu saja, namun memiliki banyak varian gerakan yang akhirnya memberikan kesan indah, serta diperlukan tempo maupun ritme yang relevan dengan pemaknaan tari.

Pola gerak yang terdapat pada tari tersusun aecara apik, melalui struktur yang terlihat berupa alihan dari gerakan satu, dan menuju ke gerakan yang selanjutnya secara beriringan dan berirama.

Dalam pengaturan waktu dan tempo pergantian gerak, maka seorang penari harus mampu mengatur beberapa irama gerakan yang di lakukan, serta tuntutan untuk cermat dalam melakukan gerakan dan mengontrol perubahan–perubahan ritme dari gerakan.

Baca juga : Jenis, Contoh dan Fungsi Properti Tari

Elemen Tenaga

Selain ruang dan waktu, elemen dasar tari juga meliputi tenaga. Dimana tenaga berfungsi sebagai pengatur sekaligus pengendali dalam setiap gerakan yang dilakukan, tujuannya untuk menghasilkan penampilan yang indah.

Sehingga, saat melakukan penampilan, seorang penari harus menguasai beberapa hal, yakni :

  • Kemampuan menghemat tenaga
  • Kapan waktunya menambah kekuatan
  • Menempatkan setiap tenaga dengan tepat dan cermat
  • Serta mengakhirinya dengan tegas, kuat atau lembut.

Dengan menguasai 4 hal diatas, seorang penari akan mempu memperagakan gerakan dengan baik, teratur dan terstruktur, karena pergerakan merupakan poin terpenting dalam sebuah penampilan tari.

Saat penari melakukan gerakan dengan menggunakan tenaga, maka penari bisa melakukan gerakan sebagai faktor yang berhubungan dengan tenaga, seperti :

  • Intensitas : adalah gerakan tari yang berkaitan dengan suatu kuantitas dari tenaga dalam tarian, sehingga akan menghasilkan suatu gerakan dengan tingkat ketenagaan
  • Aksen : adalah gerakan tari yang akan muncul ketika penari melakukan gerakan dengan cara tiba – tiba dan kontras, hal ini sering juga di sebut dengan tekanan.
  • Kualitas : adalah suatu gerakan tari yang timbul dengan cara menggunakan atau menyalurkan tenaga. Jika di dalam gerakan yang akan melakukan memiliki intensitas yang tinggi, maka bisa menggunakan tenaga yang tinggi atau sebaliknya pula.

Beberapa Fungsi Tenaga dalam Tari diantaranya adalah :

  • Sebagai awal penggerak, mengawali gerak sesuai dengan karakter gerak mulai dari kekuatan penuh, lembut, ringan dan siap berpose ditempat. 
  • Sebagai pengatur gerak, Penari mengatur tenaganya dari awal hingga selesai.
  • Sebagai penutup, Penari menutup tarian dengan tenaga yang tersisa dan tidak terkesan terengah- engah atau kelelahan dan mengesankan. 

Baca juga : Pola Lantai dalam Tari

Penutup

Nah, demikianlah ulasan kali ini mengenai Pengertian dan Elemen Dasar Seni Tari dalam prakteknya, yakni ruang, waktu dan tenaga. Semoga bermanfaat dan terima kasih. (Ref)

Gerak adalah elemen pokok dalam tari yang terdapat unsur unsur gerak tari adalah kecuali

Perbesar

Tarian Minang (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Selain beberapa unsur utama dalam tari di atas, terdapat juga beberapa unsur pendukung dalam tari, antara lain:

1. Desain lantai

Desain lantai merupakan garis-garis di lantai yang dilalui oleh seorang penari atau garis-garis di lantai yang dibuat oleh formasi penari kelompok. Jenis garis di lantai ada dua macam, yaitu garis lurus dan garis lengkung.

Garis lurus dapat menghasilkan bentuk V, V terbalik, segitiga, T, T terbalik dan diagonal. Sementara itu, garis lengkung dapat dibuat bentuk lingkaran, lengkung setengah lingkaran, spiral, angka delapan dan lengkung ular.

2. Desain atas

Desain atas adalah desain yang dibuat oleh anggota badan dan berada di atas lantai. Desain ini dilihat dari arah penonton. Desain atas ada bermacam-macam bentuknya. Masing – masing desain menimbulkan kesan sendiri-sendiri bagi penonton yang melihatnya.

3. Desain musik

Desain musik adalah pola ritmis dalam sebuah tari. Pola ritmis dalam tari timbul karena gerakan tari yang sesuai dengan melodi. Gerakan tari yang sesuai dengan harmoni dan gerakan tari yang sesuai dengan frasa musik.

4. Desain dramatis

Desain dramatis adalah tahapan-tahapan emosional untuk mencapai klimaks dalam sebuah tari. Tahap-tahap emosional ini perlu ada dalam sebuah tari agar tarian itu menjadi menarik dan tarian itu tidak terkesan monoton.

5. Dinamika

Dinamika adalah segala perubahan dalam tari karena adanya variasi-variasi dalam tari tersebut. Dinamika dalam tari dapat menjadikan tarian itu menarik.

6. Tema

Tema adalah ide persoalan dalam tari. Sumber tema tari dapat dari benda-benda yang ada di sekitar kita, peristiwa-peristiwa yang pernah terjadi, kegiatan kerja, perilaku binatang, cerita rakyat, cerita kepahlawanan, dan legenda.

7. Tata rias, tata rambut, dan tata busana tari

Rias wajah dan pakaian untuk tujuan menari biasanya dibuat khusus untuk mendukung penampilan penari di atas pentas. Ada 3 jenis tata rias wajah yaitu rias korektif, rias fantasi dan rias karakter.

8. Tata pentas

Tata pentas adalah penataan pentas untuk mendukung pergelaran tari. Di atas pentas, biasanya dilengkapi dengan seperangkat benda-benda alat yang berhubungan dengan tari.

9. Tata cahaya

Tata cahaya adalah seperangkat penataan cahaya di pentas. Penataan cahaya dalam pergelaran tari dibuat untuk penerangan, memperkuat suasana tari, dan hal itu untuk memperjelas peristiwa dari suatu adegan tarian.

10. Tata suara

Tata suara adalah seperangkat alat sumber bunyi yang bertujuan sebagai pengaturan musik untuk iringan tari.