Faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan audit sumber daya manusia

Sumber daya manusia merupakan sumber daya yang sangat penting untuk menentukan perkembangan dalam mewujudkan tujuan perusahaan. Sumber daya yang halal adalah suatu cara untuk meningkatkan kinerja karyawan yang efektif dan efisien, sehingga perusahaan bisa mencapai target yang diinginkan. Audit sumber daya manusia adalah cara untuk mengukur efektifitas sumber daya manusia pada suatu perusahaan. Audit manajemen sumber daya manusia lebih berfokus pada pencarian informasi dan kesalahan data perusahaan dilihat dari pandangan sumber daya manusia.

Kinerja karyawan merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu perusahaan atau organisasi untuk mencapai tujuannya. Oleh karena itu, seorang karyawan harus mendapat perhatian dari pemimpin perusahaan, sebab menurunnya kinerja dari seorang karyawan dapat mempengaruhi kinerja perusahaan dengan secara menyeluruh. Hasil penelitian dari Diajeng Ratih (2011) Menyatakan ada pengaruh antara audit manajemen sumber daya manusia terhadap peningkatan kinerja karyawan, dengan kesimpulan bahwa perencanaan tenaga kerja, penyelenggaraan fungsi rekrutmen, penyelenggaraan fungsi orientasi dan penempatan, penyelenggaraan fungsi seleksi, fungsi 33 pelatihan dan pengembangan merupakan faktor penting dalam audit sumber daya manusia terhadap peningkatan kinerja karyawan.

Dalam menciptakan kinerja karyawan yang bagus harus dibutuhkan dengan kemampuan dan motivasi. Kemampuan karyawan dalam bekerja berkaitan dengan keahlian yang dimiliki oleh karyawan tersebut. Sedangkan motivasi karyawan dalam bekerja yaitu untuk mencari penghasilan, untuk mengembangkan potensi diri dan untuk kebutuhan atas penghargaan yang diperoleh. Hal ini juga bisa dapat membantu seorang manajer mengidentifikasi dalam mengelola sumber daya manusia apabila terdapat penyimpangan yang terjadi.

Tujuan dari audit manajemen sumber daya manusia adalah untuk mengetahui hasil kerja karyawan sudah sesuai dengan yang direncanakan atau tidak, untuk memotivasi dalam meningkatkan semangat dan prestasi kerja karyawan, serta kedisiplinan karyawan, untuk mengetahui apakah semua karyawan telah menyelesaikan tugas dengan baik, benar dan tepat waktu.

Manfaat dari audit manajemen sumber daya manusia bagi perusahaan yaitu untuk menilai efektifitas dan efisiensi sistem perencanaan dan sistem pengendalian manajemen, dapat mengevaluasi tujuan, kebijakan sasaran dan prosedur dari struktur organisasi yang sebelumnya belum ditentukan. Dalam hal ini seorang karyawan dituntut untuk dapat bisa membuat sebuah perusahaan akan menjadi lebih maju dan bisa membuat citra kerja kerja karyawan di perusahaan itu menjadi lebih baik.

Faktor yang dapat mempengaruhi kinerja seorang karyawan yaitu ada faktor intrinsik karyawan (personal/individual), dan faktor ekstrinsik (kepemimpinan, tim, sistem, situasional). Faktor ini akan sangat berpengaruh terhadap kinerja karyawan seperti di lingkungan kerja, sarana dan prasarana perusahaan, tanggungjawab dan pembagian tugas karyawan, gaya dalam kepemimpinan, cara berkomunikasi yang baik, pengembangan karir, bonus dan insentif kerja.

Sikap yang harus dikembangkan oleh seorang karyawan yaitu 1. Sikap karyawan yang positif terhadap perusahaan dan tugasnya, 2. Pemilikan tenaga kerja yang terampil dan peningkatan semangat kerja karyawan, 3. Hubungan atasan dan bawahan yang baik, 4. Makin lancarnya komunikasi dalam suatu organisasi, 5. Berkurangnya konflik antar anggota karyawan.

Terdapat suatu kesalahan yang bisa mengakibatkan kegagalan dalam suatu organisasi baik itu secara langsung maupun tidak langsung dan masalah tersebut dapat diidentifikasi secara cepat dengan melalui proses audit sehingga manajemen dapat segera memberikan tindakan koreksi yang akan diambil.

Dalam suatu perusahaan harus sering melakukan audit manajemen sumber daya manusia karena adanya audit manajemen sumber daya manusia, perusahaan dapat memperbaiki program-program manajemen sumber daya manusia yang dinilai kurang efektif dan dapat meningkatkan program yang sudah diniliai efektif agar kinerja karyawan dapat membaik dan mengalami peningkatan.

*Penulis adalah Mahasiswa Program Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Malang

Diposkan oleh Unknown

Definisi Audit Sumber Daya manusia (SDM)
Audit merupakan proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti tentang informasi yang dapat diukur mengenai suatu entitas ekonomi yang dilakukan seorang yang kompeten dan independen untuk dapat menentukan dan melaporkan kesesuaian informasi dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan (Arens, 1997, p. 1).
Sedang, audit SDM adalah pemeriksaan kualitas kegiatan Sumber Daya Manusia secara menyeluruh dalam suatu departemen, divisi atau perusahaan, dalam arti mengevaluasi kegiatan-kegiatan SDM dalam suatu perusahaan dengan menitikberatkan pada peningkatan atau perbaikan (Rivai, 2004, p. 548).
Menurut Gomez-Mejia (200 1 :28), audit sumber daya manusia merupakan tinjauan berkala yang dilakukan oleh departemen sumber daya manusia untuk mengukur efektifitas penggunaan sumber daya manusia yang terdapat di dalam suatu perusahaan.
Selain itu, audit memberikan suatu perspektif yang komprehensif terhadap praktik yang berlaku sekarang, sumber daya, dan kebijakan manajemen mengenai pengelolaan SDM serta menemukan peluang dan strategi untuk mengarahkan ulang peluang dan strategi tersebut. Intinya, melalui audit dapat menemukan permasalahan dan memastikan kepatuhan terhadap berbagai peraturan perundangan-undangan dan rencana-rencana strategis perusahaan.Audit SDM merupakan suatu metode evaluasi untuk menjamin bahwa potensi SDM dikembangkan secara optimal (Rosari, 12 Mei 2008). Secara lebih terinci, audit SDM juga memberi feedback dan kesempatan untuk:

1. Mengevaluasi keefektifan berbagai fungsi SDM, yang meliputi: rekrutmen dan seleksi, pelatihan, dan penilaian kinerja.

2. Menganalisis kontribusi fungsi SDM pada operasi bisnis perusahaan3. Melakukan benchmarking kegiatan SDM untuk mendorong perbaikan secara berkelanjutan4. Mengidentifikasi berbagai masalah strategi dan administratif implementasi fungsi SDM5. Menganalisis kepuasan para pengguna pelayanan departemen SDM6. Mengevaluasi ketaatan terhadap berbagai peraturan perundang-undangan, kebijakan dan regulasi pemerintah7. Meningkatkan keterlibatan fungsi lini dalam implementasi fungsi SDM8. Mengukur dan menganalisis biaya dan manfaat setiap program dan kegiatan SDM9. Memperbaiki kualitas staf SDM10. Memfokuskan staf SDM pada berbagai isu penting dan mempromosikan perubahan serta kreatifitas.


Manfaat Audit SDM


Menurut Rivai (2004, p. 567), audit SDM mengevaluasi aktifitas SDM yang digunakan dalam suatu perusahaan dan merupakan pengendalian kualitas keseluruhan yang mengevaluasi aktifitas SDM dalam suatu perusahaan. Manfaat dari audit SDM ini antara lain yaitu:

1. Mengidentifikasi kontribusi-kontribusi departemen SDM terhadap perusahaan2. Meningkatkan citra profesional departemen SDM3. Mendorong tanggungjawab dan profesionalisme yang lebih besar diantara karyawan departemen SDM4. Memperjelas tugas-tugas dan tanggungjawab departemen SDM5. Menstimulasi keragaman kebijakan dan praktik-praktik SDM6. Menemukan masalah-masalah SDM yang kritis7. Menyelesaikan keluhan-keluhan dengan berpedoman pada aturan yang berlaku8. Mengurangi biaya-biaya SDM melalui prosedur yang efektif9. Meningkatkan kesediaan untuk mau menerima perubahan yang diperlukan didalam departemen SDM.

Tujuan Audit SDM

Menurut Rivai (2004, p. 567), audit SDM bertujuan untuk:1. Menilai efektifitas SDM2. Mengenali aspek-aspek yang masih dapat diperbaiki3. Mempelajari aspek-aspek tersebut secara mendalam, dan4. Menunjukkan kemungkinan perbaikan, serta membuat rekomendasi untuk pelaksanaan perbaikan tersebut.

Ruang Lingkup Audit SDM


Dalam pelaksanaan audit SDM untuk mendukung jalannya kegiatan-kegiatan SDM perlu dilakukan pembatasan terhadap aspek yang akan di audit. Secara garis besar, prospek audit SDM dilakukan terhadap fungsi SDM yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan SDM yang dimulai dari perencanaan SDM, perekrutan, penyeleksian, pelatihan, dan evaluasi kinerja SDM (Handoko, 1997, p.226).