Faktor apa saja yang mempengaruhi suatu wilayah menjadi pusat pertumbuhan brainly?

tirto.id - Perbandingan antar-wilayah, baik dari segi kondisi fisik, sosial, ekonomi dan lain sebagainya, merupakan salah satu obyek kajian dalam geografi. Karena itu, identifikasi pusat pertumbuhan wilayah juga termasuk dalam materi studi salah satu cabang ilmu geografi, yakni geografi pembangunan.

Mengutip modul "Konsep Kewilayahan dan Pertumbuhan Wilayah" dari UT, untuk mendorong kemajuan ekonomi suatu negara, pemerintah perlu memperbanyak wilayah yang menjadi pusat-pusat pertumbuhan.

Pertumbuhan di daerah-daerah dengan potensi besar bakal mempercepat kemajuan ekonomi karena secara tidak langsung memicu perpindahan penduduk yang mencari peningkatan pendapatan.

Robinson Tarigan dalam buku Perencanaan Pembangunan Wilayah (2006) menjelaskan, bahwa pengertian pusat pertumbuhan bisa dilihat dari 2 segi, yakni fungsional dan geografis.

Dari segi geografis, pusat pertumbuhan adalah lokasi yang mempunyai fasilitas dan kemudahan akses memadai sehingga jadi lokasi pusat daya tarik untuk berbagai jenis usaha ekonomi maupun perpindahan orang. Banyak orang mau mendatangi wilayah yang menjadi pusat pertumbuhan, baik untuk membuka usaha ataupun bekerja, karena di sana ada banyak fasilitas yang bisa dimanfaatkan.

Sementara itu, dari segi fungsional, pusat pertumbuhan bisa diartikan sebagai lokasi yang menjadi konsentrasi dari banyak kelompok usaha karena memiliki unsur-unsur kedinamisan yang menstimulasi kehidupan ekonomi, baik ke dalam maupun luar.

3 Teori Pusat Pertumbuhan dan Penjelasannya

Menukil penjelasan dalam Modul Geografi: Konsep Wilayah dan Pewilayahan (2019) terbitan Kemendikbud, pusat pertumbuhan pun bisa didefinisikan sebagai wilayah yang pertumbuhan ekonominya lebih pesat daripada daerah lain, sehingga bisa dijadikan pusat pembangunan yang akan memengaruhi perkembangan kawasan sekitarnya.

Maka itu, identifikasi wilayah yang layak menjadi lokasi pusat pertumbuhan penting dilakukan dalam perumusan program pembangunan. Setidaknya ada 3 teori yang muncul terkait kajian untuk menentukan lokasi wilayah pusat pertumbuhan. Tiga teori tersebut pada dasarnya saling melengkapi.

Pertama, adalah teori tempat sentral, yang dikemukakan ahli geografi Jerman, Walter Christaller. Teori ini bertitik tolak dari aktivitas perdagangan dan pelayanan dalam sebuah kota. Dalam teori Chistaller, kota sentral merupakan pusat bagi daerah sekitarnya yang menjadi penghubung perdagangan dengan wilayah lain. Kota sentral tersebut bisa menjadi pusat pertumbuhan.

Baca juga:

  • Macam-macam Wilayah Negara dan Pengertiannya Beserta Contoh
  • Wilayah Persebaran Fauna di Dunia dan Contohnya Menurut Wallace

Kedua, teori sektor yang dikemukakan oleh August Losch. Dalam bukunya, The Economics of Location (1954), Losch menuliskan kajiannya yang mempelajari faktor-faktor yang menyebabkan terbentuknya daerah-daerah ekonomi. Teori Losch melihat faktor tingginya grafik permintaan di kota-kota sentral seperti yang diungkapkan oleh Chistaller.

Ketiga, teori kutub pertumbuhan (teori pusat pertumbuhan) yang pertama kali dicetuskan oleh Francois Perroux, tahun 1955. Teori ini menyatakan bahwa pembangunan sebuah wilayah merupakan hasil proses dan tidak terjadi serentak, melainkan muncul di tempat tertentu saja, dengan kecepatan dan intensitas yang berbeda. Tempat atau lokasi yang menjadi pusat pembangunan itu disebut sebagai kutub pertumbuhan.

Teori kutub pertumbuhan (Growth Pole) inilah yang mendasari perumusan definisi pusat pertumbuhan dari segi geografis dan fungsional.

Faktor Apa Saja yang Memengaruhi Pusat Pertumbuhan Wilayah?

Pusat pertumbuhan wilayah dapat terbentuk secara alami maupun terencana. Untuk merencanakan pembentukan pusat pertumbuhan wilayah perlu mempertimbangkan faktor-faktor pendukungnya.

Berdasarkan penjelasan dalam Modul Geografi XII KD 3.1 dan 4.1 (2020) terbitan Kemdikbud, ada setidaknya lima faktor yang memengaruhi pusat pertumbuhan wilayah. Penjelasan tentang kelima faktor itu serta contohnya ialah sebagai berikut.

a. Faktor fisik

Faktor fisik bisa membawa pengaruh besar terhadap pekembangan pusat pertumbuhan wilayah. Adapun sejumlah aspek yang termasuk faktor fisik adalah topografi, iklim, keadaan tanah, keadaan air, dan sebagainya.

Contoh faktor fisik adalah, topografi datar, ketersediaan air mencukupi, kondisi tanah stabil, terhindar dari banjir, minim risiko tanah longsor dan gempa. Keberadaan faktor-faktor fisik itu bisa mempercepat kemunculan sekaligus perkembangan suatu pusat pertumbuhan wilayah.

b. Faktor kebijakan

Meskipun memiliki sejumlah faktor pendukung, tidak semua wilayah bisa otomatis menjadi lokasi munculnya pusat pertumbuhan. Sebab, perencanaan pembangunan suatu wilayah sering kali menjadi faktor penentu utama. Faktor kebijakan ini bisa mendorong percepatan perkembangan pusat pertumbuhan wilayah.

Syaratnya, kebijakan-kebijakan pembangunan harusl mendukung bagi perkembangan wilayah. Contohnya adalah kebijakan penggunaan lahan, rencana tata ruang wilayah, pengendalian pemanfaatan lahan, perizinan usaha, dan lain sebagainya.

c. Faktor potensi ekonomi

Setiap wilayah memiliki kebutuhan dan potensi yang berbeda. Misalnya, suatu wilayah tidak mampu menyediakan kebutuhan seperti bahan pangan, sementara wilayah yang lain memiliki potensi pertanian besar.

Maka, faktor potensi ekonomi yang memicu hubungan timbal-balik saling memengaruhi antar wilayah juga dapat mendukung perkembangan pusat pertumbuhan. Contohnya adalah potensi industri, potensi pertanian, potensi wisata, dan lain sebagainya.

d. Faktor sosial

Suatu kawasan dapat dikatakan sebagai pusat pertumbuhan wilayah apabila kondisi pendidikan, pendapatan, dan kesehatan masyarakatnya lebih terjamin dibandingkan dengan penduduk di daerah lain.

Kondisi pendidikan, pendapatan, dan kesehatan dapat terbentuk secara alami yaitu masyarakat mulai sadar akan kebutuhan tersebut. Kualitas pendidikan, kesejahteraan, dan kesehatan juga bisa ditingkatkan secara terencana, melalui pembangunan berbagai fasilitas dan penciptaan kemudahan akses.

Jadi, faktor sosial punya kaitan dengan kondisi kesejahteraan masyarakat. Di masyarakat yang sejahtera, masalah sosial akan minim dan aktivitas ekonomi lebih berkembang pesat.

Contoh faktor sosial adalah tingginya kualitas pendidikan dan kesehatan masyarakat, rendahnya kemiskinan, dan lain sebagainya.

e. Faktor sarana pendukung

Ketersediaan sarana pendukung, seperti jaringan komunikasi, moda transportasi, fasilitas ekonomi, pendidikan dan kesehatan berperan dalam pengembangan wilayah. Semakin meningkatnya perkembangan wilayah menuntut adanya peningkatan sarana pendukung. Dengan tersedianya sarana pendukung, perkembangan ekonomi semakin cepat, dan karena itu bisa mendorong terciptanya pusat pertumbuhan wilayah.

Contoh faktor sarana pendukung adalah: fasilitas transportasi yang memudahkan distribusi barang serta mobilitas penduduk; pasar dan pusat perbelanjaan yang memudahkan kegiatan jual beli maupun pemasaran hasil produksi; permukiman dengan kualitas memadai sekaligus terjangkau, dan lain sebagainya.

Baca juga artikel terkait PERTUMBUHAN atau tulisan menarik lainnya Addi M Idhom
(tirto.id - add/add)


Penulis: Addi M Idhom
Editor: Iswara N Raditya

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Faktor apa saja yang mempengaruhi suatu wilayah menjadi pusat pertumbuhan brainly?

Faktor apa saja yang mempengaruhi suatu wilayah menjadi pusat pertumbuhan brainly?
Lihat Foto

freepik.com/ evening_tao

Ilustrasi faktor perkembangan pusat pertumbuhan

KOMPAS.com - Pertumbuhan dan perkembangan suatu daerah akan membawa dampak besar, tidak hanya untuk daerah itu sendiri, melainkan juga kawasan sekitarnya.

Apabila suatu daerah memiliki tingkat pertumbuhan pesat, bisa dikatakan wilayah tersebut merupakan pusat pertumbuhan.

Dalam bahasa Inggris, pusat pertumbuhan disebut juga growth pole. Menurut Ali Kabul Mahi dalam buku Pengembangan Wilayah: Teori & Aplikasi (2016), pusat pertumbuhan bisa dipahami secara fungsional dan geografis

  1. Secara fungsional
    Pusat pertumbuhan adalah lokasi kelompok usaha atau suatu cabang industri yang mana sifat hubungannya dinamis, sehingga bisa mendorong kehidupan ekonomi, baik di dalam suatu daerah maupun di luarnya (daerah belakang).
  2. Secara geografis
    Pusat pertumbuhan adalah lokasi yang mempunyai banyak fasilitas serta kemudahan, sehingga menjadi pusat daya tarik bagi beberapa kalangan untuk membuka usaha, dan kemudian memanfaatkan berbagai fasilitas yang tersedia.

Mengutip dari jurnal Identifikasi Pusat-Pusat Pertumbuhan dan Wilayah Pendukungnya dalam Pengembangan Wilayah Kabupaten Nias (2015) karya Yarman Gulo, pusat pertumbuhan mempunyai beberapa kriteria penting, seperti daerah cepat tumbuh, mempunyai sektor unggulan, serta adanya interaksi ekonomi dengan daerah lainnya.

Baca juga: Teori Perkembangan Wilayah Berdasarkan Geografi

Faktor perkembangan pusat pertumbuhan

Dilansir dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, terdapat tujuh faktor yang menunjang pertumbuhan suatu wilayah, yakni:

  1. Sumber Daya Alam (SDA)
    Kawasan yang mempunyai SDA melimpah dan dikelola dengan baik, tentunya bisa menjadi pusat pertumbuhan dan membawa dampak besar bagi daerah itu sendiri serta sekitarnya.
  2. Sumber Daya Manusia (SDM)
    Selain SDA, sumber daya manusia juga dibutuhkan dalam pengembangan faktor pertumbuhan. SDM berperan penting untuk memanfaatkan dan mengelola SDA, serta melakukan kegiatan usaha lainnya.
  3. Lokasi
    Wilayah strategis memiliki potensi besar untuk menjadi pusat pertumbuhan. Terlebih lagi jika kawasan tersebut mempunyai aksesibilitas tinggi dan fasilitas yang memadai.
  4. Fasilitas penunjang
    Agar bisa menjadi pusat pertumbuhan, suatu wilayah harus mempunyai berbagai fasilitas penunjang, seperti jalan, listrik, telekomunikasi, transportasi, dan lain sebagainya.
  5. Sosial budaya
    Potensi sosial budaya juga berpengaruh pada perkembangan pusat pertumbuhan. Misalnya kehidupan sosial, budaya, adat istiadat, dan lainnya.
  6. Topografi
    Topografi suatu daerah juga berpengaruh pada pusat pertumbuhan. Wilayah dataran rendah cenderung lebih mudah berkembang pesat dibanding dataran tinggi. Salah satu alasannya karena faktor jalan yang mudah diakses.
  7. Industri
    Industri menjadi faktor penting lainnya bagi perkembangan pusat pertumbuhan. Biasanya semakin banyak kegiatan industrinya, maka daerah tersebut bisa menjadi pusat pertumbuhan.

Baca juga: Pengertian serta Perbedaan Wilayah Formal dan Fungsional

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya