Efek kurang tidur dan telat makan

Apakah Anda termasuk orang yang suka tidur larut malam? Atau mengalami kesulitan untuk tidur cepat? Wah, hal ini harus segera Anda tangani dengan tepat. Menurut para ahli, tidur malam itu sama pentingnya seperti asupan makanan. Tidur malam bukan hanya sekadar rutinitas biasa, melainkan juga merupakan kebutuhan tubuh dan pikiran manusia. 

Pada malam hari, tubuh akan memproduksi hormon melatonin yang sangat berpengaruh pada kesehatan. Hormon ini juga membantu tubuh untuk menekan pertumbuhan sel kanker dan tumor. Bayangkan jika Anda tidur larut malam. Bukan tidak mungkin, penyakit tersebut akan menyerang tubuh.

Tidur larut malam pun dapat menimbulkan beberapa efek buruk lainnya, seperti :

1. Konsentrasi Terganggu

Kebiasaan tidur larut malam dapat berimbas pada bangun kesiangan atau kurang tidur sehingga tubuh menjadi lemas, lesu, dan tidak bersemangat. Keadaan ini juga dapat mengaibatkan penurunan daya konsentrasi, kemampuan menalar, kewaspadaan, dan dalam memecahkan masalah. Hal ini bisa diperparah jika Anda melakukan hal-hal buruk saat beristirahat, seperti menaruh gawai di dekat kepala, tetap menyalakan lampu, dan lain sebagainya. 

2. Melemahnya Sistem Imun Tubuh

Malam hari adalah jadwal tubuh untuk beristirahat dari segala aktivitas luar. Namun. jika tubuh dipaksa tetap bekerja, sel-sel darah putih akan hancur. Jika hal ini terus dibiarkan terjadi, tubuh akan gampang terserang penyakit dan susah menyembuhkannya. Sel-sel darah putih sangat berkaitan erat dengan kemampuan tubuh melawan penyakit.

3. Obesitas 

Berat badan adalah hal yang sangat sensitif bagi wanita. Namun, siapa sangka jika kualitas dan kuantitas tidur ternyata memiliki keterkaitan dengan berat badan. Ketika tidur, keadaan hormon leptin dan ghrelin akan berada pada posisi seimbang. Ghrelin adalah hormon perangsang rasa lapar, sedangkan leptin adalah pemberi sinyal rasa kenyang. 

Kedua hormon ini bekerja sama dengan otak untuk mengendalikan nafsu makan. Jika Anda sering tidur larut malam, hormon ghrelin akan lebih tinggi daripada leptin sehingga akan muncul rasa lapar. Lalu, Anda akan memberi asupan makanan agar ghrelin kembali turun. Akibat selanjutnya yang terjadi adalah berat badan jadi semakin naik.

4. Penurunan Gairah Seksual

Salah satu efek buruk tidur larut malam adalah penurunan gairah seksual. Hal ini tentu bisa menjadi suatu permasalahan yang cukup serius dalam sebuah hubungan rumah tangga. Meski terbilang masih tabu di masyarakat, faktanya hubungan seksual memberikan banyak manfaat bagi pasangan suami istri.

Ketika jadwal tidur Anda atau pasangan terganggu, kadar hormon testosteron juga akan terganggu. Hormon ini memiliki peranan penting, yaitu untuk mendorong libido seks seseorang. Jika libidonya rendah, maka keinginan untuk berhubungan intim pun tidak ada.

5. Jam Biologis Terganggu

Jam biologis berfungsi mengatur kegiatan yang harus dilakukan oleh tubuh secara alami. Misalnya kapan waktu untuk beristirahat, waktu untuk memberi asupan makanan, berhubungan seksual, hingga waktu untuk membuang racun dalam tubuh. Pembuangan racun ini terjadi saat malam hari dan pada jam-jam tertentu, yaitu: 

• Pukul 21.00-23.00 WIB: detoksifikasi kelenjar getah bening. Disarankan untuk tidak melakukan aktivitas berat.

• Pukul  23.00-01.00 WIB: detoksifikasi lever. Disarankan untuk tidur berkualitas.

• Pukul 01.00-03.00 WIB: detoksifikasi empedu.

• Pukul 03.00-05.00 WIB: detoksifikasi paru-paru. Bagi penderita batuk, pada jam-jam ini biasanya akan terjadi batuk hebat. Disarankan untuk tidak mengonsumsi obat batuk agar proses ini bisa maksimal.

• Pukul 05.00-07.00 WIB: detoksifikasi usus besar. Segeralah buang air besar jika rasa mulas datang. Jangan menahannya, karena bisa menimbulkan sembelit.

Nah, setelah membaca 5 efek buruk di atas, apakah Anda masih berpikir untuk kembali tidur larut malam? Jika Anda seorang pekerja dengan sistem shift, usahakan tetap beristirahat meski sebentar. Sekuat-kuatnya mesin atau robot, ia tetap membutuhkan waktu untuk istirahat. Begitu juga tubuh kita. Selamat beristirahat!  (AH)

image source: http://www.slate.com/content/dam/slate/blogs/quora/2014/04/140418_QUORA_staringscreen.jpg.CROP.promovar-mediumlarge.jpg

Efek kurang tidur dan telat makan
Ilustrasi mengantuk. ©2014 Merdeka.com/Shutterstock/Sakonboon Sansri

Merdeka.com - Banyak orang tidak dapat mengenali kondisi kurang tidur yang tengah mereka alami. Kebiasaan serta gaya hidup seseorang terkadang membuat mereka menjadi terbiasa melakukan aktifitas sehari-hari walau kurang tidur.

Walau seseorang sudah terbiasa dengan kondisi kurang tidur tersebut, namun terdapat beberapa hal yang dapat menunjukkan bahwa kamu sedang mengalami kondisi tersebut. Dilansir dari berbagai sumber, berikut tujuh hal yang bisa menjadi penanda bahwa tubuhmu kekurangan tidur.

1. Mudah Pilek dan Demam

Penelitian dari Carnegie Mellon University menyatakan bahwa seseorang yang tidur kurang dari enam jam sehari memiliki risiko menderita demam hingga empat kali lipat dibanding mereka yang tidur lebih dari tujuh jam. Ketika kekurangan tidur, sistem imun tubuh menjadi terpengaruh dalam berbagai cara.

Sel darah putih yang bernama lymphocytes juga tidak diproduksi secara efektif sehingga virus dan bakteri lebih mudah masuk ke dalam tubuh. Hal ini lah yang membuat tubuh lebih rentan terhadap penyakit.

2 dari 7 halaman

2. Kehilangan selera humor

Efek kurang tidur dan telat makan
Ilustrasi marah. ©Shutterstock.com/Minerva Studio

Walter Reed dari Army Institute in Research Amerika Serikat pada tahun 2006 menyatakan bahwa ketika sedang lelah, seseorang menjadi kehilangan selera humor. Hal ini membuat orang yang mengantuk cenderung terlihat lebih pemarah dan uring-uringan.

Menemukan hal yang lucu memang butuh proses yang sangat kompleks pada otak karena membutuhkan perhatian, memori, dan pembagian cara berpikir.

Hal-hal tersebut juga perlu diproses oleh otak agar dapat menyambung kepada perasaan. Ketika kekurangan tidur, bagian-bagian otak menjadi tidak bekerja sebagaimana mestinya sehingga seseorang kesulitan untuk menentukan kelucuan dari sebuah hal.

3 dari 7 halaman

3. Suara menjadi aneh

Efek kurang tidur dan telat makan
Ilustrasi sakit tenggorokan. ©Shutterstock/Alice Day

Professor Kevin Morgan dari Loughborough University menyatakan bahwa ketika sedang mengantuk suara seseorang menjadi datar dan monoton seperti robot. Hal ini terjadi karena otot-otot di tenggorokan menjadi tidak dapat terkontrol ketika seseorang sedang lelah.

Ketika sedang berbicara, terdapat koordinasi yang kompleks antara mulut dan lidah yang tidak berjalan dengan efektif ketika seseorang sedang dalam kondisi lelah dan mengantuk. Hal ini menyebabkan suara yang muncul menjadi berubah dan sedikit lebih aneh.

Orang yang mengantuk biasanya terdengar sedikit meracau dan suara sedikit menyeret ketika berbicara. Kondisi ini menjadikan suara terdengar aneh dan berbeda dibanding biasanya.

4 dari 7 halaman

4.Lebih mudah mengalami sakit dan nyeri

Efek kurang tidur dan telat makan
ilustrasi nyeri punggung. ©2014 Merdeka.com/Shutterstock/Image Point Fr

Pada sebuah penelitian yang dilakukan oleh Norwegian Institute of Public Health, diketahui bahwa seseorang yang memiliki insomnia cenderung lebih mudah merasakan sakit dan nyeri pada bagian tubuhnya.

Seseorang yang memang mengalami masalah pada tubuhnya juga cenderung untuk terasa lebih sakit ketika dalam kondisi lelah dan mengantuk. Kekurangan tidur juga menyebabkan menurunnya mood seseorang sehingga rasa sakit menjadi lebih terasa.

Walau secara humor, respons menjadi memburuk namun secara fisik dampak yang dialami bisa lebih terasa. Oleh karena itu, rasa sakit dan nyeri biasanya lebih terasa,

5 dari 7 halaman

5. Makan lebih banyak

Efek kurang tidur dan telat makan
ilustrasi makan. ©2012 thelifefiles.com

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh University of Colorado Boulder membuktikan bahwa orang yang kekurangan tidur cenderung mengalami kenaikan berat badan. Pada kondisi kurang tidur, bagian otak yang mengontrol keinginan menjadi melemah sedangkan hormon ghrelin yang mengatur nafsu makan menjadi meningkat 20 persen.

Dalam kondisi kurang tidur ini seseorang akan cenderung memiliki keinginan makan yang semakin besar karena dorongan otak tadi. Hal ini juga menjadi penyebab banyak orang kerap kelaparan ketika tengah malam.

Sebuah penelitian terpisah juga menyebut bahwa seseorang yang mengantuk cenderung mengonsumsi makanan tak sehat. Hal ini termasuk makanan tinggi lemak dan terlalu manis. 

6 dari 7 halaman

6. Pelupa

Efek kurang tidur dan telat makan
Ilustrasi pelupa. ©istimewa

Guy Leschziner dari London Bridge Hospital Sleep Centre menyatakan bahwa kekurangan tidur dapat berpengaruh terhadap fungsi memori di otak. Ketika sedang tidur, memori seseorang ditata ulang dan dikumpulkan sehingga dapat disimpan di ingatan dalam waktu lama.

Selain itu tidur juga membersihkan otak dari zat-zat kimia yang dikumpulkan selama sehari dan pada jangka panjang dapat berpengaruh terhadap hilangnya memori seseorang. Cara terbaik untuk menjaga ingatan adalah dengan tidur yang cukup.

Pada saat mengantuk terutama yang sangat, seseorang bakal kesulitan mengingat hal-hal biasa. Hal ini semakin ditambah dengan menurunnya konsentrasi yang dimiliki.

7 dari 7 halaman

7. Mudah menangis

Efek kurang tidur dan telat makan
Ilustrasi menangis. ©2015 Merdeka.com/imgfave.com

Ketika tubuh kekurangan tidur, tubuh bakal merespons lebih banyak hal dengan keluarnya air mata. Bahkan air mata ini dapat muncul pada hal-hal yang tidak menyedihkan atau menyenangkan sekali pun seperti ketika melihat atau mengobrolkan kegiatan sehari-hari.

Sebuah penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat menyebut bahwa otak 60 persen lebih reaktif dengan perasaan negatif ketika sedang mengantuk. Hal ini yang menyebabkan air mata jadi lebih mudah meleleh ketika kurang tidur.

Jika saat larut malam tiba-tiba kamu merasa tanda-tanda itu muncul pada dirimu, maka segera akhiri harimu dan tutuplah mata. [RWP]

Baca juga:
Begini Cara Mudah dan Sederhana untuk Tidur Lebih Cepat dan Bangun Lebih Pagi
Pada saat Asam Lambung Naik, Ini Posisi Tidur yang Disarankan
Mulut Kering saat Terbangun Malam Hari, Ini 6 Hal yang Bisa Jadi Penyebabnya

Apa yang terjadi jika sering telat makan?

Pasalnya, telat makan bisa menyebabkan gangguan sistem pencernaan seperti irritable bowel syndrome yang mengacu pada kumpulan gejala kronis distress lambung, termasuk kram perut dan nyeri, sembelit atau diare, serta kembung.

Apa efek dari kurang tidur?

Efek kurang tidur juga menjadi pemicu berbagai penyakit serius. Memicu peningkatan risiko penyakit jantung apabila begadang terus menerus. Mulai dari memicu serangan jantung hingga stroke. Meningkatkan risiko mengalami depresi dan penyakit mental.