Dibawah ini alat pernapasan yang banyak mengandung kapiler darah adalah

Dibawah ini alat pernapasan yang banyak mengandung kapiler darah adalah

Di bawah ini alat pernapasan yang banyak memiliki kapiler darah adalah?

  1. alveolus
  2. trakea
  3. bronkus
  4. alveolus
  5. Semua jawaban benar

Jawaban: A. alveolus.

Dilansir dari Ensiklopedia, di bawah ini alat pernapasan yang banyak memiliki kapiler darah adalah alveolus.

Diafragma adalah dinding otot kuat yang memisahkan rongga dada dari rongga perut. Saat melakukan pernapasan perut, diafragma akan bergerak ke bawah dan menciptakan rongga kosong untuk menarik udara. Ini juga bisa membantu memperluas paru-paru.

Cara kerja sistem pernapasan manusia

Proses kerja sistem pernapasan manusia sering pula disebut sistem respirasi. Seperti yang dijelaskan oleh National Heart, Lung, and Blood Institute, proses respirasi dimulai saat Anda mengambil udara lewat hidung dan masuk ke tenggorokan. Setelah itu, udara akan turun melewati laring dan masuk ke dalam trakea.

Di saat bersamaan Anda menarik napas, diafragma dan otot-otot di antara tulang rusuk Anda menyusut untuk menciptakan ruang kosong di dalam rongga dada. Ini bertujuan agar paru-paru bisa menarik udara yang Anda hirup.

Setelah udara masuk bergerak sampai ke ujung trakea, udara akan melewati bronkus dan masuk ke kedua paru-paru. Setelah itu, udara mengalir ke bronkiolus,yang terus mengecil sampai udara sampai di ujung percabangan.

Di ujung bronkiolus ada kantung kecil udara atau alveoli. Ketika udara mencapai alveoli, oksigen masuk melalui membran ke dalam pembuluh darah kecil yang disebut kapiler. Sebaliknya, karbon dioksida dari darah di kapiler keluar dan masuk ke dalam alveoli.

Setelah oksigen dan karbon dioksida bertukar tempat di alveoli, rongga dada akan mengendurkan otot diafragma sehingga diafragma melonggar. Ini memungkinan karbon dioksida bergerak naik untuk selanjutnya dikeluarkan lewat paru-paru lalu diembuskan melalui hidung.

Penyakit yang menyerang sistem respirasi

Organ-organ yang terdapat dalam sistem pernapasan berperan penting dalam menangkap dan mengalirkan oksigen yang dibutuhkan oleh tubuh. Namun, fungsi sistem respirasi pun dapat terganggu akibat udara yang dihirup, apalagi jika udara tersebut mengandung kuman penyakit.

Ancaman penyakit tak hanya datang dari luar sistem pernapasan, beberapa gangguan pernapasan juga dapat berasal dari sistem pernapasan itu sendiri.

Berikut ini adalah beberapa penyakit yang umum menyerang sistem pernapasan:

Classification & structure of blood vessels. (n.d.). Retrieved April 26, 2021, from https://training.seer.cancer.gov/anatomy/cardiovascular/blood/classification.html.

Systemic capillary leak syndrome. (2020, November 14). Retrieved April 26, 2021, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/systemic-capillary-leak-syndrome/symptoms-causes/syc-20378147.

Monahan-Earley, R., Dvorak, A. M., & Aird, W. C. (2013). Evolutionary origins of the blood vascular system and endothelium. Journal of Thrombosis and Haemostasis, 11, 46-66. doi:10.1111/jth.12253.

Arteriovenous malformation. (2021, January 01). Retrieved April 26, 2021, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/arteriovenous-malformation/symptoms-causes/syc-20350544.

Ramasamy, S. K. (2017). Structure and functions of blood vessels and vascular niches in bone. Stem Cells International, 2017, 1-10. doi:10.1155/2017/5046953.

Godwin L, Tariq MA, Crane JS. Histology, Capillary. [Updated 2021 Feb 9]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. Retrieved April 26, 2021, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK546578/.

Ratcliffe, N. A. (1982). Blood and vascular system. Practical Illustrated Histology, 68-74. doi:10.1007/978-1-349-86060-9_7.

Wong, A., Ye, M., Levy, A., Rothstein, J., Bergles, D., & Searson, P. (2013, August 07). Review for “a historical perspective on the interactions of insulin at the blood‐brain barrier”. (2020). doi:10.1111/jne.12929/v2/review2.

Hu, D., Cai, D., & Rangan, A. V. (2012). Blood vessel adaptation with fluctuations in capillary flow distribution. PLoS ONE, 7(9). doi:10.1371/journal.pone.0045444.

Pittman, R. N. (2013). Oxygen transport in the Microcirculation and its regulation. Microcirculation, 20(2), 117-137. doi:10.1111/micc.12017.

Wright, T. C., Green, E., Phillips, J. B., Kostyuk, O., & Brown, R. A. (2006). Characterization of a “blanch-blush” mechano-response in palmar skin. Journal of Investigative Dermatology, 126(1), 220-226. doi:10.1038/sj.jid.5700030.

McGrath A, Barrett MJ. Petechiae. [Updated 2020 Nov 20]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. Retrieved April 26, 2021, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482331/.

King, D., Morton, R., & Bevan, C. (2013). How to use capillary refill time. Archives of Disease in Childhood – Education & Practice Edition, 99(3), 111-116. doi:10.1136/archdischild-2013-305198.

Lenicek Krleza, J., Dorotic, A., Grzunov, A., & Maradin, M. (2015). Capillary blood SAMPLING: National recommendations on behalf of the Croatian Society of Medical biochemistry and Laboratory Medicine. Biochemia Medica, 335-358. doi:10.11613/bm.2015.034.

Sibley CD, Ramien ML. Capillary Malformation–Arteriovenous Malformation Syndrome. JAMA Dermatol. 2019;155(6):733. doi:10.1001/jamadermatol.2019.0319.

Microcephaly-capillary malformation syndrome: MedlinePlus Genetics. (2020, August 18). Retrieved April 26, 2021, from https://medlineplus.gov/genetics/condition/microcephaly-capillary-malformation-syndrome/.

Publishing, H. (n.d.). Standing guard over blood vessel health. Retrieved April 26, 2021, from https://www.health.harvard.edu/newsletter_article/standing-guard-over-blood-vessel-health.

Dibawah ini alat pernapasan yang banyak mengandung kapiler darah adalah
Ilustrasi paru-paru. ©Shutterstock.com/Spectral-Design

JATIM | 18 Juni 2020 12:00 Reporter : Rakha Fahreza Widyananda

Merdeka.com - Di dalam paru-paru kita terdapat gelembung-gelembung berisikan udara yang kurang lebih jumlahnya sekitar 300 juta buah. Gelembung tersebut dinamakan dengan sebutan alveolus atau dalam bentuk jamaknya dikenal dengan nama alveoli.

Gelembung-gelembung tersebut memiliki dinding tipis yang memgandung kapiler darah, dan setiap gelembung tersebut diselimuti oleh pembuluh kapiler darah. Melalui dinding alveolus tersebutlah akan terjadi pertukaran gas oksigen (O2) yang berasal dari udara ke sel-sel darah di dalam tubuh kita dan pertukaran karbondioksida (CO2) dari sel-sel darah dalam tubuh ke udara bebas.

Jadi dengan begitu, alveolus merupakan kantung yang memiliki dinding tipis yang terdapat di ujung saluran udara terkecil (bronkiolus) yang ada di dalam paru-paru yang di dalamnya berisi udara.

Sebuah alveolus sendiri bisa memiliki diameter yang kurang lebih mencapai 200 hingga 300 mikrometer. Sehingga keberadaan alveolus sendiri akan menjadikan paru-paru menjadi semakin luas, dimana luas dari permukaan paru-paru tersebut diperkirakan mencapai sekitar 100 kali lebih luas dari permukaan tubuh kita.

Untuk mengetahui fungsi alveolus secara lebih rinci, berikut kami telah rangkum 4 fungsi alveolus dalam sistem pernapasan manusia yang dilansir dari Dosenbiologi.com

2 dari 6 halaman

Fungsi alveolus dalam sistem pernapasan manusia yang pertama adalah tempat terjadinya pertukaran gas pada paru-paru, dimana disetiap dindingnya dilapisi oleh sel-sel tipis datar (skuamosa alveolar0 serta memiliki kandungan banyak sekali kapiler.

Disinilah tempat akan terjadinya pertukaran gas dalam tubuh. Pertukaran gas tersebut terdiri dari penyerapan oksigen serta penghapusan karbondioksida dari dalam tubuh. Pertukaran gas yang terjadi di paru-paru bersifat difusi pasif, dimana saat proses pertukaran tersebut berlangsung, maka sel-sel pada organ tersebut tidak akan memerlukan energi untuk dibakar.

Dari gas-gas yang akan mengalami proses pertukaran akan bergerak melalui gradien konsentrasi yaitu dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah. Hal tersebut akan menandakan bahwa kadar oksigen dalam alveolus akan berada pada konsentrasi yang tinggi.

Untuk selanjutnya, oksigen tersebut akan berdifus ke dalam darah yang berada dalam gradien oksigen dalam konsentrasi rendah. Proses tersebut berlangsung akibat tubuh kita memerlukan oksigen secara terus menerus. Kondisi serupa juga terjadi pada karbondioksida, dimana kandungan karbondioksida yang ada dalam darah berada dalam konsentrasi yang tinggi, sedangkan kadar karbondioksida dalam alveoli berada dalam gradien konsentrasi yang rendah.

3 dari 6 halaman

Fungsi alveolus dalam sistem pernapasan manusia yang selanjutnya adalah sebagai tempat pertukaran gas dari alveolus ke kapiler darah. Proses kerja yang terjadi dalam pertukaran gas tersebut adalah sebagai berikut:

  • Oksigen (O2) yang terdapat dalam alveolus melakukan difusi guna menembus dinding alveolus dan selanjutnya menembus dinding kapiler darah yang menyelubungi alveolus.
  • Oksigen masuk ke dalam pembuluh darah, yang selanjutnya akan melalui proses pengikatan yang dilakukan oleh hemoglobin (zat warna merah pada darah) yang terkandung di dalam sel-sel darah merah yang untuk selanjutnya proses tersebut akan menghasilkan oksihemoglobin (HbO2).
  • Darah akan mengedarkan oksigen ke seluruh organ tubuh.
  • Di dalam sel-sel tubuh, oksigen akan digunakan dalam proses oksidasi yaitu dilepaskan kembali sehingga oksihemoglobin akan berubah menjadi hemoglobin kembali.

Kadar oksigen yang akan masuk ke dalam tubuh kita setiap harinya kurang lebih mencapai 300 liter oksigen. Sebagian besar dari senyawa tersebut akan diangkut oleh hemoglobin yang ada di dalam sel darah merah, dan hanya sekitar 2 hingga 3 persen saja yang dapat terlarut dalam plasma darah.

4 dari 6 halaman

Fungsi alveolus dalam sistem pernapasan manusia juga berlaku pada sistem sebaliknya. Karbondioksida terjadi sebagai hasil dari proses pembentukan energi yang dilakukan oleh oksigen yang masuk ke dalam tubuh, dimana selain energi proses tersebut juga menghasilkan karbondioksida (CO2).

Dalam kondisi normal, tubuh kita dapat menghasilkan karbondioksida sekitar 200 cc perharinya, dimana hanya sekitar 4,3 cc saja yang dapat terlarut dalam tiap liter darah. Hal inilah yang menyebabkan terbentuknya asam karbonat (H2CO2) yang menjadikan pH darah menjadi asam. Untuk menetralkan kembali keasaman ph tersebut, maka diperlukan ion Na+ dan ion K+.

Selanjutnya, karbondioksida tersebut akan dilepaskan kembali ke paru-paru melalui aliran darah. Di dalam proses tersebut, konsentrasi karbondioksida dan asam karbonat sendiri akan dapat teruraikan, dimana asam karbonat akan terurai menjadi air dan juga karbondioksida kembali.

Hal yang perlu diketahui adalah kadar CO2 yang dilepaskan darah kembali ke paru-paru adalah sekitar 10 persen dan sisanya akan berfungsi untuk menjaga keasaman ph darah yaitu dalam bentuk bikarbonat (HCO3-). Adapun alur dari pertukara gas tersebut adalah:

  • CO2 yang telah diikat oleh hemoglobin akan dibawa kembali menuju paru-paru
  • Setibanya di Alveolus yang berada di bronkiolus dalam paru-paru , CO2 akan menembus dinding pembuluh darah dan dinding alveolus
  • Dari situ, lalu CO2 akan menuju ke tenggorokan lalu berlanjut ke lubang hidung untuk mengalami proses pembuangan.

5 dari 6 halaman

Fungsi alveolus dalam sistem pernapasan manusia yang terakhir adalah sebagai tempat penyimpanan udara meskipun hanya sementara waktu yang kemudian akan memungkinkan penyerapan udara yang berisi oksigen tersebut ke dalam darah.

6 dari 6 halaman

Struktur pembentuk alveolus sendiri terdiri dari 3 sel utama, yaitu:

  • Skuamosa alveolar (tipe I) yang merupakan sel-sel pembentuk struktur alveolar
  • Sel Alveolar besar (tipe II) yang bertugas untuk mensekresikan surfaktan untuk membantu mengurangi tegangan pada permukaan air serta membantu proses pemisahan membran sehingga mempermudah proses pertukaran gas. Sel alveolar besar ini juga dapat membantu memperbaiki kerusakan yang terjadi pada endotelium dari alveolus.
  • Sel-sel epitel skuamosa yang bertindak sebagai pembentuk kapiler yang nantinya kapiler tersebut akan berfungsi dalam difusi gas. Adapun pembentukan kapiler tersebut mencakup 70% dari daerah tersebut.

Selain dari ketiga sel utama diatas, alveolus juga terdiri dari sel-sel makrofag  yang dapat membantu menghancurkan bakteri maupun berbagai macam benda asing yang masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan. Sehingga, sel-sel ini memiliki keterkaitan dengan sistem kekebalan tubuh kita.

(mdk/raf)