Di manakah fosil Pithecanthropus banyak ditemukan sebutkan jenis jenisnya?

jelaskan pengertian di sentegrasi menurut kamus besar bahasa Indonesia​

Bagaimana kelemahan teori Formalisme Rusia yang pada akhirnya memunculkan teori Strukturalisme?

Kak Tolong untuk jawab Tembung lingga nya sama pangrimbage ​

Tanggal 25 oktober 1945 brigade 49 pimpinan brigadir jendral A.W.S. Mallaby mendarat di Surabaya untuk menemui Gubernur Jawa Timur R.M. Soerjo. tulisl … ah pendapat anda tentang tujuan dari mallaby untuk melaukan pertemuan tersebut.

Sebuah kapal sedang berlayar di laut, telah melakukan baringan suar yg telah diketahui dengan pasti di dapatkan baringan pedoman 320° variasi dipeta + … 2° deviasi +1°. Hitunglah nilai sembir, BM dan BS​

Bagaimana tanggapan anda tehadap pernyataan dari Nurcholis Madjid (Cak Nur) yang mengatakan “Islam Yes, Partai Islam No” jika dikaitkan dengan tema se … kularisasi di dunia Islam ?​

10.apa tegese padhang dalane?​

sebutkan tokoh tokoh indonesia dan belanda pada pertempuran meda area?Berikan beberapa contoh keuntungan dan kerugian pada ertempuran medan area?​

Jelaskan keberhasilan yang diraih pada masa pemerintahan Arung matoa ke-4​

legenda Danau Toba kelebu legenda​

tirto.id - Pithecanthropus mojokertensis merupakan salah satu jenis manusia purba yang ditemukan di Indonesia, tepatnya di Desa Perning, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Sejarah mencatat, nama fosil ini memiliki arti "manusia tegak dari Mojokerto".

Fosil Pithecanthropus yang ditemukan di Indonesia ada tiga jenis, yakni Erectus, Mojokertensis, dan Soloensis. Riwayat penemuan fosil Pithecanthropus dimulai pada 1890 dengan penemuan di Trinil, Solo, Jawa Tengah.

Dikutip dari Amurwani Dwi dan kawan-kawan dalam Sejarah Indonesia (2014:24), penemunya adalah ahli anatomi berkebangsaan Belanda, Eugene Dubois, yang ketika itu menemukan beberapa rangka manusia purba.

Rangka manusia purba itu kemudian disusun ulang. Bentuknya yang menyerupai kera menjadikan susunan fosil itu diberi nama Pithecanthropus erectus atau "manusia kera yang berjalan tegak".

Pithecanthropus adalah jenis fosil manusia purba yang paling banyak ditemukan di Indonesia. Salah satunya di Mojokerto, Jawa Timur, yang kemudian dinamakan Pithecanthropus mojokertensis atau "manusia kera dari Mojokerto".

Baca juga:

  • Apa Saja Jenis Manusia Purba yang Ditemukan di Indonesia?
  • Sejarah Pithecanthropus Erectus: Penemu, Ciri, & Lokasi Ditemukan
  • Sejarah Meganthropus Paleojavanicus: Penemu, Ciri, & Karakteristik

Penemu dan Lokasi Penemuan

Berdasarkan catatan Hasnawati dalam buku Modul Sejarah Kelas X (2020:8), jenis Pithecanthropus mojokertensis masih termasuk kategori Homo erectus.

Di berbagai belahan dunia, jenis ini punya penamaan yang berbeda, misalnya Afrika (Homo ergaster), Indonesia (Pithecanthropus), Tiongkok (Sinantropus pekinensis), dan Eropa (Neanderthalensis).

Dikutip dari artikel dalam website Kemendikbud, fosil Pithecanthropus mojokertensis ditemukan pertama kali oleh G.H.R. von Koenigswald dan Weidenreich pada 1936. Lokasi penemuannya adalah Desa Perning, Mojokerto, Jawa Timur.

Baca juga:

  • Sejarah Palagan Ambarawa: Latar Belakang & Tokoh Pertempuran
  • Sejarah Pertempuran Surabaya: Latar Belakang, Kronologi, & Dampak
  • Pemberontakan DI-TII Kahar Muzakkar: Sejarah, Kronologi, Penumpasan

Diduga, jenis manusia purba ini pernah hidup mulai zaman Pleistosen awal, tengah, dan akhir. Di Jawa, fosil sejenis ditemukan di beberapa titik, dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur. Perbedaan namanya disebut berdasarkan lokasi penemuan.

Selain itu, terdapat lagi penemuan jenis Pithecanthropus Mojokertensis lainnya. Penemunya adalah Tjokrohandojo atau Andojo, orang Indonesia yang membantu pekerjaan von Koenigswald.

Tjokrohandojo menemukan beberapa tengkorak atau fosil manusia purba usia anak-anak di Kepuhklagen, utara Mojokerto, Jawa Timur.

Ciri-ciri Pithecanthropus Mojokertensis

  • Memiliki badan yang hampir tegak dengan tinggi sekitar 165-180 cm.
  • Punya alat kunyah (gigi) berupa geraham dan rahang yang kuat.
  • Bagian kening terlihat menonjol.
  • Hidung pada wajah berukuran lebar dan tidak punya dagu.
  • Tulang kepala belakang terlihat menonjol.
  • Kapasitas volume otak kurang sempurna, yakni 750 hingga 1.300 cc.
  • Konsumsi sehari-harinya adalah daging hewan buruan.
  • Hidup berkelompok dan nomaden (berpindah-pindah tempat).

Baca juga:

  • Sejarah Kerajaan Aceh: Sebab Runtuhnya Kesultanan & Silsilah Raja
  • Sejarah Runtuhnya Kerajaan Ternate dan Silsilah Raja atau Sultan
  • Sungai Citarum dan Banjir Jakarta dalam Sejarah Kerajaan Sunda

Baca juga artikel terkait MANUSIA PURBA atau tulisan menarik lainnya Yuda Prinada
(tirto.id - prd/isw)


Penulis: Yuda Prinada
Editor: Iswara N Raditya
Kontributor: Yuda Prinada

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Suara.com - Bagi para pecinta sejarah dan kebudayaan Indonesia, istilah Pithecanthropus erectus tentu bukanlah topik yang baru lagi.

Pithecanthropus erectus adalah fosil manusia purba yang pertama kali ditemukan di Indonesia. Tidak hanya itu, Pithecanthropus erectus juga menjadi salah satu jenis manusia purba yang paling banyak ditemukan di Indonesia. 

Pithecanthropus erectus memiliki nama lain, yakni manusia Jawa (Java Man) atau juga sering disebut homo erectus. Adapun Pithecanthropus erectus berasal dari Bahasa Yunani yaitu fithkos yang artinya kera, anthropus yang artinya manusia, dan erectus yang artinya tegak. Dengan ini, pithecanthropus erectus memiliki arti manusia kera yang berjalan tegak.

Fosil jenis Pithecanthropus erectus sendiri telah ditemukan pada 1890 silam. Dalam artikel kali ini, Suara.com akan merangkum sejarah penemuan Pithecanthropus erectus serta ciri-ciri manusia purba yang satu ini. 

Baca Juga: Mengenal Organisasi Pergerakan Nasional Termasuk Budi Utomo

Penasaran dengan ulasan selengkapnya? Simak sejarah penemuan Pithecanthropus erectus beserta ciri-ciri dan peninggalannya berikut ini. 

Penemuan Pithecanthropus erectus

Fosil jenis Pithecanthropus erectus merupakan fosil manusia purba pertama yang ditemukan di Indonesia. Fosil tersebut ditemukan pada 1890 oleh Eugene Dubois di lembah Sungai Bengawan Solo daerah Trinil, Jawa Timur.

Eugene Dubois sendiri merupakan seorang petugas tenaga medis pada masa pemerintahan Hindia Belanda. Di Desa Trinil, Dubois pada saat itu tercatat telah menemukan fosil gigi (diberi label Tr-1), sebuah fosil tempurung kepala (diberi label Tr-2) pada 1891, dan fosil tulang paha (diberi label Tr-3) pada 1892.

Ciri-ciri Pithecanthropus erectus

Baca Juga: Sejarah Pramuka Indonesia

Sama seperti fosil manusia purba pada umumnya, Pithecanthropus erectus memiliki ciri tersendiri. Adapun ciri-ciri Pithecanthropus erectus adalah: