Memilih lokasi usaha merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pemasaran dan menjalankan usaha. Karenanya memilih lokasi usaha yang tepat dan strategis menjadi keharusan apabila usaha dan bisnis yang dijalani hendak berhasil. Semakin strategis lokasinya, maka akan semakin tinggi pula tingkat kesuksesan. Sebaliknya, ketika tempat usaha yang dipilih kurang tepat apalagi tidak strategis, tentu dalam meraih kesuksesan akan mengalami hambatan. Show
Langkah awal yang musti dikerjakan adalah melakukan riset, dan kemudian membandingkan beberapa tempat usaha hingga menemukan tempat yang benar-benar cocok dan paling strategis. Apa Saja yang Harus Dipertimbangkan dalam Memilih Lokasi Usaha itu?Sejatinya ada banyak faktor yang bisa jadi bahan pertimbangan dalam memilih lokasi usaha ataupun bisnis. Dan tentu saja antara bisnis satu dengan yang lainnya tak selalu sama. Jika hendak mendirikan usaha dan itu butuh tempat berjualan semacam showroom, gerai, ataupun warung/toko, tentu butuh tempat yang mudah dijangkau, tak jauh dari keramaian, dan hal-hal serupa lainnya. Namun jika usahanya sebatas toko online yang itu tak membutuhkan gerai, ataupun galeri yang lebih membutuhkan ketenangan, tentu sangat berbeda sekali treatment-nya. Hanya saja ada beberapa kesamaan dari berbagai usaha itu, yaitu keberadaan tempat parkir yang musti layak. [Baca juga: Inilah Kunci Sukses Bisnis Selain Mengatur Keuangan Usaha] Selanjutnya secara umum di bawah ini adalah beberapa faktor yang menjadi penunjang dan perlu diperhatikan perihal memilih lokasi usaha. 1. Kepadatan PendudukSeberapa besar kepadatan penduduk disekitar usaha anda? Jika usaha Anda memang butuh konsumen dengan kepadatan tinggi, misalnya warung makan, jasa sablon, dan semacamnya, maka sila memilih lokasi usaha yang kepadatan penduduknya tinggi. Pasalnya, semakin tinggi kepadatan penduduk maka akan semakin tinggi pula potensi pasar. Secara gamblang hal ini bisa dilihat perbedaannya yaitu dengan membandingkan tempat ataupun lokasi usaha antara di pedesaan dengan perkotaan, maka omzetnya akan lebih besar yang perkotaan. 2. Ukur Besaran Pendapatan Masyarakat SekitarBesaran pendapatan dari masyarakat sekitar menjadi pengaruh yang tidak kecil terhadap usaha yang akan dibangun, alasannya tentu ada pada tingkat daya beli masyarakat. Ketika hendak menjalankan usaha dengan produk yang lumayan tinggi, alangkah lebih baik jika memilih lokasi yang daya belinya juga tinggi. 3. Keamanan Lokasi TerjaminLokasi yang aman juga menambah kenyamanan konsumen. Sebagai contoh adalah didukung dengan keberadaan tempat parkir memadai, maka konsumen tidak akan ragu dan khawatir dalam meninggalkan kendaraanya, yang kemudian bisa menikmati pelayanan usaha dengan nyaman. Dengan lingkungan yang aman, maka resiko pencurian dan perusakan bisa dihindari. 4. Sesuai dengan AnggaranLokasi usaha yang strategis seperti di mal dan pinggir jalan biasanya lebih mahal dibanding dengan lokasi yang kurang strategis. Karena itu, sila memilih lokasi usaha itu yang sesuai dengan anggaran dana yang disediakan. Jangan memaksakan unutk memilih lokasi usaha dengan harga sewa tinggi. [Baca juga: Bisnis E Commerce, Contoh dan Manfaat] 5. Pilih atau Ciptakan Usaha Penunjang/PenunjangKetika memilih lokasi usaha, di mana tempat tersebut memungkinkan ketersediaan pendukung, tentu konsumen yang datang akan semakin ramai. Sebagai contoh keberadaan toilet, WIFI, atau sekadar hiburan pesawat televisi. Di sekitar juga didukung kebutuhan lain. Sebagai contoh misalnya ketika Anda berjualan makanan, di seputar lokasi usaha Anda terdapat pula yang berjualan rokok, ataupun berbagai jenis minuman. Jika memang belum ada, maka Anda sendiri bisa menyediakannya. Dengan ketersediaan beraneka produk yang biasa dibutuhkan konsumen seperti itu, tak pelak konsumen akan lebih tertarik datang ke lokasi dan merasa nyaman karena tak perlu ke mana-mana lagi untuk memenuhi kebutuhannya. 6. Perhatikan Tingkat Keramaian & Lalu-lalang KendaraanSila diperhatikan kendaraan yang melalui jalanan sekitar tempat Anda menjalankan usaha pun bisnis, juga lalu-lalang pejalan kaki yang lewat. Hal semacam ini tentu menjadi faktir yang sangat mempengaruhi usaha. Untuk daerah yang dilalui pejalan kaki akan cocok sebagai tempat usaha kelontong atau minuman dingin. Sedangkan untuk daerah yang banyak dilalui kendaraan bermotor cocok bisa saja dijadikan sebagai tempat usaha berujud bengkel. Artinya, sila sesuaikan jenis usaha dengan orang yang lalu lalang didaerah tersebut. 7. Kemudahan Akses Menuju Lokasi UsahaSila dipilih lokasi yang mudah diakses dan dijangkau oleh para konsumen, lokasi usaha yang bisa dilalui dengan sarana transportasi umum menjadi pilihan karena bisa mengakomodasi mereka yang tidak memiliki alat transportasi sendiri. 8. Kebersihan Lokasi UsahaLokasi yang bersih menjadi faktor yang bisa membuat konsumen tetap tertarik dan ingin selalu kembali membeli produk usaha kita. Sebaliknya, lingkungan kotor ataupun kumuh tentu akan membuat konsumen tidak mau mengunjungi kembali. Konsumen akan menjadi malas karena berpikir dua kali ketika hendak mendapatkan produk dari usaha kita di tempat yang kumuh itu. 9. Tingkat Persaingannya RendahJika memungkinkan, sila minimalisir jenis usaha yang memang telah banyak dijalani oleh orang-orang di lokasi Anda mendirikan usaha. Artinya, apabila memang faktor-faktor di atas telah terpenuhi, maka sila ciptakan ide dan juga silakan berinovasi sehingga ada produk berbeda yang bisa disuguhkan kepala khalayak yang akan menjadi konsumen. 10. Syarat & Ketentuan, serta PerijinanHal yang kadang dilupakan adalah perihal perizinan. Jika memang Anda telah siap menjadi profesional dalam menjalankan usaha, alangkah lebih baik memenuhi syarat dan ketentuan yang telah diberlakukan, tentu demi kenyamanan di hari depan. Syarat dan ketentuan itu di antaranya adalah perihal perizinan pelaku usaha. Di antaranya mulai dari HO alias izin gangguan, izin dari lingkungan (warga sekitar), izin domisili, IMB Usaha, SIUP, TDP, IUTM (Izin Usaha Toko Modern), serta izin-izin serupa lainnya yang diberlakukan. Demikian mengenai beberapa hal yang butuh dipertimbangkan dalam menjalankan usaha, termasuk di antaranya dalam memilih lokasi. Sehingga setelah mempertimbangkan hal-hal diatas, kita akan bisa lebih tenang dan nyaman ketika menjalankan usaha pun bisnisnya. Ketika menjalankan usaha, jangan lupa selalu catat pengeluaran dan pemasukan agar tak menemukan kejanggalan penghitungan rugi laba. Dan kini, perihal pencatatan pembukuan itu bisa Anda lakukan secara online, yaitu dengan menggunakan aplikasi AKUNbiz yang bisa dioperasikan melalui web-brwser di laptop pun PC, dan bisa pula dioperasikan menggunakan aplikasi Android serta aplikasi iOS. [het]
Menentukan harga produk atau jasa bukanlah hal yang sepele. Salah keputusan dapat mengakibatkan ambruknya usaha yang kita bangun dengan susah payah. Ada berbagai cara menetapkan harga dalam bisnis. Namun tidak ada rumusan yang sama yang dapat diterapkan di setiap jenis produk, model usaha, dan target pasar. Dalam menetapkan harga, biasanya faktor-faktor inti seperti target pasar yang dituju, harga yang ditentukan pesaing, serta hubungan antara kualitas dengan harga menjadi pertimbangan penting. 2 Poin Penting dalam Menentukan HargaUmumnya dalam menentukan harga, terdapat dua poin penting yang perlu diperhatikan sebelum Anda mengambil keputusan, yaitu: 1. Harga terlalu rendah, maka keuntungan lebih kecilHarga yang terlalu rendah juga akan mempengaruhi kegiatan produksi. Banyak pengusaha yang menerapkan strategi harga rendah agar produk atau jasanya diminati banyak konsumen, sehingga diharapkan dapat meningkatkan volume penjualan. Namun, harga rendah belum tentu dipersepsikan konsumen dengan harga “murah”. 2. Harga terlalu tinggi, maka konsumen beralih ke produk pesaingJadi yang lebih penting adalah melihat kemampuan daya beli konsumen yang dituju. Untuk itu survei untuk mengetahui harga yang dianggap wajar perlu dilakukan. Dua penentuan harga tersebut jelas akan membawa dilema jika tidak diimbangi dengan strategi marketing yang tepat. Dengan mengetahui kedua hal tersebut, maka Anda sebagai pebisnis diharapkan mampu menyusun perencanaan yang tepat dalam marketing. Baca Juga : Biaya Produksi: Pengertian, Jenis, dan Cara Menghitungnya Sehingga ketika risiko itu datang, maka Anda sudah memiliki solusi untuk mengatasinya. Sehingga dampak dari risiko tersebut tidak memberikan impact yang dapat merugikan keuangan bisnis. Dan konsumen pun tetap loyal ke produk Anda, meski harga yang Anda banderol lebih mahal. Pengertian Harga JualHarga jual merupakan besaran harga yang dibebankan pada konsumen. Besaran harga ini berlaku pada jenis usaha barang maupun jasa. Di era modern, harga ditentukan oleh nominal. Berbeda dengan zaman dulu, di mana harga ditentukan oleh barang alias barter. Harga jual ditentukan berdasarkan perhitungan HPP (Harga Pokok Penjualan), biaya non-produksi, dan keuntungan. HPP adalah jumlah dari pembelian bersih ditambah persediaan awal barang dagang dikurangi persediaan akhir barang dagang. Ada tiga hal penting yang harus diperhitungkan ketika menentukan harga jual, yaitu:
Biaya variabel mencakup biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya peralatan produksi, dan biaya komisi atau insentif. Sedangkan, margin profit merupakan perhitungan keuntungan yang menentukan harga jual produk. Terakhir, biaya tetap meliputi hal yang wajib dikeluarkan seperti sewa tempat dan pajak. 7 Hal yang Harus Dipertimbangkan dalam Menentukan HargaBeberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan harga adalah: 1. Menentukan berapa pendapatan yang ingin dihasilkan dari produk tersebutBesarnya pendapatan di sini artinya menghasilkan pemasukan di mana uang tersebut tidak hanya untuk menutupi berbagai biaya yang muncul, tapi juga mendapatkan profit yang digunakan untuk mengembangkan usaha. Kesalahan yang jamak terjadi ialah pengusaha menganggap tingkat penjualan hanya ditentukan oleh harga semata. Padahal besarnya penjualan sangat tergantung pada pemilihan konsumen dan strategi penjualan yang tepat. 2. Menentukan prioritas usahaKe mana arah usaha ini? Pertanyaan tersebut merupakan sebuah pertanyaan yang bisa digunakan sebagai dasar dalam menetapkan harga, di samping memaksimalkan profit. Meningkatkan market share melalui produk yang kita hasilkan juga tidak boleh dilupakan. Yang harus diingat adalah produk harusnya dikenal karena berkualitas, bukan hanya karena harga murah semata. 3. Mempertimbangkan kemampuan konsumenDalam menentukan harga, perusahaan yang baik akan menggunakan berbagai alat dan faktor untuk mengukur kemampuan konsumen. Semakin tahu kondisi konsumen yang dituju, maka akan semakin tahu pula berapa harga jual yang bisa dipatok. Melakukan survei berdasar demografis dan barang apa saja apa yang biasa di beli adalah jenis riset yang dapat membantu memberikan gambaran berapa harga yang mestinya ditentukan. 4. Biaya ProduksiBesarnya biaya produksi juga menjadi dasar penentuan harga yang tentu saja ditambah dengan profit yang diinginkan. Misalnya, jika kita membuat produk dengan biaya keseluruhan Rp10.000 dan keuntungan yang diharapkan Rp2000, maka produk tersebut dijual dengan harga Rp12.000. Perlu diingat bahwa biaya sebuah produk tidak hanya yang nampak, tapi juga termasuk biaya overhead. 5. Sesuai dengan target awalMenetapkan target pendapatan juga merupakan bagian penting dalam menetapkan harga. Faktor yang menentukan harga produk di antaranya, biaya produksi, biaya pemasaran, dan promosi. 6. Mengetahui harga kompetitorMengetahui harga kompetitor bisa jadi membantu kita dalam menentukan harga jual produk, misalnya apakah produk kompetitor sebanding dengan produk kita. Jika iya, maka harga kompetitor tersebut kita jadikan patokan. Perhatikan pula apakah produk yang kita hasilkan memiliki added value dibandingkan dengan produk pesaing. Misalnya; adanya garansi pembelian dan layanan purna jual. 7. Monitor hargaSetelah harga ditentukan, maka memonitor harga secara berkelanjutan harus dilakukan karena harga juga menentukan tingkat keuntungan yang didapatkan. Rumus Menentukan Harga JualMenentukan harga jual sangat penting, tidak bisa terlalu murah dan tidak bisa terlalu mahal karena akan mempengaruhi bisnis. Ada dua rumus menentukan harga jual yang bisa digunakan oleh pemula yakni menggunakan rumus harga markup dan rumus harga margin. 1. Harga MarkupMarkup dianggap sebagai biaya perolehan produk atau biaya membeli suatu produk barang maupun jasa. Anda bisa menentukan berapa persen keuntungan yang ingin didapatkan setelah menghitung HPP dan biaya tetap. Baca Juga : Anda Pemilik Toko? Ayo Kenali Perilaku Konsumen Rumus yang bisa digunakan adalah:
Contoh Kasus:Ketika Anda menggunakan rumus harga markup. Misalnya, Anda menjual toppoki dengan modal Rp20.000 per porsi harga tersebut sudah termasuk bahan pokok, bumbu, kemasan, gas, listrik, sewa tempat, dan risiko barang tidak laku. Jika Anda ingin mendapatkan keuntungan 20 persen dari modal, perhitungannya menjadi:
Dengan demikian, Anda memiliki keuntungan Rp3.000 dalam setiap porsi penjualan produk. 2. Harga MarginHarga margin digunakan ketika Anda sudah tahu berapa kira-kira nominal harga jual produk Anda. Biasanya perkiraan ini muncul karena ada kompetitor yang menjual produk sama dengan bahan baku sama. Perlu diingat, melakukan perhitungan margin sangat penting agar harga yang Anda buat tidak terlalu murah sehingga bisa menggiring bisnis ke jurang kerugian. Berikut rumus menghitung harga margin:
Contoh menggunakan kasus serupa, di mana modal produk adalah Rp20.000 dan harga jual Rp23.000 termasuk keuntungan. Maka, implementasinya adalah:
KesimpulanMenentukan harga suatu produk barang maupun jasa bukan lah hal yang mudah. Butuh banyak hal untuk dipertimbangkan agar harga yang ditentukan membawa keuntungan berkelanjutan untuk bisnis Anda. Terdapat tujuh hal yang harus diperhatikan ketika menentukan harga jual mulai dari prioritas usaha hingga monitor produk. Anda bisa menerapkan penggunaan dua rumus dalam artikel di atas sebagai patokan untuk membuat harga jual. Selamat mencoba! |