Contoh penulisan sumber rujukan untuk kutipan dalam pengutipan

Cara menulis kutipan. Saat menyusun karya tulis ilmiah maupun non ilmiah, mungkin akan menambahkan kutipan sehingga wajib paham cara menulis kutipan yang benar seperti apa. Sebab kesalahan pada saat menulis kutipan bisa membuat tulisan terkena plagiat. 

Kamu dan siapapun tentu menghindari praktek plagiat tersebut, oleh sebab itu wajib sekali memahami penulisan kutipan yang baik dan benar. Kutipan sendiri memang mudah ditemukan dalam berbagai karya tulis, khususnya yang bersifat ilmiah. 

Sebut saja seperti jurnal, skripsi, tesis, dan karya tulis ilmiah lain yang membuatkan penguat atas landasan teori dari karya ilmiah tersebut. Selain ditemukan dan dibubuhkan di karya tulis ilmiah, mengutip juga lumrah dilakukan di karya tulis non ilmiah. 

Disini, kita akan mulai mengenal apa itu kutipan sekaligus bagaimana tata cara menulis kutipan agar sesuai dengan kaidah maupun standar yang berlaku. Berikut adalah informasi lengkapnya. 

Pengertian dan Fungsi dari Kutipan

Kutipan adalah proses mengambil perkataan atau kalimat yang bersumber dari buku maupun karya ilmiah lain. Penulis yang melakukan pengutipan disebut pengutip, dan secara umum dilakukan oleh semua penulis. 

Hanya saja tidak sekedar mengambil perkataan atau kalimat dari sumber yang merupakan referensi penyusunan karya ilmiah. Melainkan juga ditambahkan keterangan kredit, sehingga pembaca karya ilmiah tersebut bisa langsung mengetahui sumber kutipan. 

Mengambil kutipan dengan mencantumkan kredit adalah langkah yang tepat, sebab menjadi bentuk penghargaan terhadap penulis sebelumnya. DImana sudah menyusun kalimat, data, opini, dan sebagainya dengan sangat teliti. 

Kemudian relevan dengan kegiatan penelitian maupun tema tulisan yang dibuat. Sehingga mengambil kutipan tersebut untuk menguatkan pembahasan yang diangkat. Namun, karena kutipan ini mencantumkan kredit maka ada aturan mengenai cara menulis kutipan tersebut. 

Penulisan kutipan yang benar memberi banyak keuntungan, misalnya: 

  • Sebagai bentuk penghargaan atau menghargai atas karya tulis orang lain atau peneliti sebelumnya.
  • Menghindari tindakan plagiat karena ketidaksengajaan, sebab belum memahami betul cara menulis kutipan.
  • Mengasah kreativitas dalam menulis, sehingga kutipan ini perlu disematkan di bagian yang tepat dari keseluruhan isi tulisan yang dibuat.
  • Membantu meningkatkan kredibilitas dari hasil tulisan yang disusun, sebab mengambil kutipan berupa data penelitian, data survei, pendapat ahli, dan sebagainya dari sumber referensi yang terpercaya.

Baca Juga: Cara Cek Plagiarisme untuk Jurnal dan Skripsi Secara Online

Memasukan kutipan lengkap dengan kredit sesuai aturan yang berlaku dalam dunia kepenulisan juga memiliki sejumlah fungsi. Dimana fungsi tersebut antara lain: 

Mengambil kutipan sesuai dengan cara menulis kutipan yang benar berfungsi sebagai landasan teori. Hal ini khusus ditujukan untuk penyusunan karya ilmiah yang terdapat bab khusus berisi landasan teori. 

Secara umum landasan teori ini akan mencantumkan berbagai hasil penelitian, opini, pendapat, hasil survei, dan sebagainya dari seorang ahli. Umumnya sudah dalam bentuk buku atau laporan seperti jurnal ilmiah. 

Sehingga penelitian yang dilakukan nantinya disesuaikan landasan teori yang disusun. Jika landasan teorinya berasal dari referensi yang kredibel, maka penelitiannya pun terbilang kredibel sekaligus logis. 

2. Penguat Pendapat Penulis

Kutipan dari sumber referensi juga membantu menguatkan pendapat penulis. Sebab pada saat menyusun suatu laporan penelitian, maka akan mencantumkan pendapat penulis. 

Pendapat ini bisa diambil atau disimpulkan dari pengamatan dan hasil penelitian terbaru yang dilakukan. Namun karena masih berupa pendapat dan belum terbukti, maka untuk menyatakan keabsahan dari pendapat tersebut dibutuhkan pendapat dan hasil penelitian para ahli yang sudah dipublikasikan. 

Disinilah kegiatan mengutip dilakukan, agar pendapat dari penulis tidak hanya dianggap pendapat tanpa dasar. Melainkan sudah terbukti, dan bahkan dibuktikan oleh penelitian sebelumnya. 

3. Bahan Bukti Penunjang

Kutipan bisa dalam bentuk opini dan bisa pula dalam bentuk data suatu survei dan penelitian. Sehingga menerapkan cara menulis kutipan membantu menyediakan bukti penunjang dari hasil penelitian maupun opini yang dicantumkan dalam karya tulis. 

4. Menjelaskan Suatu Uraian

Kutipan juga bisa digunakan untuk membantu menjelaskan suatu uraian, ketika dicantumkan dalam bentuk kutipan maka akan lebih terpercaya. Sebab penjelasan tersebut sudah dibuktikan oleh ahlinya yang menjadi sumber kutipan tadi. 

Tidak heran jika karya tulis ilmiah maupun non ilmiah selalu berusaha menambahkan kutipan. Yakni dengan maksud menguatkan pendapat dan juga menjelaskan suatu uraian secara lebih mendalam. Sehingga pembaca mendapatkan pemahaman yang maksimal. 

Baca Juga: Tips Praktis Menulis Buku Ajar dan Buku Referensi dalam 8 Pekan

Cara Menulis Kutipan dengan Benar

Setelah mengetahui pengertian dan fungsi dari kutipan, lalu seperti apa cara menulis kutipan yang baik dan benar? Simak penjelasannya di bawah ini: 

1. Mengutip dari Internet

Mengambil kutipan tidak harus selalu dari jurnal maupun karya tulis ilmiah lainnya, bisa juga dari artikel kredibel di internet. Adapun cara menulis kutipan jika sumbernya dari internet adalah sebagai berikut: 

Menuliskan nama penulis seperti penulisan daftar pustaka, yakni nama belakang ditaruh depan dan nama depan ditempatkan di belakang. Selanjutnya diikuti judul artikel online tersebut, lalu alamat website, tanggal publikasi artikel, dan terakhir adalah waktu mengaksesnya. 

contoh:

Maria, Ratih. Lembaga Penelitian Jakarta, 2008. www.penelitian.com. Diakses pada 01 Maret 2021.

2. Mengutip dari Jurnal

Kutipan yang diambil dari jurnal bisa ditulis dengan menuliskan seluruh kalimat. Bagian akhir setelah tanda titik ditambahkan tanda kurung yang berisi nama belakang penulis, tanda koma, tahun terbit, tanda titik dua, nomor halaman. 

contoh:

Minyak mentah umumnya diklasifikasikan menurut kandungan sulfur sebagai manis atau asam, minyak mentah manis biasanya mengandung kurang dari 0.5% sulfur dan minyak mentah lebih dari 2% sulfur. (Wildan, 1994, hal. 338). 

Kutipan juga bisa diambil dari skripsi, tesis, maupun disertasi yang sudah dipublikasikan. Adapun  cara menulis kutipan dari sumber skripsi adalah sama dengan mengutip dari jurnal. Yakni pada akhir kutipan ditambahkan tanda kurung berisi nama penulis, tahun publikasi, dan nomor halaman. 

contoh:

Minyak mentah mengandung berbagai jenis zat yang kotor termasuk zat beracun, korosif dan reaktif yang bisa mahal untuk ditangani. Salah satunya adalah sulfur. (Wildan, 1994 :336-361)

4. Mengutip dari Jurnal Online

Beberapa jurnal bisa didapatkan secara online, dan cara menulis kutipan tentu berbeda dengan sumber lain seperti yang disebutkan di poin sebelumnya. Dimulai dengan mengambil kalimat secara utuh. 

Pada bagian akhir setelah tanda titik diberikan tanda kurung, lalu dituliskan nama penulis, tahun, dan nomor halaman. Tutup tanda kurung, lalu tambahkan judul jurnal, link jurnal online tersebut, dan juga waktu mengakses jurnal online tersebut. 

contoh:

Anemia penyakit kronis disebut juga dengan penyakit peradangan. Penyakit ini adalah suatu kondisi yang dapat dikaitkan dengan berbagai gangguan mendasar termasuk penyakit kronis seperti kanker, infeksi tertentu, dan penyakit autoimun dan peradangan seperti rheumatoid arthritis atau lupus. (Budi, 2013: 175) Jurnal Mitra, diakses melalui: http: journal kesehatan.com pada tanggal 01 Maret 2021. 

Baca Juga: Mudahnya Menulis Jurnal Ilmiah yang Baik dan Benar 

5. Mengutip dari Jurnal Internasional

Cara menulis kutipan selanjutnya adalah ketika referensi diambil dari jurnal internasional. Yakni dengan menuliskan kutipan secara langsung dan utuh, kemudian di bagian akhir kutipan ditambahkan kredit. 

Setelah titik, dibuat tanda kurung dan di dalamnya ditulis nama penulis, tahun, lalu titik dua dan diikuti oleh halaman dimana kutipan tersebut diambil. Selain mengambil kutipan secara langsung, kutipan dari jurnal internasional juga bisa dibuat tidak langsung. 

contoh:

Need-Based Strategic Approach – Teaching of Business Communication: Because of industry expectations of business students’ ability and competence to communicate effectively and efficiently and based on empirical evidence from studies (Lesiker, 1976 : 33).

Beda sumber referensi maka penulisan kutipan nantinya akan ikut berbeda, seperti saat menulis daftar pustaka. Hanya saja aturan penulisan kutipan terutama di bagian kredit tentu tidak sama dengan daftar pustaka tersebut. 
Oleh sebab itu perlu dipahami dengan baik melalui penjelasan di atas. Supaya tidak lagi melakukan kesalahan dalam cara menulis kutipan. Selain terhindar dari plagiat juga memastikan pembaca memahami makna dari isi karya tulis dengan kutipan yang diambil tadi.