Gerakan pendirian daulah Fatimiyah tidak terlepas dari peran serta seorang yang bernama

Konflik fanatisme yang terjadi saat itu adalah antara bangsa arab (arab qaisiyah dan yamaniyah) pada awal berdirinya dinasti abbasiyah alat kampanye y … ang cukup efektif oleh. *.

Tuliskan 5 hasil penggandaan Al-Quran yang di lakukan pada masa usman bin affan​

Salah satu kasus yang memicu konflik belanda dan penguasa bali karena berlakunya hak tawan karang yaitu ....

Mengapa pewarisan dalam hukum adat disebut sebagai suatu proses

2. jelaskan perbedaan kemajuan masa tiga kerajaan islam dengan masa klasik!

Pemberian hadiah berupa arca amoghapasa oleh raja singasari dimaksudkan untuk menjalin kerja sama dalam bidang ….

Bang, mau nanya, apakah menembak sama saja dengan memanah?btw brenly sepi ya sejak libur kenaikan kelas awokaowk​

Smk elektro itu sama gak dengan smk teknik elektronika komunikasi karna di seluruh indonesia smk teknik elektro itu tidak ada.

Setelah mengalami krmajuan yang gemilang pada dinasti abbasiyah umat islam akhirnya mengalami keterpurukan hingga penguasaan wilayah wilayah islam ole … h penjajah coba jelaskan yang di alami dunia islam pada abad xix danxx.

Ada yang bilang bahwa nu itu sebagai pelopor kelompok islam moderat , apa alasannya ?.

Fatimiyah, atau al-Fāthimiyyūn (bahasa Arab: الفاطميون, translit. al-Fāthimiyyūn‎) ialah penguasa Syiah yang berkuasa di berbagai wilayah di Maghreb, Mesir, dan Syam dari 5 Januari 910 hingga 1171. Negeri ini dikuasai oleh Ismailiyah, salah satu cabang Syi'ah. Pemimpinnya juga para imam Syiah, jadi mereka memiliki kepentingan keagamaan terhadap Isma'iliyyun. Kadang dinasti ini disebut pula dengan Bani Ubaidillah, sesuai dengan nama pendiri dinasti.

Gerakan pendirian daulah Fatimiyah tidak terlepas dari peran serta seorang yang bernama

Kekhalifahan Fatimiyah


الخلافة الفاطمية
Al-Khilafah al-Fāṭimīyah

909–1171

Bendera

Gerakan pendirian daulah Fatimiyah tidak terlepas dari peran serta seorang yang bernama

Perkembangan wilayah Kekhalifahan Fatimiyah

Ibu kota

  • Raqqada (909–921)
  • Mahdia (921–948)
  • al-Mansuriya (948–973)
  • Kairo (973–1171)

Agama

SyiahPemerintahanKhilafah (Sistem Pemerintahan Islam)Khalifah 

• 909-934 (pertama)

Ubayd Allah al-Mahdi Billah

• 1160-1171 (terakhir)

Al-'Āḍid Sejarah 

• Didirikan

5 Januari 909

• Pendirian Kairo

8 Agustus 969

• Dibubarkan

1171 Luas9.000.000 km2 (3.500.000 sq mi)Populasi

• 

62000000 Mata uangDinar

Didahului oleh
Digantikan oleh
Gerakan pendirian daulah Fatimiyah tidak terlepas dari peran serta seorang yang bernama
Kekalifahan Abbasiyah
Gerakan pendirian daulah Fatimiyah tidak terlepas dari peran serta seorang yang bernama
Aghlabiyyah
Gerakan pendirian daulah Fatimiyah tidak terlepas dari peran serta seorang yang bernama
Dinasti Ikhsyidiyah
Dinasti Ayyubiyyah
Gerakan pendirian daulah Fatimiyah tidak terlepas dari peran serta seorang yang bernama
Muwahidun
Gerakan pendirian daulah Fatimiyah tidak terlepas dari peran serta seorang yang bernama
Murabitun
Gerakan pendirian daulah Fatimiyah tidak terlepas dari peran serta seorang yang bernama
Kerajaan Yerusalem
Gerakan pendirian daulah Fatimiyah tidak terlepas dari peran serta seorang yang bernama
Kepangeranan Antiokhia
Gerakan pendirian daulah Fatimiyah tidak terlepas dari peran serta seorang yang bernama
County Edessa
Gerakan pendirian daulah Fatimiyah tidak terlepas dari peran serta seorang yang bernama
County Tripoli
Gerakan pendirian daulah Fatimiyah tidak terlepas dari peran serta seorang yang bernama
Dinasti Zirid
Gerakan pendirian daulah Fatimiyah tidak terlepas dari peran serta seorang yang bernama
Emirat Sisilia
Gerakan pendirian daulah Fatimiyah tidak terlepas dari peran serta seorang yang bernama
County Sisilia
Gerakan pendirian daulah Fatimiyah tidak terlepas dari peran serta seorang yang bernama
Sekarang bagian dari
Gerakan pendirian daulah Fatimiyah tidak terlepas dari peran serta seorang yang bernama
 
Tunisia
Gerakan pendirian daulah Fatimiyah tidak terlepas dari peran serta seorang yang bernama
 
Mesir
Gerakan pendirian daulah Fatimiyah tidak terlepas dari peran serta seorang yang bernama
 
Palestina
Gerakan pendirian daulah Fatimiyah tidak terlepas dari peran serta seorang yang bernama
 
Suriah

Gerakan pendirian daulah Fatimiyah tidak terlepas dari peran serta seorang yang bernama
 Arab Saudi
Gerakan pendirian daulah Fatimiyah tidak terlepas dari peran serta seorang yang bernama
 
Algeria
Gerakan pendirian daulah Fatimiyah tidak terlepas dari peran serta seorang yang bernama
 
Libya
Gerakan pendirian daulah Fatimiyah tidak terlepas dari peran serta seorang yang bernama
 
Israel
Gerakan pendirian daulah Fatimiyah tidak terlepas dari peran serta seorang yang bernama
 
Yordania
Gerakan pendirian daulah Fatimiyah tidak terlepas dari peran serta seorang yang bernama
 
Lebanon
Gerakan pendirian daulah Fatimiyah tidak terlepas dari peran serta seorang yang bernama
 
Maroko
Gerakan pendirian daulah Fatimiyah tidak terlepas dari peran serta seorang yang bernama
 
Italia

Gerakan pendirian daulah Fatimiyah tidak terlepas dari peran serta seorang yang bernama
 
Malta

Fatimiyah berasal dari suatu tempat yang kini dikenal sebagai Tunisia ("Ifriqiya") namun setelah penaklukan Mesir sekitar 971, ibu kotanya dipindahkan ke Kairo.

Pada masa Fatimiyah, Mesir menjadi pusat kekuasaan yang mencakup Afrika Utara, Sisilia, pesisir Laut Merah Afrika, Palestina, Suriah, Yaman, dan Hijaz. Pada masa Fatimiyah, Mesir berkembang menjadi pusat perdagangan luas di Laut Tengah dan Samudera Hindia, yang menentukan jalannya ekonomi Mesir selama Abad Pertengahan Akhir yang saat itu dialami Eropa.

Fatimiyah didirikan pada 909 oleh ˤAbdullāh al-Mahdī Billa, yang melegitimasi klaimnya melalui keturunan dari Nabi Muhammad dari jalur Fāthimah az-Zahra dan suaminya ˤAlī ibn-Abī-Tālib, {Imām Shīˤa pertama. Oleh karena itu negeri ini bernama al-Fātimiyyūn "Fatimiyah".

Dengan cepat kendali Abdullāh al-Mahdi meluas ke seluruh Maghreb, wilayah yang kini adalah Maroko, Aljazair, Tunisia dan Libya, yang diperintahnya dari Mahdia, ibu kota yang dibangun di Tunisia.

Fatimiyah memasuki Mesir pada 972, menaklukkan dinasti Ikhshidiyah dan mendirikan ibu kota baru di al-Qāhirat "Sang Penunduk" (Kairo modern)- rujukan pada munculnya planet Mars. Mereka terus menaklukkan wilayah sekitarnya hingga mereka berkuasa dari Tunisia ke Suriah dan malahan menyeberang ke Sisilia dan Italia selatan.

Tak seperti pemerintahan di sama, kemajuan Fatimiyah dalam administrasi negara lebih berdasarkan pada kecakapan daripada keturunan. Anggota cabang lain dalam Islām, seperti Sunni, sepertinya diangkat ke kedudukan pemerintahan sebagaimana Syi'ah. Toleransi dikembangkan kepada non-Muslim seperti orang-orang Kristen dan Yahudi, yang mendapatkan kedudukan tinggi dalam pemerintahan dengan berdasarkan pada kemampuan (pengecualian pada sikap umum toleransi ini termasuk "Mad Caliph" Al-Hakim bi-Amrillah).

Pada 1040-an, Ziriyah (gubernur Afrika Utara pada masa Fatimiyah) mendeklarasikan kemerdekaannya dari Fatimiyah dan berpindahnya mereka ke Islām Sunnī, yang menimbulkan serangan Banū Hilal yang menghancurkan. Setelah 1070, Fatimiyah mengendalikan pesisir Syam dan bagian Suriah terkena serangan bangsa Turki, kemudian Pasukan Salib, sehingga wilayah Fatimiyah menyempit sampai hanya meliputi Mesir.

Setelah terjadi pembusukan sistem politik Fatimiyah pada 1160-an, penguasa Zengid Nūr ad-Dīn memerintahkan jenderalnya, Salahuddin Ayyubi, menaklukkan Mesir pada 1169, membentuk Dinasti Ayyubi Sunni.

Kata "Imām" sebagaimana yang digunakan dalam Islām Shīˤa berarti pemimpin pengganti dalam komunitas muslim dari keturunan langsung ˤAlī ibn-Abī-Tālib.

  1. Abū Muḥammad ˤAbdu l-Lāh (ˤUbaydu l-Lāh) al-Mahdī bi'llāh (910-934) pendiri Fatimiyah
  2. Abū l-Qāsim Muḥammad al-Qā'im bi-Amr Allāh bin al-Mahdi Ubaidillah(934-946)
  3. Abū Ṭāhir Ismā'il al-Manṣūr bi-llāh (946-953)
  4. Abū Tamīm Ma'add al-Mu'izz li-Dīn Allāh (953-975) Mesir ditaklukkan semasa pemerintahannya
  5. Abū Manṣūr Nizār al-'Azīz bi-llāh (975-996)
  6. Abū 'Alī al-Manṣūr al-Ḥākim bi-Amr Allāh (996-1021)
  7. Abū'l-Ḥasan 'Alī al-Ẓāhir li-I'zāz Dīn Allāh (1021-1036)
  8. Abū Tamīm Ma'add al-Mustanṣir bi-llāh (1036-1094)
  9. al-Musta'lī bi-llāh (1094-1101) pertikaian atas suksesinya menimbulkan perpecahan Nizari.
  10. al-Āmir bi-Aḥkām Allāh (1101-1130) Penguasa Fatimiyah di Mesir setelah tak diakui sebagai Imam oleh tokoh Ismailiyah Mustaali Taiyabi.
  11. 'Abd al-Majīd al-Ḥāfiẓ (1130-1149)
  12. al-Ẓāfir (1149-1154)
  13. al-Fā'iz (1154-1160)
  14. al-'Āḍid (1160-1171)

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kekhalifahan_Fathimiyah&oldid=20809908"