Ciptaan Allah di bumi yang kokoh di bumi namun akan dihambur- hamburkan ketika kiamat adalah

Peristiwa kiamat merupakan peristiwa kehancuran yang dahsyat dan luar biasa yang tidak pernah terjadi sehelumnya. Seluruh makhluk hidup akan merasakan kematian. Al Quran banyak menginformasikan keadaan yang akan dialami ketika kiamat itu terjadi, antara lain sebagai berikut.

الْقَارِعَةُ .مَا الْقَارِعَةُ .وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْقَارِعَةُ .يَوْمَ يَكُونُ النَّاسُ كَالْفَرَاشِ الْمَبْثُوثِ .وَتَكُونُ الْجِبَالُ كَالْعِهْنِ الْمَنْفُوشِ


Artinya: "Hari kiamat. Apakah hari kiamat itu? Tahukah kamu apakah hari kiamat itu? Pada hari itu manusia seperti anai-anai yang bertebaran. Dan gunung-gunungseperti bulu yang dihambur-hamburkan." (QS Al Qariah: 1-5) Seluruh alam akan hancur binasa, tidak ada satu tempat pun untuk bersembunyai. Namun ada 7 ciptaan Allah yang tidak akan hancur ketika kiamat terjadi, kita mengetahui bahwasanya semuanya akan binasa dan mengalami kehancuran. Tak aka nada satu makhluk pun yang mampu bertahan hidup. Alam semesta juga ikut hancur. Bahkan, malaikat Israfil, malaikat peniup sangkakala juga mengalami kematian. Meski kita tahu bahwa semuanya akan hancur, ternyata ada pula hal-hal yang tidak akan hancur. Allah Subhanahu wa Ta’ala menghendaki sesuatu yang tidak akan binasa meski kedahsyatan suatu kebinasaan terjadi. Lantas, apa saja yang tidak akan hancur di hari kiamat?

1. Surga dan Neraka.


Jika sangkakala ditiupkan, ternyata ada yang tidak hancur, yakni Surga dan Neraka. Dalam hal ini Allah telah menyatakan kekekalan surga dan neraka dalam banyak ayat. Salah satunya dalam dalam Al-Qur’an,

فَأَمَّا الَّذِينَ شَقُوا فَفِي النَّارِ لَهُمْ فِيهَا زَفِيرٌ وَشَهِيقٌ .خَالِدِينَ فِيهَا مَا دَامَتِ السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ إِلَّا مَا شَاءَ رَبُّكَ ۚ إِنَّ رَبَّكَ فَعَّالٌ لِمَا يُرِيدُ .وَأَمَّا الَّذِينَ سُعِدُوا فَفِي الْجَنَّةِ خَالِدِينَ فِيهَا مَا دَامَتِ السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ إِلَّا مَا شَاءَ رَبُّكَ ۖ عَطَاءً غَيْرَ مَجْذُوذٍ


“Adapun orang-orang yang celaka, maka (tempatnya) di dalam neraka, di dalamnya mereka mengeluarkan dan menarik nafas (dengan merintih), mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki. Adapun orang-orang yang berbahagia, maka tempatnya di dalam surga, mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain); sebagai karunia yang tiada putus-putusnya.” (QS. Huud, 106-108) Maksud dari ayat tersebut ialah tersirat bahwa surga dan neraka itu adalah kekal, tidak akan binasa serta tidak akan ditetapkan kematian kepada keduanya

2. ‘Arsy atau Singgasana Allah.

Selanjutnya yang tidak akan hancur adalah Arsy Allah SWT. Dimana Arsy ini adalah singgasana Allah. Hal ini diungkapkan dalam firman-Nya,

وَقَالُوا الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي صَدَقَنَا وَعْدَهُ وَأَوْرَثَنَا الْأَرْضَ نَتَبَوَّأُ مِنَ الْجَنَّةِ حَيْثُ نَشَاءُ ۖ فَنِعْمَ أَجْرُ الْعَامِلِينَ .وَتَرَى الْمَلَائِكَةَ حَافِّينَ مِنْ حَوْلِ الْعَرْشِ يُسَبِّحُونَ بِحَمْدِ رَبِّهِمْ ۖ وَقُضِيَ بَيْنَهُمْ بِالْحَقِّ وَقِيلَ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ


“Dan mereka berkata, ‘Segala puji bagi Allah yang telah memenuhi janji-Nya kepada kami dan telah memberikan tempat ini (surga) kepada kami sedang kami (diperkenankan) menempati surga di mana saja yang kami kehendaki. Maka surga itulah sebaik-baik balasan bagi orang-orang yang beramal.’ Dan engkau (Muhammad) akan melihat malaikat- malaikat melingkar di sekeliling ‘Arsy bertasbih sambil memuji Tuhannya; lalu diberikan keputusan di antara mereka (hamba-hamba Allah) secara adil dan dikatakan, ‘Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam’,” (QS. Az- Zumar, 74-75).

3. Kursi Milik Allah. Selain singgasana Allah, ada pula kursi milik Allah. Seperti apa kursi Allah? Rasulullah Saw bersabda,

“Tidaklah langit yang tujuh dibanding kursi kecuali laksana lingkaran anting yang diletakkan di tanah lapang,” (HR. Ibnu Hiban).

Sesungguhnya kursi Allah tidak akan hancur sebagaimana halnya ‘Arsy berdasarkan ulama. 4. Lauh Mahfuzh. Jika singgasana Allah yaitu Arsy tidak akan hancur, maka sama halnya dengan Lauh Mahfuzh. Dimana ini adalah kitab tempat Allah untuk menuliskan segala catatan alam semesta. Adapun nama lain Lauh Mahfuzh dalam Al-Qur’an yaitu Ummu Al-Kitab, sebagaimana yang telah dikatakan Allah,

وَمَا مِنْ غَائِبَةٍ فِي السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ إِلَّا فِي كِتَابٍ مُبِينٍ


“Tiada sesuatu pun yang ada di langit dan di bumi, melainkan terdapat dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh),” (QS. An-Naml: 75). Maka dari itu Lauh Mahfuzh pun tidak akan hancur berdasarkan Ij’ma ulama

5. Qalam atau Pena. 

Qalam atau pena ternyata juga termasuk ciptaan Allah yang tidak akan hancur ketika sangkakala ditiupkan. Menurut beberapa ulama, Qalam atau pena merupakan makhluk yang pertama diciptakan oleh Allah. sebagaimana sabda Rasulullah Saw,

“Sesungguhnya makhluk yangpertama kali Allah ciptakan adalah Al- Qalam, kemudian Allah berfirman kepadanya, ‘Tulislah!’ Kemudian Al- Qalam berkata, ‘Wahai Rabb ku, apa yang akan aku tulis?’ Kemudian Allah berfirman, ‘Tulislah takdir segala sesuatu sampai datang hari kiamat’,” (HR. Abu Dawud, shahih). 

6. Tulang Ekor.

Selain itu, meskipun tiupan sangkakala itu dapat menghancurkan manusia, tapi ternyata sangkakala tidak bisa menghancurkan tulang ekor manusia. Rasulullah Saw bersabda,

“Tiada bagian dari tubuh manusia kecuali akan hancur (dimakan tanah), kecuali satu tulang yaitu tulang ekor, darinya manusia dirakit kembali pada hari kiamat,” (HR. Bukhari, No.4953). 



7. Ruh. Dan yang terakhir adalah ruh. Ruh ini tidak akan hancur atau binasa saat sangkakala ditiupkan. Karena makhluk yang binasa di saat itu akan dicabut ruhnya dan meninggal dan kemudian ruh ini dikembalikan ke jasadnya di saat hari kebangkitan. Hal ini disepakati ulama bahwa ruh tidak akan hancur.

Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan tentang 7 ciptaan Allah yang tidak akan hancur di saat kiamat terjadi. Mudahan dengan mebaca ulasan ini keimanan kita selalu bertamabah kepada Allah Swt. Aamiin.

JAKARTA - Beberapa skema kiamat terkait dengan fenomena alam yang terjadi. Ilmuwan terus mengamati asteroid yang melintas dekat Bumi, munculnya planet Nibiru, hingga meningkatnya panas matahari.

Dalam buku Tafsir Ilmi 'Kiamat dalam perspektif Alquran dan Sains' yang disusun oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Alquran, Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI, dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menjelaskan mengenai kondisi Bumi dan gunung pada hari kiamat.

Salah satu ayat Alquran mengungkap mengenai Bumi yang berguncang. “Jangan (berbuat demikian). Apabila bumi diguncangkan berturut-turut,” Surah Al-Fajr Ayat 21.

Dari ayat tersebut bisa dijelaskan bahwa ketika kiamat tiba, Bumi akan diguncangkan dengan sangat dahsyat dan bertubi-tubi. Gunung-gunung diangkat dengan satu angkatan, lalu diempaskan, hingga Bumi terbelah.

Baca juga: Skema Kiamat, Matahari Kelak Hancurkan Bumi

Isi gunung dimuntahkan hingga seakan perut Bumi menjadi kosong karenanya. Selain gempa tektonik yang membelah Bumi karena patahan-patahan lempeng, letusan gunung yang hebat memuntahkan lahar dan mengisi semua cekungan Bumi.

Laut dan sungai terisi material yang dikeluarkan letusan gunung. Akhirnya Bumi menjadi rata, tidak ada lagi gunung-gunung dan tempat-tempat yang tinggi, semuanya sama.

Buku Tafsir Ilmi lebih lanjut menjelaskan, manusia tidak sempat melihat semuanya. Sebab, mereka sudah punah akibat kehancuran Bumi yang sangat hebat.

“Dan gunung-gunung dihancur luluhkan seluluh-luluhnya, maka jadilah ia debu yang beterbangan,” Surah Al-Waqi’ah Ayat 5-6.

Kata yang terdiri dari ba’, sin, dan sin bisa berarti taftit, penghancuran. Orang Arab berkata, “Basastu al-hintah aw as-sawiq bil-ma’”, yang berarti, “aku menghancurkan gandum atau tepung dengan air”. Kata ini bisa juga diartikan “berjalan secara liar”, seperti ular yang berjalan liar kesana kemari.

Dalam bahasa sains, bisa juga digambarkan situasi Bumi dan gunung-gunung pada hari kiamat dideskripsikan sebagai berikut. Pergerakan lempeng Bumi di luar kebiasaan menyebabkan gempa besar yang melanda seluruh dunia.

Baca juga: Subhanallah, Alquran dan Sains Jelaskan Akhir Kehidupan Bulan pada Hari Kiamat

Pergerakan ini memicu aktivitas vulkanik gunung-gunung berapi. Akibatnya, letusan gunung terjadi secara massal. Lava, debu, dan batuan panas disemburkan.

Materialnya berhamburan memenuhi angkasa yang diumpamakan seperti bulu-bulu yang beterbangan tak tentu arah. Material panas terlontar dalam keadaan membara, memerahkan langit.

Panasnya udara memunculkan fenomena fatamorgana, seolah di depan tampak air yang sebenarnya hanyalah efek pembiasan oleh udara panas. Inilah skenario suatu rangkaian peristiwa yang tak pernah terbayangkan sebelumnya.

(ahl)

  • #Alquran dan Sains
  • #Sains
  • #Alquran

Malaikat disebut sebagai makhluk yang terakhir meninggal saat kiamat

ANTARA/Iggoy el Fitra

Malaikat disebut sebagai makhluk yang terakhir meninggal saat kiamat. ilustrasi kiamat

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Banyak orang bertanya-tanya tentang apa yang akan terjadi di akhir kehidupan duniawi ini, siapa yang akan mati lebih dulu, dan bagaimana orang akan mati di pengujung jam, dan makhluk apa yang tidak akan mati sama sekali. 

Baca Juga

Dalam Alquran, Allah SWT telah menyebutkan bahwa malaikat maut bertugas untuk mengambil nyawa setiap makhluk di bumi. Namun siapakah yang terakhir kali akan dicabut nyawanya.  

Ada beberapa hadits tentang ini dari para sahabat. Rasulullah pernah bertanya kepada malaikat maut siapa yang tersisa dari ciptaan-Nya, karena dia adalah yang paling berpengetahuan dari mereka yang tersisa, dan malaikat maut mengatakan kepadanya bahwa hanya dia yang tersisa. 

Syekh Shalih al-Munjid dalam Maut al-Malaikat, menjelaskan nantinya Allah akan memerintahkan malaikat maut untuk mati paling akhir dari semua makhluk. Namun saat di alam kematian, malaikat maut nantinya tidak akan melalui cara yang sama seperti makhluk lainnya.   

Oleh karena itu, orang terakhir yang meninggal setelah malaikat meniup sangkakala adalah Jibril, Israfil dan yang terakhir adalah malaikat maut, Izrail.  

Malaikat  sebagaimana disebutkan dalam banyak teks, ditakdirkan untuk mati. Karena semua ciptaan Allah SWT, termasuk manusia, jin, dan makhluk-makhluk lainnya akan mati. Hal ini dijelaskan dalam Alquran Surah az-Zumar ayat 68:

وَنُفِخَ فِي الصُّورِ فَصَعِقَ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَمَنْ فِي الْأَرْضِ إِلَّا مَنْ شَاءَ اللَّهُ ۖ ثُمَّ نُفِخَ فِيهِ أُخْرَىٰ فَإِذَا هُمْ قِيَامٌ يَنْظُرُونَ “Dan sangkakala pun ditiup maka matilah semua (makhluk) yang di langit dan di bumi kecuali mereka yang dikehendaki Allah. Kemudian, ditiup sekali lagi (sangkakala itu) maka seketika itu mereka bangun (dari kuburnya) menunggu (keputusan Allah).”

Ibnu Katsir, menjelaskan dalam kitab tafsirnya, malaikat termasuk dalam ayat ini.  Karena mereka ada di langit dan kematian terjadi pada pukulan kedua yang disebut petir dan dalam pukulan ini semua orang yang hidup akan mati baik makhluk langit dan bumi, kecuali mereka yang telah ditakdirkan Allah SWT.  

Dia mengambil jiwa-jiwa yang lainnya, dan yang terakhir dari makhluk yang mati adalah malaikat maut. Bukti lain juga terdapat pada firman Allah, al-Qaṣaṣ ayat 88:

وَلَا تَدْعُ مَعَ اللَّهِ إِلَٰهًا آخَرَ ۘ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۚ كُلُّ شَيْءٍ هَالِكٌ إِلَّا وَجْهَهُ ۚ لَهُ الْحُكْمُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ “Dan jangan (pula) engkau sembah Tuhan yang lain selain Allah. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Segala sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. Segala keputusan menjadi wewenang-Nya, dan hanya kepada-Nya kamu dikembalikan.”

Abdurrahman bin Abu Bakar Jalaluddin al-Suyuti dalam Syarh as-Shudur bi Syarh Hal al-Mauwta wa al-Qubur, mengutip Muhammad bin Ka'b al-Quradhi, dia berkata, “Telah sampai padanya bahwa makhluk terakhir yang meninggal yang diciptakan Allah SWT adalah malaikat maut. Saat para penghuni bumi meninggal dalam kepanikan, kemudian setelah itu dia mati dan dia juga menyebutkan bahwa kematian lebih parah bagi malaikat maut dari semua ciptaan.”