Apa dampak jika laporan keuangan yang dilampirkan tidak sesuai dengan kondisi riil perusahaan?

Published: Kamis, 20 Februari 2020 dibaca 10977

Apa dampak jika laporan keuangan yang dilampirkan tidak sesuai dengan kondisi riil perusahaan?

Perubahan metode akuntansi bisa merubah Laporan Keuangan. Lalu, apa saja dampak perubahan metode akuntansi yang dapat mempengaruhi laporan keuangan?

Mengubah metode akuntansi yang digunakan dapat menyebabkan dampak yang sangat drastis terhadap laporan keuangan perusahaan. Dampak perubahan metode akuntansi, seseorang dapat berargumentasi bahwa perubahan akuntansi dapat mengurangi karakteristik informasi yang dapat dibandingkan dan konsistensi.

  1. Perubahan dalam Prinsip Akuntansi

Perubahan dalam prinsip akuntansi adalah penggunaan suatu prinsip akuntansi yang berbeda dengan prinsip akuntansi yang digunakan dalam periode sebelumnya. Perubahan prinsip akuntansi melibatkan perubahan dari satu prinsip ekonomi yang berlaku umum ke yang lainnya. Pengujian yang seksama harus dilaksanakan dalam setiap situasi untuk memastikan bahwa perubahan prinsip memang telah terjadi. Akhrinya, jika prinsip akuntansi yang sebelumnya diikuti tidak dapat diterima atau jika prinsip itu diterapkan secara tidak benar, maka perubahan ke prinsip akuntansi yang berlaku umum dianggap sebagai koreksi kesalahan Perpindahan dari akuntansi dasar kas atau pajak penghasilan ke dasar akrual dianggap juga sebagai koreksi kesalahan. Perubahan dalam penggunaan prinsip akuntansi ini bisa diklasifikasikan menjadi tiga yaitu perubahan prinsip akuntansi yang mempunyai akibat kumulatif,  perubahan prinsip akuntansi yang mempunyai akibat retroaktif, dan perubahan metode penentuan penentuan harga pokok persediaan ke LIFO. Dampak perubahan dari satu prinsip akuntasi yang diterima ke prinsip akuntansi lainnya dicerminkan oleh pelaporan efek kumulatif dari perubahan tersebut dalam laporan laba rugi pada periode perubahan. Ketika suatu perubahan prinsip akuntansi terjadi, laporan keuangan untuk seluruh periode laporan sebelumnya, guna kepentingan komparatif dengan laporan keuangan tahun berjalan, disajikan seperti yang dilaporan sebelumnya.

  1. Perubahan dalam Taksiran-taksiran Akuntansi

Banyak alokasi atau pembebanan biaya didasarkan pada taksiran-taksiran dimana taksiran ini dibuat dengan suatu kebijaksanaan. Misalnya pembebanan kerugian piutang, taksiran umur dalam perhitungan depresiasi, dan taksiran jumlah garansi yang akan dibayar. Pada periode-periode berikutnya mungkin dapat diketahui bahwa taksiran-taksiran yang sudah dibuat adalah tidak benar sehingga perlu direvisi. Bila taksiran sudah dibuat dengan sebaik-baiknya tapi ternyata tidak tepat, maka perubahan-perubahan yang dibuat sebaiknya dibebankan pada periode berjalan dan periode-periode yang akan datang. Periode-periode yang lalu sudah tidak perlu diubah karena perubahan taksiran ini baru diketahui pada periode berjalan.

Laporan keuangan bisa berubah karena adanya perubahan kesatuan usaha. Perubahan kesatuan usaha ini terjadi dalam hal disusunnya laporan keuangan konsolidasi sebagai ganti laporan keuangan masing-masing perusahaan, perubahan-perubahan dalam anak perusahaan yang laporan-laporannya dikonsolidasikan, atau terjadinya penggabungan-penggabungan baru. Bila terjadi perubahan kesatuan usaha maka laporan keuangan tahun berjalan harus menjelaskan sifat-sifat dan sebab-sebab perubahan itu. Di samping itu akibat-akibat perubahan terhadap laba rugi juga harus dicantumkan dalam laporan laba rugi sebelum elemen-elemen luar biasa, begitu juga laba bersih dan jumlah pendapatan per lembar saham (EPS). Laporan keuangan tahun berikutnya tidak perlu lagi mencantumkan penjelasan seperti laporan tahun berjalan. Agar laporan keuangan tahun berjalan dapat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, laporan keuangan tahun sebelumnya harus disusun dengan anggapan jika seandainya sudah terjadi perubahan kesatuan usaha.

Agar Laporan Keuangan yang kita susun selalu update dan benar-benar menggambarkan kondisi riil perusahaan maka kita perlu memperhatikan segala perubahan yang terjadi. Kemudian membuat koreksi dan penyesuian terhadap perubahan-perubahan itu. Tanpa memperhatikan itu, maka laporan keuangan yang kita buat hanya menjadi seonggok kertas tanpa arti dan makna.

Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat menggunakan untuk menggambarkan kondisi kerugian bisnis.

Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, penjualan-pembelian, hutang piutang, biaya, perubahan ekuitas, arus kas, dan sebagainya.

Menurut Standar Akuntansi Keuangan yang mengeluarkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia, tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan.

Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.

Sebuah laporan keuangan harus memiliki karakteristik kualitatif sehingga membuat informasi dalam laporan keuangan berguna bagi pemakainya.

Terdapat empat karakteristik pokok kualitatif dalam penulisan laporan keuangan yaitu dapat pahami, relevan, dapat daripada, dan keandalan.

Keandalan di sini adalah informasi dalam pembukuan dan laporan keuangan bebas dari pengertian yang menyesatkan dan kesalahan secara materi.

Sedemikian pentingnya sebuah laporan keuangan bagi sebuah perusahaan sehingga banyak kerugian yang akan terjadi apabila sebuah perusahaan tidak memilikinya.

Di bawah ini akan kami jelaskan beberapa kerugian jika sebuah perusahaan tidak memiliki laporan keuangan yang baik.

Kerugian Bisnis yang Tidak Memiliki Laporan Keuangan

Apa dampak jika laporan keuangan yang dilampirkan tidak sesuai dengan kondisi riil perusahaan?

Berbagai jenis laporan keuangan menjadi patokan bagi perusahaan untuk mengukur kinerja perusahaan dan memperhitungkan langkah kedepan perusahaan.

Laporan keuangan merupakan hal yang sangat penting agar pemilik usaha mengerti kondisi perusahaan. Sebuah perusahaan yang tidak memiliki laporan keuangan bisa mengalami banyak kerugian.

Berikut kerugian bisnis yang tidak memiliki laporan keuangan:

Tidak dapat Mengetahui Aset dan Kewajiban yang Memiliki

Pengertian aset dalam dunia usaha adalah semua hak yang dapat menggunakan dalam operasi perusahaan.

Yang termasuk dalam aset perusahaan dalam sebuah laporan keuangan adalah aset lancar, investasi jangka panjang, aset pajak tertanggung, aset tetap dan aset tidak berwujud.

Jika tidak memiliki laporan keuangan, otomatis Anda tidak akan mengetahui rincian aset yang memiliki termasuk investasi jangka panjang dan aset pajak tertanggung yang sangat berharga untuk pengembangan usaha dan pengurangan pajak yang bisa Anda dapat di kemudian hari.

Tidak Mengetahui Kontribusi Biaya yang Dikeluarkan

Faktor bisnis selalu melibatkan biaya yang harus dikeluarkan untuk sebuah proses produksi. Faktor biaya atau modal ini tidak hanya terjadi di awal bisnis, tapi hampir diseluruh proses produksi, dari mulai pengadaan barang, distribusi, hingga promosi.

Hal ini perlu dicatat dengan baik.

Agar Anda mengetahui bahwa profit yang Anda terima benar-benar telah sesuai dengan biaya yang telah Anda keluarkan untuk produksi.

Jika Anda tidak memiliki laporan keuangan, akan sulit bagi Anda untuk memperoleh laporan terperinci seperti ini.

Anda mungkin akan salah menempatkan asumsi harga penjualan, sehingga berakibat pada perolehan profit yang terlalu rendah atau harga barang yang teralu mahal.

Tidak Mengetahui Kebocoran Aset Perusahaan

Sebagai pengusaha, Anda tentu tidak ingin mengalami kerugian. Namun sadar atau tidak, sebagai pengusaha Anda tidak bisa mengecek satu persatu proses yang terjadi dalam bisnis Anda.

Laporan keuangan adalah salah satu bagian penting yang bisa membantu untuk mengetahui banyak hal, dari ketersediaan stok, keuntungan, kerugian, kebocoran keuangan hingga rencana bisnis ke depan.

Dalam dunia bisnis kebocoran atau penggelapan aset bisa terjadi kapan saja dan di mana saja.

Tidak memiliki laporan keuangan yang baik, sama halnya dengan memberi peluang untuk terjadinya hal tersebut.

Tidak Memiliki Proyeksi Bisnis yang Baik

Dalam sebuah laporan keuangan, segala transaksi harus tercatat dengan rapi. Penjualan, pembelian dan semua aset perusahaan harus tertera dengan jelas.

Dengan adanya pencatatan tersebut, perusahaan akan mengetahui dalam berapa lama sebuah produk dapat merespon pasar, berapa sisa modal yang memiliki, berapa besar profit atau keuntungan yang mendapat sehingga memiliki dasar untuk membuat keputusan ke depan.

Jika tidak memiliki laporan keuangan, Anda tidak akan tahu berapa banyak yang telah menghasilkan oleh perusahaan dan apa saja kendala keuangan yang telah menghadapi. Sehingga ada kemungkinan Anda justru membuat keputusan yang salah dari sebuah prediksi keuangan yang salah.

Tidak Memiliki Pertanggungjawaban kepada Pihak Berkepentingan

Selain sebagai bentuk sebuah pertanggungjawaban terhadap para pemegang saham, laporan keuangan yang baik juga akan berguna jika Anda mengalami kendala keuangan dan ingin melakukan pinjaman pada Bank.

Laporan keuangan yang baik, akan turut meyakinkan pihak Bank untuk memberi pinjaman.

Jika Anda tidak memiliki laporan keuangan, maka Bank akan memiliki keraguan terhadap kondisi usaha Anda saat ini. Hal ini tentu sangat merugikan, terutama, jika keadaan usaha kita sebenarnya sangat berkembang dan tidak dalam masalah.

Dengan memahami berbagai kerugian bisnis yang tidak memiliki laporan keuangan, Anda akan mengerti bagaimana pentinganya laporan keuangan bagi perusahaan.

Laporan keuangan harus dilakukan dengan tepat dan teliti agar tidak terjadi kesalahan.

Saat ini Anda tidak perlu ragu untuk memiliki laporan keuangan jika tidak ingin mengalami beberapa kerugian di atas. Anda bisa mempercayakan semua laporan keuangan Anda dengan software akuntansi. Manfaatkan juga aplikasi pembukuan online shop untuk membantu Anda dalam mengelola bisnis online Anda.

Jurnal adalah software akuntansi online yang dapat membantu Anda membuat laporan keuangan instan. Dengan aplikasi laporan keuangan perusahaan atau aplikasi pencatat keuangan seperti Jurnal, Anda juga dapat memonitor keuangan di mana saja dan kapan saja secara realtime, contohnya software akuntansi UMKM. Daftar sekarang!

Kategori : BisnisKeuangan

Artikel Sebelumnya

Artikel Selanjutnya

Apa dampak jika laporan keuangan yang dilampirkan tidak sesuai dengan kondisi riil perusahaan?

Akuntansi,Keuangan

Definisi, Rumus, dan Cara Menghitung Laba Kotor (Gross Profit)

Apa dampak jika laporan keuangan yang dilampirkan tidak sesuai dengan kondisi riil perusahaan?

Akuntansi,Keuangan

Cara Menghitung Laba Bersih Perusahaan, Mudah Sekali!

Apa dampak jika laporan keuangan yang dilampirkan tidak sesuai dengan kondisi riil perusahaan?

Keuangan

Cara Mengelola Arus Kas (Cash Flow Management)

Apa dampak jika laporan keuangan yang dilampirkan tidak sesuai dengan kondisi riil perusahaan?

Bisnis,Keuangan

5 Langkah Mudah Merencanakan Keuangan Bisnis

Nama Lengkap

Email

Subscribe