Prolaps uterus atau lebih dikenal dengan istilah peranakan turun adalah kondisi saat otot dasar panggul melemah dan tidak mampu menopang rahim. Tapi jangan khawatir, kamu bisa melakukan beberapa cara mengatasi peranakan turun jika mengalaminya. Show
Cara mengatasi peranakan turun tergantung dari tingkat keparahannya. Sebelum lebih jauh membahas cara mengatasi peranakan turun, yuk simak lebih dulu mengenai apa itu peranakan turun. Apa itu peranakan turun?Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, peranakan turun adalah kondisi saat otot dasar panggung tidak mampu menopang rahim. Kondisi ini menyebabkan rahim masuk kedalam saluran vagina. Kondisi peranakan turun ini terbagi menjadi empat kategori berdasarkan tingkat keparahannya, yaitu:
Cara mengatasi peranakan turunSetelah mengetahui apa itu peranakan turun dan tingkat keparahannya, selanjutnya adalah penjelasan cara mengatasi peranakan turun. Kabar baiknya jika masih di tingkat satu sampai ketiga, peranakan turun bisa membaik tanpa harus menjalani perawatan khusus. Jika berkonsultasi ke dokter, mungkin akan direkomendasikan perawatan sederhana seperti latihan kegel. Latihan kegel dilakukan dengan tujuan menguatkan otot panggul, agar kuat menopang rahim. Namun jika sudah melebihi tingkat tiga serta menimbulkan gejala seperti:
Dokter mungkin akan menyarankan kamu untuk melakukan beberapa cara mengatasi peranakan turun, bisa dengan cara tanpa pembedahan atau melalui pembedahan. Cara mengatasi peranakan turun tanpa pembedahanAda dua cara mengatasi peranakan tanpa pembedahan, yaitu:
Mengatasi peranakan turun dengan pembedahanJika kondisi sudah parah, dokter akan menyarankan untuk melakukan pembedahan. Ada dua jenis pembedahan yang bisa dilakukan untuk mengatasi peranakan turun, yaitu: Memperbaiki jaringan dasar panggulOperasi ini bisa dilakukan melalui vagina atau dengan sayatan di perut. Dokter akan melakukan pencangkokan jaringan baru ke struktur dasar panggul yang melemah. Cangkok jaringan bisa diambil dari tubuh pasien sendiri atau dari jaringan donor. Penggunaan bahan sintetis juga mungkin digunakan dalam operasi ini. Pembedahan mungkin tidak disarankan jika kamu masih ingin memiliki anak. Karena kehamilan dan proses melahirkan dapat merusak kembali otot panggul yang sebelumnya sudah diperbaiki. Pembedahan histerektomiHisterektomi adalah pengangkatan rahim. Biasanya dilakukan pada kondisi-kondisi tertentu. Prosedur ini tidak akan disarankan pada wanita yang masih berkeinginan memiliki anak. Perawatan lainnya yang mungkin dilakukanSelain melakukan beberapa cara mengatasi peranakan turun seperti yang sudah disebutkan, ada beberapa langkah lainnya yang perlu dilakukan. Langkah-langkah ini perlu dilakukan untuk menjaga agar kondisi tidak kembali memburuk. Untuk menghindari otot semakin melemah, kamu juga sebaiknya menghindari mengangkat beban yang berat. Semakin berat beban, akan semakin membuat otot panggul melemah. Jika mengalami batuk kronis atau bronkitis, segera lakukan pengobatan agar batuk terkontrol. Batuk yang terlalu kuat dapat memberikan tekanan pada otot panggul sehingga membuat rahim semakin merosot ke saluran vagina. Terakhir, hidup sehat dengan mengonsumsi makan-makanan dengan nutrisi seimbang. Termasuk makanan yang kaya serat agar tidak sembelit. Sembelit juga dapat memberikan tekanan pada otot panggul, dan dapat menjadi penyebab terjadinya turunnya peranakan. Demikian informasi seputar cara mengatasi peranakan turun, yang bisa kamu lakukan. Punya pertanyaan lebih lanjut? Silakan chat langsung dengan dokter kami untuk konsultasi. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini! Turun peranakan atau dalam bahasa medis, rahim turun saat hamil disebut prolaps uteri. Turun peranakan/rahim turun saat hamil, apakah berbahaya? Turun peranakan adalah kondisi rahim turun dari tempat seharusnya sehingga sampai menonjol keluar vagina. Mengutip dari Mayo Clinic, wanita dari berbagai usia bisa mengalami prolaps uteri. Namun, kondisi ini lebih sering terjadi pada wanita yang sudah menopause dan pernah melahirkan normal. Pada keadaan normal, otot-otot panggul serta ligamen di sekitarnya menopang rahim sehingga dapat bertahan pada posisinya. Sayangnya, karena beberapa hal, otot-otot sekitar rahim menjadi lemah dan tak kuat lagi menahan rahim. Saat itu terjadi, rahim akan turun ke vagina. Bahaya atau jika rahim turun saat hamil?Sebenarnya, turun peranakan saat hamil terbilang jarang terjadi. Berdasarkan penelitian terbitan Case Reports in Obstetrics and Gynecology, rahim turun saat hamil hanya terjadi 1 dari 10.000 – 15.000 kehamilan. Meski begitu, kondisi ini bisa menimbulkan berbagai gangguan yang membahayakan bagi kesehatan janin maupun ibu. Turun peranakan saat hamil bisa menimbulkan berbagai gangguan pada ibu, seperti:
Rahim turun saat masa kehamilan akan membuat rahim beserta isinya (yaitu janin) jatuh ke bagian mulut vagina. Hal ini yang kemudian menyebabkan kelahiran prematur bahkan keguguran. Baca Juga: |