Calon pengantin dan keluarga di Indonesia masih banyak yang mencari cara menghitung hari baik pernikahan sebagai bagian dari persiapan acara sakral tersebut. Show
Misalnya hasil studi Imajiner Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika, yang menunjukkan bahwa segian besar masyarakat di Desa Tanjung Sari, Jawa Timur masih mempercayai tradisi perhitungan Weton untuk menentukan hari baik atau buruk dalam pernikahan. Baca Juga: 5 Kreasi Resep Nasi Langgi Khas Jawa untuk Dicoba di Rumah Mengenal Hitungan Weton JawaFoto: Primbon-Jawa-Ngitung-Weton-Sebelum-Menikah.jpg Foto: Orami Photo Stock Ternyata, hitungan Weton bukan hanya berlaku untuk pernikahan saja, tapi masyarakat Jawa jaman dahulu mempercayai hitungan weton untuk menentukan hari baik dan buruk untuk hajat besar lainnya seperti khitanan, usaha, dan sebagainya. Sering dipakai sebagai cara menghitung hari baik pernikahan, hitungan weton Jawa untuk pernikahan sering digunakan untuk menentukan kecocokan dan nasib kehidupan rumah tangga calon pengantin. Di dalam hitungan Weton Jawa, istilah Neptu sering menjadi pertimbangan dalam menentukan watak dan nasib seseorang. Biasanya jika hasil hitungan Weton dari hari pasaran Jawa tidak bertemu yang cocok, maka untuk menimalisir kemungkinan buruk, dilakukan ruwatan atau memilih hari pernikahan khusus yang diyakini bisa menolak kesialan. Baca Juga: 8 Ide Dekorasi Pernikahan Simpel tapi Elegan Foto: dekorasi-pernikahan-jawa.jpg Foto: Orami Photo Stock Langkah menghitung Weton dengan jumlah Neptu, yakni:
Langkah menghitung weton dengan sisa Neptu, yakni:
Berdasarkan cara menghitung hari baik pernikahan bagi orang Jawa, istilah Neptu sudah tidak asing lagi karena ini merupakan sebuah besaran nilai hari pasaran Jawa atau besaran nilai hari lahir seseorang yang dapat dijumlahkan dan dihitung. Untuk menghitung weton jodoh, biasanya menggunakan pedoman neptu tersebut. Hari lahir seseorang sama dengan istilah hari yang pada umumnya dipakai seperti Senin, Selasa, Rabu. Sedangkan hari pasaran Jawa dalam masyarakat Jawa seperti, Pon K kliwon, Legi, Pahing dan Wage. Penjumlahan antara hari lahir dan hari pasaran jawa inilah yang sering disebut dengan Weton Jawa. contohnya: Neptu Berdasarkan Hari Lahir Hari Nilai
Baca Juga: Kenali 5 Tanda Pernikahan Toxic Berikut Ini Neptu Berdasarkan Nama Hari Pasaran Jawa Hari Pasaran Nilai
Sebagai cara menghitung hari baik pernikahan menggunakan Weton Jawa dengan jumlah neptu, bisa dilakukan dengan: 1. Tentukan Nilai (Neptu) Hari Kelahiran dan Hari Pasaran Jawa Calon MempelaiMisalnya, calon mempelai perempuan lahir hari Selasa (3) dengan pasaran Pon (7), disebut memiliki Weton Selasa Pon, kemudian dijumlahkan dan diperoleh neptu Weton Jawa sebesar 10. Sedangkan calon mempelai pria lahir pada hari Sabtu (9) dengan pasaran Kliwon (8), disebut memiliki weton Sabtu Kliwon, kemudian dijumlahkan dan diperoleh neptu Weton Jawa sebesar 17. 2. Jumlahkan Neptu Kedua Calon MempelaiWeton Selasa Pon (10) + Weton Sabtu Kliwon (17) = 27 Baca Juga: 11 Pernikahan yang Aneh tapi Nyata 3. Hasil dari Penjumlahan Weton
Berarti hasil penjumlahan weton = 27 adalah Jodoh. Berikut penjelasan mengenai hasil penjumlahan Weton:
Baca Juga: Cara Ampuh Menjaga Cinta dalam Pernikahan Langkah menghitung Weton dengan sisa Neptu dapat dilakukan dengan menentukan nilai hari kelahiran dan nilai hari pasaran untuk kedua calon mempelai, kemudian jumlahkan kedua neptu calon mempelai. Setelah itu, bagi jumlah neptu dengan angka 7 dan sisanya dapat dijadikan acuan pedoman primbon jodoh. Jika mengambil contoh dari neptu di atas, maka hasilnya: Weton Rabu Pon (10) + Weton Sabtu Kliwon (17) = 27 Kemudian jumlah weton dibagi 7, berarti 27 : 7 = 3 sisa 6. Berikut ini penjelasan mengenai weton sisa neptu:
Demikian cara menghitung hari baik pernikahan menggunakan hitungan Weton Jawa dari para orang tua jaman dahulu yang ditulis pada primbon. Bulan baik untuk menikah 2022 menurut jawa?Aturan bulan baik untuk menikah ini bukan berdasar bulan-bulan masehi, melainkan bulan Jawa. Berikut adalah 12 bulan Jawa yang perlu kalian tahu, bulan Sura, Sapar, Mulud, Bakda Mulud, Jumadil Awal, Jumadil Akhir, Rajab, Ruwah, Pasa, Sawal, Sela dan Besar.
Bulan yang baik untuk menikah jawa?Biasanya di Bulan Ruwah, masyarakat jawa sering mengunjungi para leluhur mereka yang sudah tiada. Selain itu, di bulan ruwah pula banyak masyarakat jawa melangsungkan pernikahan. Konon katanya, pasangan yang menikah di bulan ini akan mendapatkan banyak rezeki yang melimpah dan terhindar dari yang namanya fitnah.
Bulan larangan menikah dalam jawa?KOMPAS.com - Pada penanggalan Jawa, saat ini masuk dalam bulan Suro. Menurut kepercayaan masyarakat Jawa, ada sejumlah larangan di bulan Suro, salah satunya adalah larangan menggelar hajatan atau menikah.
Paling bagus menikah bulan apa?Bulan baik untuk menikah : Syawal
Inilah mengapa kemudian beberapa ulama menganjurkan menikah di bulan Syawal karena mengikuti Rasulullah SAW yang menikah di bulan ini.
|