Bagi para jurnalis atau pencari berita tentunya tidak asing lagi mendengar tentang 5W+1H karena rumus itulah yang menjadi dasar dalam menulis dan mengembangkan sebuah berita. Namun, sebenarnya apakah yang dimaksud dengan rumus 5W+1H itu ? Berikut ini adalah penjelasan dan contoh detail mengenai 5W+1H. Show 5W+1H adalah rumus yang berupa pertanyaan-pertanyaan yang digunakan untuk mencari inti pokok berita, mengembangkan berita atau sebuah cerita. Mengapa demikian ? Hal ini dikarenakan rumus 5W+1H berisi inti-inti penyusun berita atau cerita tersebut. 5W+1H sendiri diambil dari kata-kata tanya dalam bahas Inggris seperti, What, Who, When, Why, Where, dan How. Dalam bahasa Indonesia kata-kata tanya tersebut adalah Apa, Siapa, Kapan, Mengapa, Di mana, dan Bagaimana. Di bawah ini adalah contoh-contoh kalimat 5W+1H . Kalimat 5W+1H What (Apa) Kata tanya yang pertama dari rumus ini adalah Apa. Kata tanya ini berisi pertanyaan mengenai permasalahan atau hal yang terjadi pada suatu peristiwa. Contoh :
Why (Mengapa) Kata tanya mengapa mengandung pertanyaan-pertanyaan mengenai alasan atau motivasi terjadinya sebuah peristiwa. Contoh:
Who (Siapa) Kata tanya Siapa mengandung pertanyaan-pertanyaan mengenai pelaku atau orang lain dari sebuah peristiwa yang terjadi. Contoh :
When (Kapan) Kata tanya Siapa berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai waktu terjadinya peristiwa, berita atau cerita yang terjadi. Contoh:
Where (Di mana) Kata tanya di mana mengandung pertanyaan-pertanyaan mengenai tempat atau lokasi sebuah peristiwa terjadi. Contoh :
How (Bagaimana) Kata tanya bagaimana berisi pertanyaan-pertanyaan yang mengandung cara atau proses berlangsungnya suatu peristiwa. Contoh:
Demikianlah kalimat-kalimat pertanyaan 5W+1H yang biasa digunakan untuk menemukan atau mengembangkan pokok-pokok atau inti dari sebuah berita atau peristiwa. Sumber : http://www.kelasindonesia.com/2015/07/penjelasan-detail-dan-contoh-contoh-kalimat-5W1H.html
SEBAGIAN besar orang mungkin familiar dengan rumusan 5W+1H sebagai unsur penulisan dalam dunia jurnalistik. Namun, pada kenyataannya, elemen itu berlaku di hampir semua bidang ilmu, mulai dari jurnalisme, bisnis, hingga bahasa. Fungsinya untuk merumuskan masalah atau mendapatkan informan. Formula 5W+1H pertama kali diperkenalkan novelis, penulis cerita pendek, dan penyair Rudyard Kipling. Ia juga diketahui pernah bekerja sebagai editor di beberapa majalah ternama selama tujuh tahun. Baca juga: Kemenag Evaluasi Program Beasiswa 5000 Doktor Dalam negeri Bagian rumusan 5W+1H dianggap paling mudah untuk memecahkan berbagai masalah dan merumuskan informasi. Meski terkesan ringkas, elemen 5W+1H dianggap sebagai panduan lengkap untuk mengembangkan cerita dan informasi. 5W+1H adalah rumus gaya pertanyaan yang digunakan untuk menemukan inti pesan atau membuat berita atau cerita. Hal itu karena rumus 5W+1H memiliki unsur sentral dari pesan atau cerita. 5W+1H sendiri berasal dari kata tanya bahasa Inggris yaitu what, who, when, why, where, dan how. Dalam bahasa Indonesia, pertanyaannya adalah apa, siapa, kapan, mengapa, di mana, dan bagaimana. Berikut masing-masing unsur pertanyaan 5W+1H:1. What Unsur what (apa) menjelaskan seputar apa yang terjadi atau apa yang menjadi pembahasan dari topik yang ingin ditulis atau diulas. Secara singkat, pertanyaan ini menanyakan tentang inti masalah dari kejadian yang ingin disampaikan. 2. Who Unsur who (siapa) menjadi pertanyaan yang menjurus kepada subjek atau pelaku dari peristiwa atau masalah yang diulas. Ini digunakan untuk mengetahui siapa saja yang terlibat dalam peristiwa yang berkaitan tersebut. 3. When Unsur when (kapan) menitik beratkan pada keterangan waktu perihal masalah atau peristiwa yang terjadi. Unsur ini menjadi penjelas yang membantu menerangkan informasi secara lebih akurat dan dapat diandalkan. 4. Where Unsur where (di mana) menjadi salah satu keterangan yang menjelaskan tentang tempat suatu kejadian atau masalah terjadi. Ini bisa menjadi unsur yang memberikan bukti fisik terkait keberlangsungan suatu peristiwa atau masalah. 5. Why Unsur why (mengapa) menitikberatkan pada alasan atau latar belakang dari peristiwa atau masalah yang diulas. Ini bisa menjadi unsur yang dapat membantu mengembangkan informasi terkait masalah atau peristiwa yang ada. 6. How Unsur how (bagaimana) menitik beratkan pada cara, penjelasan dan deskripsi tentang suatu peristiwa bisa terjadi. Unsur ini juga menjadi pernyataan yang mendukung dari unsur why yang telah dijabarkan sebelumnya. Berikut adalah contoh pertanyaan dari 5W+1HWhat : Apa yang terjadi? Who : Siapa yang terlibat dalam peristiwa itu? Why : Mengapa hal itu bisa terjadi? When : Kapan peristiwa itu terjadi? Where : Di mana peristiwa itu terjadi? How : Bagaimana peristiwa itu terjadi? Dengan memenuhi semua unsur 5W+1H, pokok informasi dalam penulisan berita akan jauh lebih lengkap. (OL-1)
TRIBUNPADANG.COM - Diskusikan kembali secara berkelompok ciri-ciri pertanyaan yang baik untuk wawancara dan tuliskan pada kolom berikut. Pertanyaan tersebut merupakan soal Buku Tema 3 Kelas 4 SD/MI halaman 43, Pembelajaran 6 Subtema 1 yang berjudul Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan Rumahku. Subtema 1 ini merupakan bagian dari Buku Tema 3 berjudul Peduli Terhadap Makhluk Hidup, Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 edisi revisi 2017. Berikut pertanyaan dan kunci jawaban Tema 3 Kelas 4 halaman 43: Sebelumnya kamu telah belajar bagaimana membuat pertanyaan yang baik untuk wawancara. Kemudian, kamu juga telah menyortir pertanyaan tersebut. Diskusikan kembali secara berkelompok ciri-ciri pertanyaan yang baik untuk wawancara dan tuliskan pada kolom berikut. Jawaban: Ciri Pertanyaan yang baik adalah sebagai berikut. – Sesuai topik – Jawabannya bukan iya dan tidak – Antar pertanyaan berkesinambungan – Menggali lebih banyak informasi – Bahasa yang benar – Pertanyaan fokus atau tepat sasaran – Diawali dengan apa, siapa, dimana, kapan, mengapa dan bagaimana Klik Jawaban Lengkapnya DI SINI Sekarang lihat kembali pertanyaan yang telah kamu sortir. Kamu akan berlatih melakukan wawancara secara berpasangan. Sebelum kamu berlatih, perhatikan keterampilan dan sikap yang baik dalam melakukan wawancara berikut. Agar hasil wawancara maksimal, maka pewancara perlu memperhatikan hal-hal penting berikut, baik sebelum melakukan wawancara, ketika melakukan wawancara, maupun setelah melakukan wawancara. Bagaimana sikap dan keterampilan yang baik dalam melakukan wawancara? Sebelum Melakukan Wawancara 1. Buat janji dan minta kesediaan narasumber untuk diwawancarai. 2. Tunjukkan kesan yang baik, misalnya datang tepat waktu. 3. Berpakaian dengan sopan. 4. Berbicara dan bersikap santun. 5. Menyiapkan daftar pertanyaan yang sesuai dengan pokok permasalahan. 6. Pertanyaan yang baik mengandung unsur ADIK SIMBA (Apa, Di mana, Kapan, Siapa, Mengapa, dan Bagaimana). 7. Berlatih agar tidak selalu membaca pertanyaan yang telah disusun. Ketika Sedang Melakukan Wawancara 1. Perkenalkan diri sebelum wawancara. 2. Sampaikan tujuan wawancara. 3. Mulai wawancara dengan pertanyaan yang ringan. 4. Cairkan suasana dengan menanyakan tentang kegemaran tokoh. Jika suasana sudah cair, baru hubungkan dengan persoalan yang menjadi topik wawancara. 5. Sebutkan nama narasumber secara lengkap. 6. Bawa buku catatan, alat tulis, atau alat perekam saat melakukan wawancara. 7. Dengarkan pendapat dan informasi dari narasumber secara saksama. 8. Hindari memotong ucapan nara sumber agar keterangan tidak terputus. 9. Hindari minta pengulangan jawaban dari narasumber. 10. Hindari pertanyaan yang berbelit-belit. 11. Hormati petunjuk narasumber. 12. Hindari pertanyaan yang menyinggung dan menyudutkan narasumber. 13. Mampu mengambil kesimpulan dan tidak semua jawaban dicatat. Setelah Melakukan Wawancara 1. Mohon diri. 2. Ucapkan terima kasih. 3. Sampaikan permohonan maaf jika selama wawancara ada hal yang kurang berkenan. (*) |