Beriman kepada qada dan qadar Allah rukun iman yang ke

06 Januari 2022 09:42

Pertanyaan

Beriman kepada qada dan qadar Allah rukun iman yang ke

Mau dijawab kurang dari 3 menit? Coba roboguru plus!

Beriman kepada qada dan qadar Allah rukun iman yang ke

301

Beriman kepada qada dan qadar Allah rukun iman yang ke

1

Jawaban terverifikasi

Mahasiswa/Alumni UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

27 Januari 2022 02:16

Hai Revi R, terima kasih sudah bertanya di Roboguru Coba kakak bantu jawab ya :) Jawaban pertanyaan diatas adalah D Perhatikan pembahasan di bawah ini ya Rukun iman ada 6 yaitu 1. Beriman kepada Allah 2. Beriman kepada Malaikat 3. Beriman kepada kitab kitab Allah 4. Beriman kepada Rasul Allah 5. Beriman kepada Hari Malaikat 6. Beriman kepada Qadha dan Qadar Jadi, beriman kepada Qadha dan Qadar rukun iman ke 6

Beriman kepada qada dan qadar Allah rukun iman yang ke

Balas

Jakarta -

Beriman kepada Qada dan Qadar termasuk dalam rukun iman yang ke-6 sebagai dasar kepercayaan yang wajib diamalkan tiap muslim. Sebab itu, ada beberapa fungsi yang dikandung dari beriman kepada Qada dan Qadar dalam kehidupan sehari-hari.

Wujud beriman kepada Qada dan Qadar tersebut artinya percaya dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT telah menentukan segala sesuatu yang akan terjadi pada makhluk-Nya. Meskipun begitu, manusia tetap harus berusaha dan berikhtiar dalam mencapai sesuatu seperti yang dikutip dari Sumber Belajar Kemendikbud.

Keberadaan Qadha dan Qadar ini dapat dibuktikan melalui firmanNya dalam surat Al Ahzab ayat 38,

وَكَانَ أَمْرُ اللَّهِ قَدَرًا مَقْدُورًا

Artinya: "Dan ketetapan Allah itu suatu ketetapan yang pasti berlaku,"

Adapun 5 fungsi beriman kepada Qada dan Qadar dalam kehidupan sehari-hari seperti yang dilansir dari buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kemenag adalah sebagai berikut. Apa saja?

5 Fungsi Beriman Kepada Qada dan Qadar

  • 1. Menciptakan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi

Melalui beriman kepada Qada dan Qadar, manusia akan menyadari segala sesuatu yang ada di alam semesta ini diciptakan sesuai dengan ketetapannya. Untuk memahaminya, maka dibutuhkan penelitian atau pembelajaran yang mendalam agar dapat dimanfaatkan sebagaimana dengan fungsinya.

Hal inilah yang mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang digunakan hingga saat ini.

  • 2. Terhindar dari sifat sombong

    Orang yang beriman kepada Qada dan Qadar akan cenderung lebih rendah hati. Sebab, ia percaya bahwa segala sesuatu yang diperolehnya bukan semata-mata hasil usahanya sendiri. Namun, ada ketetapan Allah SWT yang terlibat di dalamnya.

Mengenai hal ini, Allah SWT berfirman dalam surat An Nahl ayat 53,

وَمَا بِكُمْ مِنْ نِعْمَةٍ فَمِنَ اللَّهِ ۖ ثُمَّ إِذَا مَسَّكُمُ الضُّرُّ فَإِلَيْهِ تَجْأَرُونَ

Artinya: "Dan segala nikmat yang ada padamu (datangnya) dari Allah, kemudian apabila kamu ditimpa kesengsaraan, maka kepada-Nyalah kamu meminta pertolongan."

Beriman kepada Qada dan Qadar membuat kita semakin berbaik sangka atau husnuzan kepada Allah SWT. Selain itu, akan tertanam mindset (pemikiran) bahwa segala ketetapan dari Allah yang ditimpakan untuk seseorang, pasti mengandung hikmah di baliknya.

Seorang yang beriman kepada Qada dan Qadar akan tetap tabah, sabar, dan tidak mengenal putus asa pada saat mengalami kegagalan. Ia menyadari bahwa semua kejadian sudah ditetapkan oleh Allah.

Allah SWT mengingatkan agar manusia tidak berputus asa melalui surat Yusuf ayat 87. Berikut bacaannya,

يَا بَنِيَّ اذْهَبُوا فَتَحَسَّسُوا مِنْ يُوسُفَ وَأَخِيهِ وَلَا تَيْأَسُوا مِنْ رَوْحِ اللَّهِ ۖ إِنَّهُ لَا يَيْأَسُ مِنْ رَوْحِ اللَّهِ إِلَّا الْقَوْمُ الْكَافِرُونَ

Artinya: "Wahai anak-anakku! Pergilah kamu, carilah (berita) tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya yang berputus asa dari rahmat Allah, hanyalah orang-orang yang kafir."

  • 5. Terhindar dari rasa takut

Iman kepada Qada dan Qadar mengantarkan seseorang menjadi seorang yang tidak memiliki keraguan atau gentar sedikit pun. Sebab dalam dirinya sudah terpatri keyakinan bahwa apa pun yang akan terjadi tidak akan menyimpang dari ketentuan atau takdir Allah SWT.

Sedikit informasi, hubungan Qada dan Qadar ini sangat erat dan tidak dapat dipisahkan. Qada yang berarti ketetapan Allah SWT sejak zaman azali, sementara Qadar adalah perwujudan dari qadha atau ketetapan Allah SWT dalam kadar tertentu sesuai dengan kehendakNya.

Artinya, Qadha diibaratkan rencana. Kemudian Qadar sebagai perwujudan atau kenyataan yang terjadi. Sebab itu, penyebutannya selalu bergandengan dan tidak bisa dipisahkan.

Nah, itu dia penjelasan singkat mengenai fungsi beriman kepada Qada dan Qadar. Selamat belajar ya!

Simak Video "Asa Menjadi Penghapal Al-Qur'an"


[Gambas:Video 20detik]
(rah/erd)

Ilustrasi mengimana qada dan qadar. Sumber: unsplash

Qada dan qadar merupakan rukun iman ke-6 yang wajib untuk diyakini setiap umat muslim. adapun pengertian qada dan qadar menurut isi buku Akidah Akhlak, Taofik Yusmansyah (2006: 61), ialah seluruh ketentuan ataupun ketetapan Allah SWT atas semua makhluk ciptaannya.

Sederhananya, qada dan qadar menurut A. Rofiq dalam Aku Cinta Islam (2016: 65), dapat dianggap sebagai ketetapan takdir dari Allah SWT bagi setiap makhluknya.

Jika kita ulas lebih lanjut, maka qada dan qadar sendiri pada dasarnya memiliki sedikit perbedaan. Qada lebih dikenal sebagai ketetapan Allah dari zaman azali yang sifatnya sudah mutlak dan telah digariskan oleh Allah SWT sebelum manusia diciptakan. Sedangkan qadar bermakna sebagai bentuk perwujudan dari ketetapan tersebut.

Berdasarkan pengertian qada dan qadar tadi, maka umat muslim bisa mengartikan bahwa ketetapan soal kapan seseorang dilahirkan atau meninggal dunia termasuk contoh qada yang tidak bisa diubah, sedangkan qadar bisa diartikan sebagai ketentuan nasib seseorang yang masih bisa diubah dengan adanya faktor iktiar ataupun doa seorang muslim.

Pengertian Qada dan Qadar Sebagai Rukun Iman Ke-6

Seperti yang disebutkan tadi, mengimani qada dan qadar adalah kewajiban bagi umat muslim karena termasuk rukun iman ke-6. Adapun yang dimaksudkan sebagai mengimani qada dan qadar tersebut ialah dengan mempercayai setulus hati bahwasanya segala sesuatu yang ada di kehidupan ini telah ditetapkan oleh Allah dengan sebaik-baiknya.

Dengan senantiasa mengimani qada dan qadar, maka umat muslim bisa senantiasa untuk terus berikhtiar dan berdoa agar memiliki takdir yang baik. Selain itu, dengan beriman pada qada dan qadar, kita juga bisa diajarkan untuk terus bersyukur atas segala hal yang telah Allah SWT tetapkan kepada hamba-hambaNya.

Dermikianlah penjelasan singkat tentang pengertian qada dan qadar dalam rukun iman yang wajib diyakini oleh setiap umat muslim. Semoga penjelasan tadi dapat bermanfaat. (HAI)