Berikan perbedaan yang mendasar antara kelompok statistik dengan kelompok kemasyarakatan

Berikan perbedaan yang mendasar antara kelompok statistik dengan kelompok kemasyarakatan

Berikan perbedaan yang mendasar antara kelompok statistik dengan kelompok kemasyarakatan
Lihat Foto

freepik.com

Ilustrasi kelompok sosial

KOMPAS.com - Sebagai makhluk sosial, seseorang tentu membutuhkan bantuan orang lain. Hal ini karena orang tidak bisa hidup sendiri dan butuh interaksi dengan sesamanya.

Karenanya, kebutuhan interaksi ini merupakan kebutuhan mendasar yang jika tidak dipenuhi, orang bisa merasakan jenuh bahkan sampai stres.

Maka dari itu, dibutuhkan interaksi dari suatu kelompok sosial. Namun, apakah siswa sekolah sudah paham apa itu kelompok sosial?

Baca juga: Siswa, Ini Pengertian, Syarat dan Ciri Kelompok Sosial

Melansir laman Direktorat Pembinaan SMA Kemendikbud Ristek, kelompok sosial adalah kumpulan orang-orang yang mempunyai hubungan dan saling berinteraksi satu sama lain, memiliki harapan dan tujuan yang sama, serta mempunyai kesadaran diri sebagai anggota kelompok yang diakui pihak luar.

Terbentuknya suatu kelompok sosial itu karena adanya naluri manusia yang selalu ingin hidup dengan orang lain untuk hidup bersama.

Tipe tipe kelompok sosial

Kelompok sosial dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut atau dasar kriteria atau ukuran:

1. Besar kecilnya jumlah anggota

2. Derajat interaksi sosial

3. Kepentingan dan wilayah

4. Berlangsungnya suatu kepentingan

5. Derajat Organisasi

Baca juga: Serangan Umum 1 Maret 1949, Siswa Sudah Paham Sejarahnya?

Kelompok sosial dibagi menjadi empat macam, yakni:

1. Kelompok statistik

Kelompok statistik merupakan kelompok yang bukan organisasi, tidak memiliki hubungan sosial dan kesadaran keanggotaan.

Contoh: Kelompok penduduk usia 10-15 tahun di Desa Margamulya.

2. Kelompok sosial

Kelompok yang anggotanya memiliki kesadaran keanggotaan dan saling berinteraksi, tetapi tidak terikat dalam ikatan organisasi.

Contoh: Kelompok pertemuan, kerabat.

3. Kelompok asosiasi

Kelompok yang anggotanya mempunyai kesadaran keanggotaan dan ada persamaan kepentingan pribadi maupun kepentingan bersama. Dalam asosiasi, para anggotanya melakukan hubungan sosial, kontak dan komunikasi, serta memiliki ikatan organisasi yang formal.

Contoh: Negara indonesia, Sekolah, dan Kampus.

Baca juga: Siswa, Seperti Ini Sejarah hingga Masa Runtuhnya Kerajaan Kediri

4. Kelompok kemasyarakatan

Merupakan kelompok yang memiliki persamaan tempat tinggal atau wilayah tetapi tidak mempunyai organisasi dan hubungan sosial di antara anggotanya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Asosiasi, Kelompok sosial, kelompok kemasyarakatan, dan kelompok statistik (Robert Bierstedt, 1948) – Hai sahabat, pada artikel kali ini kita akan membahas tentang Asosiasi, Kelompok sosial, kelompok kemasyarakatan dan kelompok statistik. Yuk, langsung dibahas.

Berikan perbedaan yang mendasar antara kelompok statistik dengan kelompok kemasyarakatan
Asosiasi, Kelompok sosial, kelompok kemasyarakatan, dan kelompok statistik (Robert Bierstedt, 1948)

Robert Bierstedt mendasarkan klasifikasinya atas ada tidaknya organisasi, hubungan antaranggota kelompok, dan kesadaran jensi. Ketiga dasar itu, akhirnya menghasilkan empat jenis kelompok sosial, yaitu asosiasi, kelompok sosial, kelompok kemasyarakatan, dan kelompok statistik.

1. Asosiasi, yaitu kelompok yang memenuhi ketiga kriteria di atas. Bahkan secara lebih rinci, dalam asosiasi  terdapat kesadaran jenis, persamaan kepentingan, terjadi kontak dan komunikasi sosial, ada ikatan organisasi formal, diarahkan pada suatu tujuan yang jelas, dan keanggotaanya bersifat sukarela, bukan berdasarkan status. Ada tiga kegiatan utama yang mendasari pembentukan asosiasi, yaitu pemenuhan minat pribadi anggota-anggotanya, sebagai sarana pelayanan sosial, dan sebagai sarana kegiatan politik.

Orang yang memiliki minat tertentu dapat memasuki organisasi yang anggota-anggotanya terdiri atas orang-orang yangmmeiliki minat yang sama. Asosiasi pemenuhan minat antara lain berupa kelompok bulu tangkis, maka anda dapat menjadi anggota asosiasi bulu tangkis. Dalam asosiasi ini, para anggota dapat merencanakan program dan melaksankan program itu secara bersama-sama tanpa harus menggantungkan diri kepada bantuan organisasi lain.

Adapun asosiasi pelayanan sosian antara lain dapat ditemukan pada asoasi Palang Merah Remaja, SAR (Search and Rescue), Dompet Dhuafa, dan lain-lain. Misalnya, untuk penyantunan yatim piatu, sebuah asosiasi pelayanan sosial dapat mengembangkan suatu program tertentu. Apabila program itu berjalan dengan baik di masyarakat, maka akan mendapat dukungan dari organisasi lain atau pemerintah sehingga program yang dirintis semakin berkembang.

Asosiasi jenis ketiga adalah asosiasi yang kegiatan utamanya terpusat pada politik. Asosiasi kegiatan politik ini dapat berupa partai-partai politik atau bentuk-bentuk lain yang intinya bergereak di bidang politik, seperti perkumpulan wanita pemilik hak pilih yang akan membuat keputusan untuk mengarahkan suara wanita kepada kandidat tertentu.

Berikan perbedaan yang mendasar antara kelompok statistik dengan kelompok kemasyarakatan
Asosiasi, Kelompok sosial, kelompok kemasyarakatan, dan kelompok statistik (Robert Bierstedt, 1948)

2. Kelompok sosial, kelompok jenis ini, hanya memenuhi dua dari tiga kriteria di atas. Anggota-anggota kelompok sosial memiliki kesadaran jenis dan terjadi hubungan sosial, namun tidak diikat oleh organisasi formal. Contoh lain dari kelompok sosial adalah kelompok teman, kelompok kerabat, dan lain-lain.

3. Kelompok kemasyarakatan, kelompok jenis ini, anggota-anggotanya memiliki kesadaran jjenis tetapi tidak ada hubungan sosial dan ikatan organisasi. Contoh dari kelompok kemasyarkatan adalah kelompok penduduk wanita Indonesia dan Kelompok penduduk Pria Indonesia.

4. Kelompok Statistik; Kelompok jenis ini, anggota-anggotanya tidak memiliki kesadaran jenis, tidak memiliki hubungan sosial, dan tidak diikat oleh suatu organisasi formal. Kelompok ini merupakan hasil ciptaan para ilmuawan sosial untuk melakukan analisis. Misalnya kelompok anak berusia 9 tahun sampai dengan 21 tahun, kelompok manusia tak produktif dan lain-lain.


Demikianlah Artikel Tentang Asosiasi, Kelompok sosial, kelompok kemasyarakatan, dan kelompok statistik (Robert Bierstedt, 1948). Semoga bermanfaat.

Artikel Tentang Tradisi Lisan Dan Contoh-Contoh Tradisi Lisan – Hai sahabat, Artikel kali ini akan membahas tentang Tradisi Lisan Dan contoh-contoh Tradisi Lisan. Yuk, langsung dibahas: Artikel Tentang Tradisi Lisan Dan Contoh-Contoh Tradisi Lisan - Tradisi Lisan Ada dua wujud bahasa, yaitu bahasa lisan dan tulis. Bahasa lisan telah digunakan sejak awal peradaban manusia. Beberapa lama kemudia manusia meneukan dan mengneal bahasa tulis. Penggunaan bahasa lisan dan tulis dari dahulu hingga sekarang malhirkan tradisi lisan dan tulis. Diantara banyak bahasa dan dialek di Indonesia, hanya delapan yang memiliki tradisi sastra tulis, diantara adalah tradisi tulis Melayu, tardisi tulis Aceh, tradisi tulis BALI, tradisi tulis sunda, tradisi tulis Sumatera Selatan, tradisi tulis Batak, dan tradisi tulis Sulawesi Selatan (Indonesi Heritage, Jilid 10, 2002). Sebagian besar masyarakat Indonesia masih sangat mengandalkan tradisi lisan dalam hal pemeliharaan dan pewarisan buda

Contoh Perwilayahan Secara Formal dan Fungsional - Pengertian Pewilayahan baik secara formal maupun fungsional sudah dijelaskan secara rinci pada awal bagian sebelumnya. Apabila kamu sudah memahami betul, maka kamu akan lebih mudah untuk memberikan beberapa contoh dari kedua pewilayahan tersebut. Sebelumnya :  Konsep Wilayah dan Perwilayahan | Artikel Wilayah dan Perwilayahan Contoh Perwilayahan Secara Formal dan Fungsional 1. Contoh Pewilayahan secara Formal Pewilayahan secara formal didasarkan pada gejala atau objek yang ada di tempat tersebut atau pewilayahan berdasarkan administrasi pemerintahan. Berikut ini beberapa contoh pewilayahan secara formal. 1. Daerah pegunungan adalah penamaan pewilayahan secara formal, karena penamaan ini didasarkan pada ciri-ciri morfologi yaitu suatu daerah yang memiliki ketinggian di atas 600 meter dpl, beda tinggi antara tempat yang rendah dengan tempat yang tinggi lebih dari 500 meter, dan kemiringan lerengnya lebih dari 4%

Pewilayahan Berdasarkan Fenomena Geografis - Pewilayahan Suatu tempat dapat dilakukan secara formal maupun fungsional. Hal ini bergantung pada kesepakatan atau tujuan yang akan digunakan dalam klasifikasi pewilayahan tersebut. Pewilayahan berdasarkan fenomena geografis adalah pewilayahan yang didasarkan pada gejala atau objek geografi misalnya berdasarkan atmosfer, litosfer, hidrosfer, biosfer, dan antroposfer. Sebelumnya :  Contoh Perwilayahan Secara Formal dan Fungsional Pewilayahan Berdasarkan Fenomena Geografis 1. Pewilayahan Berdasarkan Fenomena atmosfer Fenomena atmosfer yang akan dijadikan dasar klasifikasi pewilayahan berdasarkan iklim, diantaranya berdasarkan posisi matahari dan ketinggian tempat. a. Pewilayahan iklim berdasarkan posisi matahari Dasar Pewilayahan dengan menggunakan iklim matahari ialah pewilayahan yang ditentukan pada posisi matahari dan sinar matahari yang dapat diterima di permukaan bumi. Garis edar bumi mengelilingi matahari, s