JAKARTA, KOMPAS.com – Berdasarkan strukturnya, jenis pasar terbagi menjadi dua macam yaitu pasar persaingan sempurna dan pasar persaingan tidak sempurna. Show Pasar persaingan sempurna adalah kondisi dimana penjual dan pembeli hadir dalam jumlah yang besar. Sebaliknya, pasar persaingan tidak sempurna adalah kondisi dimana jumlah penjual ataupun pedagang lebih sedikit dibandingkan dengan pembelinya. Dengan kata lain, pengertian pasar persaingan tidak sempurna adalah suatu bentuk pasar yang hanya ada penjual tunggal atau beberapa saja. Hal ini pula yang menjadikan pembeli terlihat begitu masif. Pada pasar persaingan tidak sempurna, para penjual dapat menentukan harga barang. Barang yang diperjualbelikan tersebut memiliki jenis yang berbeda atau terdapat berbagai jenis barang. Baca juga: Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 19 Triliun Dikutip dari Gramedia.com, pasar persaingan tidak sempurna adalah sebuah pasar yang mana selisih penjual dan pembelinya sangat banyak, tapi dengan barang atau produk yang sama atau serupa. Dengan adanya hal itu, harga yang ditawarkan oleh para penjual di pasar persaingan tidak sempurna akan berpengaruh terhadap keseimbangan pasar itu sendiri. Pasar persaingan tidak sempurna juga seringkali disebut sebagai suatu bentuk pasar yang tidak terorganisir secara sempurna. Karena itu, jenis pasar ini dianggap tidak sempurna karena adanya kecacatan yang bisa menimbulkan ketidakadilan di dalam pasar. Dikutip dari Investopedia, pasar persaingan tidak sempurna adalah terjadi di suatu pasar apabila salah satu syarat dalam pasar persaingan sempurna tidak terpenuhi. Baca juga: Harga Minyak Mentah Melesat Imbas Perang Rusia-Ukraina, Beban Subsidi BBM dan Elpiji Meningkat Jenis pasar persaingan tidak sempurna adalah sangat umum. Faktanya, setiap industri memiliki beberapa jenis pasar persaingan tidak sempurna. Ciri-ciri pasar persaingan tidak sempurnaSecara umum, ciri-ciri pasar persaingan tidak sempurna adalah sebagai berikut:
Lihat Foto Jenis-jenis pasar persaingan tidak sempurna1. Pasar monopoliPasar monopoli adalah sebuah pasar dimana hanya ada satu produsen atau penjual yang dapat menguasai pasar dan melayani semua konsumen yang datang. Baca juga: Mobil Listrik Bebas Bea Masuk, Harganya Bisa Lebih Murah Produsen maupun perusahaan yang menguasai pasar tersebut mempunyai kekuatan yang cukup besar dan sudah dikenal oleh masyarakat luas serta sudah memiliki kondisi keuangan yang cenderung memadai. Contoh perusahaan yang tergolong ke dalam jenis pasar monopoli adalah perusahaan BUMN PLN, Telkom Indonesia, dan perusahaan minyak bumi dan juga gas alam lain. 2. Pasar oligopoliPasar oligopoli tergolong ke dalam salah satu jenis pasar yang memiliki persaingan tidak sempurna. Sebab, produk atau barang dijual bersifat homogen walaupun jumlah penjualnya banyak dan berbeda-beda. Setiap kebijakan yang diambil penjual yang menguasai pasar oligopoli akan berpengaruh pada penjualan mereka yang menjadi produsen yang memproduksi produk serupa. Sebab, keuntungan yang diperoleh sangat bergantung pada persaingannya. Baca juga: Februari 2022, Nilai Tukar Petani Nasional Naik 0,15 Persen Contoh dari pasar oligopoli adalah industri sabun, industri baja, industri rokok, industri pasta gigi, dan lainnya. 3. Pasar monopolistikPasar monopolistik adalah salah satu jenis pasar yang memiliki jumlah produsen dan produksi barang yang sama. Akan tetapi setiap barang yang dimiliki mempunyai perbedaan dan memiliki ciri khasnya tersendiri. Para penjual yang ada di dalam pasar monopolistik ini tidak ada batasnya. Sehingga para produsen baru bisa sangat mudah masuk ke dalam pasar tersebut. Adapun contoh dari pasar monopolistik adalah industri makanan kemasan, perabotan rumah tangga, minuman dengan aneka rasa, baju atau pakaian, dan lainnya. Baca juga: AirAsia Luncurkan AirAsia Money, Marketplace Layanan Finansial 4. Pasar monopsoni Pasar monopsoni adalah sebuah pasar dimana ada banyak penjual, akan tetapi jumlah pembelinya hanya satu saja. Di dalam pasar ini, pembeli memiliki peran sebagai pemegang kekuasaan tertinggi. Sehingga pihak pembelilah yang akan diuntungkan. Harga produknya dapat menjadi seperti yang diinginkan oleh konsumen atau pembeli. Namun, walaupun begitu, penjual atau produsen juga harus tetap berusaha untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Pasar oligopsoni adalah suatu jenis pasar yang memiliki banyak penjual dan beberapa pembeli saja. Harga produk ataupun yang jasa yang ditawarkan di pasar tersebut cenderung lebih stabil. Untuk harga produknya sendiri biasanya ditentukan oleh pembeli atau konsumen. Baca juga: ASN yang Pindah ke IKN Nusantara Bakal Dapat Tunjangan Kemahalan Sesuai Indeks Harga Daerah Namun penjual tidak akan sampai mengalami kerugian atau tidak berdaya dalam menentukan harga pasarnya sendiri. Kebanyakan produk yang ditawarkan adalah bahan-bahan mentah ataupun hasil alam. Sedangkan konsumen yang ada di dalam pasar oligopsoni mayoritas adalah pedagang yang akan mengolah lagi produk yang mereka dapatkan dari pasar tersebut menjadi barang jadi.
Lihat Foto Kelebihan pasar persaingan tidak sempurnaAdapun kelebihan dari pasar persaingan tidak sempurna adalah sebagai berikut:
Baca juga: Daftar Negara Pengekspor Senjata Terbesar Dunia, AS dan Rusia Bersaing Kekurangan pasar persaingan tidak sempurnaSedangkan kekurangan dari pasar persaingan tidak sempurna adalah sebagai berikut:
Contoh pasar persaingan tidak sempurnaSalah satu contoh dari pasar persaingan tidak sempurna adalah pasar saham. Sebab, harga saham dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Misalnya para pemodal yang membeli saham dalam jumlah yang besar dan faktor eksternal lainnya. Selaun itu, dengan adanya orang-orang tertentu yang mempunyai akses informasi yang lebih cepat dari investor lain. Maka, hal itu akan membuat pasar saham termasuk ke dalam pasar persaingan tidak sempurna. Baca juga: Indika Energy Bakal Jual Seluruh Sahamnya di Petrosea Demikian penjelasan mengenai pasar persaingan tidak sempurna, ciri-ciri, jenis dan contohnya. Pasar persaingan tidak sempurna adalah terjadi di suatu pasar apabila salah satu syarat dalam pasar persaingan sempurna tidak terpenuhi. KOMPAS.com - Pasar monopolistik adalah pasar dengan banyak produsen yang menghasilkan komoditas yang sama namun berbeda karakteristiknya. Pasar monopolistik umumnya terjadi di semua pasar baik tradisional maupun modern. Struktur pasar ini merupakan bentuk pasar secara nyata, dengan ciri-ciri dari jenis pasar monopoli dan pasar persaingan sempurna. Dalam buku Teori Ekonomi (Pendekatan Mikro) (2018) karya Jun Surjanti dan kawan-kawan, pasar monopolistik adalah pasar dengan banyak produsen yang menghasilkan komoditas berbeda karakteristiknya. Pada jenis pasar ini, produsen menawarkan satu jenis barang dengan berbagai ciri produk yang berbeda-beda dari segi kualitas, bentuk, dan ukuran. Baca juga: Pasar Monopoli: Pengertian dan Ciri-Cirinya Ciri-ciri pasar monopolistikCiri-ciri pasar monopolistik, di antaranya: Memiliki banyak penjualPasar ini memiliki banyak penjual yang bersaing seperti pasar persaingan sempurna. Para penjual rata-rata memiliki ukuran perusahaan yang sama dan tidak satu pun di antara mereka memiliki perusahaan besar. Perusahaan ini memiliki kekuasaan untuk bertindak sendiri-sendiri atau tidak berkolusi seperti pasar oligopoli. Keadaan inilah yang menyebabkan produksi suatu perusahaan relatif sedikit, dibandingkan dengan dalam produksi keseluruhan pasar. Contohnya di pasar ikan hias. Dalam satu gedung pasar bisa jadi ada puluhan penjual, namun rata-rata memiliki kapasitas dan kemampuan yang sama. Barang yang dijual berbeda corak ragamSetiap perusahaan menghasilkan barang atau jasa sejenis, namun satu perusahaan dengan perusahaan lain dapat dibedakan dari segi ukuran, kemasan, pelayanan, servis, dan sisi keunikan lainnya. Baca juga: Pasar Oligopoli: Pengertian, Ciri-Ciri, dan Sumbernya
Ciri ini dapat membedakan pasar monopolistik dengan pasar persaingan sempurna. Dalam pasar persaingan sempurna, produksi yang dihasilkan hampir sama, sehingga konsumen kesulitan membedakan. Sedangkan di pasar monopolistik, konsumen dengan mudah mebedakan hasil produksi perusahaan yang satu dengan yang lain. Perbedaan produk tiap perusahaan ini yang menjadi dasar penguasaan monopolis. Dalam contoh sebelumnya yakni pasar ikan hias, tiap pedagang menjual ikan yang sama namun bisa berbeda karakteristiknya. Misalnya ada yang khusus menjual ikan cupang dengan harga mahal, ada lagi yang menjual ikan cupang yang dikenal sebagai pembudidaya cupang dengan ekor lancip. Tiap pedagang bisa punya keistimewaan sendiri dan punya pangsa pasar atau pelanggan sendiri. Perbedaan harga dari masing-masing perusahaan memungkinkan setiap produsen memiliki kekuatan untuk menetapkan harga output. Dalam pasar persaingan monopolistik, produsen dapat memengaruhi harga, tetapi pengaruhnya relatif kecil dibandingkan dengan persaingan oligopoli dan monopoli. Karena produk yang dihasilkan di pasar monopolistik berbeda corak, maka konsumen berhak memilih. Baca juga: Pasar Persaingan Sempurna: Pengertian, Ciri-Ciri, dan Contohnya JIka suatu perusahaan menaikkan harga barang, perusahaan itu tetap dapat menarik pembeli meski hanya sedikit. Sebaliknya, jika perusahaan menurunkan harga, maka mudah untuk menjual semua barang yang dihasilkan. Dalam kasus pasar ikan hias, pedagang ikan cupang dengan ekor lancip sangat bisa menentukan harga, mengingat hanya ia di pasar tersebut yang punya kekhususan membudidayakan ikan cupang ekor lancip. Hambatan masuk ke industri relatif rendah Dr. Busra dalam bukunya Pengantar Ilmu ekonomi Mikro (2020), menerangkan perusahan baru yang akan masuk pasar tidak akan menghadapi persainngan atau hambatan yang tinggi. Hambatan yang akan dihadapi perusahaan baru, di antaranya:
Dalam contoh pasar ikan hias, seorang pedagang ikan bisa dengan mudah berjualan, namun ia harus menemukan pangsa pasar atau keunikan dari tokonya. Baca juga: Kelebihan dan Kekurangan Pasar Monopoli Diperlukan promosi yang aktifKarena setiap perusahaan memiliki keunikan produk masing-masing, sehingga dibutuhkan promosi yang tinggi. Hal ini membuktikan bahwa pasar ini bersaing bukan pada harga, tetapi pada bentuk corak. Pada pasar monopolistik, harga bukan penentu utama dalam persaingan. Melainkan pada keunggulan atau keunikan dari produk tersebut. Seperti yang telah dicontohkan, dalam pasar ikan hias, para pedagang tidak menampilkan spanduk untuk menyaingi harga seperti "Paling murah". Mereka biasanya akan berlomba-lomba menonjolkan keunikan dagangan masing-masing seperti, "Jual ikan cupang ekor love", atau "Lapak ikan cupang marble". Ketika berinteraksi dengan konsumen, pedagang juga punya jawaban mengapa tokonya lebih unggul atau lebih cocok bagi konsumen. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. |