Berbakti kepada kedua orang tua adalah titik titik seorang anak

Jumat, 21 Februari 2014

Oleh : H. Teguh Triono

Kedua orangtua adalah manusia yang paling berjasa dan utama bagi diri seseorang. Allah ta’ala telah memerintahkan dalam berbagai tempat di dalam al Qur’an agar berbakti kepada kedua orangtua. Allah menyebutkan berbarengan dengan pentauhidan-Nya. Hak kedua orangtua merupakan hak terbesar yang harus dilaksanakan oleh setiap Muslim. Beberapa hak yang wajib dilakukan oleh anak semasa kedua orangtua hidup dan setelah meninggal. antara lain :

A. Semasa Hidup :

1. Mentaati Selama Tidak Mendurhakai Allah

Mentaati kedua orangtua hukumnya wajib atas setiap Muslim. Haram hukumnya mendurhakai keduanya. Tidak diperbolehkan sedikit pun mendurhakai mereka berdua kecuali apabila mereka menyuruh untuk menyekutukan Allah atau mendurhakai-Nya. Firman-Nya yang artinya : “Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya…” [QS.Lukman/31: 15]. Adapun jika bukan dalam perkara yang mendurhakai Allah, wajib mentaati keduanya. Ini termasuk perkara yang paling diwajibkan. Oleh karena itu, seorang Muslim tidak boleh mendurhakai apa saja yang diperintahkan oleh kedua orangtua.

2. Berbakti dan Merendahkan Hati

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman (yang artinya): “Kami perintahkan kepada manusia suapaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya..” [QS.Al Ahqaf/46: 15]. “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu bapak..” [QS.An- Nisaa’/4:36]

Perintah berbuat baik ini lebih ditegaskan jika usia kedua orang tua semakin tua dan lanjut hingga kondisi mereka melemah dan sangat membutuhkan bantuan dan perhatian dari anaknya. Firman-Nya yang artinya: “…..dan hendaklah kamu berbuat bik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya ‘ah’ dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah: “Wahai, Rabbku, kasihilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.” [QS. Al-Israa’/17: 23-24].

Di antara bakti terhadap kedua orang tua adalah menjauhkan ucapan dan perbuatan yang dapat menyakiti kedua orang tua, walaupun dengan isyarat atau dengan ucapan ‘ah’. Termasuk berbakti kepada keduanya ialah senantiasa membuat mereka ridha dengan melakukan apa yang mereka inginkan, selama hal itu tidak mendurhakai Allah. Tidak boleh mengeraskan suara melebihi suara kedua orang tua atau di hadapan mereka berdua. Tidak boleh juga berjalan di depan mereka, masuk dan keluar mendahului mereka, atau mendahului urusan mereka berdua.

3. Meminta Izin Sebelum Berjihad dan Urusan Lainnya

Izin kepada orang tua diperlukan untuk jihad yang belum ditentukan. Seorang laki-laki datang menghadap Rasulullah dan bertanya: “Ya Rasulullah, apakah aku boleh ikut berjihad?” Beliau balik bertanya: “Apakah kamu masih mempunyai kedua orangtua?” Laki-laki itu menjawab: “Masih.” Beliau bersabda: “Berjihadlah (dengan cara berbakti) kepada keduanya.” Hadits lain menyebutkan: Seorang laki-laki mendatangi Rasulullah dan berkata: “Aku datang membai’atmu untuk hijrah dan aku tinggalkan kedua orang tuaku menangisi (kepergianku).” Maka Nabi bersabda: “Pulanglah dan buatlah mereka tertawa sebagaimana kamu telah membuat mereka menangis.”

4. Memberikan Harta Kepada Orang Tua Menurut Jumlah yang Mereka Inginkan

Rasulullah pernah bersabda kepada seorang laki-laki ketik ia berkata: “Ayahku ingin mengambil hartaku.” Nabi bersabda: “Kamu dan hartamu milik ayahmu.” Oleh sebab itu, hendaknya seseorang jangan bersikap bakhil (kikir) terhadap orang yang menyebabkan keberadaan dirinya, memeliharanya ketika kecil dan lemah, serta telah berbuat baik kepadanya.

5. Tidak Mencela Orang Tua atau Tidak Menyebabkan Mereka Dicela Orang Lain

Mencela orang tua dan menyebabkan mereka dicela orang lain termasuk salah satu dosa besar. Rasulullah bersabda: “Termasuk dosa besar adalah seseorang mencela orang tuanya.” Para Sahabat bertanya: “Ya Rasulullah, apa ada orang yang mencela orang tuanya?” Beliau menjawab: “Ada. Ia mencela ayah orang lain kemudian orang itu membalas mencela orang tuanya. Ia mencela ibu orang lain lalu orang itu membalas mencela ibunya.”

6. Mendahulukan Ibu daripada Ayah

Seorang laki-laki pernah bertanya kepada Rasulullah: “Siapa yang paling berhak mendapatkan perlakuan baik dariku?” Beliau menjawab: “Ibumu.” Laki-laki itu bertanya lagi: “Kemudian siapa lagi?” Beliau kembali menjawab: “Ibumu.” Laki-laki itu kembali bertanya: “Kemudian siapa lagi? Beliau menjawab: “Ibumu.” “Lalu siapa lagi?” tanyanya. “Ayahmu.” Jawab beliau. Maksud lebih mendahulukan berbuat baik kepada ibu yaitu lebih bersikap lemah lembut, lebih berperilaku baik dan memberikan sikap yang lebih halus daripada ayah.

B. Setelah Orangtua Meninggal Dunia :

1. Menshalati Keduanya

Maksud menshalati disini adalah mendoakan keduanya. Yakni, setelah mereka meninggal dunia, karena ini termasuk bakti kepada mereka. Oleh karena itu, seorang anak hendaknya lebih sering mendoakan kedua orangtuanya setelah mereka meninggal daripada ketika masih hidup. Sabda Rasulullah: “Apabila manusia sudah meninggal, maka terputuslah amalannya kecuali tiga hal: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shalih yang mendoakan dirinya.”

2. Menunaikan Janjinya

Hendaknya seseorang menunaikan wasiat orang tua dan melanjutkan secara berkesinambungan amalan-amalan kebaikan yang dahulu pernah dilakukan keduanya. Sebab, pahala akan terus mengalir kepada mereka berdua apabila amalan kebaikan yang dulu pernah dilakukan dilanjutkan oleh anak-anaknya.

3. Memuliakan dan Menyambung Silaturrahmi Kerabat dan Teman-temannya

Memuliakan teman dan menyambung silaturrahmi kerabat dan teman kedua orangtua juga termasuk berbuat baik kepada orang tua. Sabda Rasul: “Sesungguhnya bakti anak yang terbaik adalah yang menyambung tali persahabatan dengan keluarga teman orangtua setelah mereka meninggal.”

**

Ketika seorang anak dilahirkan ke dunia dan ia pun akan dirawat serta dibesarkan dengan penuh kasih sayang dari kedua orang tuanya. Kehadiran seorang anak merupakan anugerah dan kebahagiaan bagi sepasang suami istri, sehingga mereka pun akan merawat dan membesarkan buah hatinya dengan penuh kasih sayang hingga tumbuh dewasa dan menjadi orang yang sukses.

Namun, bukan orangtua saja lho yang mempunyai kewajiban memberikan kasih sayangnya kepada anak mereka tetapi anak juga memiliki kewajiban terhadap kedua orang tua, meskipun apa yang ia lakukan belum bisa mengganti jasa dan kebaikan orangtua.

Lalu apa saja bentuk kewajiban anak kepada orangtua. Yuk simak artikel berikut!!

  1. Taat Kepada Kedua Orang Tua

Perintah untuk taat kepada kedua orangtua telah tercantum dalam firman Allah Q.S aL-isra’ ayat 23 yang mana Allah SWT memerintah kepada umat-Nya untuk berbuat baik kepada ayah dan ibu dan larangan membentak kepada keduanya.

Di Dalam Al-Qur’an SURAH Luqman ayat 14 dijelaskan bahwa seorang anak diwajibkan untuk berbakti dan berbuat baik kepada kedua orang tua, terutama kepada ibunya yang telah mengandung, melahirkan dan menyusuinya hingga ia berusia dua tahun.

Berbakti dan taat kepada orangtua artinya melakukan perbuatan atau tindakan yang dapat membuat mereka merasa senang, bukan hanya sekedar menghormati saja, meskipun mereka bukan seorang muslim seorang anak tetap wajib berbakti kepada mereka selama masa hidupnya.

  1. Memenuhi Panggilannya Dengan Segera

Segera memenuhi panggilan orangtua apabila mereka memanggil merupakan salah satu bentuk mematuhi dan menghormati keduanya. Tak jarang aktivitas yang padat serta kesibukan lainya membuat kita sering lupa dan malas untuk segera datang memenuhi panggilan mereka, tak jarang pula ada yang mengatakan “ah” kepada mereka ketika dipanggil.

Namun perlu diketahui bahwasanya Allah telah memerintahkan kepada kita  untuk menghormati mereka. Salah Satunya dengan memenuhi panggilannya dengan segera, meskipun sedang melakukan aktivitas lain. Tundalah sejenak, sesungguhnya Allah mencintai mereka yang patuh kepada kedua orang tuanya.

  1. Menjauhi Apa Yang Orang Tua Tidak Senangi

Setiap orang tua pasti ingin yang terbaik untuk anak-anaknya, serta tidak sedikit dari mereka yang bersikap protektif kepada anak demi kebaikan. Seperti misalnya pukul 8 malam sudah harus kembali kerumah, selalu meminta izin jika hendak bepergian dan lain sebagainya.

Nah kita sebagai anak yang taat kepada orangtua harus mematuhi apa yang telah ditetapkan orangtua dengan ikhlas, karenanya seperti yang kita ketahui bersama bahwa ridho allah itu tergantung ridho orang tuanya.

  1. Merawat Serta Menjaga Orangtua

Seiring berjalannya waktu usia orang tua kita juga kian bertambah tua dan renta serta mudah sakit-sakitan. Kita sebagai seorang anak diwajibkan untuk merawat mereka yang sudah tidak mampu lagi mengurus diri mereka sendiri.

Rasulullah SAW bersabda sebagaimana yang diriwayatkan oleh imam Muslim “Seorang yang tidak merawat kedua orang tuanya ketika sudah renta termasuk orang yang merugi dan tidak masuk surga(H.R Muslim). Besar pahala yang akan diperoleh oleh seorang anak apabila ia tulus dan ikhlas merawat orang tua dikala usia senjanya.

  1. Menjaga Nama Baik Keduanya 

Seorang anak wajib menjaga nama baik bapak dan ibunya, terutama ketika berinteraksi dengan dunia luar. Hindari pembicaraan yang membuka dan menyebarkan aib keluarga terlebih mengenai hal yang sensitif kepada keduanya, hendak nya lah sebagai anak menjadi pakaian bagi keduanya yaitu menutupi apa yang seharusnya tidak dilihat oleh orang lain.

Sudah banyak kisah-kisah nyata mengenai seorang anak yang dalam hidupnya selalu taat dan berbakti kepada kedua orang tua, hidupnya senantiasa berada dalam keberkahan, rezeki yang melimpah dan diberikan keselamatan.

Maka dari itu pahami dan laksanakan apa yang menjadi kewajiban kita kepada kedua orangtua. Yuk, sayangi kedua orang tua kita selagi mereka masih ada di tengah-tengah kita.