Betis sakit saat hamil 8 bulan

Memijat kaki bisa menjadi salah satu cara mengatasi kaki kram pada ibu hamil. Meski sakit, kamu tetap bisa memberikan pijatan yang lembut dan perlahan pada area kaki yang keram. 

Gunakan minyak oles seperti minyak esensial saat memijat kaki. Selain memudahkan proses memijat, aroma minyak esensial biasanya menenangkan.

Artikel lainnya: Pantat Sakit saat Hamil? Ini Cara Mengatasinya!

4. Kompres dengan Air Hangat 

Cara menghilangkan keram kaki saat hamil berikutnya, yaitu kompres dengan air hangat. Kamu bisa menggunakan botol berisi air hangat dan meletakkannya di betis. 

Cara ini dianggap efektif karena dapat membantu melemaskan ketegangan otot yang terjadi. Minta bantuan pasangan untuk membantu mengompres air hangat di kaki. Ganti kompres ketika sudah tidak terasa hangat. 

5. Mencukupi Kebutuhan Cairan Tubuh

Kurangnya cairan dalam tubuh juga bisa memicu keram kaki saat hamil. Akibatnya, kemungkinan keram terjadi berulang kali sangat besar.

Untuk itu, minum air putih secara cukup saat mengandung, ya! Pastikan kamu konsumsi air putih minimal 1.5 liter per hari. 

Artikel lainnya: Rutin Olahraga saat Hamil Bikin Paru Bayi Sehat, Benarkah?

6. Mencukupi Kebutuhan Nutrisi Harian

Ibu hamil perlu mencukupi asupan nutrisinya setiap hari, terutama mengonsumsi makanan yang mengandung kalium untuk mencegah terjadinya keram kaki. Beberapa makanan yang mengandung kalium, di antaranya pisang, bayam, brokoli, kentang, dan jamur.

Bumil juga bisa memenuhi kebutuhan gizinya dengan mengonsumsi suplemen prenatal. Suplemen khusus ibu hamil ini umumnya mengandung asam folat, kalsium, kalium, magnesium, dan vitamin yang mendukung kesehatan ibu dan janin.

Kesulitan tidur alias insomnia kerap dialami wanita selama kehamilan. Namun, pada sebagian wanita, gangguan tidur akan lebih parah terjadi di kehamilan trimester tiga. 

Hal tersebut utamanya disebabkan oleh perut yang sudah sangat membuncit, sehingga sulit untuk berganti posisi tidur. Alasan lainnya adalah pengaruh hormon estrogen dan janin yang aktif bergerak saat Mama beristirahat.

Bumil yang mengalami insomnia dapat bermeditasi atau menyetel musik sebelum tidur untuk menenangkan pikiran. Mendapatkan pijatan ringan dengan essential oil, seperti chamomile, lavender, atau kayu cendana juga bisa bikin rileks.

Artikel Lainnya: Berat Badan Ideal Saat Hamil, Ini Cara Menghitungnya

2. Kontraksi Braxton Hicks

Memasuki trimester akhir, ibu hamil umumnya akan lebih sering mengalami kontraksi. Kontraksi ini berupa rasa kencang di sekitar perut yang terjadi selama beberapa saat. 

Apabila kontraksi hanya terjadi sementara, tidak sampai ganggu aktivitas, dan tidak disertai keluarnya darah, itu adalah normal. Kontraksi yang seperti ini dinamakan Braxton hicks alias kontraksi palsu. 

Untuk mengatasinya, Mama hanya perlu beristirahat sejenak dan mengatur napas panjang. Bila perlu, ambil posisi berbaring dan miring ke kiri. Posisi ini akan membuat aliran darah ke rahim dan janin lebih lancar. Kontraksi pun lebih cepat berlalu.

3. Kaki Bengkak 

Besarnya ukuran rahim saat hamil tua bisa membentuk “bendungan” pembuluh darah di pangkal paha. Bendungan ini menyebabkan aliran darah balik dari kaki ke jantung sedikit terhambat. Alhasil, terjadilah kaki bengkak. 

Untuk mengatasi keluhan saat hamil tua yang satu ini, Mama bisa menyangga kaki saat duduk. 

Mama perlu memposisikan kaki lebih tinggi dari jantung ketika berbaring. Posisi ini akan membantu memperbaiki aliran darah balik ke jantung, sehingga bengkak dapat berkurang. 

Gunakan alas kaki yang terbuka dan tidak memiliki hak guna menghindari tekanan berlebih pada kaki. 

Meski umumnya terjadi secara normal, kaki bengkak saat hamil bisa menjadi tanda bahaya, yaitu jika terdapat protein pada urine. Bila hal itu terjadi, Mama wajib segera memeriksakan diri ke dokter atau klinik dengan fasilitas penunjang yang lengkap.

Meski begitu, melansir laman Pregnancy Birth & Baby, berat badan yang bertambah, perubahan metabolisme, kekurangan vitamin, serta terlalu aktif atau tidak cukup aktif bisa memicu kondisi ini.

2. Kaki bengkak

Kaki bengkak saat hamil merupakan masalah kehamilan yang paling umum terjadi.

Sebenernya, ini merupakan kondisi yang normal karena tubuh Anda menahan lebih banyak cairan saat hamil daripada sebelumnya.

Meski begitu, pada beberapa ibu hamil, penumpukan cairan yang berlebih ini sering menimbulkan rasa sakit yang berdenyut di kaki hingga membuat Anda tidak nyaman.

3. Varises

Varises saat hamil sering terjadi pada trimester tiga kehamilan. Kondisi ini terjadi ketika pembuluh darah vena di kaki menjadi bengkak.

Adapun kondisi ini sering menimbulkan rasa sakit yang berdenyut, kram, atau terasa berat pada kaki saat hamil.

Melansir laman Cedars Sinai, perubahan tubuh saat hamil bisa meningkatkan risiko terjadinya varises, seperti peningkatan volume darah, janin yang bertumbuh, dan perubahan hormon.

Kenapa hamil 8 bulan betis sakit?

keluhan kaki yang terasa sakit hingga susah berjalan pada ibu hamil kondisi ini bisa berkaitan dengan kehamilan bunda karena peningkatan berat badan yang berlebih secara tiba-tiba sehingga menyebabkan penekanan berlebih pada bagian tubuh yang menyokong berat tubuh salah satunya telapak kaki. dimana pertambahan tekanan ...

Bagaimana cara mengatasi sakit betis pada ibu hamil?

Cara Mengatasi Kram Kaki.
Lakukan peregangan. Peregangan bisa dilakukan dengan meluruskan kaki secara perlahan. ... .
Pijat kaki. Meskipun terasa sakit, Bumil bisa pelan-pelan memijat kaki dan melakukan relaksasi pada kaki yang terasa kram. ... .
Kompres dengan air hangat..

Apa penyebab nyeri betis pada ibu hamil?

Nyeri di betis saat hamil 4 bulan seringnya menandakan kram otot. Kram otot betis ini memang rentan terjadi saat hamil diduga karena pengaruh hormonal, kekurangan nutrisi neurotropik (terutama kalium dan magnesium), juga aliran darah dari dan ke kaki yang kurang lancar akibat tertekan oleh janin yang semakin membesar.

Gejala apa saja yang dirasakan ibu hamil di usia kandungan 8 bulan?

Keluhan ibu hamil 8 bulan biasanya sama seperti keluhan di awal hingga pertengahan kehamilan, meliputi kelelahan, heartburn atau nyeri ulu hati, dan sesak napas. Hanya saja, gejalanya akan lebih sering dan lebih berat, mengingat sudah semakin dekat dengan waktu persalinan.