Berapa lama penyakit liver bisa sembuh

Berapa lama penyakit liver bisa sembuh

Berapa lama penyakit liver bisa sembuh
Lihat Foto

Shutterstock/mi_viri

Ilustrasi penyakit liver, penyebab penyakit liver, penyakit liver disebabkan oleh, apakah penyakit liver menular.

KOMPAS.com - Penyakit liver adalah istilah yang menunjukkan segala jenis masalah kesehatan pada organ hati atau liver.

Beberapa jenis penyakit liver memiliki penyebab berbeda-beda, tapi semua jenis masalah kesehatan ini sama-sama merusak dan memengaruhi fungsi liver.

Untuk mengenal lebih dekat dengan masalah kesehatan ini, berikut penjelasan lebih lanjut apakah penyakit liver menular atau tidak.

Baca juga: 5 Penyebab Penyakit Liver yang Perlu Diwaspadai

Apakah penyakit liver menular?

Tidak semua penyakit liver menular. Jenis penyakit liver yang menular umumnya adalah hepatitis A, B, dan C.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penyakit hepatitis A menular ketika seseorang mengonsumsi makanan atau air minum yang tercemar virus hepatitis A dari kotoran buang air penderita hepatitis A.

Selain itu, penyakit yang rentan menyebar di daerah dengan sanitasi buruk ini juga bisa menular lewat hubungan seks. Namun, penyakit ini bisa dicegah dengan vaksinasi hepatitis A.

Sedangkan virus hepatitis B dapat menular lewat hubungan seks, penggunaan jarum suntik yang tidak steril, transfusi darah, dan proses persalinan lewat vagina penderita.

Seperti hepatitis A, penyakit hepatitis B juga bisa dicegah lewat vaksinasi hepatitis B.

Sementara itu, penyakit liver jenis hepatitis C kebanyakan menular lewat transfusi darah, penggunaan jarum suntik yang tidak steril, dan sebagian kecil menular lewat hubungan seks dengan penderita.

Perlu diketahui, penyakit hepatitis C tidak dapat dicegah karena belum ada vaksin untuk penyakit hepatitis C.

Baca juga: 9 Penyebab Infeksi Liver yang Perlu Diwaspadai

Penyakit liver yang tidak menular

Penyakit liver jenis hepatitis kebanyakan menular. Tapi, ada beberapa jenis penyakit liver yang tidak menular. Melansir Healthline, berikut beberapa di antaranya:

  • Penyakit fatty liver
  • Penyakit autoimun; seperti hepatitis autoimun, sirosis bilier primer, kolangitis sklerosis primer
  • Kelainan genetik yang memengaruhi liver; seperti hemokromatosis dan penyakit wilson
  • Penyakit liver karena efek samping konsumsi obat dan suplemen dosis tinggi
  • Kanker hati
  • Sirosis hati
  • Gagal hati
  • Penyakit hepatitis karena infeksi parasit

Jika Anda masih khawatir penyakit liver orang terdekat menular atau tidak, coba konsultasikan ke dokter.

Baca juga: 5 Bahaya Fatty Liver yang Perlu Diwaspadai

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

Berapa lama penyakit liver bisa sembuh

Berapa lama penyakit liver bisa sembuh
Lihat Foto

Ilustrasi hati, penyakit hepatitis

KOMPAS.com – Liver atau hati adalah organ sekuran bola sepak. Organ ini berada di bawah tulang rusuk di sisi kanan perut Anda.

Liver merupakan salah satu organ yang bekerja paling keras di tubuh.

Melansir WebMD, organ hati membantu Anda mencerna makanan, mengubahnya menjadi energi, dan menyimpan energi itu untuk digunakan di masa mendatang.

Baca juga: 13 Gejala Perlemakan Hati yang Perlu Diwaspadai

Liver juga memainkan peran penting dalam menyaring zat beracun dari darah.

Penyakit liver dapat terjadi karena faktor genetik.

Liver bermasalah juga bisa disebabkan oleh berbagai faktor yang merusak hati, seperti virus, penggunaan alkohol tidak bijak, dan obesitas.

Seiring waktu, kondisi yang merusak liver ini dapat menyebabkan jaringan parut atau sirosis.

Sementara itu, sirosis hati bisa menyebabkan gagal hati, yakni kondisi yang dapat mengancam jiwa.

Inilah mengapa penting bagi siapa saja untuk dapat mengenali gejala penyakit liver sesegera mungkin untuk mendukung upaya diagnosis dini dan pengoabatan atas gangguan kesehatan tersebut.

Pengobatan dini dapat memberikan waktu bagi hati untuk sembuh.

Berapa lama penyakit liver bisa sembuh
Berapa lama penyakit liver bisa sembuh

Hepatitis B adalah salah satu penyakit hati yang umumnya bersifat kronis dan paling sering dialami oleh masyarakat dunia, termasuk Indonesia. Dikutip dari laman WHO, bahkan sekitar 257 juta orang dari seluruh penjuru dunia dilaporkan terinfeksi hepatitis B. Mengingat sifatnya yang mungkin bertahan dalam jangka panjang, apakah penyakit hepatitis B bisa sembuh total? Cari tahu jawabannya di sini.

Penyakit hati ini disebabkan oleh virus hepatitis B (VHB). Peluang kesembuhan hepatitis B sebenarnya tergantung dari banyak hal, salah satunya adalah tingkat keparahan penyakitnya itu sendiri.

Hepatitis dapat dikatakan sebagai penyakit akut apabila perkembangan penyakitnya termasuk cepat dalam waktu relatif singkat. Infeksi akut dapat cepat sembuh dalam kurun waktu kurang dari 6 bulan dengan pengobatan yang tepat.

Namun apabila sudah terlanjur berkembang perlahan-lahan dalam waktu lama, infeksi kronis biasanya butuh waktu lebih lama untuk disembuhkan. Virus dapat berada di dalam tubuh selamanya walaupun mungkin si penderita tidak menampakkan gejala apapun.

Kabar baiknya, ada beberapa pengobatan yang bisa dilakukan untuk menekan perkembangan virus dalam tubuh sekaligus meringankan gejalanya.

Pilihan pengobatan hepatitis B

Pengobatan hepatitis tergantung pada keparahan penyakit, usia, serta kondisi pasien secara keseluruhan. Secara umum, berikut pilihan pengobatan untuk penyakit hepatitis B:

Hepatitis B akut

Hepatitis B akut biasanya berlangsung kurang dari 6 bulan setelah seseorang terpapar VHB. Orang yang terkena infeksi hepatitis B akut dapat membaik dengan sendirinya. Oleh karena itu, hepatitis B akut tidak selalu membutuhkan perawatan khusus.

Namun, dokter biasanya akan menganjurkan pasiennya untuk beristirahat, minum banyak cairan, serta makan makanan yang bernutrisi tinggi untuk membantu tubuh Anda melawan infeksi. Anda mungkin diresepkan obat pereda nyeri seperti ibuprofen untuk membantu meringankan gejala.

Orang yang sakit hepatitis B akut juga dianjurkan untuk melakukan medical check up secara rutin. Hal ini dilakukan untuk memantau kondisi pasien secara menyeluruh serta memastikan bahwa pasien tidak terkena penyakit hepatitis B kronis.

Jika dibiarkan tanpa pengobatan yang tepat, hepatitis B akut dapat berubah menjadi kronis.

Hepatitis B kronis

Hepatitis B kronis berlangsung selama enam bulan atau lebih. Semakin muda usia Anda saat terinfeksi HBV, semakin tinggi pula risiko infeksi Anda berkembang jadi kronis. Terutama untuk bayi baru lahir atau anak-anak balita.

Jika Anda didiagnosa terkena hepatitis B kronis, dokter biasanya sakan meresepkan obat antivirus untuk mencegah kerusakan hati yang semakin parah. Obat anti virus ini biasanya harus diminum dalam jangka panjang atau bahkan seumur hidup guna menekan pertumbuhan virus penyebab hepatitis B.

Beberapa obat antivirus seperi adefovir (Hepsera), telbivudine (Tyzeka) dan entecavir (baraclude) dapat membantu melawan virus dan memperlambat kerusakan hati. Konsultasikan dengan dokter Anda mengenai obat yang tepat untuk Anda.

Infeksi B kronis bisa menyebabkan penyakit serius seperti sirosis, gagal hati, bahkan kanker hati. Jika hati Anda sudah terlanjur mengalami kerusakan yang parah, transplantasi hati bisa jadi pilihan terbaik.

Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.