Berapa lama efek samping obat kuat

Masalah keperkasaan pria di atas ranjang merupakan hal utama yang menjadi perhatian banyak kaum adam, terutama yang mengalami kondisi disfungsi ereksi. Biasanya, kondisi disfungsi ereksi sering diatasi dengan minum obat kuat.

Sayangnya, saat ini banyak beredar obat kuat di pasaran yang mudah diperoleh sembarangan. Padahal, dulunya obat kuat seperti viagra, cialis dan levitra merupakan obat kuat yang harus ditebus lewat resep dokter karena memang tidak dapat diperoleh sembarangan.

Iklan dari HonestDocs

Gratis Ongkir Seluruh Indonesia ✔️ Bisa COD ✔️ GRATIS Konsultasi Apoteker ✔️

Baca Selengkapnya: Obat Kuat Mana yang Paling Ampuh: Viagra, Cialis, Atau Levitra?

Alih-alih menambah keperkasaan, minum obat kuat sembarangan dan melebihi dosis justru akan mendatangkan banyak masalah pada kesehatan. Apa saja efek samping obat kuat yang dikonsumsi berlebihan? Berikut ulasan lengkapnya.

Efek samping obat kuat bikin ereksi berkepanjangan 

Ada 3 hal yang diperlukan agar mendapatkan ereksi yang sehat, yaitu sistem saraf sehat, aliran darah lancar, dan ada gairah seksual (libido). Jika pria tidak memiliki ketiga hal tersebut, maka ereksi pada penis dapat terganggu karena aliran darah yang mengalir ke penis tidak optimal. 

Salah satu penyebab aliran darah terganggu dikarenakan ukuran pembuluh darah yang terlalu sempit, akibatnya penis sulit mempertahankan ereksi. Nah, di sinilah fungsi obat kuat yang dapat membantu melemaskan pembuluh darah, sehingga aliran darah menuju penis akan menjadi lancar.

Sekilas memang terlihat menarik. Namun, ini yang justru harus diwaspadai dan jangan sampai Anda tergiur mengonsumsi obat kuat terlalu banyak. Terlebih jika tanpa resep dokter, kebanyakan minum obat kuat dapat memicu priapismus.

Priapismus adalah salah satu masalah reproduksi yang menyebabkan pria mengalami ereksi berkepanjangan, yakni lebih dari 4 jam. Ereksi yang tidak normal ini bisa terjadi meski Anda tidak sedang terangsang maupun merasakan kepuasan seksual sama sekali.

Iklan dari HonestDocs

Gratis Ongkir Seluruh Indonesia ✔️ Bisa COD ✔️ GRATIS Konsultasi Apoteker ✔️

Priapismus merupakan kondisi yang berbahaya dan tak boleh disepelekan. Pasalnya, aliran darah yang seharusnya mengalir menuju batang penis saat ereksi normal, justru akan terperangkap dan tidak dapat mengalir melewati batang penis. 

Darah yang lama mengendap di penis akan kekurangan oksigen, kemudian berubah menjadi asam dan mengalami pembekuan. Sel darah merah yang terjebak di dalam penis ini tidak dapat keluar dan kembali ke peredaran darah normal ke jantung.

Jika terus dibiarkan, priapismus dapat menyebabkan disfungsi ereksi dan kecacatan fisik pada penis. Mulai dari penis bengkok hingga penis patah. 

Baca Juga: Penis Bengkok, Amankah?

Adakah efek samping lainnya yang dapat muncul?

Selain masalah priapismus, beberapa efek samping ringan lainnya yang dapat terjadi akibat konsumsi obat kuat sembarangan antara lain:

  • Sakit punggung
  • Sakit perut dan terasa mulas
  • Masalah pada penglihatan
  • Badan terasa hangat
  • Penyumbatan bagian hidung
  • Kehilangan kemampuan pendengaran
  • Pencernaan terganggu

Efek samping di atas memang tergolong jarang, namun risikonya tetap bisa terjadi jika obat kuat diminum sembarangan. Oleh karena itu, sebaiknya konsultasikan dulu ke dokter jika memang dirasa perlu minum obat kuat. 

Iklan dari HonestDocs

Gratis Ongkir Seluruh Indonesia ✔️ Bisa COD ✔️ GRATIS Konsultasi Apoteker ✔️

Berapa lama efek samping obat kuat

Beri tahukan dokter jika Anda punya riwayat tertentu. Misalnya riwayat penyakit jantung yang sedang minum obat nitrogliserin, sangat diwajibkan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum minum obat kuat.

Waspadai efek samping obat kuat yang berbahaya

Tak hanya efek samping ringan, minum obat kuat secara berlebihan juga dapat memicu reaksi efek samping yang lebih berbahaya, bahkan sampai perlu dibawa ke UGD terdekat.

Berbagai efek samping berbahaya dari obat kuat meliputi:

  • Rasa sakit berlebihan ketika ereksi.
  • Rasa sakit di bagian dada.
  • Rasa terbakar pada penis ketika buang air kecil.
  • Munculnya ruam-ruam kemerahan di kulit penis.
  • Kelainan NAION, yakni kondisi penglihatan yang hilang mendadak.

Lagi-lagi, segera konsultasikan ke dokter sebelum mengonsumsi obat kuat. Hindari minum obat kuat sembarangan agar tidak membahayakan kesehatan Anda. Alih-alih jadi perkasa, konsumsi obat kuat secara berlebihan justru bikin Anda tersiksa.

Baca Selengkapnya: Bahaya Penggunaan Obat Kuat yang Perlu Kamu Ketahui

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Terima kasih atas saran dan masukannya! Kami akan meningkatkan kualitas layanan kami agar lebih bermanfaat.

Halodoc, Jakarta - Tidak sedikit pria yang mendambakan stamina yang kuat saat berhubungan intim. Namun, ini bukanlah hal yang mudah untuk didapatkan, apalagi jika aktivitas seksual dilakukan di malam hari, saat energi sudah cukup terkuras untuk bekerja di siang harinya. Akhirnya, banyak pria yang mencoba obat kuat, dengan harapan bisa mendongkrak stamina di ranjang.

Namun, apakah penggunaan obat kuat efektif untuk meningkatkan stamina pria? Jika dijelaskan dari cara kerjanya, obat kuat bekerja dengan cara merangsang produksi siklik guanosin monofosfat, yaitu zat untuk merelaksasi otot-otot, sehingga arteri di Mr P bisa melebar dan sirkulasi darah lebih lancar. Kalau dilihat dari cara kerja obatnya memang sepertinya bisa membantu kelancaran ereksi. Mengingat proses terjadinya ereksi sangat dipengaruhi oleh kelancaran aliran darah menuju Mr P.

Baca juga: 5 Obat Alami untuk Mengatasi Disfungsi Ereksi

Berbagai Jenis Obat Kuat dan Cara Kerjanya

Meski apa yang dijanjikan sama, obat kuat itu ada banyak jenisnya. Dari berbagai jenis itu, ternyata cara kerjanya juga agak berbeda, lho. Berikut beberapa jenis obat kuat yang dijual di pasaran dan cara kerjanya:

1. Sildenafil atau Viagra

Obat kuat jenis ini tentu sudah sering kamu lihat iklan-iklannya di pinggir jalan ya? Namun, tahukah kamu bahwa sildenafil atau viagra ini sebenarnya merupakan obat untuk mengatasi tekanan darah tinggi di paru-paru, lho. Meski pada beberapa kasus, obat ini kerap diresepkan untuk mengatasi masalah impotensi, sildenafil atau viagra tidak akan memberikan efek apa-apa jika tidak ada rangsangan seksual.

Jika digunakan sebagai obat kuat, sildenafil atua viagra bekerja dengan cara meningkatkan aliran darah ke Mr P, ketika ada rangsangan seksual. Jadi, setelah meminum obat kuat ini, Mr P tetap perlu mendapatkan rangsangan seksual agar bisa terjadi ereksi. Reaksi sildenafil biasanya akan terasa sekitar 30 menit sebelum berhubungan intim.

2. Vardenafil atau Levitra

Levitra adalah PDE-5 inhibator (obat yang memblokir enzim phosphodiesterase tipe 5) kedua yang hadir di pasar Amerika Serikat dan telah disetujui oleh FDA (Badan Pengawas Obat dan Makanan AS) pada 2003. Cara kerjanya sama seperti viagra, yaitu membantu Mr P berereksi dengan mengalirkan darah ke organ intim tersebut. Namun, khasiat Levitra bisa dirasakan lebih cepat, yaitu sekitar 25 menit setelah dikonsumsi.

Baca juga: Lakukan Ini untuk Tingkatkan Stamina Seksual Pria

3. Tadalafil atau Cialis

Setelah Levitra, Cialis adalah PDE-5 inhibitor ketiga yang dipasarkan di Amerika Serikat. Obat kuat ini juga terbukti efektif membantu ereksi dan reaksinya dapat dirasakan 16-45 menit setelah mengonsumsi. Durasi kerja Cialis bisa bertahan hingga 2 sampai 3 jam. Setelah sesi hubungan intim selesai, ereksi akan hilang dan bisa bangkit kembali jika mendapatkan rangsangan seksual lagi.

Itulah 3 jenis obat kuat yang beredar di pasaran. Perlu diketahui bahwa ketiga jenis obat kuat itu dapat memberikan efek samping yang berbeda-beda pada kesehatan tubuh. Jadi, sebaiknya jangan mengandalkan penggunaan obat kuat, tapi mulailah menerapkan gaya hidup sehat yang bisa meningkatkan stamina secara alami. Jika kamu mengalami masalah seputar kesehatan reproduksi, cobalah bicarakan dengan dokter atau buat janji dengan dokter di rumah sakit lewat aplikasi Halodoc saja.

Amankah Dikonsumsi?

Meski beberapa merek obat kuat mungkin mengklaim sebagai obat herbal atau vitamin, tetep saja beberapa bahan di dalamnya yang terkadang tidak tercantum pada label. Diperlukan riset lebih lanjut tentang bahan-bahan yang terdapat dalam obat kuat. Sementara itu, efek samping akan selalu ada, seperti pusing, tekanan darah rendah, mual, berdebar-debar, bahkan gemetar.

Baca juga: Ketahui Tips untuk Mencegah Ejakulasi Dini

Kamu juga perlu berhati-hati dengan beberapa bahan seperti Kava, karena sering dikaitkan dengan kerusakan hati. Soal keefektifan, beberapa orang yang mengonsumsi obat kuat mungkin saja mengaku jadi lebih menarik, stamina seksual meningkat, dan merasa lebih percaya diri saat di ranjang. Namun, bisa jadi pendapat itu adalah sugesti dari pikiran setelah minum obat.

Sebab, kepercayaan diri laki-laki juga memengaruhi terjadinya ereksi. Ketika ia minum obat kuat, kemungkinan sebagian dirinya akan merasa percaya diri, sehingga ia menyimpulkan bahwa obat tersebut ampuh. Di satu sisi, obat kuat mungkin bekerja dengan untuk melebarkan dan merelaksasi pembuluh darah. Namun di sisi lain, sebagian efek lainnya dipengaruhi oleh faktor fisik dan mental juga.

Referensi:
British Pregnancy Advisory Service. Diakses pada 2020. Viagra (sildenafil) facts.
Men’s Answer. Diakses pada 2020. The Best Male Enhancement Products in the market reviewed by experts to help you take your sexual stamina to the next level.
Everyday Health. Diakses pada 2020. Libido Supplements and Vitamins for Sex.
Healthline. Diakses pada 2020. Can Testosterone Supplements Improve Your Sex Drive?