Berapa lama bayi pipis setelah lahir

You got lucky! We have no ad to show to you!

Iklan

Berbagai keluhan dan pertanyaan seputar perawatan bayi baru lahir memang kerap terlontar dari mulut Parents. Salah satu di antara pertanyaan tersebut adalah bayi baru lahir jarang pipis. Tak dapat dipungkiri, hal tersebut memang membuat hati para orangtua baru merasa khawatir lantaran sang bayi tidak buang air kecil selama beberapa waktu.

Ibu menyusui seringkali lebih memerhatikan popok basah daripada ibu yang memberi susu botol. Menghitung popok basah adalah cara yang bagus untuk membantu Parents merasa lebih percaya diri bahwa bayi mendapatkan ASI sesuai yang mereka butuhkan. Meskipun kondisi ini pada umumnya wajar terjadi pada bayi ASI, tetapi tetap ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.

Artikel Terkait: 10 Fakta Unik Bayi Baru Lahir yang Harus Diketahui Orangtua Baru

Penyebab Bayi Baru Lahir Jarang Pipis

Ada berbagai penyebab bayi baru lahir jarang buang air kecil, di antaranya yaitu:

Kekurangan Cairan

Seperti orang dewasa, bayi baru lahir yang mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan juga akan lebih sedikit atau jarang buang air kecil. Melansir laman Parents, jika bayi di bawah usia 6 bulan dan menghasilkan sedikit atau tidak sama sekali pipis dalam 4 hingga 6 jam, ia mungkin mengalami dehidrasi.

Semakin gelap warnanya, semakin pekat urinenya. Urine akan lebih pekat jika bayi tidak minum banyak cairan.

Tanda-tanda dehidrasi yang paling umum pada bayi meliputi:

You got lucky! We have no ad to show to you!

Iklan

  • Urine pekat yang terlihat sangat kuning atau oranye
  • Sembelit
  • Bibir kering
  • Mulut kering
  • Selaput lendir kering
  • Kantuk berlebihan
  • Sifat lekas marah
  • Kurang dari enam popok basah dalam periode 24 jam
  • Tidak tertarik minum botol atau menyusui
  • Tidak ada air mata saat menangis
  • Pucat
  • Ubun-ubun cekung (titik lunak) di kepala mereka
  • Kulit keriput.

Cuaca Ekstrem

Dilansir dari laman National Institute of Child Health and Human Development (NICHD), bayi buang air kecil sesering setiap 1 sampai 3 jam atau sejarang setiap 4 sampai 6 jam. Dalam kasus cuaca yang sangat panas, keluaran urine mungkin turun setengahnya atau masih normal.

Selain itu, bayi yang kedinginan karena iklim yang sangat dingin juga bisa menjadi penyebab bayi jarang buang air kecil. Perlu diketahui, bayi baru lahir belum dapat mengatur suhu tubuhnya. Akibatnya, mereka rentan dan kurang peka terhadap temperatur ruangan atau lingkungan sekitar. 

Penyumbatan Urine

Penyumbatan urine juga bisa disebabkan oleh spina bifida dan cacat lahir lainnya yang memengaruhi sumsum tulang belakang. Mengutip National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK), cacat ini dapat mengganggu sinyal saraf antara kandung kemih, sumsum tulang belakang, dan otak. Hal tersebut sebenarnya diperlukan untuk buang air kecil. Namun, penyumbatan urine dapat menyebabkan retensi urin atau ketidakmampuan untuk mengosongkan kandung kemih sepenuhnya pada bayi baru lahir.

Infeksi Saluran Kemih

Berdasarkan laman Verywell Family, infeksi saluran kemih (ISK) bisa menjadi salah satu penyebab bayi baru lahir jarang pipis. ISK pada bayi baru lahir dapat disebabkan oleh masuknya bakteri  ke saluran kemih bayi, yang menyebabkan infeksi. Infeksi saluran kemih (ISK) dapat mengubah jumlah, warna, atau bau urin bayi.

Mungkin sulit untuk melihat ISK pada bayi, tetapi gejala yang harus diperhatikan termasuk:

  • Darah dalam urin
  • Demam
  • Sering buang air kecil
  • Sakit saat kencing
  • Urine bau.

Jika melihat tanda-tanda ISK ini, Parents harus menghubungi dokter untuk perawatan bayi.

Berapa Kali Bayi Baru Lahir Buang Air Kecil?

You got lucky! We have no ad to show to you!

Iklan

Pada hari-hari pertama kelahiran, bayi mungkin tidak menerima banyak ASI atau susu botol. Hal ini mengakibatkan, bayi tidak sering buang air kecil. Namun seiring berjalannya waktu, suplai ASI akan meningkat dan bayi akan lebih sering minum ASI, sehingga jumlah urine atau popok basah pun akan terus bertambah.

Jika bayi memiliki nafsu minum susu botol yang hebat dan mengonsumsi 2 ons susu setiap tiga jam sejak awal, jumlah urine pun akan semakin banyak. Namun, jika bayi baru lahir mengantuk atau tidak banyak minum pada hari pertama atau lebih, jumlah urine akan berkurang.

Adapun perkiraan jumlah urine saat bayi baru lahir buang air kecil adalah:

Bayi yang baru lahir akan buang air kecil untuk pertama kalinya dalam waktu 12 hingga 24 jam setelah lahir. Selama jam-jam awal dan hari-hari kehidupan, bayi yang disusui secara eksklusif mungkin tidak memiliki banyak popok basah atau jarang buang air kecil. Pasalnya, pada awal proses menyusui, ibu akan menghasilkan lebih banyak kolostrum dibanding ASI.

Bayi setidaknya menghabiskan 2 popok basah pada hari kedua sampai payudara ibu mulai terisi susu pada hari ketiga atau keempat pasca persalinan. Saat suplai ASI meningkat, bayi pun akan menyusu lebih banyak dan mengeluarkan urine lebih banyak pula.

You got lucky! We have no ad to show to you!

Iklan

Bayi setidaknya buang air kecil sekitar 3 sampai 5 kali dalam sehari. 

Bayi harus memiliki setidaknya 6 sampai 8 popok basah setiap 24 jam, atau mungkin lebih banyak. Beberapa bayi mungkin akan buang air kecil setiap kali menyusu.

Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), pada bayi yang sehat, urine berwarna kuning muda sampai gelap. Pada minggu pertama setelah lahir, Parents mungkin melihat noda merah muda atau merah bata pada popok. Hal ini sering disalah artikan sebagai darah. Padahal, noda ini biasanya merupakan tanda urine yang sangat pekat, yang berwarna merah muda. 

Sementara, pada bayi perempuan yang baru lahir mungkin memiliki bercak darah kecil di popok. Hal ini juga biasanya terjadi pada minggu pertama setelah lahir. Darah ini disebabkan oleh hormon ibunya yang memengaruhi rahim bayi. 

Namun setelah waktu tersebut, adanya darah yang sebenarnya dalam urine atau bercak berdarah pada popok dinilai tidak normal. Segera beritahu dokter anak jika bayi perempuan mengalami kondisi tersebut. Terlebih, jika pendarahan ini disertai dengan gejala lain, seperti sakit perut, makan yang buruk, muntah, demam, atau pendarahan di area lain, segera dapatkan bantuan medis.

Artikel Terkait: Kenali Tanda Dehidrasi pada Bayi dan Cara Menanganinya ini Sebelum Terlambat

Bayi Baru Lahir Jarang Pipis, Berbahaya atau Tidak?

Bayi jarang pipis pada umumnya wajar terjadi pada bayi ASI. Jadi, bisa dikatakan bahwa kondisi ini tidak berbahaya. 

You got lucky! We have no ad to show to you!

Iklan

Dokter Nadia Nurotul Fuadah menjelaskan, volume urine bayi normalnya berkisar antara 1-2 ml/kg berat badan per jam. Jadi, bila berat badan bayi masih berkisar antara 2,5-5 kg, maka urin yang dihasilkan dalam sehari berkisar antara 60-240 ml dalam sehari. Volume ini terbilang belum banyak. 

Ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi volume urin bayi, yakni asupan cairan, suhu lingkungan, dan penyakit yang dialami bayi seperti muntah, diare, dan lain sebagainya. 

Perlu diingat bahwa bayi yang mengonsumsi ASI pada umumnya akan pipis lebih sering dibandingkan bayi yang mengonsumsi susu formula. Hal ini dikarenakan ASI lebih mampu diserap dengan sangat baik oleh tubuh, sehingga hanya sedikit yang dikeluarkan melalui feses.

Selain itu, perlu diingat bahwa sisa metabolisme tubuh tidak hanya dikeluarkan melalui urin, tetapi juga melalui keringat, feses, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, Nadia mengimbau pada para orangtua agar tidak terlalu khawatir bila bayi jarang pipis atau buang air kecil. 

Secara lebih lanjut, Nadia memberikan beberapa tips untuk mencukupi kebutuhan gizi dan cairan bayi:

  • Berikan bayi ASI eksklusif sesering mungkin, setidaknya 1-2 jam sekali. 
  • Jangan memberikan bayi makanan dan minuman selain ASI sebelum dia berusia 6 bulan. 
  • Jaga suhu ruangan tidak terlalu panas dan dingin. Suhu yang terlalu panas dan dingin dapat membuat bayi lebih cepat mengeluarkan cairan. 
  • Beri bayi pakaian yang nyaman dan hangat
  • Bila bayi jarang pipis, sebaiknya hindari penggunaan popok sekali pakai, gunakan popok kain khusus bayi. 
  • Tingkatkan kualitas dan kuantitas ASI dengan mengonsumsi banyak cairan dan makanan yang bergizi seimbang. 

Bila dalam 2×24 jam keluhan tidak juga membaik, sebaiknya segera periksakan bayi pada dokter. 

You got lucky! We have no ad to show to you!

Iklan

Artikel Terkait: Popok kain dan popok sekali pakai, mana yang lebih baik ya?

Hal yang Harus Diwaspadai Saat Bayi Baru Lahir Jarang Pipis

Waspadai bahaya dehidrasi saat bayi baru lahir jarang pipis atau buang air kecil. Adapun beberapa gejala dehidrasi yang harus diwaspadai adalah:

  • Bayi terlihat lemas
  • Bayi rewel 
  • Kehilangan keinginan menyusu
  • Urin berwarna lebih gelap atau menyengat
  • Tidak ada air mata saat menangis
  • Mukosa mulut kering
  • Ubun-ubun besar dan mencekung
  • Kulit kering
  • Popok kering padahal telah digunakan lebih dari 6 jam.

Jika bayi mengalami pendarahan saat buang air kecil disertai dengan gejala lain, seperti sakit perut, makan yang buruk, muntah, demam, atau pendarahan di area lain, segera cari bantuan medis.

Segera periksakan bayi pada dokter bila dia mengalami salah satu atau beberapa gejala di atas. Ingatlah bahwa dehidrasi pada bayi bisa berakibat fatal dan menimbulkan beberapa gangguan kesehatan seperti kejang, infeksi saluran kemih, syok hipovolemik, bahkan kematian. 

Apa yang Harus Dilakukan Jika Bayi Jarang Pipis?

Cara untuk menstimulasi bayi baru lahir jarang pipis adalah dengan memberikan ASI atau memenuhi kebutuhan asupan cairannya agar tidak dehidrasi. Cara ini dinilai dapat membuat bayi buang air kecil cukup banyak. Namun pastikan, berapa jumlah ASI yang dibutuhkan bayi baru lahir sesuai dengan usia dan kebutuhannya. 

Dikutip dari laman Baby Center, jumlah ASI yang dikonsumsi bayi baru lahir, yaitu:

  • Hari 1 (0 hingga 24 jam): 7 ml (lebih dari satu sendok teh)
  • Hari 2 (24 hingga 48 jam): 14 ml (kurang dari 3 sendok teh)
  • Hari 3 (48 hingga 72 jam): 38 ml (lebih dari 2 sendok makan)
  • Hari 4 (72 hingga 96 jam): 58 ml (lebih dari 3 sendok makan)
  • Hari 7 (144 hingga 168 jam): 65 ml (lebih dari 3,5 sendok makan).

Atur suhu ruangan bayi agar mereka tidak kepanasan. Seperti diketahui, udara panas dapat membuat bayi dehidrasi sehingga jarang buang air kecil atau pipis. Selain itu, udara terlalu dingin juga dapat menyebabkan bayi pipis atau buang air kecil terlalu sering. Jagalah suhu ruangan bayi di antara 23-26 derajat Celcius, namun tergantung juga dengan udara di luar rumah.

Gunakan pakaian yang nyaman dan mudah menyerap keringat sehingga bayi dapat beraktivitas dengan baik. Jangan gunakan pakaian terlalu tebal di cuaca panas yang dapat memicu terjadinya dehidrasi pada bayi baru lahir.

Selain itu, mengutip laman The BMJ, ada metode lain untuk membuat bayi sering pipis. Adalah metode Quick-Wee yang dapat menstimulasi bayi buang air kecil. Metode ini melibatkan menggosok perut bagian bawah dengan lembut dalam gerakan melingkar dengan sepotong kain kasa yang direndam dalam cairan dingin (air), untuk memicu buang air kecil.

Itulah beberapa informasi mengenai penyebab bayi baru lahir jarang pipis. Selain itu, ada pula beberapa tips untuk menstimulasi agar bayi bisa buang air kecil.

Semoga informasi ini bermanfaat ya, Parents!

***

Artikel telah diupdate oleh: Nikita Ferdiaz

Baca Juga:

Arti Warna dan Bau Pipis Bayi Baru Lahir, Mana Saja yang Dianggap Normal?

Bolehkah Bayi Minum Air Putih?

Inilah 5 Tanda si Kecil Kurang Minum Air Putih