Lihat Foto KOMPAS.com - Ketika mengerjakan tugas-tugas sekolah, kita menulis berdasarkan observasi, riset, atau metode tertentu. Bisa jadi salah satu yang kamu kerjakan dari tugas tersebut adalah karya ilmiah. Penulisan karya ilmiah biasa digunakan di dunia akademik, lembaga survei, lembaga penelitian, atau lainnya. Karya ilmiah cocok untuk lembaga-lembaga tersebut karena penulisannya berdasarkan penalaran atau logika tertentu, fakta yang disajikan beserta bukti, dan argumen yang disampaikan dapat ditelusuri kebenarannya. Menurut Mukayat D. Brotowidjoyo, dalam Penulisan Karangan Ilmiah (1985), karya ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar. Metodolog penulisan karya ilmiah bermacam-macam, disesuaikan dengan topik atau kajian yang dibahas. Ciri karya ilmiahKita dapat mengenali karya ilmiah berdasarkan sifat atau karakteristiknya. Berikut ciri-ciri penulisan karya ilmiah: Sistematis maksudnya, karya ilmiah disajikan dengan berurutan, terstruktur, dan poin-poin yang ingin disampaikan tertata. Baca juga: Contoh-contoh Karya Ilmiah Karya ilmiah ditulis berdasarkan kaidah penulisan tertentu sesuai disiplin ilmu. Kaidah tersebut dapat berupa susunan penulisan, teknik analisis, penyampaian data, atau tata cara penulisan. Tahap-tahap penulisannnya pun harus berurutan agar apa yang disajikan ke pembaca dapat tersampaikan dengan baik. Beberapa sistematika tersebut seperti observasi, riset, penggalian data, analisis, dan sebagainya. Logis berkaitan dengan nalar atau pola pikir. Pada dasarnya, karya ilmiah ditulis agar diterima oleh nalar publik.
Lihat Foto Untuk melihat logis tidaknya suatu karya ilmiah, dapat dilihat dari riset, penelitian, atau data yang disuguhkan dengan hasil atau kesimpulan. Penyampaian kesimpulan atau hasil harya ilmiah dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu induktif dan deduktif.
PERGELARAN SENI MUSIK Mempertunjukkan karya seni music merupakan salah satu tahap kegiatan seni. Tanpa penikmat seni, karya seni tidak mempunyai nilai. Di samping itu apresiasi dan kritik seni akan meningkatkan kualitas karya bagi seniman. A. Pengertian Pergelaran. Pergelaran merupakan kegiatan pertunjukkan sesuatu kepada orang lain (masyarakat umum) agar mendapatkan tanggapan dan penilaian. B. Fungsi Pergelaran Kegiatan pergelaran mempunyai fungsi atau manfaat baik secara langsung maupun tak langsung. Manfaat langsungnya adalah: a. Media ekspresi diri b. Media Komunikasi c. Media pengembangan bakat d. Media apresiasi Adapun manfaat tak langsungnya antara lain dapat mengembangkan kepekaan dan menambah kehalusan budi pekerti. C. Prinsip-Prinsip Pergelaran Agar pergelaran dapat berjalan dengan baik, lancar, tertib, dan aman, diperlukan pedoman atau prinsip, antara lain : 1. Planning (perencanaan) Proses perencanaan merupakan kunci dasar berjalan atau tidaknya sebuah organisasi. 2. Organizing (penorganisasian) Pengorganisasian pertunjukan music pada prinsipnya merupakan proses kerja dan kreasi, yang diarahkan untuk mencapai tujuan utama, yaitu penampilan karya-karya music. Tujuan ini akan terwujud jika terjadi kerja sama yang baik dan harmonis antara para pendukung pementasan tersebut, baik perangkat kegiatan maupun penggarapan seni.3. Actuating (pelaksanaan kegiatan ) Proses pelaksanaan pergelaran sesungguhnya telah mulai memberikan arahan untuk memulai kegiatan kepanitiaan. Hal ini dapat berlangsung jauh sebelum kegiatan pertunjukan dimulai. Pelaksanaan kegiatan meliputi pengorganisasian dan kegiatan penataan tempat (panggung, tempat duduk, instrument dsb). Adapun hal –hal yang harus diperhatikan dalam penataan tempat pertunjukan antara lain : a. Panggung harus disesuaikan dengan tempat pertunjukan. Jenis-jenis panggung yang biasa dipakai dalam sebuah pergelaran : 1. Panggung Konvensional Bentuk pentas yang masih menggunakan proscenium (tirai)
2. Arena, yaitu bentuk pentas tidak dipanggung tetapi sejajar dan dekat dengan penonton. Arena ini mempunyai bentuk dan konstruksi, ada yang bentuknya seperti tapal kuda, huruf L, U dan segitiga.
3. Revolving, yaitu bentuk panggung yang dapat diputar 360 derajat, dengan tujuan untuk menghemat waktu.
4. Elevator/Lift, yaitu tiga pentas atau lebih berupa panggung disusun secara vertical dan digunakan secara silih berganti dengan menaikkan/menurunkan panggung.
4. Controlling (pengawasan) Pengawasan kegiatan idealnya dilakukan oleh pimpinan organisasi. D. Pemilihan Karya Untuk Pertunjukan Musik Biasanya hal ini sering dianggap sepele, akan tetapi kenyataannya tidaklah mudah karena begitu kita menentukan lagu tertentu, kita akan mudah dihadapkan pada persoalan/kerumitan lagu, ketidaksesuaian karakter dalam pembawaanya. 1. Memilih dan Menentukan Lagu Aspek-aspek dalam memilih dan menentukan lagu; a. Lagu yang dipilih harus sesuai dengan kemampuan teknis yang kita miliki. b. Lagu yang dipilih harus benar-benar dikenal, dipahami, dan dihafal. c. Durasi lagu yang dipilih jagan terlalu panjang atau sebaliknya jangan terlalu pendek. Lama penyajian idealnya sekitar 3-5 menit. 2. Penentuan bentuk penyajian music Beberapa pilihan dapat ditentukan sesuai dengan kemampuan yang kita miliki, misalnya saja sebagai berikut : a. Penampilan solo gitar b. Penampilan solo organ c. Penampilan solo vocal d. Penampilan duet instrument e. Penampilan ansambel f. Penampilan grup vocal g. Penampilan paduan suara 3. Kriteria-kriteria Karya Musik yang Ditampilkan Karya-karya music yang akan dipergelarkan harus merupakan karya-karya yang paripurna, maksudnya karya-karya tersebut sekurang-kurangnya memenuhi criteria sebagai berikut : a. Karya itu harus orisinil Artinya karya ciptaan atau gubahan merupakan karya yang dapat dipertanggungjawabkan. Pertanggungjawaban atas karya yang dilakukan dengan cara mencantumkan nama pencipta, penulis lirik lagu, serta pembuat aransemen. b. Karya itu harus konsepsional Artinya karya tersebut merupakan hasil dari serangkaian proses kreasi yang dapat dipertanggungjawabkan. c. Karya itu harus memenuhi kaidah-kaidah yang baku. Dalam music biasanya dikaitkan dengan atau meliputi sebagai berikut : 1. Komposisi ciptaan 2. Harmoni 3. Teknik penyampaian 4. Homogenitas atau keterpaduan 5. Gaya penyajian 6. Penampilan,termasuk posisi pemain (blocking) d. Karya tersebut harus sesuai dengan tema yang telah ditetapkan. Karya yang disajikan harus secara ketat memenuhi aspek-aspek sebagai berikut : 1. Etika : karya itu dapat mempengaruhi sikap sopan santun dan kesusilaan. 2. Estetika : karya itu harus dapat menuntun penonton kea rah pengembangan cita rasa keindahan 3. Komunikatif : karya itu mengandung gagasan dan pesan yang mudah diserap oleh penonton/penikmat 4. Konsultatif : karya itu harus mampu memberikan penerangan positif kepada penonton meskipun secara tidak langsung 5. Edukatif : karya tersebut harus mampu memberikan pelajaran dan pendidikan berharga bagi publiknya 6. Kreatif : karya itu mampu menampilkan gagasan-gagasan baru yang orisinil dan murni. 7. Rekreatif : karya itu mampu memberikan hiburan yang baik bagi para penonton. Saat ini anda sedang membaca content tentang Pergelaran Seni Musik dan anda bisa menemukan artikel Pergelaran Seni Musik ini dengan url http://denbagusduwe.blogspot.com/2013/05/pergelaran-seni-musik.html. Dipersilahkan melihat dan membaca content menarik lainnya,jika ingin CoPas dimohon mencantumkan Link Sumbernya Pergelaran Seni Musik dan jangan lupa untuk meninggalkan komentar kalian dibawah. Terima Kasih |