Benda yang dapat menghantarkan panas secara konveksi adalah

Hai Sobat, pernahkah kalian memasukkan sendok ke dalam air panas kenapa sendok bisa menjadi panas? Atau pernahkah kalian duduk di dekat api unggun dan tubuh kalian menjadi hangat? Nah kalian harus paham bahwa kalor akan berpindah dari tempat panas ke tempat yang dingin. Sekarang kita akan belajar mengenai macam-macam perpindahan kalor sobat.Yuk, kita simak pembahasannya!

Pengertian Kalor

Kalor merupakan bentukenergi panasatau jumlah panas yang ada dalam sebuah benda. Perpindahan kalor merupakan kalor yang dapat berpindah dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu lebih rendah.

Macam-Macam Perpindahan Kalor

Perpindahan kalor memiliki 3 macam perpindahan antara lain: konduksi, konveksi, dan radiasi. Dalam kehidupan sehari-hari kita sering dihadapkan oleh berbagai macam peristiwa perpindahan kalor ini. Untuk lebih lengkapnya berikut penjelasanmacam-macam perpidahan kalor beserta contohnya.

Konduksi (Aliran)

Konduksi merupakan perpindahan panas melalui zat padat yang tidak ikut mengalami perpindahan. Apabila ujung sebatang logam dipanaskan di atas api, maka ujung yang lain akan menjadi panas. Hal ini menunjukkan kalor berpindah ke bagian yang memiliki suhu yang lebih rendah.

Contoh:

  • tutup panci yang menjadi panas ketika digunakan untuk memasak.
  • Benda yang terbuat dari logam akan terasa hangat atau panas jika ujung benda dipanaskan, misalnya ketika memegang kembang api yang sedang dibakar.
  • Knalpot motor menjadi panas saat mesin dihidupkan.
  • Mentega yang dipanaskan di wajan menjadi meleleh karena panas.

Rumus perpindahan kalor secara konduksi:

Benda yang dapat menghantarkan panas secara konveksi adalah

Keterangan:

Benda yang dapat menghantarkan panas secara konveksi adalah

Konveksi (Hantaran)

Konveksi merupakan perpindahan panas melalui aliran yang zat perantaranya ikut berpindah. Jika partikelnya berpindah dan mengakibatkan kalor merambat, maka akan terjadi konveksi. Konveksi terjadi pada zat cair dan gas (udara/angin).

Contoh terjadinya konveksi:

  • Gerakan naik dan turun air ketika saat dipanaskan.
  • Gerakan naik dan turun kacang hijau, kedelai, dan lainnya pada saat dipanaskan.
  • Terjadinya angin darat dan angin laut.
  • Gerakan balon udara.
  • Asap cerobong pabrik yang membumbung tinggi.

Rumus perpindahan kalor secara konveksi:

Benda yang dapat menghantarkan panas secara konveksi adalah

keterangan:

Benda yang dapat menghantarkan panas secara konveksi adalah

Radiasi (Pancaran)

Radiasi yaitu merupakan perpindahan panas tanpa zat perantaranya. Radiasi juga biasanya dapat disertai cahaya.

Contoh terjadinya radiasi:

  • Panas matahari sampai ke bumi, walau hanya melalui ruang hampa.
  • Tubuh terasa hangat pada saat berada di dekat sumber api.
  • Menetaskan telur unggas dengan lampu.
  • Pakaian menjadi kering ketika dijemur di bawah terik matahari.

Rumus perpindahan kalor secara radiasi:

Benda yang dapat menghantarkan panas secara konveksi adalah

Keterangan:

Benda yang dapat menghantarkan panas secara konveksi adalah

Contoh Soal:

Sebuah ruang dengan pendingin ruang (AC) memiliki kaca jendela yang luasnya 2,0 m x 1,75 m dan tebalnya 3,2 mm. Jika suhu pada permukaan dalam kaca 25 derajad celsius dan suhu pada permukaan luar kaca 31 derajad celsius, maka laju konduksi kalor yang masuk ke ruang itu adalah. . . (konduktivitas termal kaca, k= 0,8 W/m.K)

Pembahasan:

Diketahui:

Benda yang dapat menghantarkan panas secara konveksi adalah

Ditanya:

Benda yang dapat menghantarkan panas secara konveksi adalah

Jawab:

Benda yang dapat menghantarkan panas secara konveksi adalah

Jadi, laju konduksi kalor adalah 5.250 joule.

Pengertian Kalor

Kalor biasa disebut dengan panas. Secara fisika, kalor merupakan energi panas yang berpindah dari benda yang bersuhu lebih tinggi ke benda yang bersuhu lebih rendah. Satuan kalor dalam Sistem Internasional (SI) adalah joule (J). Nilai kalor dari suatu benda dapat dihitung menggunakan kalorimeter.

Pada bidang gizi, satuan kalor yang popular adalah kalori dan kilokalori. Satu kalori adalah jumlah energi panas yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 gram air hingga naik sebesar 1 derajat Celcius. Satu kalori sama dengan 4,184 J, sering dibulatkan menjadi 4,2 J.

Baca Juga: Perbedaan Suhu dan Kalor dalam Ilmu Fisika

Benda Penghantar dan Bukan Penghantar Kalor

Sebelum membahas mengenai cara perpindahan kalor, kalor ini seperti energi lain yang terikat dengan Hukum Kekekalan Energi. Kalor yang merupakan energi panas dapat dipindahkan ke satu benda dan benda lain. Namun, ada beberapa benda yang tidak dapat menghantarkan atau memindahkan panas. Simak penjelasan berikut.

  1. Benda Penghantar Kalor (Konduktor)

Benda yang dapat menghantarkan panas disebut dengan konduktor. Benda ini dapat mengalirkan energi panas dari satu tempat ke tempat lain. Contoh dari benda konduktor ialah tembaga, besi, air, timah, dan alumunium. Seperti yang kita ketahui, besi yang panas dapat menghantarkan panas dan mematangkan makananmu.

  1. Benda Bukan Penghantar Kalor (Isolator)

Benda yang tidak bisa menghantarkan panas disebut isolator. Benda isolator berasal dari bahan, seperti plastik, kain, kayu, karet, kertas, ban, dan lainnya. Kain biasa digunakan saat mengangkat panci yang panas, sehingga tangan tidak langsung terkena panas. Meskipun isolator adalah benda yang tidak dapat menghantarkan kalor, lama-kelamaan isolator dapat menyerap energi panas. Jadi, benda-benda tersebut dapat terasa panas jika diletakkan di sekitar sumber kalor atau konduktor.

Perpindahan Kalor Secara Konduksi Konveksi dan Radiasi


Page 2

Berdasarkan Hukum Kekekalan Energi, kalor dapat berpindah. Berikut macam dan contoh dari perpindahan kalor dilansir dari Ruangguru.com.

Benda yang dapat menghantarkan panas secara konveksi adalah

Perpindahan kalor secara konduksi

Konduksi merupakan perpindahan panas melalui zat padat yang tidak ikut mengalami perpindahan. Artinya, perpindahan kalor pada suatu zat tersebut tidak disertai dengan perpindahan partikel-partikelnya. Contoh perpindahan konduksi, antara lain:

  1. Benda yang terbuat dari logam (konduktor) akan terasa hangat atau panas jika ujung benda dipanaskan, misalnya ketika memegang kembang api yang sedang dibakar.
  2. Knalpot motor menjadi panas saat mesin dihidupkan.
  3. Tutup panci menjadi panas saat dipakai untuk menutup rebusan air.
  4. Telur yang dipanaskan di wajan dapat matang karena adanya panas.
  5. Setrika yang dapat memanaskan kain.

Benda yang dapat menghantarkan panas secara konveksi adalah

Perpindahan kalor secara konveksi

Konveksi adalah perpindahan panas melalui aliran dengan zat perantaranya ikut berpindah. Jika partikel berpindah dan mengakibatkan kalor merambat, terjadilah konveksi. Konveksi dapat terjadi pada zat cair dan gas. Perpindahan kalor ini dapat dilihat dalam bentuk berikut.

  1. Gerakan naik dan turun air ketika dipanaskan.
  2. Gerakan naik dan turun kacang hijau, kedelai dan lainnya ketika dipanaskan.
  3. Terjadinya angin darat dan angin laut.
  4. Gerakan balon udara.
  5. Asap cerobong pabrik yang membumbung tinggi.

Benda yang dapat menghantarkan panas secara konveksi adalah

Perpindahan kalor secara radiasi

Radiasi adalah perpindahan kalor tanpa zat perantara. Radiasi dapat dilakukan oleh cahaya, seperti cahaya matahari. Contoh dari radiasi, yakni:

  1. Panas matahari sampai ke bumi walau melalui ruang hampa.
  2. Tubuh terasa hangat ketika berada di dekat sumber api.
  3. Menetaskan telur unggas dengan lampu.
  4. Pakaian menjadi kering ketika dijemur di bawah terik matahari.
  5. Hewan poikiloterm melakukan basking pada siang hari saat ada sinar matahari.

Untuk lebih memahami tentang perpindahan kalor, kamu dapat mengamati hal-hal yang terjadi di sekitarmu berkaitan dengan perpindahan panas. Perpindahan panas tidak hanya mengakibatkan benda menjadi panas, namun juga terjadi pada benda yang menjadi lebih dingin atau membeku.

Baca Juga: Perubahan dan Perpindahan Kalor


Page 3

Pengertian Kalor

Kalor biasa disebut dengan panas. Secara fisika, kalor merupakan energi panas yang berpindah dari benda yang bersuhu lebih tinggi ke benda yang bersuhu lebih rendah. Satuan kalor dalam Sistem Internasional (SI) adalah joule (J). Nilai kalor dari suatu benda dapat dihitung menggunakan kalorimeter.

Pada bidang gizi, satuan kalor yang popular adalah kalori dan kilokalori. Satu kalori adalah jumlah energi panas yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 gram air hingga naik sebesar 1 derajat Celcius. Satu kalori sama dengan 4,184 J, sering dibulatkan menjadi 4,2 J.

Baca Juga: Perbedaan Suhu dan Kalor dalam Ilmu Fisika

Benda Penghantar dan Bukan Penghantar Kalor

Sebelum membahas mengenai cara perpindahan kalor, kalor ini seperti energi lain yang terikat dengan Hukum Kekekalan Energi. Kalor yang merupakan energi panas dapat dipindahkan ke satu benda dan benda lain. Namun, ada beberapa benda yang tidak dapat menghantarkan atau memindahkan panas. Simak penjelasan berikut.

  1. Benda Penghantar Kalor (Konduktor)

Benda yang dapat menghantarkan panas disebut dengan konduktor. Benda ini dapat mengalirkan energi panas dari satu tempat ke tempat lain. Contoh dari benda konduktor ialah tembaga, besi, air, timah, dan alumunium. Seperti yang kita ketahui, besi yang panas dapat menghantarkan panas dan mematangkan makananmu.

  1. Benda Bukan Penghantar Kalor (Isolator)

Benda yang tidak bisa menghantarkan panas disebut isolator. Benda isolator berasal dari bahan, seperti plastik, kain, kayu, karet, kertas, ban, dan lainnya. Kain biasa digunakan saat mengangkat panci yang panas, sehingga tangan tidak langsung terkena panas. Meskipun isolator adalah benda yang tidak dapat menghantarkan kalor, lama-kelamaan isolator dapat menyerap energi panas. Jadi, benda-benda tersebut dapat terasa panas jika diletakkan di sekitar sumber kalor atau konduktor.

Perpindahan Kalor Secara Konduksi Konveksi dan Radiasi