Beberapa alasan ekonomi agrikultur sangat penting di indonesia:

Sarah Nafisah Kamis, 8 Oktober 2020 | 09:16 WIB

Beberapa alasan ekonomi agrikultur sangat penting di indonesia:

Pertanian (Photo by Loifotos from Pexels)

Bobo.id - Mengapa kita perlu membangun sektor pertanian Indonesia menjadi lebih maju?

Pertanian merupakan tonggak sejarah kebudayaan manusia. Ada yang tahu mengapa begitu?

Hal ini karena pertanian adalah awal mula perkembangan dari kegiatan manusia di zaman lampau.

Manusia purba awalnya hanya mengandalkan berburu dan mengumpulkan makanan untuk bisa bertahan hidup.

Namun akhirnya mereka mulai mengubah hal itu dengan menciptakan sendiri lahan untuk mendapatkan makanan.

Inilah awal mulanya manusia purba menetap dan bercocok tanam untuk bertahan hidup.

Karena itulah pertanian bukan hal baru dan bahkan menjadi salah satu bagian dari peradaban manusia.

Baca Juga: Tidak Punya Lahan Tanah untuk Berkebun Selama Pandemi? Coba Metode Tanam Hidroponik


Page 2


Page 3

Beberapa alasan ekonomi agrikultur sangat penting di indonesia:

Photo by Loifotos from Pexels

Pertanian

Bobo.id - Mengapa kita perlu membangun sektor pertanian Indonesia menjadi lebih maju?

Pertanian merupakan tonggak sejarah kebudayaan manusia. Ada yang tahu mengapa begitu?

Hal ini karena pertanian adalah awal mula perkembangan dari kegiatan manusia di zaman lampau.

Manusia purba awalnya hanya mengandalkan berburu dan mengumpulkan makanan untuk bisa bertahan hidup.

Namun akhirnya mereka mulai mengubah hal itu dengan menciptakan sendiri lahan untuk mendapatkan makanan.

Inilah awal mulanya manusia purba menetap dan bercocok tanam untuk bertahan hidup.

Karena itulah pertanian bukan hal baru dan bahkan menjadi salah satu bagian dari peradaban manusia.

Baca Juga: Tidak Punya Lahan Tanah untuk Berkebun Selama Pandemi? Coba Metode Tanam Hidroponik

Warta Ekonomi, Jakarta -

Peradaban dimulai dengan pertanian, dan meskipun umat manusia telah berubah secara signifikan, pertanian tetaplah sangat penting. Bahka, di negara-negara tertentu, khususnya Indonesia, signifikansinya lebih jelas, tetapi kenyataannya adalah bahwa setiap negara di dunia bergantung pada pertanian untuk satu atau lain hal. Baca Juga: Kadin Dukung Pembenahan Fundamental Sektor Pertanian

Dalam keterangan tertulisnya, Kamis (26/11/2020), Marketing Creative, CROWDE, Aldy Rahmadiansyah, mengatakan CROWDE merupakan startup pertanian Indonesia dengan sistem pembiayaan peer-to-peer (P2P) yang telah terdaftar di OJK, memberikan 8 alasan mengapa sektor pertanian itu penting:

Itu adalah sumber utama bahan mentah

Banyak bahan mentah, entah itu kapas, gula, kayu, atau minyak sawit, berasal dari pertanian. Bahan-bahan ini penting untuk industri besar dengan cara yang bahkan tidak disadari oleh banyak orang, seperti pembuatan obat-obatan, bahan bakar diesel, plastik, dan lainnya. Oleh karena bahan mentah sangat penting dalam produksi, maka kesehatan ekonomi suatu negara pun sangat bergantung pada berapa banyak bahan mentah yang dimilikinya. Baca Juga: Siapkan Penyuluh Pertanian Andal, Polbangtan Medan Tingkatkan Kelayakan Prodi

Ini penting untuk perdagangan internasional

Bahan mentah dari pertanian merupakan bagian besar dari apa yang diperdagangkan secara internasional. Negara-negara dengan banyak pasokan tersebut mengekspornya dan menukar bahan yang tidak mereka miliki. Jika pertanian suatu negara menderita karena suatu alasan, harga dapat naik dan mengganggu arus perdagangan.

Ini memainkan peran besar dalam pendapatan suatu negara

Berbicara perdagangan, negara berkembang, termasuk Indonesia masih mendapatkan sebagian besar pendapatan nasionalnya dari ekspor pertanian. Meskipun negara-negara maju tidak bergantung pada pertanian seperti dulu, ekonomi mereka pasti akan terpukul jika semua ekspor tiba-tiba berhenti.

Ini menyediakan lapangan kerja

Industri pertanian masih menjadi salah satu sumber lapangan kerja terbesar dan di banyak bidang, justru berkembang pesat. Baik itu bekerja sebagai petani, pemanen, teknisi peralatan pertanian, ilmuwan, dan sebagainya, ada banyak pekerjaan yang tersedia di bidang ini. Di negara berkembang, pekerjaan pertanian membantu mengurangi tingkat pengangguran yang tinggi. Dalam hal pengurangan kemiskinan, bukti menunjukkan bahwa berfokus pada pertanian jauh lebih efektif daripada berinvestasi di bidang lain.

Ini penting untuk perkembangan suatu negara

Pembangunan ekonomi terkait dengan sektor pertanian suatu negara. Ketika perdagangan, pendapatan nasional, dan lapangan kerja digabungkan dengan cara yang positif, maka suatu negara dapat menikmati pengurangan kemiskinan dan peningkatan pertumbuhan ekonomi. Karena pertanian yang kuat menghasilkan manfaat dengan cukup cepat, memusatkan perhatian pada pertanian merupakan salah satu cara terbaik untuk mempercepat pembangunan dan meningkatkan posisi suatu negara di dunia.

Ini dapat membantu menyembuhkan lingkungan

Pertanian memiliki kekuatan untuk menyakiti atau menyembuhkan. Ketika petani memprioritaskan keanekaragaman hayati di tanah mereka, hal itu menguntungkan bumi. Memiliki lebih banyak keanekaragaman hayati menghasilkan tanah yang lebih sehat, erosi yang lebih sedikit, dan konservasi air yang lebih baik. Ini semua adalah kabar baik bagi lingkungan secara keseluruhan, menjadikan pertanian sebagai bagian penting dari siklus kehidupan.

Itu adalah sumber persediaan makanan kita

Aspek terpenting dari pertanian adalah bahwa ia merupakan sumber pasokan pangan dunia. Tidak peduli di mana atau apa yang Anda makan, bahan makanan Anda datang dari suatu tempat yang disebut pertanian. Ketika pertanian tumbuh subur, lebih sedikit orang yang kelaparan.

Ini mendorong inovasi dalam teknologi

Karena pertanian yang sehat sangat penting untuk kesejahteraan suatu negara, ini menjadi tempat dari beberapa inovasi teknologi yang paling menarik. Melalui artificial intelligence (AI), perangkat lunak blockchain, manipulasi gen, dan banyak lagi, para ilmuwan dan petani telah menemukan cara untuk meningkatkan produktivitas tanaman dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Bagi ilmuwan dan perusahaan teknologi, agribisnis adalah salah satu bidang yang paling menarik dan produktif untuk dikerjakan

Jakarta - Program dan kebijakan pembangunan pertanian yang dijalankan pemerintah saat ini mampu mendongkrak dan berkontribusi nyata terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Selama periode 2013-2018, akumulasi tambahan nilai PDB Sektor pertanian yang mampu dihasilkan mencapai Rp1.375 Triliun dan nilai PDB Sektor Pertanian tahun 2018 naik 47% dibandingkan dengan tahun 2013.

Selain tumbuh positif, peran sektor pertanian dalam pertumbuhan ekonomi nasional juga semakin penting dan strategis, hal ini terlihat dari kontribusinya yang semakin meningkat.  Pada tahun 2014, Sektor Pertanian (termasuk kehutanan dan perikanan) berkontribusi sekitar 13,14% terhadap ekonomi nasional dan pada tahun 2017 meningkat menjadi 13,53%.

"Kalau diperhitungkan dengan industri agro dan penyediaan makanan dan minuman yang berbasis bahan baku pertanian, kontribusinya bisa mencapai 25,84 persen. Dan ini berdampak pada perekonomian skala nasional," menurut Ketut Kariyasa, Kepala Pusat Data dan Informasi, Kementan.

Sektor pertanian, disebut Kariyasa, menjadi semakin penting dalam pertumbuhan ekonomi nasional. Hal tersebut turut tergambarkan dari inflasi bahan pangan terkendali, jumlah penduduk miskin di perdesaan semakin menurun dan kesejahteraan petani semakin membaik.

Inflasi kelompok bahan makanan terus menurun, dari 10,57% pada tahun 2014, masing-masing menjadi 4,93% pada tahun 2015 dan 5,69% pada tahun 2016.  Bahkan tahun 2017, selain turun menjadi 1,26%,

"Inflasi kelompok bahan makanan terus menurun. Artinya bisa dikatakan dalam sejarah Indonesia baru kali ini inflasi bahan makanan atau pangan lebih rendah dari inflasi umum yang hanya 3,6 persen," ujar Kariyasa.

Keberhasilan pembangunan pertanian juga tercermin dari kesejahteraan petani. Kesejahteraan itu bisa dilihat secara langsung melalui indikator Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) dan menurunnya jumlah penduduk miskin di perdesaan.

Pada tahun 2014 nilai NTUP (Pertanian Sempit tanpa Perikanan) hanya sebesar 106,05; dan pada tahun 2015 dan 2016 berturut-turut meningkat menjadi 107,44 dan 109,83.  Nilai NTUP pada tahun 2017 dan 2018 sampai bulan Desember juga membaik menjadi 110,03 dan 111,56. 

Jumlah penduduk miskin di perdesaan juga terus menurun, pada Maret 2015 masih sekitar 14,21% (17,94 juta jiwa) dan pada bulan yang sama tahun 2016 dan 2017 turun menjadi 14,11% (17,67 juta jiwa) dan 13,93% (17,09 juta jiwa).  Demikian juga pada Maret 2018, kembali turun menjadi 13,47% (15,81 juta jiwa). 

Dikatakan Kariyasa, membaiknya kesejahteraan petani juga bisa dilihat dari menurunnya indek Gini Rasio di perdesaan. Ini merupakan cermin dari pemerataan pendapatan di perdesaan yang terus membaik. Pada tahun 2015, indek Gini Rasio di perdesaan sebesar 0,334 dan pada tahun 2016 dan 2017 turun masing-masing menjadi 0,327 dan 0,320.  

"Atau dengan kata lain ketimpangan pendapatan antar rumah tangga di perdesaan semakin rendah. Yang perlu dicatat adalah kerberhasilan telah berdampak pada pemerataan pendapatan di perdesaan. Kondiai mereka jauh lebih baik dibanding warga perkotaan," katanya.

*Program Terobosan Pemerintah di Sektor Pertanian*

Dalam upaya mengurangi jumlah penduduk miskin di perdesaan, Kariyasa menyebutkan Kementan telah membuat program terobosan Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera (BEKERJA). Terobosan ini dinilai tepat sebagai solusi permanen untuk mengentaskan masyarakat petani dari kemiskinan dan pemerataan.

"Sebab sebagian besar penduduk miskin di perdesaan adalah petani dimana lebih dari 70 persen pendapatan utamanya berasal dari sektor pertanian. Tahun ini kita sudah terapkan program ini di 10 provinsi dengan sasaran 200.000 Rumah Tangga Petani Miskin (RTM)," katanya.

Disisi lain, peningkatan produksi juga terus dilakukan melalui program upaya khusus (UPSUS) untuk padi, jagung, kedelai dan hortikultura. Selain itu ada juga program Sapi Indukan Wajib Bunting (SIWAB) pada peternakan serta bantuan bibit pada perkebunan.

"Program khusus ini mampu meningkatkan produksi komoditas pertanian secara signifikan sehingga menyebabkan PDB sektor pertanian tumbuh positif secara konsisten," katanya.

Meningkatnya produksi juga sangat memuaskan karena mampu menyediakan ketersediaan pangan sehingga dengan sendirinya menekan inflasi secara signifikan. Belum lagi adanya program asuransi pertanian dan program pengembangan pertanian modern melalui penggunaan alsitan secara masif.

"Kedua program ini mampu meningkatkan produktivitas dan pendapatan keluarga petani karena menghemat biaya karena sebagian besar tenaga kerja sudah diganti oleh penggunaan alsintan yang jauh lebih efisien," pungkasnya.