Bagaimana perkembangan ekonomi digital di Indonesia?

  1. Home /
  2. Archives /
  3. Vol 1 No 2 (2021): Januari 2022 /
  4. Articles

Articles

Vol 1 No 2 (2021): Januari 2022

The purpose of this study is to determine the development of a digital-based economy in Indonesia. The method used in this research is descriptive. The digital economy was born and developed along with the use of Information and Communication Technology which is also increasingly globalized in the world. The digital economy has a significant impact on the Indonesian economy. Data from the Central Statistics Agency (BPS) shows that in 2017 the contribution of the digital market to Indonesia's Gross Domestic Product (GDP) increased by 4 percent compared to 2016 of 3.61 percent, and in 2018 it is estimated to reach 10 percent. Technological developments have brought rapid changes and intense competition. Human mobility, the distribution of goods, as well as the traffic of capital and information are rapidly developing through digitization. The development of digitalization has created new breakthroughs in the financial sector, the cultural sector, tourism and the creative economy, the agricultural sector and the agrologistics sector

  1. “Sosialisasi Literasi Finansial Digital Perlu Ditingkatkan”. (2018, februari 26). p. 1.
  2. “Perkembangan Digital Ditanggapi dengan Tangkas”. (2018, februari 22). p. 19.
  3. Prosiding Ekonomi Kreatif Di Era Digital. (2018).
  4. Jurnal Al-Qardh. (2019). 60-75.
  5. prosiding national seminar on accounting, finance, and economics. (2021). 1 (8).
  6. Andriariza A, L. A. (2020). "Perkembangan dan Tantangan Industri Teknologi Finansial Indonesia di Era Ekonomi Digital. Volume: 11 No., 116-127.
  7. Aziza, S. (2018). “Digital Ekonomi di Indonesia”.
  8. jayani, d. h. (2019). ekonomi digital indonesia terbesar di asia tenggara.
  9. Jayani, D. H. (2019). Ekonomi Digital Indonesia Terbesar di Asia Tenggara.
  10. jefry tarantang, a. a. (n.d.). perkembangan sistem pembayaran digital pada era revolusi industri 4.0 di indonesia.
  11. Kementerian Komunikasi dan Informatika Badan Penelitiandan Pengembangan SDM. (2019).
  12. "Perkembangan Ekonomi Digital di Indonesia Strategi dan Sektor Potensial".
  13. kompas. (2018, februari 22). perkembangan digital ditanggapi dengan tangkas. p. 19.
  14. Muhammad Pudhail, I. B. (2020). Strategi Pengembangan Ekosistem Ekonomi Digital.
  15. Sayekti., N. W. (2018). "Tantangan Perkembangan Ekonomi Digital di Indonesia. Vol. X, No. 05/I/Puslit/Maret/2018 10 (2018): 19-24., 19-24.
  16. SDM, k. k. (2019). Perkembangan Ekonomi Digital di Indonesia Strategi dan Sektor Potensial.
  17. wardiana.w. (2020). perkembangan teknologi informasi di indonesia.
Bagaimana perkembangan ekonomi digital di Indonesia?
  • Perkembangan Ekonomi Berbasis Digital
  • Ekonomi Digital
  • Sektor finansial dan sektor kebudayaan
  • Ekonomi kreatif dan sektor pertanian

Memasuki revolusi industri 4.0, teknologi digital menjadi salah satu modal utama yang dibutuhkan oleh para pelaku industri untuk mengembangkan lini usaha mereka. Kehadiran industri 4.0 pun menjadi bukti bahwa saat ini perkembangan industry tidak dapat terlepas dari perkembangan teknologi. Perkembangan sektor industri yang beriringan dengan perkembangan teknologi tentunya dapat membawa dampak yang positif pada suatu negara, salah satunya dampak positif pada peningkatan perekonomian negara tersebut. Dengan adanya teknologi digital, suatu negara dapat mendorong perekonomiannya ke arah ekonomi digital. Era ekonomi digital, sebenarnya, sudah berlangsung mulai dari tahun 1980-an, dengan menggunakan personal

computer (PC) dan internet sebagai teknologi kunci yang digunakan untuk  e_siensi bisnis. Penggunaan teknologi seperti PC dan internet ini pun menjadi awal dari perkembangan e-commerce atau perdagangan elektronik. Seiring dengan perkembangan teknologi, era old digital economy akhirnya memasuki era new digital economy, ditandai dengan adanya mobile technology, akses internet yang tidak terbatas, serta kehadiran teknologi cloud yang digunakan dalam proses ekonomi digital (Van Ark, Erumban, Corrado, & Levanon, 2016).

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki potensi besar untuk  perkembangan ekonomi digital. Google dan TEMASEK (2018) dalam hasil  penelitiannya, menyebutkan bahwa salah satu hal yang mendukung perkembangan internet ekonomi di Indonesia adalah banyaknya jumlah pengguna internet di Indonesia. Beberapa fakta lain yang mendukung perkembangan ekonomi digital di Indonesia antara lain sebagai berikut (McKinsey&Company, 2018):

  1. Indonesia diperkirakan memiliki pasar perdagangan online sebesar 5 Miliar untuk perdagangan online formal, dan lebih dari 3 Miliar untuk perdagangan online informal.
  2. Indonesia diperkirakan memiliki 30 juta pembeli online pada tahun 2017 dengan total populasi sekitar 260 juta.
  3. Pada tahun 2025, ekonomi digital di Indonesia diperkirakan akan menciptakan 3.7 juta pekerjaan tambahan.
  4. Menghasilkan pertumbuhan pendapatan hingga 80% lebih tinggi untuk usaha kecil dan menengah (UKM).
  5. Memberikan tambahan 2% per tahun dalam pertumbuhan PDB dengan meningkatkan tingkat penetrasi broadband dan penggunaan teknologi digital oleh UKM.

Ekonomi digital di Indonesia memang dapat membawa banyak dampak positif, namun hal ini juga menjadi tantangan pemerintah dalam membuat kebijakan. Dengan adanya perkembangan ekonomi digital dapat memungkinkan munculnya model bisnis baru, integrasi antar sektor bisnis, serta perubahan model bisnis pada sektor yang sudah ada. Pada tahun 2016, Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Balitbang SDM) Kementerian Komunikasi dan Informatika melakukan studi terkait ekonomi digital di Indonesia. Salah satu hasil dari studi ini menunjukkan bahwa terlihat ada perubahan model bisnis yang mungkin terjadi di berbagai sektor.

Munculnya beragam aplikasi digital sebagai alat pembayaran merupakan salah satu bukti yang menunjukkan perkembangan sektor ­nansial di era ekonomi digital ini. Tidak hanya sistem pembayaran,

aplikasi-aplikasi digital yang berkaitan dengan system pembiayaan pun mulai banyak dikembangkan dan digunakan oleh masyarakat. Tidak heran, saat ini, topik terkait ­nancial technology atau sering disebut sebagai Fi­ntech menjadi salah satu topik yang sering dibahas oleh para pelaku ekonomi digital.

Sektor kebudayaan, pariwisata, dan ekonomi kreatif merupakan salah satu sektor yang banyak memanfaatkan teknologi digital dalam inovasi produknya.

Melalui platform e-commerce banyak produk-produk hasil budaya dan kreati­tas masyarakat lokal Indonesia yang diperjual-belikan. Tidak hanya itu, teknologi digital pun dimanfaatkan untuk membangun digital platform yang dapat dipakai untuk mempromosikan pariwisata Indonesia. Aplikasi-aplikasi seperti Traveloka, Pegi-Pegi, dan Tiket.com merupakan salah satu contoh dari bentuk inovasi dan perkembangan sektor kebudayaan, pariwisata, dan ekonomi kreatif di era ekonomi digital saat ini.

Bagaimana perkembangan ekonomi digital di Indonesia?

Oleh:

Bloomberg Ekonomi digital terus berkembang. Foto ilustrasi.

Bisnis.com, JAKARTA -- Indonesia punya mimpi menjadi raksasa digital pada masa mendatang. Potensi Indonesia memang tidak kecil. Pertumbuhan ekonomi digital di indonesia juga pesat. Simak rangkuman data seputar perkembangan ekobomi digital di Indonesia beserta visualisasinya di sini.

Indonesia memang memiliki sejumlah potensi digital yang besar. DataIndonesia.id merangkum data yang mendukung mimpi Indonesia menjadi raksasa digital. Data yang dirangkum antara lain mencakup perkembangan jumlah pengguna Internet, data uang elektronik beredar, persebaran start up, transaksi ekonomi digital di Asia Tenggara, ekonomi digital menurut sektor, kecepatan internet, penetrasi internet, dan sebagainya. Data selengkapnya dapat disimak melalui tautan ini serta tautan ini.

Berdasarkan laporan We Are Social berjudul Digital 2021, jumlah pengguna internet di Indonesia hanya 72,7 juta orang pada 2015. Dalam waktu enam tahun, jumlah tersebut meroket hingga 178,68% menjadi 202,6 juta orang.

Baca Juga : Berapa Gaji Talenta Digital di Indonesia?

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) juga menunjukan penetrasi internet yang terus tumbuh di Indonesia. Seiring hal tersebut, jumlah pengguna aktif media sosial di Indonesia juga mengalami peningkatan signifikan.


Mengutip data dari We Are Social, pengguna aktif media sosial di dalam negeri tercatat sebanyak 72 juta akun pada 2015. Angkanya kemudian naik 136,11% menjadi 170 juta akun pada 2021. Tak hanya media sosial, masyarakat pun semakin adaptif dengan pembayaran berbasis elektronik. Ini tecermin dari jumlah uang elektronik yang beredar sebanyak 558,96 juta pada November 2021.

Nilai transaksi uang elektronik juga mengalami pertumbuhan 94,65% (yoy) dari Rp16,08 triliun menjadi Rp31,3 triliun pada November 2021. Sepanjang tahun ini, nilai transaksi uang elektronik telah tumbuh dari Rp20,75 triliun pada Januari 2021 atau naik 0,5% pada November 2021.

Baca Juga : Baru 19% Pekerja Indonesia Terapkan Keterampilan Digital

Besarnya pasar digital di Indonesia turut membuat perusahaan rintisan (startup) menjamur di Indonesia. Menurut Startup Ranking mencatat, Indonesia memiliki 2.324 startup per Desember 2021.


Jumlah itu menempatkan Indonesia sebagai negara dengan jumlah startup terbanyak kelima di dunia. Posisi Indonesia hanya kalah dari Amerika Serikat dengan 70.468 startup, India 12.283 startup, Inggris 6.124 startup, dan Kanada 3.204 startup. Data jumlah start up di sini.

BPS juga mencatat jumlah usaha yang berjualan secara daring (online) di Indonesia mencapai 2,36 juta unit pada 2020. Proporsi tersebut telah mencapai 25,25% dari total bisnis di Indonesia pada tahun lalu. Berdasarkan wilayahnya, mayoritas atau 75,16% pelaku usaha daring masih berasal dari Pulau Jawa. Data dan visualisasi usaha daring di sini. 

Baca Juga : Potensi Besar Indonesia Jadi Raksasa Digital

Ini menandakan bahwa potensi dari usaha daring ini masih sangat besar, dilihat dari jumlahnya yang minim di luar Jawa. Hal lain yang berpotensi mendorong potensi ekonomi digital Indonesia adalah semakin berkembangnya perusahaan teknologi finansial (fintech). Laporan UOB, PwC, dan SFA menyebutkan, jumlah fintech tercatat hanya sebanyak 440 unit pada 2017. Jumlah itu terus tumbuh hingga mencapai 783 unit pada tahun ini. Banyaknya startup, usaha daring, dan fintech ini juga didukung oleh besarnya skala perusahaan penyedia pusat data (data center) di dalam negeri. Data tentang fintech dan visualisasinya di sini dan di sini

Data Center Journal mencatat, Indonesia memiliki pusat data terbanyak di Asia Tenggara, yaitu 74 unit. Pusat data akan membantu perusahaan, khususnya yang menggunakan ekosistem internet, untuk memastikan kelancaran operasional.

Selain itu, keberadaan pusat data akan mendorong perusahaan tersebut untuk mengembangkan produk ataupun layanannya. Dengan berbagai hal tersebut, tak heran jika Indonesia punya potensi ekonomi digital yang besar. Data tentang pusat data di sini. 

Berdasarkan hasil riset dari Google, Temasek, dan Bain & Company, gross market value (GMV) dari ekonomi digital Indonesia mencapai US$70 miliar pada 2021, menjadi yang terbesar di Asia Tenggara. Potensi ekonomi digital tersebut pun masih akan terus tumbuh ke depannya. Menurut laporan Google, Temasek, dan Bain & Company, tingkat pertumbuhan majemuk (compound annual growth rate/CAGR) dari ekonomi digital Indonesia sebesar 20%, sehingga GMV-nya menjadi US$146 miliar pada 2025.

Secara rinci, GMV dari e-commerce di Indonesia  merupakan yang terbesar, yakni US$53 miliar pada tahun ini. Sektor layanan transportasi & antarmakanan berada di posisi kedua dengan GMV sebesar US$6,9 miliar. GMV dari sektor media daring tercatat sebesar US$6,4 miliar. Data GMV ekonomi digital di sini.

Pada Juli 2021, Speedtest.net mencatat kecepatan unduhan untuk mobile dan fixed broadband di Indonesia masing-masing hanya sebesar 21,35 Mbps dan 25,58 Mbps. Dengan kecepatan unuhan ini, Indonesia menempati urutan kedua terendah di kawasan. Selain itu, penetrasi internet di Indonesia masih belum merata di seluruh wilayah. Di satu sisi, ada provinsi yang punya penetrasi internet sangat tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini : e-commerce, data center, fintech, ekonomi digital

Simak Video Pilihan di Bawah Ini :