Apa tugas dari penata artistik dan crew artistik

Oleh celotehpraja.com Juli 16, 2020

Pada dasarnya pementasan merupakan puncak dari sebuah proses berkesenian, begitu pula dengan pementasan teater sebagai proses puncak kreativitas seni yang dikomunikasikan pembelajar seni kepada penontonnya melalui pementasan seni. Komunikasi di dalam teater dapat dilakukan bersifat langsung di panggung pementasan dan tidak langsung melalui media elektronik. Pementasan teater secara langsung sifatnya sesaat, terbatas dengan waktu dan tidak bisa diulang. Adapun pementasan teater melalui media atau perantara alat elektronik; radio, televisi, media sosial dan film layar lebar bersifat dapat diulang dan dilakukan dengan proses perekaman. Kita lebih lanjut, bicarakan pementasan teater bersifat langsung. Kedudukan penonton dalam mengapresiasi materi seni bersifat tanpa perantara media lain. Dengan kepekaan pancaindra, anda dapat menangkap peristiwa pementasan yang terjadi di atas pentas dengan tidak dapat diulang atau diputar layaknya seni rekam [audio-audiovisual]. Seni Teater, termasuk di dalamnya teater tradisional bukan hasil kerja individu, tetapi merupakan hasil kreativitas bersama [kolektif] dengan beberapa awak pendukung pentas. Karena itu di dalam teater perlu dibangun etos kerja yang optimal dan saling percaya, mulai dari kegiatan merancang hingga pementasan. Merancang pementasan adalah suatu kegiatan berupa rangkaian tindakan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dengan langkah-langkah memahami secara konseptual, teknik dan prosedural untuk menghasilkan tujuan pementasan. Pementasan teater secara umum, baik pementasan teater tradisional atau pun teater non tradisional [teater transisi, teater modern dan teater kontemporer] merupakan proses komunikasi atau peristiwa interaksi antara pementasan seni dengan penontonnya yang dibangun oleh suatu sistem pengelolaan, yakni manajemen pementasan. Manajemen secara umum dapat dipahami sebagai serangkaian tindakan yang dilakukan seorang pengelola seni dalam memberdayakan sumbersumber [potensi] yang ada berdasarkan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi manajamen dalam sebuah kegiatan menurut Terry [1980] dapat dilaksanakan melalui serangkaian kegiatan mulai dari; perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan [POAC] guna mencapai tujuan kegiatan dengan efektif dan efisien. Tujuan yang dimaksud adalah mencapai tujuan pementasan seni teater. Tujuan seni di dalam pengelolaan pementasan, termasuk di dalamnya pementasan teater adalah guna mencapai kualitas pementasan seni yang bermutu dan menjaga kesejahteraan beberapa awak pendukung pementasan di dalamnya. Dalam hal ini, kualitas pementasan seni ditanggungjawabi oleh seorang Manager Artistik, dikenal dengan istilah Sutradara. Kesejahteraan bagi beberapa awak pendukung pentas dipercayakan kepada seorang yang mengetahui secara ilmu dan praktik dalam merancang pementasan yang ditanggungjawabi seorang Manager Produksi atau Pimpinan Produksi.
Apakah kegiatan merancang dalam pementasan teater tradisional diperlukan? Pada awal pembentukannya teater tradisional, baik teater rakyat atau pun teater istana sama-sama melakukan kegiatan perancangan dalam pementasannya. Perancangan terhadap pementasan seninya dilakukan secara cermat, bersifat komunal dan memiliki fungsi seni bagi masyarakat pemiliknya. Artinya, teater tradisional awal kepemilikannya dan terbentuk seninya bersifat komunal masyarakat, tidak bersifat individual. Dalam perkembangannya, setelah teater tradisional, bersifat kedaerahan terbentuk tidak lagi membutuhkan pengelolaan yang rumit dan baru, karena produk seni teater tradisional telah terwujud dengan aturan-aturan baku atau tetap dari hasil kesepakatan masyarakat secara turun temurun. Kedua jenis teater tradisional tersebut dengan fungsi dan latar belakang kepemilikan yang berbeda berdampak pada perbedaan hasil kualitas seninya. Sifat Pementasan teater tradisional tradisional rakyat memiliki sifat kesederhanaan, karena dibentuk oleh masyarakat huma, pertanian dan pedesaan. Teater istana hadir mewakili masyarakat berlatar belakang istana dengan cita rasa seni yang tinggi dan rumit [adiluhung]. Mengapa demikian? Karena, teater tradisional rakyat hadir untuk mengisi waktu dikala waktu senggang, selepas pulang kerja di sawah, berburu, atau berlayar menangkap ikan di laut.  Dengan alat musik seadanya dan bahan yang ada bersumber lingkungan sekitar, dengan kebiasaan hidup yang sederhana dan penuh canda tawa dan adat istiadat yang menyertai siklus hidupnya.

Akhirnya, seni teater tradisional rakyat yang terbentuk dengan tata aturan pementasannya yang bersifat bersahaja, sederhana dan khas ke daerahan menjadi ciri masyarakat pemiliknya. Teater tradisional istana kehadirannya, karena dikerjakan oleh para empu [tokoh, bujangga] seni dengan maksud untuk meghadirkan kualitas seni yang bersifat agung, pencitraan sang penguasa [raja] dan cenderung selera seni yang tinggi dan rumit yang ditandai dengan unsur-unsur pembentuk seninya.

Pementasan teater tradisional yang telah terbentuk dan mewakili selera seni masyarakat pemiliknya dengan penggambaran hidup kebiasaan masyarakat, teruji oleh waktu dan bersifat turun temurun kepemilikannya dari generasi ke genrasi melalui sistem transmisi [pewarisan]. Dengan tidak menampikkan kegiatan merancang pementasan pada teater tradisional, terutama menggarisbawahi emergency [darurat] manakala terjadi kekosongan peran, baik pemain musik atau pemeran lakon dengan mengantisipasi kejadian sakit atau meninggal dunia. Hal ini, sangat diwaspadai oleh kelompok atau grup teater tradisional, terutama dalam mempertahankan ketradisiannya dengan baik dan memenuhi tuntutan kebutuhan masyarakat penanggapnya. Untuk mengantisipasi terjadinya di luar kemampuan yang terjadi, kelompok teater tradisional, terutama teater rakyat, biasanya melakukan latihan pada pemain yang dirangkap oleh pemain musik atau pemain lakon. Itupun, manakala tidak ada orang lain yang mampu membawakan peran yang kosong. Hal ini pun, hanya dilakukan latihan pada bagian adegan atau pemegang alat musik tertentu yang dianggap kosong atau kurang lengkap dalam membawakan lakon dalam pementasan sesuai permintaan [penanggap seni]. Lain halnya dengan pementasan teater istana yang sangat syarat mengusung estetika seni yang tinggi dengan aturan [pakem] yang baku karena dikerjakan oleh para empu dibidang seni. Kegiatan merancang pementasan teater tradisional istana diperlukan dan dipegang oleh beberapa pelaku melalui sistem tata kelola. Terutama dalam urusan mempersiapkan materi seni atau wilayah artistik. Yakni, kegiatan merencanakan pementasan seni teater untuk mencapai kualitas seni yang adiluhung pada upacara-upacara terkait ceremonial istana yakni sebagai sarana pencitraan kebesaran raja dan atau para keluarga raja. Pada kenyataan dan prosesnya dalam kegiatan merancang pementasan teater yang sifatnya tradisional dan non tradisional dalam pembelajarannya tetap harus dilakukan dengan menggunakan tata kelola dengan sistem manajemen produksi pementasan. Dengan latihan yang cukup dengan memakan waktu yang cukup, tidak jarang terjadi pergantian atau ke luar masuk para pemain. Hal ini, akan dialami dan terjadi pada pembelajaran merancang pementasan seni teater, terutama bagi teman-teman anda, anda sendiri yang belum memiliki mental berkesenian. Oleh karenanya, apakah kegiatan merancang pementasan teater di sekolah perlu dilakukan seperti proses berkesenian di luar sekolah, yakni minimal tiga bulan? Jawabannya, bisa ya, atau bisa lebih dari pada tiga bulan dalam realisasinya. Proses kegiatan merancang pementasan teater dapat dilakukan dengan cepat atau lambat dalam pelaksanaan.  Hal ini, sangat bergantung pada kemauan dan keseriusan anda dalam mengasah kemampuan anda untuk belajar. Peluang dan kesempatan yang memungkinkan bagi pembelajar dalam merancang pementasan teater sebagai unjuk kemampuan prestasi sekaligus membekali anda untuk menambah pengalaman berkesenian lebih nyata dan objektif. anda dapat mengikuti pembelajaran dengan fokus dua jenis kegiatan artistik dan non artistik dengan tahapan pengelolaan sebagai berikut: perencanaan, pengorganisasi, penggerakan dan pengawasan terhadap sumbersumber potensi dan tujuan pementasan teater yang telah anda tetapkan agar terselenggara dengan baik dan optimal.
Daftar Terkait :
MATERI/PELAJARAN SENI BUDAYA KURIKULUM 2013 [K13] UNTUK SMA / MA / SMK / MAK  KELAS X 
  1. Pengertian, Manfaat, Tujuan dan Fungsi Pameran Karya Seni Rupa
  2. Arti, Jenis, Fungsi, dan Cara Menulis Kritik Karya Seni Rupa
  3. Pengertian, Teknik dan Prosedur Pertunjukan Musik
  4. Pengertian, Jenis, Langkah, dan Mengomunikasikan Kritik Musik
  5. Arti, Bentuk, Jenis dan Nilai Estetis Kritik Tari
  6. Pengertian, Unsur, Teknik, Kreativitas dan Merancang Pementasan Teater
  7. Tahap Pelaksanaan Merancang Pementasan Teater
  8. Arti, Jenis, Bentuk, Teknik Pementasan Teater |Kreatifitas Serta Unsurnya
Pementasan teater yang anda rancang merupakan hasil dari proses kreatif yang dilakukan dengan bersama-sama [kolektif]. Karena itu di dalam merancang pementasan teater perlu dibangun etos kerja yang optimal, tanggungjawab dan saling percaya. Suatu pementasan seni, termasuk pementasan teater memiliki persyaratan. Persyaratan dimaksud sebagai unsur penting dalam terselenggaranya pementasann teater. Tanpa adanya persyaratan tersebut, pementasan seni tidak akan terwujud dengan baik. Unsur penting tersebut, secara umum meliputi; pelaku pementasan, penggiat pementasan, materi pementasan, penonton pementasan dan publikasi.
Unsur Kegiatan Merancang Pementasan Teater1. Unsur Pelaku Pementasan Teater
Pelaku pementasan dalam pementasan teater tradisional atau pun teater non tradisional sering disebut dengan para pemeran, penari, pemusik dan para pekerja dibidang artistik pementasan. Pelaku seni dalam pementasan teater tradisional rakyat tidak sedetail dan serumit pada pementasan teater tradisional istana dan teater non tradisional, terutama pada orang-orang yang mengerjakan unsur artistik penunjang pementasan, seperti ; penata lampu, penata efek visual, penata musik, dst.

List berikut ini adalah materi terkait: mata pelajaran "Seni dan Budaya" K13 untuk jenjang SMA/MA/MAK/SMK Kelas 11, semoga dapat menjadi bahan untuk dipelajari
  1. Berapresiasi Seni Rupa Seni Musik Seni Tari Dan Seni Teater
  2. Konsep Unsur Prinsip Seni Rupa Dua Dimensi Menganalisis Bahan Dan Tekniknya
  3. Jenis, Tema, Fungsi, Karya Seni Rupa 3 Tiga Dimensi - Menganalisis Serta Nilai Estetis
  4. Arti, Tujuan Pencipta, Tahap Seni Rupa Dua Dimensi Dengan Memodifikasi Objek
  5. Arti, Fungsi Seni Rupa Tiga Dimensi dan |Memodifikasi Objek Serta Tugas Berkarya Tiga Dimensi
  6. Ekspresi, Rangkuman Refeleksi Seni Rupa Serta Uji Kompetensi
  7. Aspek, Konseptual, Dalam Seni Rupa Murni Unsur Sifat Eksperimen Desain Seni Lukis
  8. Memahami, Unsur, Arti, Konsep Musik Barat Menganalisis, Nada, Tempo dan Belajar Menulis Not
  9. Arti, Jenis, Sejarah, Pertunjukan Musik Barat |Perkembangan, Isntrumental dan Vocal
  10. Konsep, Teknik dan Prosedur Karya Tari Kreasi
  11. Contoh, Fungsi, Teknik, Bentuk, Gerak Tari Kreasi |Jenis, Nilai Estetis Serta Penerapannya
  12. Konsep, Teknik, Prosedur, Pemeranan Seni Teater Modern
  13. Sejarah,Penyusunan dan Interpretasi Naskah Lakon Teater Modern Indonesia serta Mendeskripsikannya
Penggiat pementasan dalam pementasan teater tradisional atau pun teater non tradisional sering disebut dengan orang-orang atau para pendukung dibidang non artistik yang turut menyukseskan terlaksananya pementasan. Unsur penggiat teater dalam pementasan teater tradisional cenderung diabaikan. Karena unsur penggiat pementasan selaku unsur pendukung dibidang non artistik semua kebutuhannya, termasuk penonton dan publikasi telah diantisipasi atau dilakukan oleh pemilik acara. Syarat ketiga sebagai unsur penting di dalam merancang pementasan teater adanya perhatian terhadap unsur materi seni atau pementasan teater. Materi pementasan yang dimaksud adalah wujud pementasan teater yang dibangun melalui proses kreatif melalui tahapan dengan menggunakan medium tertentu bersifat kolektif [bekerja bersama] dengan wilayah kerja dan tanggungjawab secara bersama [kolaborasi]. Unsur penting berikutnya di dalam pementasan teater adalah hadirnya penonton. Penonton adalah orang-orang atau sekelompok manusia yang sengaja datang untuk menyaksikan tontonan. Penonton dapat juga dikatakan sebagai apresiator, penikmat, penilai, terhadap materi seni [seni teater] yang dipentaskan.
Unsur Penonton Pementasan Teater
Oleh karena itu, kehadiran penonton dalam suatu pementasan adalah bersifat mutlak. Tanpa penonton, pementasan teater adalah hanyalah kesia-siaan atau kegiatan mubazir. Karena pementasan teater membutuhkan suatu penilaian, penghargaan atau kritikan dari orang lain dalam rangka menciptakan peristiwa seni sebagai peristiwa budaya. Penilaian terhadap pementasan teater tradisional untuk setiap penonton sangatlah berbeda dan bersifat relative sesuai dengan tujuan dan fungsi [hiburan atau upacara] seni teater dipentaskan. Publikasi merupakan upaya sosialisasi atau informasi kepada penonton yang dilakukan penggiat pementasan tentang lakon apa yang akan dipentaskan? Kapan waktu pementasannya? Dimana dipentaskan? Publikasi pementasan teater tradisional tidak dilakukan secara profesional sebagaimana teater non tradisional. Publikasi sifatnya lebih sederhana dan praktis dilakukan pada saat awal pertunjukan dimana seorang wakil rombongan kesenian teater menyampaikan kata-kata ucapan selamat datang kepada penonton dan yang punya hajat [punya acara] dengan pernyataan “Hari ini kita main di daerah Tempuran, Kecamatan Tempuran Kabupaten karawang, dan esok hari kita akan main di Taman Budaya Provinsi Jawa Barat atau di tempat lain.”.

Khusus untuk anda SMA/SMK/MA/MAK Kelas 12 Berikut adalah link pembahasan pembelajaran Seni dan Budaya

Dengan informasi seperti ini, biasanya pada peminat dan para pedagang pengikut rombongan teater tradisional menjadi informasi penting sebagai ajang silaturahmi dan lahan usaha bagi para pedagang. Lain halnya dengan kegiatan publikasi teater perkotaan atau non tradisional dapat dilakukan dengan berbagai teknik informasi, antara lain; media elektronik, seperti; televisi, bioskop, radio. Mass media, seperti; koran, majalah, jurnal, poster, pamlet atau flayer, spanduk, baligo atau banner. Teknik adalah cara, upaya, strategi dan metode untuk memudahkan kerja dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Terkait teknik dalam pementasan teater dapat dipahami sebagai suatu cara dan upaya anda bersama teman-teman satu kelas atau kelompok yang dibentuk untuk terlibat dalam merencanakan, mengorganisasikan, menggerakan dan mengevaluasi pementasan teater yang anda akan lakukan. Teknik pementasan teater yang dapat dilakukan bersama-sama teman dalam pementasan dapat dibagi dalam dua wilayah kegiatan. Wilayah kegiatan artistik dan non artistik. Kegiatan wilayah artistik bertugas untuk menyiapkan materi [produk] seni teater. Wilayah non artistik bertugas sebagai penyelenggara pementasan. Dengan demikian, secara teknis pementasan teater adalah suatu kegiatan yang tidak dapat lepas dari kegiatan manajemen dengan memfungsikan sumber-sumber yang ada, meliputi; siswa, guru dan orang tua; keuangan; metode; mesin/teknologi; bahan dan alat; sampai pada pemasaran jika memungkinkan. Pementasan teater dapat anda lakukan dengan cara pembagian wilayah kerja; artistik dan non artistik, meliputi kegiatan merencanakan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan terhadap kegiatan merancang pementasan teater. Perencanaan merupakan suatu langkah kegiatan awal dalam menetapkan kegiatan melalui tahapan kerja untuk mencapai tujuan yang telah digariskan, termasuk kegiatan pengambilan keputusan dan pilihan alternatif-alternatif keputusan. Keputusan-keputusan di dalam perencanaan tersebut dilakukan oleh seorang pimpinan. Oleh karena itu, perencanaan non artistik yakni perencanaan di luar pementasan seni di dalam manajemen seni pementasan atau pementasan dipimpinan oleh seorang manager yang disebut dengan Manager Produksi atau Pimpinan Produksi. Sedangkan keputusan-keputusan di dalam perencanaan artistik teater dilakukan oleh Manager Artistik atau Sutradara. Tujuan dari perencanaan adalah untuk menghindari tingkat kesalahan atau hambatan yang akan terjadi serta sekaligus mendorong peningkatan pencapaian tujuan dari sebuah rencana pementasan dalam hal ini pementasan teater. Perencanaan non artistik di dalam pementasan teater, meliputi pengelolaan dibidang: personal pementasan, administrasi, keuangan, publikasi, dokumentasi, pemasaran, kemitraan dan laporan pementasan. Dari sekian banyaknya perencanaan kerja yang harus dilakukan, seorang Pimpinan Produksi perlu melakukan pengorganisasian dan pembagian wilayah kerja berdasarkan potensi yang ada, termasuk potensi yang ada di sekolah dengan segala keterbatasannya. Rencana pementasan teater atau merencanakan kegiatan lainnya, biasanya diawali dengan suatu rapat atau pertemuan terbatas dengan agenda suatu program kegiatan yang akan dan harus dilaksanakan oleh lembaga atau sekolah atas kesepakatan bersama. Pertemuan untuk mufakat adalah suatu hal penting untuk dilakukan dalam memulai suatu kegiatan, terutama kegiatan yang telah diprogramkan. Pertemuan sekolah antara kepala sekolah dan guru-guru dengan komite sekolah merupakan agenda awal yang harus dilakukan dalam perencanaan pementasan teater. Pementasan teater sebagai wahana aktivitas dan kreativitas pembelajaran seni di sekolah tanpa melibatkan unsur-unsur pemegang kebijakan pendidikan seperti, guru kesenian. Bagian dari perencanaan yang telah diprogramkan akan mengalami banyak kendala terutama dukungan moral dan material yang berasal dari peserta didik atau orang tua anda [kebijakan komite sekolah]. Hal ini akan menyebabkan adanya persoalan teknis dan non teknis di lapangan. Pembentukan panitia inti dalam sebuah rencana kegiatan adalah hal penting yang harus dilakukan.Dengan adanya panitia inti maka akan memudahkan suatu tindakan pengorganisasian selanjutnya. Panitia inti di dalam teater, terdiri dari penunjukan atau pengangkatan posisi jabatan untuk Pimpinan Produksi dan Sutradara. Pimpinan Produksi dapat dipilih dari guru atau orang tua murid. Tetapi Sutradara harus dipilih dari guru bidang seni atau pelatih di luar sekolah dengan jaminan sebuah kesepakatan dan jelasan honorium. Hal ini dilakukan untuk menjaga hakekat pengelolaan atau manajemen yakni saling menguntungkan dan memahami rasa kebersamaan satu sama lain.

Penentuan lakon atau naskah lakon adalah tanggungjawab seorang sutradara dan diputuskan secara bersama dengan pertimbangan; Apakah sesuai atau tidak tematik lakon yang dibawakan dengan tingkat kemampuan dan sasaran penonton ? Mengapa naskah atau lakon tersebut yang dipilih? Hal ini jelas harus memiliki alasan positip bagi kemajuan bersama dari peluang yang memungkinkan. Bagaimana merealisasikannya? Hal ini pun harus disesuaikan dengan kemampuan atau kekuatan yang dimiliki berupaya mencari peluang yang memungkinkan, biasanya benturannya masalah pendanaan. Pementasan teater, dapat diselenggarakan dalam lingkup yang besar, artinya melibatkan personal yang banyak dengan sejumlah proses latihan yang cukup panjang dan biaya yang dibutuhkan pun akan lain dengan pementasan teater dalam lingkup kecil. Sebaiknya, karena lingkupnya sekolah dan menyangkut pembelajaran. anda dianjurkan yang sederhana saja tetapi diberi pengalaman berkesenian secara optimal, terutama dalam memperlakukan lakon hendaknya dilakukan dengan teknik analisis terhadap lakon. Analisis artinya mengurai, memecahkan atau membedah sesuatu hal berdasarkan kaidah ilmiah dengan memfungsikan daya pikir. Analisis naskah dalam seni teater adalah kemampuan untuk mengurai dan menghubungkan tokoh dengan beberapa unsur naskah yang dibaca, digali, diseleksi, disusun dan diwujudkan secara kreatif dalam bentuk pementasan teater. Kegiatan analisis naskah bersumber dari naskah yang dibaca kemudian dituangkan dalam bentuk draf atau format analisis naskah. Adapun draf atau format analisis naskah lakon, dapat anda simak dan lakukan sesuai dengan formal tabel berikut ini.

Teknik Merancang Pementasan Teater
Keuntungan penyusunan lakon teater dengan membuat analisis/ tafsir terhadap naskah adalah untuk memudahkan koordinasi kerja dalam melakukan latihan. Menyusun lakon teater secara bersama-sama akan membangun kesamaan visi dan misi yang ditampilkan oleh kelompok. Adapun tujuan akhirnya dengan melakukan analisis naskah agar terciptanya keutuhan, keterpaduan dan keharmonisan dalam menyusun lakon teater yang sesuai dengan naskah yang akan ditampilkan. Langkah selanjutnya dalam kreativitas menyusun lakon teater adalah melakukan proses latihan yang bersifat individu dan kelompok. Hal ini untuk mencapai bentuk pementasan teater yang telah direncanakan sebelumnya dan akhirnya anda melakukan presentasi seni peran lisan dan tulisan secara kelompok. Pengorganisasian dalam pementasan teater di sekolah lebih sesuai dengan bentuk organisasi panitia. Pola ini bersifat praktis dan tentative [sewaktu-waktu] artinya panitia dibentuk sesuai dengan kapasitas kebutuhan yang dibentuk dan dibubarkan sesuai dengan batas waktu berakhir. Susunan panitia yang dapat dilakukan dalam pementasan teater di sekolah seperti bagan atau struktur di bawah ini.

Penasehat kegiatan dapat dilakukan dan menempatkan: 1. Dewan Kelas 2. Wali Kelas Penanggungjawab kegiatan dapat dilakukan dan menempatkan : 1. Ketua Kelas Pembimbing atau pendamping kegiatan dapat diangkat dari : 1. Guru kesenian 2. Guru kelas yang diperbantukan 3. Orang tua murid yang diperbantukan Pimpinan produksi adalah seorang manager atau pimpinan yang mengelola produksi seni, dari mulai perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan. Biasanya ditunjuk seorang guru atau dirangkap oleh kepala sekolah atau komite sekolah, karena harus memiliki kemampuan managerial yang baik dan waktu yang cukup untuk melaksanakannya. Sutradara adalah seorang pembelajar yang memiliki wawasan dan pengalaman seni di bidang seni teater, bertugas sebagai pemeran pertama dan penafsir naskah garap, pengarah, pemimpin, motivator dalam proses produksi materi pementasan teater yang telah direncanakan. Tipe, gaya dan pengalaman seorang sutradara dalam berkesenian teater sangat menentukan kualitas produk pementasan teater. Sutradara dalam pementasan teater yang akan dipentaskan, kalau memungkinkan lebih baik dipilih atau ditentukan oleh anda dan Guru. Jika tidak memungkinkan dan diragukan, lebih baik menggunakan tenaga instruktur atau pelatih teater dari luar sekolah. Panitia dalam lingkup bidang produksi disebut pula panitia non artistik. Pengembangan bentuk kepanitiaannya sangat tergantung pada tujuan pementasan yang diharapkannya, apakah pementasan cukup di sekolah atau harus di luar sekolah? Semakin besar kegiatan yang harus dilaksanakan semakin besar tantangan yang dihadapi dan ditangani. Panitia inti, terdiri dari sekretaris dan bendahara. Staf bidang produksi terdiri dari bidang acara, sekretariat, dana usaha, publikasi, dokumentasi, perlengkapan, kesejahteraan, umum dan keamanan. Panitia dalam lingkup bidang artistik, terdiri dari orang-orang yang ahli di bidangnya dan apabila kegiatan di sekolah lebih baik dipadukan dengan mata pelajaran lain, yakni mata pelajaran seni terpadu dan kerajinan. Pengembangan bentuk kepanitiaannya sangat tergantung pada situasi dan kondisi apa yang dibutuhkan. Pengerjaan artistik tidak harus dibeli dengan harga mahal. Inti artistik adalah pensiasatan apapun yang dapat dibentuk dan dibuat asal sesuai dengan apa yang diarahkan Sutradara. Para penata dan crew artistik dalam pementasan, terdiri dari: Stage Manager, Penata Tari, Penata Musik, Penata Panggung, Penata Rias Busana, Penata Lampu, Penata Property, Pekerja Panggung/Stage Crew. Panitia pementasan telah tersusun dan diputuskan secara musyawarah, selanjutnya perlu dilakukan sosialisasi dan pemahaman tugas serta tanggungjawab yang harus dilakukan oleh masing-masing staf dan bidang di dalam kepanitiaan. Hal ini dilakukan agar panitia yang satu dengan yang lainnya terjadi satu kesatuan; saling menghormati, saling mempercayai, menjunjung azas kekeluargaan dan menghindari overlapping, artinya mengerjakan suatu pekerjaan orang lain yang sebenarnya bukan tugas dan tanggungjawab dirinya. Sehingga mendorong terjadinya bias dan ketidak jelasan tugas dan tanggungjawab dalam mekanisme kerja. Pelindung adalah seorang atau beberapa orang panitia diangkat sebagai pelindung atau pengayom kegiatan pementasan, tugas dan tanggungjawab:
  1. Bertugas melindungi atau mengayomi seluruh kegiatan pementasan, baik secara kedinasan atau pun pribadi, terutama berkaitan dengan kepentingan pembuatan surat rekomendasi dan izin kegiatan bagi para birokrat maupun orang tua anda yang terlibat di dalamnya.
  2. Tanggungjawabnya, berhak mengajukan usul, saran dan pendapat kepada pimpinan produksi dan sutradara berkaitan dengan masukan positif keselamatan pementasan.
Penasehat adalah seorang atau beberapa orang panitia yang diangkat sebagai penasehat kegiatan pementasan. Tugas dan tanggungjawab:
  1. Bertugas memberi masukan-masukan tentang hal-hal yang positif dan hal yang negatif, terutama dalam hal proses produksi dan proses penciptaan teater di lapangan baik teknik maupun non teknis.
  2. Tanggungjawabnya berhak mengajukan usul, saran dan pendapat kepada pimpinan produksi dan sutradara berkaitan dengan pementasan seni.
Penanggungjawab adalah seorang atau beberapa orang panitia diangkat sebagai penanggungjawab kegiatan pementasan, Tugas dan tanggungjawab:
  1. Bertugas menanggungjawabi seluruh kegiatan pementasan, baik secara teknis maupun non teknis dilapangan terutama berkaitan dengan kepentingan pemberdayaan organisasi sebagai bagian dari kreativitas di sekolah.
  2. Tanggungjawabnya berhak mengajukan usul, saran dan pendapat kepada pimpinan produksi dan sutradara berkaitan dengan hal- hal pertanggungjawaban seluruh kegiatan pementasan.
Pembimbing adalah seorang atau beberapa orang panitia diangkat sebagai pembimbing kegiatan pementasan, Tugas dan tanggungjawab.
  1. Bertugas membimbing dan membantu kegiatan pementasan, baik teknis maupun non teknis di lapangan, terutama berkaitan dengan memotivasi agar anak terdorong kemampuannya dan berbuat serta bersikap penuh dengan kebebasan tanpa paksaan.
  2. Tanggungjawabnya berhak mengajukan usul, saran dan pendapat kepada pimpinan produksi dan sutradara berkaitan dengan proses pembimbingan agar lebih baik dan optimal.
Pimpinan produksi adalah seorang panitia inti yang diangkat melalui musyawarah sekolah dan komite sekolah dengan persetujuan dan dikukuhkan melalui surat keputusan. Tugas dan tanggungjawab:
  1. Bertugas merencanakan, mengorganisir, menggerakan dan melakukan kontrol atau pengawasan terhadap kegiatan yang tengah dan akan dilaksanakan guna tercapainya suatu tujuan pementasan teater secara efektif dan efisien.
  2. Berhak menegur dan memberi saran serta peringatan kepada panitia apabila terjadi kekeliruan atau indisipliner kerja.
  3. Berwenang untuk mengadakan evaluasi kerja terhadap masing-masing bidang/ seksi dalam kepanitiaan.
  4. Bertanggungjawab pada pimpinan, anggota, dan diri sendiri, terutama dalam hal pertanggungjawaban kegiatan pementasan serta termasuk di dalamnya masalah kesejahteraan seluruh pendukung pementasan.
Sekretaris adalah seorang panitia atau lebih yang diangkat dan diberhentikan oleh pimpinan produksi berdasarkan musyawarah. tugas dan tanggungjawab:
  1. Sekretaris bertugas melakukan pencatatan, penghimpunan, inventarisir, pendataan, penataan kegiatan dibidang administratif organisasi. Dalam pelaksanaannya sekretaris dibantu oleh bidang sekretariat.
  2. Sekretaris bertugas membantu dan melaporkan seluruh program kegiatan masing-masing bidang kepada seluruh panitia pementasan.
  3. Sekretaris berhak untuk mengajukan kebutuhan peralatan administrasi, guna kebutuhan sarana pendukung pelaksanaan kegiatan organisasi.
  4. Sekretaris berhak mengajukan usul, saran dan pendapat kepada pimpinan produksi.
  5. Bertanggungjawab kepada pimpinan produksi.
Bendahara adalah seorang panitia atau lebih yang diangkat dan diberhentikan oleh pimpinan produksi berdasarkan musyawarah. Tugas dan tanggungjawab:
  1. Bendahara adalah sebagai pemegang kekuasan keuangan dalam sebuah organisasi atas persetujuan pimpinan produksi.
  2. Bertugas merencanakan dan melaksanakan pencarian sumbersumber pendanaan [donor organisasi] atau pinjaman, guna memperlancar jalannya kegiatan pementasan yang tengah dan akan dilaksanakan.
  3. Bertugas melakukan pencatatan dan pendataan tentang pendapatan dan pengeluaran keuangan panitia.
  4. Bertugas melaporkan seluruh keuangan dalam setiap kegiatan kepada panitia.
  5. Berhak mengajukan usul, saran dan pendapat kepada pimpinan produksi.
  6. Bertanggungjawab kepada pimpinan produksi.
Bidang acara adalah seorang panitia atau lebih yang diangkat dan diberhentikan oleh pimpinan produksi berdasarkan musyawarah. Tugas dan tanggungjawab:
  1. Bidang acara adalah pemegang keseluruhan acara dalam sebuah kepanitiaan atas persetujuan pimpinan produksi.
  2. Bertugas merencanakan, menyusun dan melaksanakan seluruh rangkai acara pementasan teater. Terutama, menyusun jadwal kegiatan, jadwal acara pementasan, mulai menunjuk master of ceremony [MC], protokoler, penempatan tamu undangan, penonton, dan kegiatan diskusi setelah atau sebelum pementasan.
  3. Bertugas melaporkan seluruh acara dan rangkaian acara kepada panitia dan pendukung acara.
  4. Berhak mengajukan usul, saran dan pendapat kepada pimpinan produksi tentang kegiatan bidang acara.
  5. Bertanggungjawab kepada pimpinan produksi.
Bidang sekretariat adalah seorang panitia atau lebih yang diangkat dan diberhentikan oleh pimpinan produksi berdasarkan musyawarah. Tugas dan tanggung jawab:
  1. Bertugas merencanakan, menyusun dan melaksanakan seluruh kegiatan administrasi pementasan teater. Terutama membuat dan mengarsipkan surat-menyurat, mendesain dan membuat undangan, tiket, acara; menyusun dan membuat proposal serta membuat laporan pementasan teater.
  2. Membantu bidang lain yang berkaitan dengan wewenang bidang sekretariat atau kegiatan pengetikan.
  3. Berhak mengajukan usul, saran dan pendapat kepada Sekretaris tentang bidang sekretariat. Bertanggungjawab kepada pimpinan produksi.
Bidang dana usaha adalah seorang panitia atau lebih yang diangkat dan diberhentikan oleh pimpinan produksi berdasarkan musyawarah. Tugas dan tanggungjawab:
  1. Bidang dana usaha adalah sebagai pemegang kekuasaan pencarian dana dalam sebuah kepanitiaan atas persetujuan pimpinan produksi dan bendahara.
  2. Bertugas merencanakan, menyusun dan melaksanakan seluruh kegiatan penghimpunan dana dan barang atau produk acara pementasan teater. Terutama, penjaringan dana melalui penjualan tiket, sponsor, donator dan bentuk usaha lain yang dapat mendatangkan keuangan bagi terselengggaranya pementasan teater.
  3. Bertugas melaporkan seluruh kegiatan pencarian dana dan barang atau produk kepada pimpinan produksi dan bendahara.
  4. Diminta atau tidak, berhak mengajukan usul, saran dan pendapat kepada pimpinan produksi dan bendahara tentang bidang dana usaha.
  5. Bertanggungjawab kepada pimpinan produksi.
Bidang publikasi adalah seorang panitia atau lebih yang diangkat dan diberhentikan oleh pimpinan produksi berdasarkan musyawarah. Tugas dan tanggungjawab:
  1. Bidang publikasi adalah sebagai pemegang kekuasaan dibidang publikasi dalam suatu panitia pementasan.
  2. Bertugas merencanakan, menyusun dan melaksanakan seluruh kegiatan publikasi berupa informasi pementasan teater, melalui media: radio, televisi, media cetak, poster, spanduk, balig atau pun selebaran/ flayer.
  3. Bertugas melaporkan seluruh kegiatan publikasi dan hal-hal yang terjadi selama proses dan kegiatan pementasan berakhir.
  4. Berhak mengajukan usul, saran dan pendapat kepada pimpinan produksi tentang lingkup bidang publikasi.
  5. Bertanggungjawab kepada pimpinan produksi.
Bidang dokumentasi adalah seorang panitia atau lebih yang diangkat dan diberhentikan oleh pimpinan produksi berdasarkan musyawarah. Tugas dan tanggungjawab:
  1. Bidang dokumentasi adalah pemegang kekuasaan dibidang dokumentasi dalam suatu kepanitiaan.
  2. Bertugas merencanakan, menyusun dan melaksanakan seluruh kegiatan dokumentasi pementasan teater, baik berupa photo, video maupun membantu pengarsipan sebagai bahan laporan.
  3. Bertugas melaporkan seluruh kegiatan dokumentasi dan hal-hal yang terjadi selama proses dan kegiatan pementasan berakhir.
  4. Berhak mengajukan usul, saran dan pendapat kepada pimpinan produksi tentang lingkup bidang dokumentasi.
  5. Bertanggungjawab kepada pimpinan produksi.
Bidang sarana dan perlengkapan adalah seorang panitia atau lebih yang diangkat dan diberhentikan oleh pimpinan produksi berdasarkan musyawarah. Tugas dan tanggungjawab:
  1. Bidang sarana dan perlengkapan adalah pemegang kekuasaan dibidang sarana dan perlengkapan dalam sebuah kepanitiaan.
  2. Bertugas merencanakan, menyusun dan melaksanakan seluruh kegiatan terkait sarana dan perlengkapan yang dibutuhkan bagi kelancaran sebuah pementasan.
  3. Bertugas melaporkan seluruh kegiatan sarana dan perlengkapan dan hal-hal yang terjadi selama proses dan kegiatan pementasan berakhir.
  4. Berhak mengajukan usul, saran dan pendapat kepada pimpinan produksi tentang lingkup bidang sarana dan perlengkapan.
  5. Bertanggungjawab kepada pimpinan produksi.
Bidang transportasi adalah seorang panitia atau lebih yang diangkat dan diberhentikan oleh pimpinan produksi berdasarkan musyawarah. Tugas dan tanggungjawab:
  1. Bidang transportasi adalah pemegang kekuasaan dibidang transportasi dalam sebuah kepanitiaan.
  2. Bertugas merencanakan, menyusun dan melaksanakan seluruh kegiatan transportasi bagi artis dan pendukung pementasan serta pengangkutan barang.
  3. Bertugas melaporkan seluruh kegiatan transportasi dan hal-hal yang terjadi selama proses dan kegiatan pementasan berakhir.
  4. Berhak mengajukan usul, saran dan pendapat kepada pimpinan produksi tentang lingkup bidang transportasi.
  5. Bertanggungjawab kepada pimpinan produksi.
Bidang kesejahteraan adalah seorang panitia atau lebih yang diangkat dan diberhentikan oleh pimpinan produksi berdasarkan musyawarah. Tugas dan tanggungjawab:
  1. Bidang kesejahteraan adalah pemegang kekuasaan dibidang kesejahteraan dalam sebuah kepanitiaan.
  2. Bertugas merencanakan, menyusun dan melaksanakan seluruh kegiatan kesejahteraan pendukung pementasan, meliputi: konsumsi, dan P3K.
  3. Bertugas melaporkan seluruh kegiatan kesejahteraan dan hal-hal yang terjadi selama proses dan kegiatan pementasan berakhir.
  4. Berhak mengajukan usul, saran dan pendapat kepada pimpinan produksi tentang lingkup bidang kesejahteraan.
  5. Bertanggungjawab kepada pimpinan produksi.
Bidang umum adalah seorang panitia atau lebih yang diangkat dan diberhentikan oleh pimpinan produksi berdasarkan musyawarah, Tugas dan tanggungjawab:
  1. Bidang umum adalah pemegang kekuasaan dibidang umum dalam sebuah kepanitiaan.
  2. Bertugas merencanakan, menyusun dan melaksanakan seluruh kegiatan dibidang umum sebagai tenaga cadangan yang harus siap membantu bidang lain yang membutuhkan, terutama sebagai tenaga pelaksana di lapangan.
  3. Bertugas melaporkan seluruh kegiatan umum selama proses dan kegiatan akhir pementasan.
  4. Berhak mengajukan usul, saran dan pendapat kepada pimpinan produksi tentang lingkup bidang umum.
  5. Bertanggungjawab kepada pimpinan produksi.
Bidang keamanan adalah seorang panitia atau lebih yang diangkat dan diberhentikan oleh pimpinan produksi berdasarkan musyawarah. Tugas dan tanggungjawab:
  1. Bidang keamanan adalah pemegang kekuasaan dibidang keamanan dalam sebuah kepanitiaan.
  2. Bertugas merencanakan, menyusun dan melaksanakan seluruh kegiatan keamanan penonton, jiwa dan barang pendukung selama proses latihan dan pementasan berlangsung.
  3. Bertugas melaporkan seluruh kegiatan keamanan dan hal-hal yang terjadi selama proses dan kegiatan pementasan berakhir.
  4. Diminta atau tidak, berhak mengajukan usul, saran dan pendapat kepada pimpinan produksi tentang lingkup bidang keamanan.
  5. Bertanggungjawab kepada pimpinan produksi.
Jadwal produksi atau jadwal kegiatan produksi dan pementasan atau lebih populer dengan istilah time schedule merupakan langkah berikutnya setelah kita menyusun panitia. Jadwal produksi berisi susunan materi program dan urutan waktu dalam menyiapkan pementasan dari masingmasing bidang, baik kegiatan artistik maupun non artistik. Jadwal produksi didasarkan atas perhitungan efisensi waktu dan proses latihan materi seni dan produksi serta efektivitas pementasan teater dengan cara pemberdayaan sumber-sumber yang ada dan cenderung hemat tetapi tidak mengurangi kualitas seni teater yang dihasilkan. Time Schedule berfungsi memberi gambaran, dan penjelasan tentang rencana pementasan berdasarkan target waktu, target tujuan, target proses dan target hasil. Hal ini memudahkan seluruh panitia untuk mengetahui, memahami dan melaksanakan agenda sesuai dengan prosedur yang harus ditempuh. Time schedule itu ibarat kompas atau peta konsep yang akan dijalani dan agar tidak tersesat dalam menghadapi banyak kendala serta persoalan di lapangan kelak. Menyusun jadwal kegiatan dalam pementasan teater tradisional hampir tidak ditemukan. Jadwal pada pementasan teater tradisional cenderung bersifat jadwal atau agenda pementasan yang telah disepakati antara penanggap pementasan dengan kelompok pementasan teater tradisional. Hal ini pun, kadangkala berupa cacatan yang tidak formal, seperti catatan harian yang dilakukan dengan menggunakan sebuah buku tulis. Namun tidak menutup kemingkinan kelompok pementasan teater rakyat pun, ada yang sudah menggunakan format daftar pesan acara. Pencatatan daftar acara pementasan pada teater tradisional dilakukan untuk menghindari terjadinya bentrokan acara pementasan dalam waktu yang sama. Hal ini juga untuk keefektifan dan keefisienan sehingga kelompok pementasan teater tradisional mendapat kepercayaan yang tinggi dari para penanggapnya dan tidak rugi secara financial karena harus melakukan ganti rugi akibat kekhilafan pencatatan jadwal pementasan. Berikut ini sertakan contoh jadwal kegiatan dalam sebuah perencanaan produksi pementasan teater yang dapat kamu lakukan sesuai tabel berikut ini.
Contoh Tabel Time Schedule Pementasan Teater
Akhir dari merancang pementasan teater adalah seorang pimpinan produksi mengimplementasikannya dalam bentuk proposal pementasan. Proposal dapat diartikan sebagai pengajuan kegiatan yang akan dilaksanakan. Hal ini, berfungsi untuk pihak-pihak yang memiliki legalitas dan membutuhkan kegiatan kerjasama, terutama dalam hal lampiran: perijinan, kemitraan, donasi, dan publikasi.
Pembuatan proposal pementasan teater secara isi dapat dilakukan dengan strategis 5 W + 1H, yaitu What, lakon apa yang akan dipentaskan? Why, mengapa mementaskan lakon tersebut? Who, siapa yang akan memainkan dan yang menggarapnya? When, kapan akan dipentaskan? Where, dimana kita akan pentas atau pementasan? dan How, bagaimana cara melaksanakannya agar tercapai tujuan seni. Dengan demikian di dalam merealisasikan program dapat diajukan sejumlah pertanyaan seperti apa itu pementasan teater, Mengapa teater dengan lakon tersebut merasa penting untuk dipentaskan ?
Contoh Proposal Pementasan Teater 
Contoh Proposal Pementasan Teater
Lihat selanjutnya >> Tahap Pelaksanaan Merancang Pementasan Teater

World Trade Center Footage Webex Costs Virtual Data Rooms Structures Annuity Settlement Sell Annuity Payment Royalty Free Images Stock Register Free Domains Psychic for Free PHD on Counseling Education Personal Injury Lawyers Personal Injury Law Firm Paperport Promotional Code Online Stock Trading Online Motor Insurance Quotes Donate your Car for Money Online Colleges Neuson Online Classes Nunavut Culture Online College Course Motor Replacements Motor Insurance Quotes Mortgage Adviser Met Auto Mesothelioma Law Firm Massage School Dallas Texas Low Credit Line Credit Cards Life Insurance Co Lincoln Insurance Companies Injury Lawyers How to Donate A Car in California Home Phone Internet Bundle Holland Michigan College Car Insurance Quotes PA Donate Car for Tax Credit Donate Car to Charity California Data Recovery Raid Donate Cars in MA Futuristic Architecture Donate Your Car for Kids Online Criminal Justice Degree Donate Your Car Sacramento Donating a Car in Maryland Donating Used Cars to Charity Email Bulk Service Forensics Online Course Donate Old Cars to Charity Hard drive Data Recovery Services Online Colleges Paperport Promotional Code Online Classes World Trade Center Footage Massage School Dallas Texas Psychic for Free Donate Old Cars to Charity Low Credit Line Credit Cards Dallas Mesothelioma Attorneys Car Insurance Quotes MN Donate your Car for Money Cheap Auto Insurance in VA Met Auto Forensics Online Course Home Phone Internet Bundle Donating Used Cars to Charity PHD on Counseling Education Neuson Car Insurance Quotes PA Royalty Free Images Stock Car Insurance in South Dakota Email Bulk Service Webex Costs Cheap Car Insurance for Ladies Cheap Car Insurance in Virginia Register Free Domains Better Conference Calls Futuristic Architecture Mortgage Adviser Car Donate Virtual Data Rooms Online College Course Automobile Accident Attorney Auto Accident Attorney Car Accident Lawyers Data Recovery Raid Criminal lawyer Miami Motor Insurance Quotes Personal Injury Lawyers Car Insurance Quotes Asbestos Lung Cancer Injury Lawyers Personal Injury Law Firm Online Criminal Justice Degree Car Insurance Companies Dedicated Hosting, Dedicated Server Hosting [ Insurance Companies Business VOIP Solutions Auto Mobile Insurance Quote Auto Mobile Shipping Quote Health Records, Personal Health Record Online Stock Trading Mesothelioma Law Firm Donate Car to Charity California How to Donate A Car in California Donate Cars in MA Donate Your Car Sacramento Sell Annuity Payment Donate Your Car for Kids Asbestos Lawyers Structures Annuity Settlement Car Insurance Quotes Colorado Annuity Settlements Nunavut Culture Dayton Freight Lines Hard drive Data Recovery Services Donate a Car in Maryland Motor Replacements Cheap Domain Registration Hosting Donating a Car in Maryland Donate Cars Illinois Criminal Defense Attorneys Florida Best Criminal Lawyers in Arizona Car Insurance Quotes Utah Life Insurance Co Lincoln Holland Michigan College Online Motor Insurance Quotes

Video yang berhubungan