Oleh celotehpraja.com Juli 16, 2020
Pada dasarnya pementasan merupakan puncak dari sebuah proses berkesenian, begitu pula dengan pementasan teater sebagai proses puncak kreativitas seni yang dikomunikasikan pembelajar seni kepada penontonnya melalui pementasan seni. Komunikasi di dalam teater dapat dilakukan bersifat langsung di panggung pementasan dan tidak langsung melalui media elektronik. Pementasan teater secara langsung sifatnya sesaat, terbatas dengan waktu dan tidak bisa diulang. Adapun pementasan teater melalui media atau perantara alat elektronik; radio, televisi, media sosial dan film layar lebar bersifat dapat diulang dan dilakukan dengan proses perekaman. Kita lebih lanjut, bicarakan pementasan teater bersifat langsung. Kedudukan penonton dalam mengapresiasi materi seni bersifat tanpa perantara media lain. Dengan kepekaan pancaindra, anda dapat menangkap peristiwa pementasan yang terjadi di atas pentas dengan tidak dapat diulang
atau diputar layaknya seni rekam [audio-audiovisual]. Seni Teater, termasuk di dalamnya teater tradisional bukan hasil kerja individu, tetapi merupakan hasil kreativitas bersama [kolektif] dengan beberapa awak pendukung pentas. Karena itu di dalam teater perlu dibangun etos kerja yang optimal dan saling percaya, mulai dari kegiatan merancang
hingga pementasan. Merancang pementasan adalah suatu kegiatan berupa rangkaian tindakan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dengan langkah-langkah memahami secara konseptual, teknik dan prosedural untuk menghasilkan tujuan pementasan. Pementasan teater secara umum, baik pementasan teater tradisional atau pun teater non tradisional [teater transisi, teater modern dan teater kontemporer] merupakan proses komunikasi atau peristiwa interaksi antara pementasan seni dengan penontonnya yang dibangun oleh suatu sistem pengelolaan, yakni manajemen pementasan. Manajemen secara umum dapat dipahami sebagai serangkaian tindakan yang dilakukan seorang pengelola seni dalam memberdayakan sumbersumber [potensi] yang ada berdasarkan fungsi-fungsi manajemen. Fungsi manajamen dalam sebuah kegiatan menurut Terry [1980] dapat dilaksanakan melalui serangkaian kegiatan mulai dari; perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan [POAC] guna mencapai tujuan kegiatan dengan efektif dan efisien. Tujuan yang dimaksud adalah mencapai tujuan pementasan seni teater.
Tujuan seni di dalam pengelolaan pementasan, termasuk di dalamnya pementasan teater adalah guna mencapai kualitas pementasan seni yang bermutu dan menjaga kesejahteraan beberapa awak pendukung pementasan di dalamnya. Dalam hal ini, kualitas pementasan seni ditanggungjawabi oleh seorang Manager Artistik, dikenal dengan istilah Sutradara. Kesejahteraan bagi beberapa awak pendukung pentas dipercayakan kepada seorang yang mengetahui secara ilmu dan praktik dalam merancang pementasan yang ditanggungjawabi seorang Manager Produksi atau Pimpinan Produksi. Akhirnya, seni teater tradisional rakyat yang terbentuk dengan tata aturan pementasannya yang bersifat bersahaja, sederhana dan khas ke daerahan menjadi ciri masyarakat pemiliknya. Teater tradisional istana kehadirannya, karena dikerjakan oleh para empu [tokoh, bujangga] seni dengan maksud untuk meghadirkan kualitas seni yang bersifat agung, pencitraan sang penguasa [raja] dan cenderung selera seni yang tinggi dan rumit yang ditandai dengan unsur-unsur pembentuk seninya. Pementasan teater tradisional yang telah terbentuk dan mewakili selera seni masyarakat pemiliknya dengan penggambaran hidup kebiasaan masyarakat, teruji oleh waktu dan bersifat turun temurun kepemilikannya dari generasi ke genrasi melalui sistem transmisi [pewarisan]. Dengan tidak menampikkan kegiatan merancang pementasan pada teater tradisional, terutama menggarisbawahi emergency [darurat] manakala terjadi kekosongan peran, baik pemain musik atau pemeran lakon dengan mengantisipasi kejadian sakit atau meninggal dunia. Hal ini, sangat diwaspadai oleh kelompok atau grup teater tradisional, terutama dalam mempertahankan ketradisiannya dengan baik dan memenuhi tuntutan kebutuhan masyarakat penanggapnya. Untuk mengantisipasi terjadinya di luar kemampuan yang terjadi, kelompok teater tradisional, terutama teater rakyat, biasanya melakukan latihan pada pemain yang dirangkap oleh pemain musik atau pemain lakon. Itupun, manakala tidak ada orang lain yang mampu membawakan peran yang kosong. Hal ini pun, hanya dilakukan latihan pada bagian adegan atau pemegang alat musik tertentu yang dianggap kosong atau kurang lengkap dalam membawakan lakon dalam pementasan sesuai permintaan [penanggap seni]. Lain halnya dengan pementasan teater istana yang sangat syarat mengusung estetika seni yang tinggi dengan aturan [pakem] yang baku karena dikerjakan oleh para empu dibidang seni. Kegiatan merancang pementasan teater tradisional istana diperlukan dan dipegang oleh beberapa pelaku melalui sistem tata kelola. Terutama dalam urusan mempersiapkan materi seni atau wilayah artistik. Yakni, kegiatan merencanakan pementasan seni teater untuk mencapai kualitas seni yang adiluhung pada upacara-upacara terkait ceremonial istana yakni sebagai sarana pencitraan kebesaran raja dan atau para keluarga raja. Pada kenyataan dan prosesnya dalam kegiatan merancang pementasan teater yang sifatnya tradisional dan non tradisional dalam pembelajarannya tetap harus dilakukan dengan menggunakan tata kelola dengan sistem manajemen produksi pementasan. Dengan latihan yang cukup dengan memakan waktu yang cukup, tidak jarang terjadi pergantian atau ke luar masuk para pemain. Hal ini, akan dialami dan terjadi pada pembelajaran merancang pementasan seni teater, terutama bagi teman-teman anda, anda sendiri yang belum memiliki mental berkesenian. Oleh karenanya, apakah kegiatan merancang pementasan teater di sekolah perlu dilakukan seperti proses berkesenian di luar sekolah, yakni minimal tiga bulan? Jawabannya, bisa ya, atau bisa lebih dari pada tiga bulan dalam realisasinya. Proses kegiatan merancang pementasan teater dapat dilakukan dengan cepat atau lambat dalam pelaksanaan. Hal ini, sangat bergantung pada kemauan dan keseriusan anda dalam mengasah kemampuan anda untuk belajar. Peluang dan kesempatan yang memungkinkan bagi pembelajar dalam merancang pementasan teater sebagai unjuk kemampuan prestasi sekaligus membekali anda untuk menambah pengalaman berkesenian lebih nyata dan objektif. anda dapat mengikuti pembelajaran dengan fokus dua jenis kegiatan artistik dan non artistik dengan tahapan pengelolaan sebagai berikut: perencanaan, pengorganisasi, penggerakan dan pengawasan terhadap sumbersumber potensi dan tujuan pementasan teater yang telah anda tetapkan agar terselenggara dengan baik dan optimal.Daftar Terkait :Pementasan teater yang anda rancang merupakan hasil dari proses kreatif yang dilakukan dengan bersama-sama [kolektif]. Karena itu di dalam merancang pementasan teater perlu dibangun etos kerja yang optimal, tanggungjawab dan saling percaya. Suatu pementasan seni, termasuk pementasan teater memiliki persyaratan. Persyaratan dimaksud sebagai unsur penting dalam terselenggaranya pementasann teater. Tanpa adanya persyaratan tersebut, pementasan seni tidak akan terwujud dengan baik. Unsur penting tersebut, secara umum meliputi; pelaku pementasan, penggiat pementasan, materi pementasan, penonton pementasan dan publikasi.
List berikut ini adalah materi terkait: mata pelajaran "Seni dan Budaya" K13 untuk jenjang SMA/MA/MAK/SMK Kelas 11, semoga dapat menjadi bahan untuk dipelajariPenggiat pementasan dalam pementasan teater tradisional atau pun teater non tradisional sering disebut dengan orang-orang atau para pendukung dibidang non artistik yang turut menyukseskan terlaksananya pementasan. Unsur penggiat teater dalam pementasan teater tradisional cenderung diabaikan. Karena unsur penggiat pementasan selaku unsur pendukung dibidang non artistik semua kebutuhannya, termasuk penonton dan publikasi telah diantisipasi atau dilakukan oleh pemilik acara. Syarat ketiga sebagai unsur penting di dalam merancang pementasan teater adanya perhatian terhadap unsur materi seni atau pementasan teater. Materi pementasan yang dimaksud adalah wujud pementasan teater yang dibangun melalui proses kreatif melalui tahapan dengan menggunakan medium tertentu bersifat kolektif [bekerja bersama] dengan wilayah kerja dan tanggungjawab secara bersama [kolaborasi]. Unsur penting berikutnya di dalam pementasan teater adalah hadirnya penonton. Penonton adalah orang-orang atau sekelompok manusia yang sengaja datang untuk menyaksikan tontonan. Penonton dapat juga dikatakan sebagai apresiator, penikmat, penilai, terhadap materi seni [seni teater] yang dipentaskan.
Dengan informasi seperti ini, biasanya pada peminat dan para pedagang pengikut rombongan teater tradisional menjadi informasi penting sebagai ajang silaturahmi dan lahan usaha bagi para pedagang. Lain halnya dengan kegiatan publikasi teater perkotaan atau non tradisional dapat dilakukan dengan berbagai teknik informasi, antara lain; media elektronik, seperti; televisi, bioskop, radio. Mass media, seperti; koran, majalah, jurnal, poster, pamlet atau flayer, spanduk, baligo atau banner. Teknik adalah cara, upaya, strategi dan metode untuk memudahkan kerja dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Terkait teknik dalam pementasan teater dapat dipahami sebagai suatu cara dan upaya anda bersama teman-teman satu kelas atau kelompok yang dibentuk untuk terlibat dalam merencanakan, mengorganisasikan, menggerakan dan mengevaluasi pementasan teater yang anda akan lakukan. Teknik pementasan teater yang dapat dilakukan bersama-sama teman dalam pementasan dapat dibagi dalam dua wilayah kegiatan. Wilayah kegiatan artistik dan non artistik. Kegiatan wilayah artistik bertugas untuk menyiapkan materi [produk] seni teater. Wilayah non artistik bertugas sebagai penyelenggara pementasan. Dengan demikian, secara teknis pementasan teater adalah suatu kegiatan yang tidak dapat lepas dari kegiatan manajemen dengan memfungsikan sumber-sumber yang ada, meliputi; siswa, guru dan orang tua; keuangan; metode; mesin/teknologi; bahan dan alat; sampai pada pemasaran jika memungkinkan. Pementasan teater dapat anda lakukan dengan cara pembagian wilayah kerja; artistik dan non artistik, meliputi kegiatan merencanakan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan terhadap kegiatan merancang pementasan teater. Perencanaan merupakan suatu langkah kegiatan awal dalam menetapkan kegiatan melalui tahapan kerja untuk mencapai tujuan yang telah digariskan, termasuk kegiatan pengambilan keputusan dan pilihan alternatif-alternatif keputusan. Keputusan-keputusan di dalam perencanaan tersebut dilakukan oleh seorang pimpinan. Oleh karena itu, perencanaan non artistik yakni perencanaan di luar pementasan seni di dalam manajemen seni pementasan atau pementasan dipimpinan oleh seorang manager yang disebut dengan Manager Produksi atau Pimpinan Produksi. Sedangkan keputusan-keputusan di dalam perencanaan artistik teater dilakukan oleh Manager Artistik atau Sutradara. Tujuan dari perencanaan adalah untuk menghindari tingkat kesalahan atau hambatan yang akan terjadi serta sekaligus mendorong peningkatan pencapaian tujuan dari sebuah rencana pementasan dalam hal ini pementasan teater. Perencanaan non artistik di dalam pementasan teater, meliputi pengelolaan dibidang: personal pementasan, administrasi, keuangan, publikasi, dokumentasi, pemasaran, kemitraan dan laporan pementasan. Dari sekian banyaknya perencanaan kerja yang harus dilakukan, seorang Pimpinan Produksi perlu melakukan pengorganisasian dan pembagian wilayah kerja berdasarkan potensi yang ada, termasuk potensi yang ada di sekolah dengan segala keterbatasannya. Rencana pementasan teater atau merencanakan kegiatan lainnya, biasanya diawali dengan suatu rapat atau pertemuan terbatas dengan agenda suatu program kegiatan yang akan dan harus dilaksanakan oleh lembaga atau sekolah atas kesepakatan bersama. Pertemuan untuk mufakat adalah suatu hal penting untuk dilakukan dalam memulai suatu kegiatan, terutama kegiatan yang telah diprogramkan. Pertemuan sekolah antara kepala sekolah dan guru-guru dengan komite sekolah merupakan agenda awal yang harus dilakukan dalam perencanaan pementasan teater. Pementasan teater sebagai wahana aktivitas dan kreativitas pembelajaran seni di sekolah tanpa melibatkan unsur-unsur pemegang kebijakan pendidikan seperti, guru kesenian. Bagian dari perencanaan yang telah diprogramkan akan mengalami banyak kendala terutama dukungan moral dan material yang berasal dari peserta didik atau orang tua anda [kebijakan komite sekolah]. Hal ini akan menyebabkan adanya persoalan teknis dan non teknis di lapangan. Pembentukan panitia inti dalam sebuah rencana kegiatan adalah hal penting yang harus dilakukan.Dengan adanya panitia inti maka akan memudahkan suatu tindakan pengorganisasian selanjutnya. Panitia inti di dalam teater, terdiri dari penunjukan atau pengangkatan posisi jabatan untuk Pimpinan Produksi dan Sutradara. Pimpinan Produksi dapat dipilih dari guru atau orang tua murid. Tetapi Sutradara harus dipilih dari guru bidang seni atau pelatih di luar sekolah dengan jaminan sebuah kesepakatan dan jelasan honorium. Hal ini dilakukan untuk menjaga hakekat pengelolaan atau manajemen yakni saling menguntungkan dan memahami rasa kebersamaan satu sama lain. Penentuan lakon atau naskah lakon adalah tanggungjawab seorang sutradara dan diputuskan secara bersama dengan pertimbangan; Apakah sesuai atau tidak tematik lakon yang dibawakan dengan tingkat kemampuan dan sasaran penonton ? Mengapa naskah atau lakon tersebut yang dipilih? Hal ini jelas harus memiliki alasan positip bagi kemajuan bersama dari peluang yang memungkinkan. Bagaimana merealisasikannya? Hal ini pun harus disesuaikan dengan kemampuan atau kekuatan yang dimiliki berupaya mencari peluang yang memungkinkan, biasanya benturannya masalah pendanaan. Pementasan teater, dapat diselenggarakan dalam lingkup yang besar, artinya melibatkan personal yang banyak dengan sejumlah proses latihan yang cukup panjang dan biaya yang dibutuhkan pun akan lain dengan pementasan teater dalam lingkup kecil. Sebaiknya, karena lingkupnya sekolah dan menyangkut pembelajaran. anda dianjurkan yang sederhana saja tetapi diberi pengalaman berkesenian secara optimal, terutama dalam memperlakukan lakon hendaknya dilakukan dengan teknik analisis terhadap lakon. Analisis artinya mengurai, memecahkan atau membedah sesuatu hal berdasarkan kaidah ilmiah dengan memfungsikan daya pikir. Analisis naskah dalam seni teater adalah kemampuan untuk mengurai dan menghubungkan tokoh dengan beberapa unsur naskah yang dibaca, digali, diseleksi, disusun dan diwujudkan secara kreatif dalam bentuk pementasan teater. Kegiatan analisis naskah bersumber dari naskah yang dibaca kemudian dituangkan dalam bentuk draf atau format analisis naskah. Adapun draf atau format analisis naskah lakon, dapat anda simak dan lakukan sesuai dengan formal tabel berikut ini.
Pembuatan proposal pementasan teater secara isi dapat dilakukan dengan strategis 5 W + 1H, yaitu What, lakon apa yang akan dipentaskan? Why, mengapa mementaskan lakon tersebut? Who, siapa yang akan memainkan dan yang menggarapnya? When, kapan akan dipentaskan? Where, dimana kita akan pentas atau pementasan? dan How, bagaimana cara melaksanakannya agar tercapai tujuan seni. Dengan demikian di dalam merealisasikan program dapat diajukan sejumlah pertanyaan seperti apa itu pementasan teater, Mengapa teater dengan lakon tersebut merasa penting untuk dipentaskan ?
World Trade Center Footage Webex Costs Virtual Data Rooms Structures Annuity Settlement Sell Annuity Payment Royalty Free Images Stock Register Free Domains Psychic for Free PHD on Counseling Education Personal Injury Lawyers Personal Injury Law Firm Paperport Promotional Code Online Stock Trading Online Motor Insurance Quotes Donate your Car for Money Online Colleges Neuson Online Classes Nunavut Culture Online College Course Motor Replacements Motor Insurance Quotes Mortgage Adviser Met Auto Mesothelioma Law Firm Massage School Dallas Texas Low Credit Line Credit Cards Life Insurance Co Lincoln Insurance Companies Injury Lawyers How to Donate A Car in California Home Phone Internet Bundle Holland Michigan College Car Insurance Quotes PA Donate Car for Tax Credit Donate Car to Charity California Data Recovery Raid Donate Cars in MA Futuristic Architecture Donate Your Car for Kids Online Criminal Justice Degree Donate Your Car Sacramento Donating a Car in Maryland Donating Used Cars to Charity Email Bulk Service Forensics Online Course Donate Old Cars to Charity Hard drive Data Recovery Services Online Colleges Paperport Promotional Code Online Classes World Trade Center Footage Massage School Dallas Texas Psychic for Free Donate Old Cars to Charity Low Credit Line Credit Cards Dallas Mesothelioma Attorneys Car Insurance Quotes MN Donate your Car for Money Cheap Auto Insurance in VA Met Auto Forensics Online Course Home Phone Internet Bundle Donating Used Cars to Charity PHD on Counseling Education Neuson Car Insurance Quotes PA Royalty Free Images Stock Car Insurance in South Dakota Email Bulk Service Webex Costs Cheap Car Insurance for Ladies Cheap Car Insurance in Virginia Register Free Domains Better Conference Calls Futuristic Architecture Mortgage Adviser Car Donate Virtual Data Rooms Online College Course Automobile Accident Attorney Auto Accident Attorney Car Accident Lawyers Data Recovery Raid Criminal lawyer Miami Motor Insurance Quotes Personal Injury Lawyers Car Insurance Quotes Asbestos Lung Cancer Injury Lawyers Personal Injury Law Firm Online Criminal Justice Degree Car Insurance Companies Dedicated Hosting, Dedicated Server Hosting [ Insurance Companies Business VOIP Solutions Auto Mobile Insurance Quote Auto Mobile Shipping Quote Health Records, Personal Health Record Online Stock Trading Mesothelioma Law Firm Donate Car to Charity California How to Donate A Car in California Donate Cars in MA Donate Your Car Sacramento Sell Annuity Payment Donate Your Car for Kids Asbestos Lawyers Structures Annuity Settlement Car Insurance Quotes Colorado Annuity Settlements Nunavut Culture Dayton Freight Lines Hard drive Data Recovery Services Donate a Car in Maryland Motor Replacements Cheap Domain Registration Hosting Donating a Car in Maryland Donate Cars Illinois Criminal Defense Attorneys Florida Best Criminal Lawyers in Arizona Car Insurance Quotes Utah Life Insurance Co Lincoln Holland Michigan College Online Motor Insurance Quotes Video yang berhubungan |