Bagaimana perilaku yang mencerminkan Toleransi antar umat beragama?

Contoh Sikap Toleransi dalam Kehidupan Sehari-hari_ Dalam kamus besar bahasa indonesia Toleransi adalah sikap saling menghargai, sikap toleransi merupakan salah satu sikap terpuji dan patut diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Memiliki karakter yang bisa saling bertoleransi adalah hal yang penting karena bangsa indonesia sendiri terdiri dari beragam suku dan budaya sehingga perlu sikap saling menhormati satu sama lain untuk menjaga persatuan dan kesatuan. Ada banyak contoh sikap yang mencerminkan perilaku toleransi dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan sekolah maupun masyarakat. Lantas apa saja contoh cerminan sikap atau perilaku yang mencerminkan sikap toleransi? berikut ulasannya

10 Contoh Sikap Toleransi dalam Kehidupan Sehari-hari



1. Mengecilkan suara Radio/Tape/HP saat oranglain sedang beribadah Seperti yang kita ketahui bahwa dib indonesia terdapat beberapa agama, mulai dari agama islam, kristen, hindu, budha dan lain-lain. Jika pemeluk agama tertentu sedang beribadah sebaiknya volume radio/tape.Hp dikecilkan agar tidak menganggu orang tersebut saat beribadah.

2. Tidak menghina dan mengejek ajaran agama oranglain

Salah satu sikap toleransi dalam kehidupan sehari-hari dilingkungan yang memiliki penganut agama yang berbeda adalah dengan tidak menghina dan mengejek ajaran agama oranglain.

3. Berteman dengan siapa saja meskipun berbeda agama

Dalam lingkungan sekolah dan masyarakat seringkali kita menjumpai seseorang yang berbeda agama dengan kita, dalam kondisi tersebut sebaiknya anda tetap berteman dengan orang tersebut meskipun anda berbeda agama

4. Menghormati perayaan keagamaan yang berbeda agama dengan kita

Setiap agama memiliki hari perayaan, saat hari perayaan agama tertentu yang berbeda dengan agama anda maka sebaiknya anda tetap menghormati dan menghargai perayaan agama lain tersebut.

5. Menolong oranglain meskipun berbeda agama

Sikap saling tolong menolong adalah perilaku terpuji, jangan memandang siapa yang akan anda tolong namun sebaiknya anda selalu berusaha menolong setiap orang meskipun berbeda agama dengan anda.

6. Menjaga keamanan penganut agama lain meskipun mereka minoritas

Di indonesia agama islam merupakan agama yang memiliki penganut terbanyak atau mayoritas, namun meskipun mayoritas kita harus tetap menjaga keamanan penganut agama lain.

7. Silahturahmi dengan tetangga meskipun berbeda agama

Sebagai seorang tetangga yang baik maka sangatlah penting untuk senantiasa menjaga silaturahmi, silahturahmi harus tetap dijaga meskipun kita berbeda agama

8. Tidak menghina Ras atau suku tertentu

Toleransi adalah saling menghargai, salah satu caranya adalah dengan tidak menghina Ras atau suku tertentu, karena seperti yang kita ketahui di indonesia ada banyak ras atau suku, jadi sebaiknya munculkan sikap saling menghormati terhadap sesama meskipun berbeda suku.

9. Tidak memaksa oranglain memeluk agama yang kita yakini

Agama adalah masalah keyakinan, jadi setiap orang memiliki keyakinan berbeda berdasarkan agama yang dipeluknya, jangan pernah memaksa oranglain memeluk agama yang kita yakini karena itu merupakan sikap tidak baik, namun jika anda ingin oranglain mengerti agama yang anda yakini maka sampaikan dengan baik dan bijak.

10. Tidak menghalang-halangi penganut agama lain dalam beribadah

Terakhir contoh sikap toleransi adalah dengan tidak menghalan-halangi oranglain dalam beribadah karena hal tersebut merupakan sikap yang tidak mencerminkan toleransi

Demikianlah artikel tentang 10 Contoh Sikap Toleransi dalam Kehidupan Sehari-hari, semoga artikel ini bisa memberi manfaat untuk anda semua

Bagaimana perilaku yang mencerminkan Toleransi antar umat beragama?

Berikut adalah contoh perilaku yang mencerminkan toleransi antar umat beragama, kecuali?

  1. membantu umat agama lain
  2. bersilaturahmi dengan umat agama lain
  3. beribadah bersama umat agama lain
  4. berdialog dengan umat agama lain
  5. Semua jawaban benar

Jawaban: C. beribadah bersama umat agama lain

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, berikut adalah contoh perilaku yang mencerminkan toleransi antar umat beragama, kecuali beribadah bersama umat agama lain.

Kemudian, saya sangat menyarankan anda untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu Pernyataan berikut yang bukan merupakan jenis tanggung jawab sebagai warga masyarakat yaitu? beserta jawaban penjelasan dan pembahasan lengkap.

Toleransi atau Toleran secara bahasa kata ini berasal dari bahasa latin tolerare yang berarti dengan sabar membiarkan sesuatu yang dianggap menyimpang atau salah dengan batasan tertentu. Pengertian toleransi secara luas adalah suatu perilaku atau sikap manusia yang tidak menyimpang dari aturan, dimana seseorang menghormati atau menghargai setiap tindakan yang dilakukan orang lain selama masih dalam batasan tertentu.[1]

Sikap toleransi dapat menghindari terjadinya diskriminasi seperti rasisme walaupun banyak terdapat kelompok atau golongan yang berbeda dalam suatu kelompok masyarakat. Toleransi terjadi karena adanya keinginan-keinginan untuk sedapat mungkin menghindarkan diri dari perselisihan yang saling merugikan kedua belah pihak.[2]

Contoh sikap toleransi secara umum antara lain: menghargai pendapat mengenai pemikiran orang lain yang berbeda dengan kita, serta saling tolong-menolong antar sesama manusia tanpa memandang suku, ras, agama, dan antar golongan.

Istilah toleransi mencakup banyak bidang. Salah satunya adalah toleransi beragama, yang merupakan sikap saling menghormati dan menghargai antar penganut agama lain, seperti:

  • Tidak memaksakan orang lain untuk menganut agama kita;
  • Tidak mencela/menghina agama lain dengan alasan apapun; serta
  • Tidak melarang ataupun mengganggu umat agama lain untuk beribadah sesuai agama/kepercayaan masing-masing.
  • Bhinneka Tunggal Ika
  • Diskriminasi
  • Multikulturalisme
  • Magna Carta

  1. ^ Eko Digdoyo (2018). "Kajian Isu Toleransi Beragama, Budaya, dan Tanggung Jawab Sosial Media". Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan. 3 (1): 46. ISSN 2549-2683. 
  2. ^ Atik Catur Budiati (2009). Sosiologi Kontekstual Untuk SMA & MA (PDF). Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. hlm. 53. ISBN 978-979-068-219-1. 

 

Artikel bertopik sosiologi ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Toleransi&oldid=21057656"

Toleransi merujuk pada sikap saling menghargai antar sesama. Sikap menghargai ini penting untuk lingkungan yang damai dan beragam.

Toleransi termasuk sikap positif yang baik untuk menjaga kerukuranan, serta mencegah konflik dari masyarakat.

Indonesia terdiri dari beragam suku, budaya, dan agama yang bisa memicu diskriminasi. Banyak kasus intoleransi akibat perbedaan suku dan keyakinan.

Sikap toleransi perlu disiapkan sejak kecil, untuk menjaga perbedaan yang ada di masyarakat.

Toleransi berkaitan dengan pendidikan kewarganegaraan, untuk menumbuhkan toleransi, tanggung jawab, disiplin, dan berpikir kritis.

Nilai-nilai toleransi ini menjadi bekal, untuk menghargai perbedaan dan pendapat sesama warga negara.

Advertising

Advertising

Baca Juga

Toleransi adalah kemampuan individu untuk memperlakukan seseorang dengan baik. Sikap toleransi ini membiarkan orang lain punya pendapat berbeda dari kita. Pada hakikatnya, toleransi menjadi sebuah kesadaran untuk menerima dan menghargai perbedaan.

Toleransi berasal dari kata bahasa Inggris “Tolerance” berarti membiarkan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), toleransi diartikan sebagai sikap toleran, mendiamkan, dan membiarkan.

Sedangkan dalam bahasa Arab, toleransi adalah suatu pendirian atau sikap untuk menerima berbagai pandangan, serta pendirian yang beraneka ragam meski tidak sependapat.

Jadi, toleransi adalah cara menghargai, membolehkan, membiarkan pendirian pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan yang bertentangan dengan pendirinya. Sikap toleransi menjaga kedamaian dan kerukunan di dalam masyarakat.

Toleransi dalam Bhinneka Tunggal Ika

Bhinneka Tunggal Ika adalah semboyan bangsa Indonesia, tertulis di lambang Garuda Pancasila. Kata tersebut berada di pita yang dicengkeram di kaki burung Garuda.

Mengutip dari buku Pendidikan Toleransi Berbasis Kearifan Lokal, semboyan negara diatur dalam pasal 36A UUD 1945. Arti kata Bhinneka Tunggal Ika yakni “Berbeda-beda tetapi tetap satu”.

Kata Bhinneka ini menjelaskan keberagaman suku, bahasa, agama, ras, dan budaya di Indonesia. Bhinneka Tunggal Ika menjelaskan meski berbeda, namun tetap satu yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Semboyan ini menghubungkan toleransi dari bangsa yang majemuk. Sikap dan perilaku toleran perlu diciptakan, caranya menghormati dan menghargai perbedaan yang ada.

Perilaku toleransi terwujud dari keberagaman suku, agama, ras, dan budaya. Penjelasannya sebagai berikut:

Toleransi Toleransi Beragama

Sila pertama Pancasila, berbunyi “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Artinya Indonesia adalah negara Ketuhanan, menghendaki warganya untuk menganut satu agama atau kepercayaan.

Di Indonesia, ada 6 agama yang diakui yaitu Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu. Tanpa adanya toleransi umat beragama akan terjadi diskriminasi, kekerasan, dan konflik antar masyarakat berbeda keyakinan.

Pasal 29 Ayat 2 UUD 1945, mengatur setiap warga negara untuk memeluk agama dan menjamin perlindungan. Pasal 29 Ayat 2 berbunyi “Negara menjamin tiap-tiap penduduk untuk memeluk agama masing-masing dan beribadat menurut agama dan kepercayaannya.

Pasal tersebut menjelaskan setiap orang berhak memeluk agama, serta negara melindungi warganya untuk beribadah.

Toleransi Keberagaman Suku

Indonesia tersebar dari Sabang sampai Merauke. Ada beragam suku dan budaya yang tersebar di beberapa daerah. Untuk menjaga perdamaian dan keharmonisan suku, sebagai warga negara harus menghormati dan menghargai.

Toleransi dalam Sosial Budaya

Indonesia mempunyai keragaman sosial budaya yang harus dijaga dan dipertahankan. Keragaman sosial budaya ini dapat menciptakan toleransi. Misalnya mempelajari keragaman budaya lain, mencintai produk buatan Indonesia, dan menghargai perbedaan budaya.

Baca Juga

  1. Tidak memaksakan agama yang dianut ke seseorang yang berbeda keyakinan. 
  2. Menghargai dan menghormati agama yang dianut orang lain. 
  3. Tidak menganggu ibadah dan jalannya kegiatan keagamaan orang lain. 
  4. Tidak merusak tempat ibadah dan mengganggu ketenangan agama lain. 
  5. Tidak menghina dan merendahkan agama orang lain. 
  6. Berteman dengan orang yang berbeda keyakinan. 
  7. Tidak berlaku diskriminasi pada seseorang yang berbeda agama di sekolah, tempat kerja, dan lingkungan. 
  8. Tidak mengucilkan warga yang berbeda keyakinan di lingkungan tempat tinggal. 
  9. Menerima perbedaan orang lain. 
  1. Tidak melakukan tindakan diskriminasi pada seseorang yang berbeda suku. 
  2. Memperlakukan semua orang sama dan sejajar meski berbeda suku. 
  3. Menghormati dan menghargai suku lain. 
  4. Menghargai kebudayaan suku lain. 
  5. Tidak merusak dan menjarah barang seseorang yang berbeda suku. 
  6. Saling membantu dan menolong. 
  1. Mengenalkan kebudayaan Indonesia di dunia internasional. 
  2. Bangga memakai produk budaya buatan anak bangsa. 
  3. Mempelajari budaya di Indonesia dan mengambil sikap positif dari budaya tersebut. 
  4. Tidak berbicara buruk terhadap kebudayaan orang lain. 

Kebebasan adalah kemampuan individu untuk bertindak sesuai keinginannya. Pada dasarnya setiap manusia punya hak untuk memperoleh kebebasan berpendapat dan bertindak. Hak kebebasan ini telah disepakati oleh Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia.

Dalam Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia yang diadopsi oleh Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB), setiap orang yang lahir punya hak sama.

Hak asasi ini termasuk diakui, dihormati, dijunjung tinggi. Tanpa adanya hak asasi, akan terjadi penindasan pada individu.

Baca Juga

Setiap orang memiliki hak untuk memeluk agama tanpa paksaan dari orang lain. Hak kebebasan dalam beragama ini termasuk beribadah dan taat pada agama yang dianut. Di Indonesia, toleransi beragama diatur dalam UUD 1945.

Toleransi diperlukan untuk menghargai seseorang yang ada di lingkungan maupun organisasi, berhak meyakini agama yang berbeda. Selain itu, toleransi diperlukan untuk tidak membeda-bedakan teman yang berbeda keyakinan.