4 Model Pembelajaran PAUD ~ Pembelajaran Inovatif PAUD –Model pembelajaran adalah suatu desain atau rancangan yang menggambarkan proses rincian dan penciptaan situasi lingkungan yang memungkinkan anak berinteraksi dalam pembelajaran, sehingga terjadi perubahan atau perkembangan pada diri anak. Adapun komponen model pembelajaran meliputi : konsep, tujuan pembelajaran, materi/tema, langkah-langkah/prosedur, metode, alat/sumber belajar, dan teknik evaluasi. Penyusunan model pembelajaran di TK didasarkan pada silabus yang dikembangkan menjadi perencanaan semester, satuan kegiatan mingguan (SKM), dan satuan kegiatan harian (SKH). Dengan demikian model pembelajaran merupakan gambaran konkrit yang dilakukan pendidik dan peserta didik sesuai dengan satuan kegiatan harian. Ada beberapa model pembelajaran yang dilaksanakan di Taman Kanak-Kanak, diantaranya adalah Model Pembelajaran Klasikal, Model Pembelajaran Kelompok dengan Kegiatan Pengaman, Model Pembelajaran Berdasarkan Sudut-Sudut Kegiatan, Model Pembelajaran Area, dan Model Pembelajaran Berdasarkan Sentra. Model-model pembelajaran tersebut pada umumnya menggunakan langkah-langkah yang relatif sama dalam sehari, yaitu kegiatan pendahuluan/awal, kegiatan inti, istirahat/makan, dan kegiatan akhir/penutup. Kegiatan pendahuluan adalah kegiatan awal dalam pembelajaran yang ditujukan untuk memfokuskan perhatian, membangkitkan motivasi sehingga peserta didik siap untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Kegiatan inti, merupakan proses untuk mencapai kompetensi dasar yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan partisipatif. Kegiatan inti dilakukan melalui proses eksplorasi, eksperimen, elaborasi, dan konfirmasi. Kegiatan penutup adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas pembelajaran. Bentuk kegiatannya berupa menyimpulkan, umpan balik, dan tindak lanjut. Model pembelajaran klasikal adalah pola pembelajaran dimana dalam waktu yang sama, kegiatan dilakukan oleh seluruh anak sama dalam satu kelas (secara klasikal). Model pembelajaran ini merupakan model yang paling awal digunakan di PAUD, dengan sarana pembelajaran yang pada umumnya sangat terbatas, serta kurang memperhatikan minat individu anak.
Baca Juga: 10 Model Pembelajaran AREA Pendidikan Anak Usia Dini Sedangkan uraian singkat masing-masing model pembelajaran PAUD bisa dilihat pada uraian berikut ini : Dalam model pembelajaran berdasarkan kelompok dengan kegiatan pengaman, adalah pola pembelajaran dimana anak-anak dibagi menjadi beberapa kelompok, biasanya anak dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok, dan masing-masing kelompok melakukan kegiatan yang berbeda-beda. Dalam satu kali pertemuan, anak harus menyelesaikan 2 – 3 kegiatan dalam kelompok secara bergantian. Apabila dalam pergantian kelompok, terdapat anak-anak yang sudah menyelesaikan tugasnya lebih cepat dari pada temannya, maka anak tersebut dapat meneruskan kegiatan lain sejauh di kelompok lain tersedia tempat. Namun apabila tidak tersedia tempat, maka anak tersebut dapat bermain pada tempat tertentu di dalam kelas yang telah disediakan guru yang disebut dengan kegiatan pengaman. Pada kegiatan pengaman sebaiknya disediakan alat-alat yang lebih bervariasi dan sering diganti disesuaikan dengan tema atau sub tema yang dibahas. MODEL PEMBELAJARAN PAUD: MODEL SUDUT MODEL PEMBELAJARAN PAUD: MODEL AREA Baca Juga: 7 Permainan Anak Usia Dini PAUD pada Area Tanah / Air MODEL PEMBELAJARAN PAUD: MODEL SENTRA Model pembelajaran ini adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada anak yang dalam proses pembelajarannya berpusat di sentra bermain dan pada saat anak dalam lingkaran. Pada umumnya pijakan/dukungan dalam model ini untuk mendukung perkembangan anak, yaitu pijakan setelah bermain. Pelaksanaan model pembelajaran terakhir ini sekarang masih berada pada tahap rintisan yang masih dilaksanakan oleh beberapa TK yang diperkirakan memungkinkan, karena model ini membutuhkan persiapan yang cukup matang dengan sarana bermain yang lebih lengkap. Masing-masing model pembelajaran memiliki kekurangan dan kelebihan serta memerlukan kondisi yang berbeda-beda. Oleh sebab itu guru dapat memilih model pembelajaran yang akan digunakan dengan mempertimbangkan kemampuan yang dimiliki, sarana dan prasarana yang tersedia, serta faktor pendukung lainnya. Berikut ini yang merupakan ciri nada tinggi adalah .... (HOTS) a. biasanya digunakan untuk klimaks pada sebuah lagu b. terdengar makin berat c. biasan … apa nama tangga nada seperti gambar? Akapela merupakan suatu teknik bernyanyi yang biasanya dilakukan secara berkelompok tanpa diiringi alat musik, dari manakah sumber musik dalam akapell … Akapela merupakan suatu teknik bernyanyi yang biasanya dilakukan secara berkelompok tanpa diiringi alat musik, dari manakah sumber musik dalam akapell … contoh benda silindris contoh benda kubistis tolong bantu plissss 3. Sebutkan cari daerah Jawa Timur Jawat Walaupun banyak negeriku jalani, yang masyur permai dikata orang . memiliki makna... a. Walaupun kata orang negerinya terkenal dia tetap pergi b. Nege … Judul lagu: Jenis tangga nada: Penjelasan: Judul lagu: Jenis tangga nada: Penjelasan:
Untuk postingan kali ini, saya akan membahas tentang model-model pembelajaran untuk anak usia dini. Model pembelajaran menjadi salah satu hal yang paling sering dibahas baik oleh guru, siswa ataupun orangtua. Beberapa bahkan masih sulit membedakan antara model pembelajaran dengan metode pembelajaran. Model pembelajaran adalah suatu pola atau rancangan yang memungkinkan anak berinteraksi dalam kegiatan pembelajaran sehingga timbul adanya perubahan atau adanya perkembangan pada masing-masing anak atau peserta didik tersebut. Model pembelajaran tersebut di implementasikan pada Program semester, Rencana Kegiatan Mingguan ( RKM) dan Rencana Kegiatan Harian (RKH). Sedangkan metode pembelajaran adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran, diantaranya: (1) ceramah; (2) demonstrasi; (3) diskusi; (4) simulasi; (5) laboratorium; (6) pengalaman lapangan; dan sebagainya.Dari metode, teknik pembelajaran diturunkan secara aplikatif, nyata, dan praktis di kelas saat kegiatan pembelajaran sedang berlangsung. Teknik adalah cara kongkret yang dipakai saat proses pembelajaran berlangsung. Guru dapat berganti-ganti teknik meskipun dalam koridor metode yang sama. Satu metode dapat diaplikasikan melalui berbagai teknik pembelajaran. Model-model pembelajaran terdiri dari berbagai komponen model pembelajaran sebagai berikut:
Terdapat banyak pendapat tentang model-model pembelajaran akan tetapi terdapat beberapa model-model pembelajaran yang biasa dilaksanakan oleh lembaga pendidikan anak usia dini. Model- model pembelajaran yang biasa dilaksanakan oleh lembaga- lembaga pendidikan anak usia dini tersebut yaitu : 1. Model Pembelajaran Klasikal Model pembelajaran klasikal ini adalah model pembelajaran yang pertama diperkenalkan. Dalam model pembelajaran klasikal ini, guru merupakan pusat dari semua informasi maupun kegiatan, peserta didik hanya menjalankan apa yang diperintahkan oleh guru sebagai pusat kegiatan pembelajaran. Model pembelajaran klasikal ini sangat kurang dalam pengembangan dan penyaluran minat anak, sehingga anak tidak diberikan kebebasan berekplorasi, berkreatifitas maupun menemukan jawabannya sendiri atas setiap pertanyaan mereka. 2. Model pembelajaran Kelompok dengan Pengaman Model pembelajaran ini membagi anak menjadi beberapa kelompok dengan kegiatan yang berbeda-beda, anak-anak yang telah menyelesaikan kegiatannya dapat melakukan kegiatan lainnya dikelompok yang lain. Apabila pada kelompok yang lain tersebut tidak tersedia tempat maka anak tersebut dapat melakukan kegiatan didalam tempat kegiatan pengaman, sampai tersedia tempat dikelompok yang lain. Hal tersebut juga berlaku untuk anak yang telah menyelesaikan seluruh kegiatan yang ditugaskan maka anak tersebut dapat dimasukan ke kelompok pengaman untuk menunggu teman-temannya yang lain menyelesaikan tugas kegiatan bermainnya. Dalam kelompok pengaman guru hendaknya mempersiapkan alat dan media pembelajaran yang bervariasi yang disesuaikan dengan tema yang sedang dibahas pada hari itu. 3. Model Pembelajaran Sudut dengan Pengaman Model pembelajaran ini menyediakan sudut-sudut kegiatan yang menjadi pusat kegiatan pembelajaran berdasarkan pada minat anak. Alat-alat dan media yang disediakan juga harus bervariasi mengingat minat anak yang beragam. Media dan alat-alat tersebut juga harus sering diganti dan diperbaharui disesuaikan dengan tema dan subtema yang dibahas. Sudut-sudut Kegiatan pada model pembelajaran ini diantaranya adalah Sudut Keluarga, Sudut Alam Sekitar dan Pengetahuan , Sudut Pembangunan, Sudut Kebudayaan, dan Sudut Ketuhanan. 4. Model Pembelajaran Area Pada prinsipnya model pembelajaran area ini hampir sama dengan model pembelajaran sudut dengan pengaman yaitu model ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan minat dan karakteristik anak serta menghormati keberagaman budaya dan didalamnya terdapat pilihan-pilihan kegiatan pembelajaran. Area-area yang ada di dalam model pembelajaran ini yaitu Area Agama, Area Balok, Area Berhitung/Matematika, Area IPA, Area Musik, Area Bahasa, Area Membaca dan Menulis, Area Drama, Area Pasir/Air, Area Seni dan Motorik. Yang terpenting pada model ini adalah semua kegiatan harus mengakomodir minat dari masing-masing anak atau peserta didik. 5. Model Pembelajaran Sentra Model pembelajaran sentra ini adalah model pembelajaran yang paling baru , model pembelajaran ini disebut juga dengan model pembelajaran terpadu dimana salah satu acuannya adalah anak memahami konsep keterpaduan secara utuh baik dibahas secara meluas maupun dibahas secara mendalam ( Fogarty, 1991:7). Menurut Bredekamp (1992:17) Konsep model pembelajaran sentra harus menganut prinsip keterpaduan sebagai berikut ; a. Tema harus berorientasi pada tingkat usia serta karakteristik anak. b. Tema harus berkaitan langsung dengan pengalaman nyata anak c. Setiap tema harus menyajikan konsep yang dapat diobservasi anak secara langsung. d. Tema harus mengintegrasikan materi dengan kegiatan e. Anak harus berperan aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran. f. Kegiatan pembelajaran harus beragam g. Tema harus dapat menstimulus dan menghasilkan kreatifitas anak. h. Tema harus merefleksikan pada apa yang anak telah ketahui i. Tema harus diperluas dan diperbaiki sesuai dengan minat dan tingkat pemahaman anak usia dini. j. Harus mengakomodasi kebutuhan anak akan bergerak dan berinteraksi sosial untuk meningkatkan kemandirian dan nilai positif bagi anak. k. Menyediakan kesempatan anak untuk bermain l. Menghargai perbedaan karakteristik serta latar belakang budaya. Model pembelajaran berdasarkan sentra memiliki ciri utama pemberian pijakan (scaffolding) untuk membangun konsep, aturan, ide, dan pengetahuan anak serta konsep densitas serta intensitas bermain. Model pembelajaran ini berfokus pada anak yang dalam proses pembelajarannya berpusat di sentra bermain dan pada saat anak berada dalam lingkaran. Pada umumnya pijakan/dukungan dalam model ini untuk mendukung perkembangan anak, yaitu pijakan sebelum bermain, pijakan selama bermain dan pijakan setelah bermain. Ciri Pembelajaran Sentra lainnya adalah sebagai berikut : pembelajaran dilakukan secara langsung oleh anak, dimana kelima indera anak terlibat secara langsung, sehingga anak memperoleh pengetahuan dari interaksi anak dengan lingkungan secara langsung. Pembelajaran ini menitik beratkan pada stimulasi perkembangan anak secara bertahap, jadi pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan tahap perkembangan anak. c. Learning by Modeling Pembelajaran sentra juga menggunakan orang dewasa dan anak yang perkembangannya lebih berkembang sebagai contoh atau rule model. Berdasarkan pada penjelasan diatas model-model pembelajaran pada umumnya menggunakan langkah-langkah pembelajaran yang relatif sama yang meliputi kegiatan pendahuluan (awal), kegiatan inti, makan dan istirahat, serta kegiatan penutup. Setiap model-model pembelajaran pasti mempunyai kekurangan dan kelebihan tergantung kepada kondisi yang masing-masing lembaga pendidikan anak usia dini yang berbeda-beda, disitulah diperlukan pertimbangan yang cukup matang dari lembaga maupun guru dalam pemilihan model pembelajaran yang akan dilaksanakan. DAFTAR PUSTAKA Hurlock, Elizabeth. B. 1978. Child Development, Sixt Edition. New York:Mc.Graw Hill, Inc. Mulyasa, H.E. 2012. Manajemen PAUD. Bandung: Remaja Rosdakarya Bredekamp, Sue & Couple, Carol. 1997. Developmentally Appropriate Practice in Early Childhood Programs. Washington : NAEYC |