Bagaimana pengaruh kebudayaan masyarakat Sabang dengan masuknya turis asing

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Indonesia merupakan negara yang sangat kaya akan budaya dan tradisi karena memang Indonesia memiliki ratusan suku yang berdiam mulai dari Sabang Hingga Merauke. Tidak usah diragukan bahwa dengan begitu banyaknya suku yang ada di Indonesia maka sudah pasti memiliki tradisi yang berbeda -- beda. 

Kebhinekaan tradisi yang ada di Indonesia juga dipicu dengan kondisi geografis Indonesia yang berpulau -- pulau. Bayangkan saja dengan 17.000 lebih pulau yang dimiliki oleh Indonesia, maka sudah pasti  tradisi yang dimiliki juga pasti berbeda -- beda. Bahkan sangat banyak tradisi yang berbeda walaupun masih dalam satu pulau.

Kekayaan tradisi yang ada tersebut sudah seharusnya membuat Indonesia sangat layak menjadi salah satu negara yang wajib dikunjungi oleh wisatawan mancanegara terutama bagi mereka yang menyukai wisata budaya. Sampai kini ternyata memang Indonesia menjadi salah satu daerah tujuan wisata yang sangat disukai oleh wisatawan mancanegara.

Kunjungan wisawatan mancanegara ke Indonesia memang patut disyukuri karena memberikan dampak yang menjanjikan terutama bagi pariwisata Indonesia sehingga timbul efek domino segi manfaat banyaknya kunjungan wisawatan tadi. Efek domino manfaat dari kedatangan wisatawan adalah tumbuhnya bisnis penginapan, restoran, souvenir, maupun yang lainnya.

Selain manfaat yang timbul seiring kunjungan wisatawan ke Indonesia, maka sudah seharusnya masyarakat juga mewaspadai adanya dampak negatif yang bisa timbul.

Salah satu dampak negatif yang timbul dapat mengancam tradisi yang ada di Indonesia. Mengapa kunjungan wisawatan mancanegara dapat mengancam tradisi di Indonesia ? Tidak bisa dipungkiri banyaknya wistawan mancanegara sering membawa kebiasaan dari negara asal mereka. 

Misal ada wisatawan dari Australia atau Eropa yang terbiasa meminum minuman beralkohol tinggi bahkan sampai mabuk, maka bila hal ini dibawa -- bawa ke Indonesia dan diperlihatkan secara bebas di muka umum akan mempengaruhi tradisi masyarakat Indonesia yang tidak boleh bermabuk-mabukan. 

Begitu juga dengan pakaian yang dipakai oleh wisawatan asing yang sangat berbeda dengan gaya berpakaian Indonesia yang bersifat ketimuran. Maka bisa jadi kebiasaan berpakaian wisatawan asing akan mempengaruhi budaya berpakaian masyarakat Indonesia.

 Jadi apa yang harus dilakukan agar Tradisi Indonesia bisa terjaga walaupun kunjungan wisatawan asing akan semakin deras berkunjung ke Indonesia ? Kunjungan wisatawan asing memang sangat kita inginkan agar geliat ekonomi kita terutama melalui bidang pariwisata terus tumbuh, namun masyarakat kita juga harus dididik dan dilatih agar tetap menjaga kuat tradisi yang ada. 

Tidak silau dengan gemerlapnya wistawan asing yang masuk, menjaga dengan saling mengingatkan sesama warga masyarakat serta memperkuat peraturan yang ada sebagai pagar bagi perlindungan tradisi yang ada. Perlu adanya perlindungan tradisi melaui hukum -- hukum tertulis agar lebih kuat menghadapi gempuran tradisi luar yang dibawa seiring masuknya wisatawan asing  ke Indonesia.

Oleh:

Rahayuningsih Sejumlah kapal yang ikut serta di Sail Sabang 2017

Bisnis.com, BANDA ACEH - Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS) bakal menyelenggarakan Sabang Marine Festival (SMF) pada 26-30 April 2019. Kegiatan ini akan diramaikan oleh puluhan yachter dari berbagai negara.

Deputi Komersial dan Investasi BPKS Agus Salim mengatakan, tahun ini pergelaran SMF akan memperkenalkan kebudayaan lokal kepada turis asing. Tujuannya, agar para turis merasakan pengalaman yang berbeda dan berinteraksi langsung dengan budaya lokal sehingga tercipta hubungan emosional yang lebih dalam.

"[SMF] tahun ini kita ingin perkenalkan budaya di tiga desa wisata dari 12 desa wisata di Sabang. Di desa wisata ini, kita perkenalkan kepada turis berbagai budaya lokal," kata Agus Salim kepada Bisnis, Sabtu (13/4/2019).

Tiga desa tersebut ialah Desa Jaboi yang dikenal dengan pemandian air panasnya, Desa Aneuk Laot dengan danaunya, dan Desa Krueng Raya. Di Desa Jaboi para turis akan melihat langsung cara membuat ikan kayu, membuat kopra dengan mengukur kelapa, hingga mengikuti pertandingan rakyat. 

Di Desa Aneuk Laot, mereka juga akan disuguhkan cara membuat kue tradisional dan atraksi budaya di Danau Aneuk Laot. Sementara di Desa Krueng Raya akan diperlihatkan proses pembuatan ikan asin. Para wisatawan yang juga yachter ini juga dijadwalkan makan siang bersama masyarakat.

Kebudayaan lokal dinilai menjadi daya tarik wisatawan, selain panorama alam serta keindahan bahari yang ada di Sabang. Di samping menghabiskan waktu di Sabang, wisatawan juga akan dibawa ke Banda Aceh untuk melihat berbagai situs tsunami. 

Kolaborasi halal torusim di Banda Aceh dan bahari tourism, tutur Agus Salim, diharapkan memberi kesan positif yang membekas ke wisatawan asing, sehingga mereka akan kembali berkunjung ke Sabang.

Agus Salim menyebutkan, efek dari berbagai kegiatan yang sifatnya mempromosikan Sabang, tidak langsung dirasakan masyarakat. Namun demikian, promosi memiliki efek positif jangka panjang yang pasti.

"Makin banyak kunjungan wisatawan, itu akan menghidupkan berbagai lini bisnis di Sabang, dari transportasi, kuliner, penginapan, souvenir, dan lainnya. Makanya kita terus mempromosikan Sabang agar semua orang tahu tentang keindahan Sabang," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini : sabang, Sail Sabang 2017

Simak Video Pilihan di Bawah Ini :

ABSTRAK Berkembangnya pariwisata di tengah masyarakat membawa pengaruh terhadap kehidupan sosial budaya. Pariwisata selalu mempertemukan dua atau lebih kebudayaan yang akan menghasilkan berbagai proses perubahan seperti akulturasi, dominasi, asimilasi, adopsi, adaptasi dan sebagainya. Wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Lhoknga telah membawa pengaruh terhadap masyarakat lokal di daerah sekitar objek wisata. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak pariwisata terhadap perubahan sosial budaya masyarakat dan mengetahui bentuk perubahan sosial budaya yang terjadi pada masyarakat Lhoknga akibat perkembangan pariwisata di Mukim Lhoknga. Metodologi penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan model studi deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam dan observasi. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadinya perubahan sosial budaya pada masyarakat lokal di Mukim Lhoknga, Kecamatan Lhoknga Kabupaten Aceh Besar. Namun perubahan yang dimaksud masih dikategorikan perubahan secara mikro, karena tidak membawa pengaruh yang mendalam pada kehidupan masyarakat lokal. Dampak pariwisata terhadap perubahan sosial budaya masyarakat dapat dipilah menjadi dua yaitu dampak positif dan dampak negatif. Dampak positifnya yaitu dengan adanya pariwisata telah membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat lokal yang dapat meningkatkan pendapatan ekonomi, mampu menguasai bahasa asing, seperti bahasa Inggris, Jepang. Terbukanya akses bagi masyarakat lokal ke jaringan yang lebih luas, memperlihatkan keindahan alam dan budaya yang tak lepas dari rasa untuk meningkatkan persaudaraan dalam lingkungan nasional dan internasional Sedangkan dampak negatif yaitu, lunturnya budaya lokal (tradisional) akibat masuknya budaya luar (modern). Adapun bentuk-bentuk perubahan dapat dilihat dari dua segi yaitu perubahan segi sosial dan perubahan dari segi budaya. Bentuk perubahan dari segi sosial yaitu terjadinya perubahan struktur sosial masyarakat lokal dengan beralihnya sektor pekerjaan dari petani atau nelayan ke sektor industri, Meningkatnya keinginan untuk berpendidikan tinggi, sedangkan perubahan dari segi budaya yaitu terjadinya perkawinan dari dua unsur budaya yang berbeda, perubahan pada penggunaan bahasa, perubahan cara berpakaian dan perubahan perilaku dalam keluarga. Kata Kunci : Pariwisata, Wisatawan Asing, Perubahan Sosial, Perubahan Budaya.