Bagaimana pandangan islam tentang seni dan budaya

(1)

MAKALAH

SENI DAN BUDAYA MENURUT SUDUT PANDANG ISLAM

Disusun oleh

KELOMPOK 11

NO NAMA NIM

1 Rofiko Zahro Nasution 151170023

2 Geraldina Brilliani Prasetya 151170025

3 Dzikra Khairinisa 151170029

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah berjudul Seni dan Budaya Menurut Pandangan Islam ini dengan baik.

Makalah yang kami tulis membahas mengenai pengertian seni dan budaya, pandangan Islam tentang seni dan budaya, dan contoh seni yang boleh dan tidak boleh dalam Islam. Kami berharap semoga materi yang ada di dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Tak lupa, kami mengucapkan terimakasih kepada dosen kami Bapak Dudu Ridwanulhak, S.Th.I., M.Si. yang telah membimbing kami menyusun makalah ini.

Kami menyadari bahwa di dalam makalah ini masih banyak kekurangan. Kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi tercapainya makalah yang lebih baik.

Penyusun

(3)

DAFTAR ISI

Kata pengantar...i Daftar

isi...ii Bab I Pendahuluan

A. Latar

Belakang...1

B. Rumusan

Masalah...1

C. Tujuan...1 Bab II Pembahasan

A. Pengertian Seni dan

Budaya...2

B. Hubungan antara Agama dengan Seni dan

Budaya...3

C. Pandangan Islam Melihat Seni dan Budaya...5 D. Contoh Seni yang Boleh dan tidak Boleh dalam Islam...7

Bab III Penutup

A. Kesimpulan...12

B. Saran...12 C. Daftar

(4)

ii BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Islam merupakan agama yang luas dan fleksibel. Kajian ilmu dalam Islam tidak hanya pada inti ajaran Islam itu sendiri, melainkan juga pada ilmu lain yang relevan terhadap ajaran Islam. Semua aspek dan hal dalam kehidupan manusia diatur oleh Islam. Mulai dari ilmu pengetahuan, cara berpikir dengan filsafat, hingga keindahan dalam seni dan budaya.

Islam mencintai keindahan sehingga dalam Islam terdapat aspek hubungan Islam dengan seni dan budaya. Islam merupakan agama yang dapat menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Hal yang sangat mempengaruhi perkembangan kebudayaan Islam adalah adanya konsep pengembangan budaya Islam. Kebudayaan Islam adalah peradaban yang berdasar pada nilai-nilai ajaran Islam. Semua itu diilhami oleh ayat-ayat Al Quran dan hadist. Sebagai rahmatan lil alamin atau rahmat bagi alam semesta, Islam tampil sebagai solusi dari segala permasalahan yang menimpa umat manusia.

Upaya Islam sebagai agama rahmatan lil alamin dibuktikan dengan peran Wali Songo yang begitu besar dalam penyebaran agama Islam, khususnya di pulau Jawa. Salah satu cara yang digunakan Wali Songo adalah pendekatan melalui kebudayaan, misalnya kesenian gamelan dan wayang. Hal itu menunjukkan bahwa Wali Songo mengutamakan jalan yang menjadikan masyarakat tertarik dan sarat dengan ajakan yang baik daripada mengedepankan hal-hal yang bersifat normatif dan tekstual.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian seni dan budaya?

2. Bagaimana pandangan Islam terhadap seni dan budaya?

(5)

C. Tujuan

1. Mengetahui arti seni dan budaya

2. Mengetahui bagaimana Islam memandang seni dan budaya

3. Mengetahui apa saja seni yang diperbolehkan dan dilarang dalam Islam

1 mengandung unsur keindahan dan mampu membangkitkan perasaan orang lain. Istilah seni berasal dari bahasa Sansekerta yaitu sani yang berarti pemujaan, persembahan, dan pelayanan yang erat dengan upacara keagaaman yang disebut dengan kesenian.

Menurut para ahli :

Aristoteles

:

Pengertian seni menurut pendapat aristoteles adalah bentuk yang pengungkapannya dan penampilannya tidak pernah menyimpang dari kenyataan dan seni itu adalah meniru alam.

Ki Hajar Dewantara : Seni adalah hasil keindahan sehingga dapat menggerakkan perasaan indah orang yang melihatnnya, oleh karena itu perbuatan manusia yang dapat estetis dengan menggunakan media bidang, garis, warna, tekstur, volume dan gelap terang.

Hillary Bel : Seni merupakan istilah yang digunakan untuk semua karya yang dapat menggugah hati untuk mencari tahu siapa penciptanya.

(6)

Secara umum, budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang secara bersama pada suatu kelompok orang secara turun-temurun dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang sulit meliputi sistem agama, dan politik, adat istiadat, bahasa, pakaian, karya seni, perkakas, dan bangunan. Istilah budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, sebagai bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) yang diartikan hal-hal yang berkaitan dengan budi, dan akal manusia.

2 Menurut para ahli :

Edward Burnett Tylor

:

Budaya adalah keseluruhan dari yang kompleks yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.

C. Kliucckhohn :Budaya adalah sistem mata pencaharian hidup; sistem peralatan dan teknologi; sistem organisasi kemasyarakatan; sistem pengetahuan; bahasa; kesenian; sistem religi dan upacara keagamaan.  Andreas Eppink :Budaya adalah kebudayaan yang mengandung

bentuk dari keseluruhan pengertian nilai sosial, norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik menjadi ciri khas suatu masyarakat.

Dari pengertian seni dan budaya diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian seni budaya secara umum adalah segala sesuatu yang dibuat manusia yang memiliki unsur keindahan yang mampu membangkitkan perasaan orang lain.

B. Hubungan antara Agama dengan Seni dan Budaya

(7)

Antropologi, sebagaimana yang diungkapkan oleh Drs. Heddy S. A. Putra, M. A. bahwa agama merupakan salah satu unsur kebudayaan. Hal itu, karena para ahli Antropologi mengatakan bahwa manusia mempunyai akal pikiran dan mempunyai sistem pengetahuan yang digunakan untuk menafsirkan berbagai gejala serta simbol-simbol agama. Pemahaman manusia sangat terbatas dan tidak mampu mencapai hakekat dari ayat-ayat dalam kitab suci masing- masing agama.

3 Mereka hanya dapat menafsirkan ayat-ayat suci tersebut sesuai dengan kemampuan yang ada.

Islam dan kebudayaan memiliki keterkaitan antara yang satu dengan yang lain. Ajaran Islam memberikan aturan-aturan yang sesuai dengan kehendak Allah SWT, sedangkan kebudayaan adalah realitas keberagamaan umat Islam tersebut. Sehingga dapat dikatakan bahwa wujud nyata dari pengamalan ajaran agama Islam itu mampu dilihat dari kebudayaan dan kehidupan nyata para pemeluk agama Islam tersebut.

Untuk melihat manusia dan kebudayaannya, Islam tidaklah memandangnya dari satu sisi saja. Islam memandang bahwa manusia mempunyai dua unsur penting, yaitu unsur tanah dan unsur ruh yang ditiupkan Allah kedalam tubuhnya. Ini sangat terlihat jelas di dalam firman Allah Q.s. As Sajdah 7-9 : “(Allah)-lah Yang memulai penciptaan manusia dari tanah, kemudian Dia menciptakan keturunannya dari saripati air yang hina (air mani). Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalam (tubuh)-nya roh (ciptaan)-Nya “

(8)

pedoman. Sampai disini, mungkin bisa dikatakan bahwa kebudayaan itu sendiri, berasal dari agama. Kesenian dan kebudayaan Islam bukan suatu hal yang diciptakan oleh orang Islam, tetapi kesenian dan kebudayaan yang bersumber dari ajaran Islam atau yang bersifat Islami.

C. Pandangan Islam tentang Seni dan Budaya

Seni merupakan ekspresi keindahan. Dan keindahan menjadi salah satu sifat yang dilekatkan Allah pada penciptaan jagat raya ini. Allah melalui kalamnya di Al-Qur’an mengajak manusia memandang seluruh jagat raya dengan segala keserasian dan keindahannya. Allah berfirman:

4

ٍجوُرُف ْنِم اَهَل اَمَو اَهاّنّيَزَو اَهاَنْيَنَب َفْيَك ْمُهَق ْوَف ِءاَمّسلا ىَلِإ اوُرُظْنَي ْمَلَفَأ “Maka apakah mereka tidak melihat ke langit yang ada di atas mereka, bagaimana Kami meninggikannya dan menghiasinya, dan tiada baginya sedikit pun retak-retak?” [QS 50: 6].

Allah juga mengajak manusia untuk melihat dari perspektif keindahan, bagaimana buah-buahan yang menggantung di pohon dan bagaimana pula buah-buahan itu dimatangkan. Jika manusia memerhatikan dan menikmati dengan pandangan yang indah, arak-arakan binatang ternak saat masuk ke kandang, juga saat dilepaskan ke tempat penggembalaan, sesungguhnya pada peristiwa itu ada unsur keindahannya.

Seni merupakan fitrah dan naluri alami manusia. Kemampuan ini yang membedakan manusia dengan makhluk yang lain. Karena itu, mustahil bila Allah melarang manusia untuk melakukan kegiatan berkesenian.

Nabi Muhammad Saw sangat menghargai keindahan. Suatu ketika dikisahkan, Nabi menerima hadiah berupa pakaian yang bersulam benang emas, lalu beliau mengenakannya dan kemudian naik ke mimbar. Namun tanpa menyampaikan sesuatu apapun, Beliau turun kembali. Para sahabat sedemikian kagum dengan baju itu, sampai mereka memegang dan merabanya. Nabi Saw bersabda:

(9)

“Siapa yang tidak berkesan hatinya di musim bunga dengan kembang-kembangnya, atau oleh alat musik dan getaran nadanya, maka fitrahnya telah mengidap penyakit parah yang sulit diobati.”

Kalau memang demikian pandangan Islam tentang seni, mengapa pada masa awal perkembangan Islam [zaman Nabi Saw dan para sahabatnya], belum tampak jelas ekspresi kaum muslim terhadap kesenian. Bahkan, terasa adanya banyak pembatasan-pembatasan yang menghambat perkembangan seni? Menurut Sayyid Quthb, pada masa itu, kaum muslim masih

5 dalam tahap penghayatan nilai-nilai Islam dan memfokuskan pada pembersihan gagasan-gagasan jahiliyah yang sudah meresap dalam jiwa masyarakat sejak lama. Sedangkan sebuah karya seni lahir dari interaksi seseorang atau masyarakat dengan suatu gagasan, menghayati dengan sempurna sampai menyatu dengan jiwanya. Karena itu, belum banyak karya seni yang tercipta pada masa awal perkembangan Islam itu.

Pembatasan-pembatasan terhadap kesenian karena adanya sikap kehati-hatian dari kaum Muslim. Kehatihatian itu dimaksudkan agar mereka tidak terjerumus kepada hal-hal yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam yang menjadi titik perhatian pada waktu itu. M Quraish Shihab menjelaskan bahwa Umar Ibnul Khaththab, khalifah kedua, pernah berkata, “Umat Islam meninggalkan dua pertiga dari transaksi ekonomi karena khawatir terjerumus ke dalam haram [riba].” Ucapan ini benar adanya, dan agaknya ia juga dapat menjadi benar jika kalimat transaksi ekonomi diganti dengan kesenian [Wawasan Al-Qur’an].

Atas dasar kehati-hatian ini pulalah hendaknya dipahami hadits-hadits yang melarang menggambar atau melukis dan memahat makhluk-makhluk hidup. Apabila seni membawa manfaat bagi manusia, memperindah hidup dan hiasannya yang dibenarkan agama, mengabadikan nilai-nilai luhur dan menyucikannya, serta mengembangkan serta memperhalus rasa keindahan dalam jiwa manusia, maka sunnah Nabi mendukung, tidak menentangnya.

(10)

Kesenian Islam baru berkembang dan mencapai puncak kejayaan pada saat Islam sampai di daerah-daerah Afrika Utara, Asia Kecil, dan Eropa. Daerah-daerah tersebut didefinisikan sebagai Persia, Mesir, Moor, Spanyol, Bizantium, India, Mongolia, dan Seljuk. Di daerah-daerah tersebut, Islam membaur dengan kebudayaan setempat. Terjadilah pertukaran nilai-nilai Islam dengan budaya dan seni yang menghasilkan ragam seni yang baru, berbeda dengan karakter seni tempat asalnya.

Seni yang didasarkan pada nilai-nilai Islam [agama/ketuhanan] inilah yang menjadi pembeda antara seni Islam dengan ragam seni yang lain. Titus Burckhardt, seorang peneliti berkebangsaan Swiss-Jerman mengatakan, “Seni Islam sepanjang ruang dan waktu, memiliki

6 identitas dan esensi yang satu. Kesatuan ini bisa jelas disaksikan. Seni Islam memperoleh hakekat dan estetikanya dari suatu filosofi yang transendental.” Ia menambahkan, para seniman muslim meyakini bahwa hakekat keindahan bukan bersumber dari sang pencipta seni. Namun, keindahan karya seni diukur dari sejauh mana karya seni tersebut bisa harmonis dan serasi dengan alam semesta. Dengan begitu, para seniman muslim memunyai makna dan tujuan seni yang luhur dan sakral.

Apakah seni Islam harus berbicara tentang Islam? Sayyid Quthb dengan tegas menjawab tidak. Kesenian Islam tak harus berbicara tentang Islam. Ia tak harus berupa nasehat langsung atau anjuran berbuat kebajikan, bukan juga penampilan abstrak tentang aqidah. Tetapi seni yang Islami adalah seni yang menggambarkan wujud dengan ‘bahasa’ yang indah serta sesuai dengan fitrah manusia. Kesenian Islam membawa manusia kepada pertemuan yang sempurna antara keindahan dan kebenaran.

Untuk mengetahui sejauh mana hubungan antara agama (termasuk Islam) dengan budaya, kita perlu menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini :

1. Mengapa manusia cenderung memelihara kebudayaan, dari manakah desakan yang menggerakkan manusia untuk berkarya, berpikir dan bertindak?

2. Apakah yang mendorong mereka untuk selalu merubah alam dan lingkungan ini menjadi lebih baik ?

D. Contoh Seni yang Boleh dan Tidak Boleh dalam Islam 1. Seni yang diperbolehkan dalam Islam

(11)

Sebagaimana Nabi Muhammad SAW melagukan Surat Al Fath ketika Fathul Makkah atau sahabat Abu Musa Al Anshary yang paling bagus bacaan Qur’annya. Dari Al-Barra’ bin ‘Azib RA, ia berkata: telah bersabda Rasulullah SAW: “Hiasilah Al-Qur’an dengan suaramu” (HR. Abu Dawud, An-Nasa’I dan lain-lainnya).

b. Seni Kaligrafi/Tulis

Kaligrafi adalah seni menulis sebuah tulisan, di Jepang menulis huruf kanji dengan sebutan “Shodo”, “Seoye” di Korea dan di China disebut dengan Shufa/Yi-shu. Sedangkan seni tulis arab sering disebut dengan khat. Khusus kaligrafi yang baik

7 dan sesuai dengan Islam adalah seni kaligrafi yang isinya mengambil ayat-ayat Al-Quran. Bentuknya bermacam-macam, tidak selalu pena diatas kertas, tetapi seringkali juga ditatahkan di atas logam, bangunan, atau kulit.

c. Seni Beladiri

Seni bela diri merupakan satu kesenian yang timbul sebagai satu cara seseorang itu mempertahankan diri. Selama beladiri berazaskan ke-taukhidan, tidak syirik, serta membela kebenaran dan keadilan, maka Islam membolehkan. Bahkan Allah SWT menyukai mukmin yang kuat daripada mukmin yang lemah.

d. Seni Arsitektur

Arsitektur selain sebagai ilmu dalam merancang bangunan, aritektur juga adalah seni. Dalam artian yang lebih luas, arsitektur mencakup merancang dan membangun keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level makro yaitu perencanaan kota, perancangan perkotaan, arsitektur lansekap, hingga ke level mikro yaitu desain bangunan, desain perabot dan desain produk. Arsitektur juga merujuk kepada hasil-hasil proses perancangan tersebut. Banyak manfaatnya dari seni arsitektur ini.

(12)

Seni sastra adalah semua jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu. Al Qur’an termasuk seni sastra tertinggi yang dimiliki oleh ummat Islam. Dengan seni sastra seseorang dapat menyampaikan pikiran-pikiran atau ajaran ajaran tertentu dengan indah.

f. Seni Merajut

Merajut adalah salah satu dari kesenian. Selain menuntut keterampilan merajut juga dapat menenangkan pikiran yang sedang kusut. Hati dapat terasa damai

karena hanya focus sama rajutan kita. Yang penting dalam merajut tidak lupa waktu sholat dan hasil rajutannya bukan untuk maksiyat kepada Allah.

8 2. Seni yang Tidak diperbolehkan dalam Islam

a. Seni Rupa

Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Islam membolehkan seni rupa selama tidak mengarah kepada maksiat dan ingkar kepada Allah Tuhan semesta alam. Namun, para ulama berpendapat, seni rupa yang dilarang adalah yang menggambarkan makhluk hidup atau manusia.

b. Menyanyi

Para ulama berbeda pendapat mengenai hukum menyanyi (al-ghina’/at-taghanni). Sebagian mengharamkan nyanyian dan sebagian lainnya menghalalkan. Masing-masing mempunyai dalilnya sendiri-sendiri. Menyanyi yang diharamkan Islam karena:

ٌباَذَََع ْمُهَل َكِئَٰلوُأ ۚ اًوُزََُه اَهَذََِخّتَيَو ٍمْلِع ِرََْيَغِب ِ ّا ِليِبَس ْنَع ّلِضُيِل ِثيِدَحْلا َوْهَل يِرَتْشَي ْنَم ِساّنلا َنِمَو ٌنيِهُم

(13)

pengetahuan dan menjadikan jalan Allah itu ejekan. Mereka itu akan memperoleh adzab yang menghinakan.” (Qs. Luqmân [31]: 6)

Hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu ‘Auf ra bahwa Rasulullah Saw bersabda: “Sesungguhnya aku dilarang dari suara yang hina dan sesat, yaitu: 1. Alunan suara nyanyian yang melalaikan dengan iringan seruling syaithan (mazamirus syaithan). 2. Ratapan seorang ketika mendapat musibah sehingga menampar wajahnya sendiri dan merobek pakaiannya dengan ratapan syetan (rannatus syaithan).”

c. Seni Musik

Begitu juga dengan bermain musik, sebagian ulama berbeda pendapat mengenai hukum bermain musik. Sebagian mengharamkannya dan sebagian lainnya menghalalkannya. Hal ini berdasarkan pada hadits dari Abu Malik Al-Asy’ari ra

9

bahwa Rasulullah saw bersabda : “Sesungguhnya akan ada di kalangan umatku gol-ongan yang menghalalkan zina, sutera, arak, dan alat-alat musik (al-ma’azif).” [HR. Bukhari, Shahih Bukhari, hadits no. 5590]. Akan tetapi, Rasulullah saw. memperbolehkan rebana untuk dimainkan pada saat tertentu (pernikahan).

d. Seni Tari

Tari adalah gerak tubuh secara berirama yang dilakukan di tempat dan waktu tertentu untuk keperluan pergaulan, mengungkapkan perasaan, maksud, dan pikiran. Bunyi-bunyian yang disebut musik pengiring tari mengatur gerakan penari dan memperkuat maksud yang ingin disampaikan. Gerakan tari berbeda dari gerakan sehari-hari seperti berlari, berjalan, atau bersenam. Saat tarian tersebut mempertontonkan aurat, dan mengundang nafsu birahi maka Islam melarang tarian tersebut. Apalagi tarian yang ditujukan untuk memuja sesuatu dan bersifat ritual syirik.

(14)

Seni patung adalah cabang seni rupa yang hasil karyanya berwujud tiga dimensi. Biasanya diciptakan dengan cara memahat, modeling (misalnya dengan bahan tanah liat) atau kasting (dengan cetakan). Islam melarang seni patung sebagaimana Hadist Rasulullah saw, “Manusia yang paling pedih siksanya di hari kiamat ialah yang meniru ciptaan Allah. Sedangkan para pelukis dan penggambar adalah orang-orang yang meniru ciptaan Allah.” (Muttafaqun ‘alaih).

f. Tatto

Bertato yang dalam Bahasa Arab disebut al wasym ( مشولا ) adalah perbuatan yang hukumnya haram dalam agama Islam, berdasarkan beberapa hadits shahih, yang diantaranya hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan Imam Muslim dari Abdullah ibnu Mas’ud,

َةَمِشْوَتْسُمْلاَو َةَمِشاَوْلاَو ، َةَلِصْوَتْسُمْلاَو َةَلِصاَوْلا ُ ّا َنَعَل Artinya :

10

"Allah melaknat wanita yang menyambung rambutnya, melakukan tato di wajahnya (mutawasshimah), menghilangkan rambut dari wajahnya, menyambung giginya, demi kecantikan, mereka telah merubah ciptaan Allah."

Tatto adalah menusuk-nusukkan jarum atau yang sejenisnya kepada kulit sehingga mengalirkan darah kemudian diberikan alkohol atau yang sejenisnya sehingga menjadi biru. Tato ini biasa dilakukan di tangan, wajah, badan bahkan kaki

dan juga di bagian tubuh lainnya. Melakukan tato pada kulit adalah perbuatan yang diharamkan Allah swt, sebagaimana disebutkan didalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Alqomah bahwasanya Rasulullah saw bersabda, “Allah melaknat orang-orang yang mentato dan yang minta untuk ditato.” (HR. Bukhori)

Hal itu dikarenakan bahwa tato termasuk perbuatan yang merubah ciptaan Allah swt serta menjadikan ditempat tato itu najis dengan membekunya darah dikarenakan warna bahan tato itu.

(15)

Body piercing atau seni tindik pada tubuh akhir-akhir ini menjadi sangat berkembang di dunia dan di Indonesia pada khususnya. Sama halnya dengan tatto, maka body piercing telah mewabah hampir kesemua kalangan. Tindik konvensional yang dahulu hanya dilakukan diseputar telinga saja, saat ini telah dilakukan pada hampir seluruh bagian tubuh. Seni tindik tidak sesuai dengan agama Islam. Kecuali bagi perempuan yang memakai perhiasan. Namun dengan syarat tidak boleh menampakkan auratnya. Ibnu Abidin rahimahullah berkata, "Menindik telinga untuk memakai anting merupakan perhiasan wanita, maka tidak dihalalkan bagi laki-laki." (Raddul Muhtar, 6/420)

11

11

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Menurut kami, berdasarkan makalah yang kami buat dapat diismpulkan bahwa agama Islam mendukung kesenian selama tidak melenceng dari nilai-nilai agama. Agama Islam memandang bahwa setiap orang diberi akal dan pikiran yang dapat menciptakan sebuah seni untuk menyalurkan kreativitas dan bakatnya, namun hasilnya harus sesuai dengan aturan agama Islam dan tidak melampaui batas yang telah ditetapkan menurut Islam.

B. Saran

(16)

dengan syariat Islam, misalnya yang mengandung unsur syirik harus dijauhkan. Islam selalu memiliki batasan-batasan tertentu dalam mengatur umatnya agar tidak melenceng dari ajaran Islam. Seni yang dikehendaki Islam adalah seni yang bisa mendatangkan manfaat, bukan mendatangkan mudarat seperti menimbulkan kemungkaran, syirik, menimbulkan syahwat, dan lain sebagainya.

12 Daftar Pustaka

//www.scribd.com/doc/312198190/Makalah-Pandangan-Islam-tentang-Seni-dan-Budaya-docx

//www.artikelsiana.com/2015/10/pengertian-seni-budaya-secara-umum-arti.html //danusiri.dosen.unimus.ac.id/materi-kuliah/fbba/pandangan-islam-tentang-seni/

//ubaisite.wordpress.com/2016/01/15/hubungan-islam-dan-kebudayaan/

duwihernas.blogspot.co.id/2014/08/kebudayaan-islam.html?m=1

sahrul-media.blogspot.co.id/2014/05/makalah-tentang-kebudayaan-islam.html?m=1

//www.google.com/amp/s/ahmadzain.wordpress.com/2006/12/08/relasi-antara-islam-dan-kebudayaan/amp/

//www.scribd.com/mobile/doc/312198190/Makalah-Pandangan-Islam-tentang-Seni-dan-Budaya-docx

//www.1001-kisahislami.com/2015/03/pandangan-islam-tentang-memakai-tato.html //islamqa.info/id/160292

(17)

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA