1. Kuat Arus Listrik kuat arus listrik adalah jumlah muatan listrik yang mengalir dalam kawat penghantar tiap satuan waktu. Arah arus listrik (I) yang timbul pada penghantar berlawanan arah dengan arah gerak elektron. I = Kuat arus listrik yang mengalir (A) Q = Muatan listrik (C) t = Waktu (s) Contoh soal : Jika sebuah kawat penghantar listrik dialiri muatan listrik sebesar 360 C dalam waktu 1 menit, maka berapa besarnya arus yang mengalir ? Diketahui: Q = 360 C t = 1 menit = 60 s Maka kuat arus listrik ( I ) adalah ….
Hubungan Muatan Listrik dengan Muatan Elektron Muatan juga dapat menunjukkan banyaknya elektron yang mengalir, muatan elektron ini sering disebut sebagai "e". Besarnya e = - 1,6 . 10-19 C, sehingga banyaknya elektron (n) dapat dirumuskan :
Kuat arus ( I ) juga dapat didefinisikan sebagai jumlah muatan yang lewat penampang dalam satu satuan waktu :
Keterangan : I = arus listrik (A) A = luas penampang (m2) v = kecepatan elektron (m/s) Q = muatan listrik (C) n = banyaknya elektron/partikel per satuan volume (m-1) e = muatan elektron (C) = - 1,6 . 10-19 C (hafalan) misalnya : Dalam suatu berkas elektron, terdapat 5.106 elektron per sentimeter kubik. Misalkan energi kinetik masing-masing elektron sebesar 10 keV dan berkas berbentuk silinder dengan diameter 1 mm. (a). berapakah kecepatan elektron?,(b). carilah arus berkas elektron? Diketahui : Ek = 10 keV = 10 kilo x 1,6 . 10-19 = 104.1,6 . 10-19 = 1,6 . 10-15 V massa elektron = 9,1 x 10-31 kg (hafalan)
A = luas penampang lingkaran
r = diameter/2 = 1 mm/2 = 0,5 mm = 5.10-5 maka A = 3,14.(5.10-5)2 = 78,5 . 10-10 n = 5 . 106 cm3 = 5 m3 Jawab :
2. Beda Potensial atau Tegangan Listrik (V) Keterangan : V = beda potensial (V) I = kuat arus (A) R = hambatan (ohm) 3. Hambatan Listrik dari persamaan beda potensial kita dapat mencari besarnya hambatan listrik :
Hambatan Jenis Besarnya nilai hambatan suatu penghantar berbeda-beda tergantung pada jenis bahan yang digunakan, selain itu besarnya hambatan juga dipengaruhi oleh panjang penghantar dan luas penampangnya.Keterangan :
l = panjang penghantar (m) A = luas penampang (m2) pada umumnya penampang kawat berbentuk lingkaran sehingga :
Perbandingan hambatan dua kawat penghantar dalam perbandingan, yang kita bandingkan adalah bagian yang berbeda saja. coba perhatikan rumus perbandingan di bawah ini :
Coba kalian perhatikan perbandingan rumus di atas.....panjang penghantar (l) berbanding lurus dengan hambatan maka bentuk perbandingannnya = l1/L2 sedangkan luas (A) berbainding terbalik dengan hambatan maka bentuk perbandingannya A2/A1. dari rumus perbandingan di atas bila kawat penghantar dibuat dari bahan yang sama maka hambatan jenisnya pun sama, sehingga rumus perbandingannya menjadi :
Kadang-kadang perbedaan luas tidak diketahui secara langsung, namun diketahui perbedaan jari-jarinya (dengan asumsi penampang penghantar berbentuk lingkaran) maka rumus perbandingannya menjadi (pada jenis kawat yang sama) :
sangat PENTING untuk difahami.... : dalam luas lingkaran, jari-jarinya dikuadratkan.....sehingga bila perbandungan luas kita ganti menjadi perbandingan jari-jari bentuk kuadratnya juga ikut dalam perbandingan. Pengaruh suhu terhadap hambatan : bila suhu suatu hambatan dalam penghantar meningkat maka besarnya akan berubah.keterangan : Ro = hambatan mula-mula sebelum kenaikan suhu = koefisien suhu hambatan jenis = perubahan suhu = suhu akhir - suhu awal 4. Susunan Rangkaian Listrik a. Susunan Seri
Hambatan Seri (Rs)
Kuat Arus dalam Rangkaian Seri
Beda Potensial dalam Hambatan Seri
Beda potensial Total dalam Rangkaian Seri
b. Susunan Paralel
Hambatan Paralel (Rp) Kuat Arus Total dalam Rangkaian Paralel Kuat Arus dalam Percabangan Rangkaian Paralel
Beda Potensial dalam Percabangan Rangkaian Paralel
Beda Potensial Total dalam Rangkaian Paralel Pada Prinsipnya dalam rangkaian seri :
Page 2 |