Bagaimana hubungan kondisi udara lingkungan yang tidak bersih dengan kesehatan pernapasan

Pencemaran udara yang terjadi dipicu dari bentuk gas, cair, dan padat tertentu yang terpendam di udara. Partikel berasal dari aerosol, debu, asap pabrik, kebakaran hutan, asap kendaraan bermotor, dan asap rokok.

Beberapa polutan yang biasanya menyebar, yakni logam berat, karbon monoksida (CO), nitrogen oksida (NOx), ozon (O3), senyawa organik volatil (VOC), dan sulfur dioksida (SO2). Indonesia sendiri masuk dalam jajaran negara yang tingkat polusinya cukup tinggi. Apa dampak pencemaran udara bagi kesehatan? Berikut informasinya!

Pernapasan Jadi Terganggu

Dampak pencemaran udara dari asap kendaraan, asap pabrik, asap rokok, dan lain-lain bisa memicu terjadinya gangguan pernapasan, seperti asma, ISPA, dan kanker paru-paru.  Selain itu, pencemaran udara juga bisa berakhir pada berkurangnya kadar oksigen di dalam tubuh manusia.

Mengganggu Jalannya Oksigen yang Ada dalam Darah

Bukan hanya saluran pernapasan, sistem peredaran darah juga dapat terganggu karena dampak dari pencemaran udara. Hal ini disebabkan oleh karbon monoksida (CO) yang jumlahnya sangat banyak sehingga membuat kadar protein inflamasi dan jumlah kekentalan darah bertambah. Itulah yang memicu radang pembuluh darah yang bisa mengakibatkan penyakit kardiovaskular.

Pemanasan Global

Salah satu dampak pencemaran udara adalah peningkatan pemanasan global. Akibatnya suhu udara di seluruh dunia jadi bertambah, permukaan laut meninggi, dan membuat banyaknya es di daerah yang dingin lebih cepat mencair. Kondisi ini juga bisa mengakibatkan berkurangnya tempat tinggal untuk sebagian spesies tumbuhan dan hewan di berbagai negara.

Memicu Keguguran dan Autisme

Bagi ibu hamil, polusi udara juga sangat membahayakan diri dan janinnya. Dampak pencemaran udara bagi ibu hamil bisa memicu peradangan di seluruh tubuhnya dan memicu kelahiran prematur. Sementara untuk janin, keadaan ini dapat mengakibatkan keguguran, asma untuk anaknya kelak, dan memicu autisme.

Nah, itu tadi dampak pencemaran udara bagi kesehatan yang perlu diketahui. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan sebagai cara mencegah pencemaran udara, diantaranya menghindari penggunaan listrik berlebihan, memanfaatkan transportasi umum, menerapkan konsep reduce (mengurangi), reuse (gunakan kembali), dan recycle (daur ulang).

Selain itu, jangan sampai lupa untuk memproteksi diri dengan Asuransi Kesehatan. Ada Prudential Indonesia yang menyediakan berbagai produk asuransi kesehatan yang bisa Anda pilih sesuai kebutuhan.

contoh virus bentuk voli Hendra ​

Jelaskan pengertian AIDS menurut anda​

10 penyakit pada tumbuhan yang disebabkan oleh virus dan sebutkan bagian yang diserang​

10 penyakit hewan yang disebabkan oleh virus dan sebutkan bagian yang diserang​

tolong bantu Kak... Terimakasih... ​

menentukan diameter pohon 104CM​

tolong bantu Kak... jangan asal...pakai cara nanti aku Follow... Terimakasih... ​

Jelaskan 4 cabang biologi yg mempelajari kehidupan hewan

apakah semua jenis virus mengalami siklus litik dan lisogenik​

tolong jawab tp Jan ngasal yak!​

mohon bantuannya kak itu soalnya yang a aja ya kak​

Kakak mohon bantuannya. Terima kasih:)​

Kak mohon bantuannya. Terima kasih​

seseorang menyimpan pesan dan pisang dinulana dari 12 buah pisang terdapat 1 buah yang sudah mulai menguning Adapun buah lainnya masih hijau dan menik … ah setelah 3 hari di simpan semua buah pisang telah menguning dan Matan faktor yang menyebabkan hal tersebut adalah? ​

Pls Pakek Caranya Pls Jawab Juga Ipa Kok MudahGuru Ipa ku Ngeri​

sebutkan 10 contoh binatang punah dan asal binatang hampir punah?​

plis kasi tau,besok dah dikumpulin​

bantuin besok di kumpul ​

tolong di jawab besok di kumpull​

ini nama penemunya Nelson Tansu tolong di jawab ya​

Bahaya polusi udara terhadap paru-paru bukanlah sesuatu yang dapat dianggap sepele. Paparan polusi udara yang berlebihan diketahui bisa meningkatkan risiko terjadinya berbagai penyakit pada paru-paru, mulai dari infeksi saluran pernapasan, pneumonia, bronkitis, hingga kanker.

Polusi udara merupakan salah satu masalah lingkungan terbesar yang memberikan dampak signifikan terhadap kesehatan manusia. Tak hanya dapat menimbulkan berbagai penyakit, paparan polusi udara berlebih juga diketahui dapat meningkatkan risiko terjadinya kematian dini.

Bagaimana hubungan kondisi udara lingkungan yang tidak bersih dengan kesehatan pernapasan

Data dari WHO menyebutkan bahwa terdapat sekitar 7 juta orang di dunia yang meninggal setiap tahunnya akibat paparan polusi udara, baik polusi udara yang berasal dari luar ruangan maupun dalam ruangan.

Sementara itu, di Indonesia sendiri, angka kematian akibat polusi udara diperkirakan mencapai lebih dari 60.000 kasus setiap tahunnya.

Beberapa Jenis Zat Berbahaya pada Polusi Udara

Berikut ini adalah beberapa jenis zat berbahaya yang terdapat di dalam polusi udara dan dampaknya terhadap kesehatan tubuh:

1. Nitrogen dioksida

Nitrogen dioksida (NO2) merupakan salah satu jenis gas berbahaya yang biasanya dihasilkan dari proses pembakaran, seperti pembakaran sampah, kebakaran hutan atau kabut asap, dan mesin kendaraan bermotor atau pembangkit listrik.

Paparan nitrogen dioksida dalam jangka panjang dapat menyebabkan peradangan pada saluran pernapasan dan menurunkan fungsi paru-paru. Gas beracun ini juga bisa meningkatkan risiko terjadinya bronkitis, baik pada orang dewasa maupun anak-anak.

2. Unsur-unsur partikel

Komponen partikel di udara terdiri atas sulfat, nitrat, amonia, natrium klorida, dan debu mineral. Paparan kombinasi unsur-unsur partikel tersebut dalam jangka panjang, dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan pernapasan, kanker paru-paru, dan penyakit kardiovaskuler, seperti penyakit jantung dan stroke.

3. Ozon

Lapisan ozon pada atmosfer memang memiliki peran penting sebagai penangkal sinar ultraviolet (UV) dari matahari. Namun, ozon yang berada di permukaan bumi merupakan salah satu gas berbahaya yang terkandung di dalam polusi udara.

Paparan ozon dalam waktu lama dapat menyebabkan sesak napas, memicu kambuhnya asma dan emfisema, serta membuat paru-paru lebih rentan terkena infeksi.

4. Sulfur dioksida

Sulfur dioksida (SO2) adalah polutan yang dihasilkan dari proses pembakaran bahan bakar fosil, seperti batu bara dan bensin, serta peleburan biji mineral yang mengandung belerang.

Ketika terhirup, zat ini dapat menyebabkan peradangan pada saluran pernapasan dan menyebabkan berbagai gejala, seperti batuk berdahak dan sesak napas. Selain itu, orang yang sering menghirup sulfur dioksida berisiko lebih tinggi terkena infeksi saluran pernapasan dan bronkitis, serta kambuhnya gejala asma.

5. Benzena

Benzena adalah cairan kimia yang sangat mudah mengalami penguapan sehingga dapat mencemari udara. Polusi udara yang mengandung benzena biasanya ditemukan pada asap rokok, asap kendaraan, asap pabrik, serta produk sehari-hari, seperti lem dan detergen.

Terpapar benzena dalam kadar yang tinggi dapat menyebabkan gangguan pernapasan, kanker paru-paru, anemia, dan bahkan kematian.

6. Karbon monoksida

Karbon monoksida adalah gas yang dihasilkan dari proses pembakaran, misalnya pembakaran batu bara, kayu, dan bahan bakar pada kendaraan.

Ketika seseorang terlalu banyak menghirup gas karbon monoksida (CO), kemampuan darah untuk mengikat oksigen akan berkurang. Hal ini disebabkan gas CO lebih mudah terikat dengan hemoglobin daripada oksigen. Akibatnya, tubuh akan mengalami kekurangan oksigen atau hipoksia.

Penurunan kadar oksigen yang tidak segera diatasi bisa menimbulkan komplikasi berbahaya berupa rusaknya jaringan atau organ tubuh dan kematian.

7. Hidrokarbon

Hidrokarbon merupakan senyawa gabungan antara hidrogen dan karbon. Saat terhirup dalam jumlah banyak, gas hidrokarbon dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan, mulai dari batuk, sesak napas, pneumonia, gangguan irama jantung, hingga hipertensi pulmonal.

Meski udara yang Anda hirup terlihat bersih, berbagai jenis zat berbahaya mungkin saja masih terkandung di dalamnya. Oleh karena itu, Anda perlu melindungi diri dari paparan polusi udara penyebab kerusakan paru-paru dan berbagai penyakit lainnya.

Untuk melindungi diri dari polusi udara, Anda bisa menggunakan masker saat beraktivitas, menggunakan penyaring udara atau air purifier di rumah, dan memelihara tanaman dalam rumah yang bisa membuat udara menjadi lebih bersih dan segar.

Tak hanya itu, kini penggunaan masker juga menjadi salah satu protokol kesehatan yang wajib dilakukan untuk mencegah penularan COVID-19.

Jika Anda sering terpapar polusi udara dan mengalami gejala tertentu, seperti batuk-batuk, pilek, sesak napas, sakit kepala, dan batuk berdarah, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk menjalani pemeriksaan dan mendapatkan penanganan yang tepat.