Apa pendapat para ulama tentang ulang tahun

tirto.id - Salah satu doa bertambah usia yang umum diucapkan adalah "Barakallah fii umrik", apa artinya?

Banyak orang yang memperingati hari ulang tahun. Salah satu tujuan digelarnya acara tersebut adalah bersyukur kepada Allah SWT. Seringkali juga hal ini disertai ucapan bahasa Arab "Barakallah fii umrik" atau dalam bahasa Indonesia bermakna

"Semoga mendapat berkah dari Allah dalam usiamu".

Lantas, bagaimana hukum merayakan ulang tahun dalam Islam? Jika orang tersebut tidak merayakan ulang tahun, atau menganggap hari ulang tahun bukan hari istimewa, salahkah jika kita memberi selamat?

Hukum Merayakan Ulang Tahun dalam Agama Islam

Hukum Mengucapkan Selamat Ulang Tahun", pada dasarnya segala tindakan manusia tergantung pada niatnya masing-masing.

Niat akan menentukan nilai tindakan tersebut.

Selama

dianggap tidak bertentangan dengan syariat Islam, semua perkara layak untuk dilaksanakan. Hukum peringatan ulang tahun adalah mubah atau boleh dilakukan.

Mubah sendiri bermakna apabila dikerjakan tidak berpahala dan tidak berdosa, jika ditinggalkan juga tidak berdosa dan tidak berpahala. Hukum ini cenderung diterapkan pada perkara yang lebih bersifat keduniaan.

Imam Bukhari meriwayatkan bahwa sewaktu sahabat Ka’ab bin Malik menerima kabar gembira dari Nabi Muhammad mengenai penerimaan taubatnya, maka sahabat Thalhah bin Ubaidillah menyampaikan kepadanya ucapan selamat.

Didasarkan pada riwayat tersebut, maka dengan mengqiyaskan masalah ucapan ulang tahun ini dengan perilaku sahabat Nabi berarti hukum ucapan tersebut mubah. B

ahkan sebagian ulama mengatakan sunah, namun dengan catatan selama tidak ada hal-hal munkar yang dilakukan di dalamnya.

Doa Bertambah Usia dan Meminta Panjang Umur

Diriwayatkan dari Abdurrahman bin Abi Bakroh, dari sang ayah, bahwa suatu ketika ada seseorang yang bertanya kepada Nabi Muhammad, "Wahai Rasulullah, manusia seperti apa yang dikatakan baik?"

Nabi menjawab, “Yang panjang umurnya, namun baik amalnya."

Orang itu bertanya kembali, “Lalu manusia mana yang dikatakan jelek?"

Kali ini Nabi menjawab, “Yang panjang umurnya, namun jelek amalnya."

Dari riwayat tersebut, terdapat dalil untuk meminta panjang umur, dengan catatan, umur tersebut digunakan untuk menambah kebaikan, bukan sebaliknya. Selain itu, usia seseorang, kapan ia meninggal, adalah rahasia Allah, sehingga yang bisa dilakukan hanyalah berharap mendapatkan keberkahan dari usia tersebut.

Terdapat beberapa doa meminta panjang umur sebagai berikut.

Allahumma inna nas-aluka salamatan fid-diini, wa ‘aafiyatan fil jasadi, wa ziyadatan fil ‘ilmi, wa barokatan fir-rizqi, Wa taubatan qablal mauti, warahmata ‘indal mauti, wamaghfiratan ba’dal mauti.

Artinya, "Ya Allah kami memohon kepada-Mu keselamatan dalam agama, kesegaran tubuh, penambahan ilmu, dan keberkahan rezeki, serta taubat sebelum mati dan rahmat ketika mati, dan ampunan sesudah mati.

Allahumma inna nas-aluka thulal ‘umuri bith-thaa‘ati wakhtimlanaa bil a’maalish-shaalihati.

Artinya, "Wahai Tuhanku, kami memohonkan kepada Engkau umur panjang, yang selalu digunakan untuk taat [kepada-Mu], dan akhirilah umur kami dengan melakukan perbuatan yang baik."

Tradisi Ulang Tahun di Seluruh Dunia

Tradisi merayakan ulang tahun juga dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Di Indonesia, perayaan ulang tahun secara tradisional salah satunya dilakukan dengan memotong tumpeng. Tumpeng syarat akan simbol mengenai ajaran tentang makna hidup. Selain sebagai ucapan syukur tumpeng juga merupakan simbol keselamatan dan kesejahteraan. Namun, tradisi memotong tumpeng ini sudah banyak digantikan oleh potong kue. Potong tumpeng biasanya dilakukan untuk perayaan ulang tahun institusi, organisasi, ataupun ulang tahun kemerdekaan.

Dalam perkembangannya, perayaan ulang tahun berbeda-beda di setiap negara. Dilansir dari dw.com, ada beberapa negara yang merayakan ulang tahun secara unik.

Negara Denmark misalnya, merayakan ulang tahun mereka dengan mengibarkan bendera di jendela sebagai tanda bahwa seseorang di rumah tersebut sedang berulang tahun. Kado ulang tahun anak akan disimpan didekat tempat tidur, agar dapat terlihat jika bangun.

Sementara itu, di Jerman ketika kita melihat pria tengah membersihkan puing di tangga balaikota maka kita bisa mengucapkan selamat ulang tahun padanya.Tradisi membersihkan puing di balai kota merupakan cara untuk merayakan ulang tahun seorang pria yang ke-30 dan yang belum memiliki pasangan. Tujuannya adalah untuk menunjukkan pada gadis-gadis bahwa ia bisa mengurus rumah.

Baca juga:

Baca juga artikel terkait ULANG TAHUN atau tulisan menarik lainnya Beni Jo
(tirto.id - ben/fds)

Penulis: Beni Jo Editor: Fitra Firdaus Kontributor: Beni Jo

Kue ulang tahun. Foto: Unsplash.com/xianggao

Saat ini, tradisi perayaan ulang tahun banyak dilakukan dengan mengadakan pesta dan mengundang teman-teman terdekat. Secara garis besar, merayakan ulang tahun adalah hal yang lumrah.

Tapi, bagaimana hukum merayakan ulang tahun bagi setiap Muslim?

Merayakan ulang tahun sebenarnya tidak dilarang oleh agama. Selama hal yang dilakukan dalam tujuan menyusukuri nikmat yang diberikan Allah SWT dan tidak melanggar hukum agama.

Allah SWT berfirman dalam QS. Maryam ayat 33 yang artinya:

"Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari kelahiranku, pada hari wafatku, dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali."

Hari lahirnya manusia adalah hari kenikmatan yang bagi setiap orang wajib syukuri. Untuk itu, di setiap tahunnya, terutama pada hari kelahiran, jangan pernah lupa selalu bersyukur telah dikasih umur yang panjang beserta kenikmatan yang telah diberikan.

Dalam melakukan perayaan ulang tahun, Nabi Muhammad SAW memperingati hari kelahirannya dengan melaksanakan ibadah puasa Senin.

“Pada hari itu adalah hari dimana aku dilahirkan dan hari ketika aku diutus/diturunkan kepadaku wahyu pada hari itu.” (HR. Muslim)

Cara Nabi Muhammad SAW merayakan ulang tahun bisa juga kamu lakukan sebagai bentuk rasa syukur. Namun, kamu tentu juga bisa melakukan hal lain dengan cara datang ke panti asuhan, memberi santunan kepada anak-anak yatim, melakukan doa bersama untuk kebaikan, dan perbuatan baik lainnya yang bermanfaat.

Dari Umar bin Al-Khattab ra, ia berkata, saat Rasulullah SAW ditanya, “Amal-amal yang paling utama?” Beliau bersabda, “Engkau membahagiakan saudara mukminmu, mengenyangkannya yang lapar, memberikan pakaian kepadanya, atau menyelesaikan keperluan untuknya.” (H.R. At-Thabrani)

Jadi, pada dasarnya perayaan ulang tahun itu adalah sebagai bentuk menunjukkan kebahagiaan atas mensyukuri nikmat Allah SWT dan membahagiakan orang mukmin lainnya. Asalkan, perayaan yang dilakukan tidak melenceng dari hukum Islam dengan melakukan pesta yang identik dengan pamer dan pemborosan.

Untuk itu, sebagai umat Muslim, ada baiknya dengan bijak memilih perayaan ulang tahun yang bisa dijadikan sebagai salah satu kesempatan bersyukur kepada Allah SWT atas usia, rejeki, kasih sayang, dan hal baiknya yang telah diberikan dari pada harus melakukan perayaan yang kurang bermanfaat.