Bagaimana hubungan antara penerapan manajemen sekolah dan kualitas pendidikan

(1)

HUBUNGAN PENERAPAN MANAJEMEN SEKOLAH, MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN PERAN SERTA MASYARAKAT DENGAN HASIL BELAJAR SISWA SMP DI KOTA MERAUKE

Misnurliana Rambe1 dan Sumawan2 1, SMP Negeri 1 Merauke Kabupaten Merauke

2, Magister Manajemen Pendidikan FKIP Universitas Cenderawasih Corresponding e-mail:

Abstrak

Telah dilakukan penelitian tentang Hubungan Penerapan Manajemen Sekolah, Manajemen Pembelajaran dan Peran Serta Masayarakat dengan Hasil Belajar Siswa di SMP Kota Merauke. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan antara peran manajemen sekolah, manajemen pembelajaran dan peran serta masyarakat dengan hasil belajar siswa SMP Kota Merauke secara parsial dan simultan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh SMP baik negeri maupun swasta di kota merauke, yaitu; 1) SMP Negeri 2 Merauke, 2) SMP Negeri Buti Merauke, 3) SMP YPPK Santo Mikael Merauke, 4) SMP YPK Merauke, dan 5) SMP YAPIS Merauke. Instrumen yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah instruen angket. Data dianalisis dengan menggunakan program SPSS versi 14. Hasil penelitian menunjukkan sebagai berikut: a) Terdapat hubungan antara manajemen sekolah dan hasil belajar siswa, b) Terdapat hubungan antara manajemen pembelajaran dan hasil belajar siswa, c) Tidak terdapat hubungan antara peran serta masyarakat dan hasil belajar siswa, d) Terdapat hubungan yang simultan dari variabel manajemen sekolah dan manajemen pembelajaran terhadap hasil belajar siswa. e) Terdapat hubungan yang simultan dari variabel manajemen sekolah dan peran serta masyarakat terhadap hasil belajar siswa. f) Terdapat hubungan yang simultan dari variabel manajemen pembelajaran dan peran serta masyarakat terhadap hasil belajar siswa. g) Terdapat hubungan yang simultan dari variabel manajemen sekolah dan manajemen pembelajaran dan partisipasi masyarakat terhadap hasil belajar siswa.

Kata Kunci: Manajemen sekolah, manajemen pembelajaran, peran serta masyarakat, Kota Merauke

A. Latar Belakang

Rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan, khususnya pendidikan dasar dan menengah merupakan salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia. Berbagai usaha telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional, antara lain melalui berbagai pelatihan dan peningkatan profesi guru, pengadaan buku, alat peraga, perbaikan sarana prasarana pendidikan dan peningkatan mutu manajemen sekolah. Namum demikian, berbagai indikator mutu

pendidikan belum menunjukkan

peningkatan yang berarti. Sebagian sekolah terutama dikota-kota menunjukkan peningkatan mutu pendidikan yang cukup menggembirakan, namun sebagian besar masih memprihatikan. Permasalahan pokok yang menjadi penghambat potensi terhadap

kemajuan pendidikan di Indoneisa antara lain sistem organisasi yang kompleks ditingkat manajemen yang terlalu sentralistik, terkotak-kotak dan kakunya proses pembiayaan, manajemen yang tidak efektif pada jenjang sekolah. (Nur Zazin: 2011).

Sementara itu juga peran serta masyarakat dalam memajukan pendidikan sekolah memiliki pengaruh dalam meningkatkan mutu sekolah demi kemajukan. Peningkatan mutu sekolah merupakan suatu proses yang sistematis dan terus menerus untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar dengan tujuan agar yang menjadi target sekolah dapat dicapai dengan lebih efektif dan efisien. Ini dihubungan dengan adanya partisipasi masyarakat pada satuan pendidikan yang berhubungan dengan proses pengembangan

(2)

(School performance) dalam menentukan dan memajukan pendidikan melalui pengambilan kebijakan kepada sekolah baik secara langsung maupun tidak langsung melalui komite sekolah. (Zamroni: 2011).

Adanya evaluasi yang memiliki pengaruh terhadap keberhasilan belajar ini menandakan bahwa keunggulan sekolah dalam capaian keberhasilan belajar memberi arti terhadap kemampuan anak didik yang dalam evaluasi yang dilaksanakan dan dilaporkan kepada orang tua.Evaluasi yang dilaksanakan di sekolah merupakan evaluasi yang dilaksanakan secara komprehensif, obyektif, kooperatif, dan efektif. Dan evaluasi dilaksanakan berpedoman pada tujuan dan materi pembelajaran mereka sehingga anak didik dalam meraih hasilnya di sekolah menunjukkan adanya kemampuan dari anak itu sendiri dan peran orang tua di rumah sebagai partisipasi dalam mendukung anak kepada pembelajaran untuk dapat meraih keberhasilan dalam pendidikan.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Penerapan Manajemen Sekolah, Manajemen Pembelajaran dan Peran Serta Masayarakat dengan Hasil Belajar Siswa di SMP Kota Merauke Tahun Ajaran 2012-2013”.

B. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui sejauh mana hubungan manajemen sekolah terhadap terhadap hasil belajar siswa SMP di kota Merauke tahun ajaran 2012/ 2013. 2. Untuk mengetahui sejauh mana

hubunganmanajemen pembelajaran terhadap hasil belajar siswa SMP di kota Merauketahun ajaran 2012/ 2013. 3. Untuk mengetahui sejauh mana

hubungan peran serta masyarakat melalui komite sekolah terhadap hasil belajar siswa SMP di kota Merauketahun ajaran 2012/ 2013.

4. Untuk mengetahui sejauh mana hubungan manajemen sekolah, manajemen pembelajaran secara

bersama-sama terhadap terhadap hasil belajar siswa SMP di kota Merauketahun ajaran 2012/ 2013.

5. Untuk mengetahui sejauh mana hubungan manajemen sekolah, peran serta masyarakat melalui komite secara bersama-sama terhadap hasil belajar siswa SMP di kota Merauke tahun ajaran 2012/ 2013.

6. Untuk mengetahui sejauh mana hubungan manajemen pembelajaran, peran serta masyrakat secara bersama-sama terhadap hasil belajar siswa SMP di kota Merauketahun ajaran 2012/ 2013. 7. Untuk mengetahui sejauh mana

hubungan manajemen sekolah, manajemen pembelajaran dan peran serta masyarakat melalui komite sekolah secara bersama-sama terhadap hasil belajar siswa SMP di kota Merauketahun ajaran 2012/ 2013.

C. Tinjauan Pustaka Manajemen

Manajemen merupakan rangkaian segala kegiatan yang menunjuk kepada usaha kerjasama antara dua orang atau lebih untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. Menurut Massie (1987: 3) dalam terjemahannya pada buku pokok-pokok manajemen karangan Azhar Arsyad (2003, 3)

mengatakan bahwa : Manajemen

merupakan suatu proses dimana suatu kelompok secara kerja sama mengarahkan tindakan atau kerjanya untuk mencapai tujuan bersama. Proses tersebut mencakup tehnik-tehnik yang digunakan oleh para manajer untuk mengkoordinasikan kegiatan atau aktifitas orang-orang lain menuju tercapainya tujuan bersama, para manajer sendiri jarang melakukan aktifitas-aktifitas dimaksud.

Sekolah sebagai suatu organisasi tentunya memiliki tujuan yang ingin dicapai dengan melibatkan segala sumber daya serta berbagai aktivitas yang dikoordinir oleh kepala sekolah sebagai penanggung jawab. Kepala sekolah sebagai seorang pemimpin yang ada di dalam organisasi sekolah harus mampu untuk menggerakkan semua komponen secara teratur untuk mencapai

(3)

tujuan yang dicanankan. Kegiatan untuk menggerakkan semua komponen secara teratur dalam organisasi ini sering disebut manajemen. Manajemen yang baik dalam suatu organisasi akan memperlancar pencapaian tujuan yang telah ditetapkan dalam organisasi. Hal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan Redi Panuju (2001: 89) yang menyatakan bahwa “kemampuan seorang manajer dalam mengorganisasi semua potensi yang ada, pada akhirnya akan menentukan tingkat pencapaian tujuan. Hal ini memberikan gambaran bahwa manajemen yang ada dalam suatu organisasi termasuk sekolah sangat vital kedudukannya”. Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) yang efektif seyogyanya dapat mendorong kinerja kepala sekolah dan guru yang pada gilirannya akan meningkatkan hasil belajar murid. Oleh sebab itu, harus ada keyakinan bahwa Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) memang benar-benar akan berkontribusi bagi peningkatan hasil belajar murid.

Manajemen pembelajaran

Manajemen pembelajaran

termasuk salah satu dari manajemen implementasi kurikulum berbasis kompetensi (Diknas, 2004) Manajemen yang lain adalah manajemen sumber daya manusia, manajemen fasilitas, dan manajemen penilaian. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam hal menajemen pembelajaran sebagai berikut; jadwal kegiatan guru-siswa; strategi pembelajaran; pengelolaan bahan praktik; pengelolaan alat bantu; pembelajaran ber-tim; program remidi dan pengayaan; dan peningkatan kualitas pembelajaran. Pengertian manajemen di atas hanya berkaitan dengan kegiatan yang terjadi selama proses interaksi guru dengan siswa baik di luar kelas maupun di dalam kelas. Pengertian ini bisa dikatakan sebagai konsep manajemen pembelajaran dalam pengertian sempit.

Sebelum menyimpulkan beberapa uraian para tokoh tentang pengertian manajemen dan pembelajaran, ada baiknya

melihat pengertian manajemen

pembelajaran menurut Ibrahm bafadhal. Menurutnya, Manajemen pembelajaran

adalah segala usaha pengaturan proses belajar mengajar dalam rangka tercapainya proses belajar mengajar yang efektif dan efisien. Manajemen program pembelajaran sering disebut dengan manajemen kurikulum dan pembelajaran (Bafadhal: 2004).

Pada dasarnya manajemen pembelajaran merupakan pengaturan semua kegiatan pembelajaran, baik dikategorikan berdasarkan kurikulum inti maupun penunjang berdasarkan kurikulum yang telah ditetapkan sebelumnya, oleh Departemen Agama atau Departemen Pendidikan Nasional. Dengan berpijak dari beberapa pernyataan di atas, kita dapat

membedakan konsep manajemen

pembelajaran dalam arti luas dan dalam arti sempit. Manajemen pembelajaran dalam arti luas berisi proses kegiatan mengelola bagaimana membelajarkan si pembelajar dengan kegiatan yang dimulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan atau pengendalian dan penilaian. Sedang manajemen pembelajaran dalam arti sempit diartikansebagai kegiatan yang perlu dikelola oleh guru selama terjadinya proses interaksinya dengan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran.

Hasil Belajar

Banyak sekali faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pencapaian hasil belajar atau hasil belajar belajar. Orangtua pun perlu untuk mengetahui apa saja faktor yang dapat mempengaruhi proses belajar pada anak mereka, sehingga orangtua dapat mengenali penyebab dan pendukung anak dalam berhasil belajar. Berikut adalah faktor-faktor yang perlu diperhatikan menurut Djaali, H. dalam sebuah bukunya berjudul Psikologi Pendidikan pada tahun 2007.

Peran serta masyarakat melalui komite sekolah

Sekolah merupakan tempat

pembinaan serta pengembangan

pengetahuan dan kebudayaan yang sesuai yang dikehendaki oleh masyarakat dimana sekolah itu berada. Sebaliknya masyarakat

(4)

diharapkan membantu dan bekerja sama dengan sekolah agar program sekolah berjalan dengan lancar dan kelulusan yang

dihasilkan memenuhi kebutuhan

masyarakat. Oleh sebab itu hubungan sekolah dengan masyarakat perlu dibina dan dikembangkan secara terus menerus yaitu hubungan sekolah dengan orang tua siswa, hubungan sekolah dengan instansi terkait, hubungan sekolah dengan dunia usaha dan tokoh masyarakat. Berdasarkan keadaan ini komite sekolah memiliki peran yang cukup penting.

a. Hubungan sekolah dengan orang tua siswa

Manfaat hubungan sekolah dengan orang tua siswa antara lain :

1. Agar orang tua siswa tahun tentang kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan sekolah

2. Agar orang tua siswa mau memberi perahatian yang besar dalam menunjang kegiatan-kegiatan sekolah.

Dengan mengetahui kegiatan-kegiatan sekolah diharpakan agar orang tua siswa merasa memiliki, mau berpartisipasi dan

mau memberikan bantuan dalam

pelaksanaan pendidikan. Partisipasi tersebut dapat berupa :

- Memotivasi putra-putrinya untuk belajar dengan baik

- Melengkapi semua keperluan putra-putrinya

- Mengarhakan putra-putrinya untuk belajar secara teratur pada jam-jam tertentu

- Menciptakan suasana dalam keluarga agar dapat mendorong putra-putrinya rajin belajar

- Mengawasi putra-putrinya dalam melaksanakan tugas yang diberikan sekolah

- Membantu tegaknya disiplin sekolah

- Ikut memberikan perhatian terhadap perkembangan situasi pendidikan sekolah

- Memenuhi undangan rapat serta undangan lainnya bagi sekolah bagi kepentingan putra-putrinya

- Membantu menjaga nama baik sekolah

- Mendorong putra-putrinya memelihara keamanan, kebersihan, ketertiba, keindahan dan kekeluargaan baik di rumah maupun di sekolah. (Depdikbud: 1995)

b. Hubungan sekolah dengan instansi lain Sekolah perlu membina hubungan baik secara timbal balik dengan instansi terkait misalnya dengan lurah/ kepala desa, puskesmas, camat, polsek, koramil, LKMD, PKK, dan posyandu serta lainnya. Hubungan dengan instansi atau lembaga lain dalam rangka untuk mengembangkan proses pembelajaran dengan memanfaatkan sumber belajar dengan lingkungan. Komite sekolah diharapkan dapat menjadi salah satu bagian sekolah yang dapat membantu dalam menjalin kerja sama ini.

Upaya yang perlu dilaksanakan oleh sekolah antara lain :

1. Mengimformasikan program sekolah 2. Ikut serta dalam kegiatan yang diadakan

pemerintah, sepanjang tidak mengganggu proses belajar mengajar (PBM).

3. Pada saat yang diperlukan kepala sekolah atau guru yang ditunjuk mengadakan kunjungan keinstansi pemerintah sebagai salah cara pendekatan dari pihak sekolah.

Sedangkan dari instansi terkait diharapkan agar memberikan peran sertanya dalam :

- Membantu tegaknya wibawa sekolah dan guru

- Ikut membantu tegaknya disiplin sekolah

- Menbantu menjaga nama baik sekolah

- Memenuhi undangan yang disampaikan pihak sekolah

- Membantu keamanan sekolah dalam kegiatan tertentu

c. Hubungan sekolah dengan dunia usaha dan tokoh masyarakat

Prorgram ini dapat dilaksanakan dalam bentuk :

1. Mengunjungi industri dan perusahaan untuk menambah pengertian siswa. 2. Mengundang tokoh-tokoh yang berhasil

dalam bidangnya untuk memberikan ceramah di sekolah.

(5)

3. Sedangkan dari dunia usaha dan tokoh masyarakat yang berhasil diharapkan peran sertanya yaitu :

- Bersedia menjadi nara sumber memberikan ceramah untuk siswa sebagai usaha memotivasi siswa supaya giat belajar dan bekerja keras

- Memberikan sarana dalam menegakkan wibawa kepala sekolah dan guru

- Menjadi nara sumber untuk pelaksanaan program muatan lokal. (Depdikbud: 1995)

- Dari hubungan sekolah dengan masyarakat tersebut diatas dapat dijalin melalui suatu badan mandiri yang mewadai peran serta masyarakat dalam rangka peningkatan mutu dan efisiensi pengelolaan pendidikan yang dinamakan komite sekolah.

D. Metode Penelitian

Peneliti mengambil lokasi pada beberapa SMP yang ada di Kota Merauke terdiri dari 5 sekolah yang, baik negeri maupun swasta, yaitu; 1) SMP Negeri 2 Merauke, 2) SMP Negeri Buti Merauke, 3) SMP YPPK Santo Mikael Merauke, 4) SMP YPK Merauke, dan 5) SMP YAPIS Merauke. Waktu pelaksanaan penelitian ini dimulai dari bulan Januari 2013 hingga pada bulan Juni 2013 pada semester genap tahun ajaran 2012/ 2013.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dan berdasarkan explanasinya digolongkan ke dalam jenis penelitian asosiatif. Tujuannnya adalah untuk mengetahui hubungan antara manajemen sekolah, manajemen pembelajaran dan peran serta masyarakat (komite sekolah) dengan hasil belajar siswa SMP di Kota Merauke. Dengan demikian analisa diawali dengan melihat kecenderungan keterkaitan antara fenomena amatan, setelah pendekatan kuantitatif deskriptif dilakukan dengan penyebaran kuisioner, maupun menggunakan pendukung lainnya. Analisa lebih lanjut dilakukan dengan melihat kecenderungan hubungan antar fenomena yang dilakukan dengan menggunakan analisis statistik.

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuisioner (angket) alat pengumpulan data yang dipergunakan adalah angket. Angket merupakan seperangkat pertanyaan tertulis yang diberikan kepada responden dengan maksud mengungkapkan keadaan, pesan yang ada pada diri responden maupun diluar dirinya. Pertimbangan penulis menggunakan angket ini adalah untuk memberikan kebebasan kepada responden dalam menjawabnya, disamping itu juga angket dipilih karena efektif untuk menggali data dari responden. Adapun metode pengumpulan data dilakukan :

a. Untuk mendapatkan data tentang manajemen sekolah, maka disusun angket tentang manajemen sekolah yang disebarkan kepada sumber data (guru, tata usaha).

b. Untuk mendapatkan tentang

manajemen pembelajaran maka disusun angket dan disebarkan kepada guru dan siswa.

c. Untuk mengumpulkan data peran serta masyarakat maka disusun angket dan disebarkan kepada komite sekolah (kepala sekolah, guru, orang tua dan pengurus).

d. Untuk mendapatkan data hasil siswa, maka dilakukan studi dokumentasi terhadap nilai raport siswa.

Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini melalui dua tahapan yaitu :

1. uji asumsi

a. uji asumsi normalitas

model regresi yang baik dengan distribusi data normal atau mendekati normal.

b. uji linearitas

model ini merupakan langkah untuk mengetahui status linear, hasil yang diperoleh melalui uji ini akan menentukan teknik analisis regresi yang digunakan.

2. analisa regresi berganda

untuk mengetahui variabel independent terhadap variabel dependent dilakukan dengan regresi

(6)

berganda. Model analisis regresi yang digunakan ini adalah regresi model linear dengan model sebagai berikut : Y = b0 + b1 . X1 + b2 . X2 + b3 . X3

Keterangan :

Y = Hasil belajar siswa b0 = konstanta

X1 = Manajemen sekolah X2 = Manajemen pembelajaran

X3 = Peran serta masyarakat/ komite sekolah

b1, b2,b3 = koefisien regresi E. Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil pengumpulan data yang diperoleh melalui instrument penelitian dapat dijelaskan hubungan ketiga kelompok data manajemen sekolah, manajemen pembelajaran dan peran serta masyarakat (variabel bebas) serta hasil belajar siswa (variabel terikat) tersebut ke dalam suatu persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:

Y= a+b1X1+b2X2+b3X3 (Sugiyono, 2007:204)

Rumus di atas menggambarkan kaitan antara hasil belajar siswa (Y) dipengaruhi oleh manajemen sekolah (X1), manajemen pembelajaran (X2), dan Peran Serta Masyarakat (X3).

Kaitan antara temuan hasil olahan data dengan SPSS versi 16 for Windows (lampiran 20) dengan rumus regresi berganda di atas adalah dapat dibuat sebuah persamaan sebagai berikut:

Y= 3,567 + 0,150X1 + 0,258X2+0,127X3

Berdasrakan persamaan regresi berganda di atas dapat penulis jelaskan yaitu:

- Bila ketiga variabel bebas yang diteliti ditiadakan atau bernilai 0 maka sudah dipastikan Hasil Belajar Siswa bernilai 3,567

- Apabila variabel Manajemen Sekolah (X1) dinaikkan satu satuan point sementara variabel lainnya yaitu Manajemen Pembelajaran (X2) dan Peran serta Masyarakat (X3) ditiadakan maka besarnya Hasil Belajar Siswa akan naik sebesar 0,150.

- Apabila variabel Manajemen

Pembelajaran (X2) dinaikkan satu satuan

point sementara variabel lainnya yaitu Manajemen Sekolah (X1) dan Peran serta Masyarakat (X3) ditiadakan maka besarnya Hasil Belajar Siswa akan naik sebesar 0,258.

- Apabila variabel Peran serta Masyarakat (X3) dinaikkan satu satuan point sementara variabel lainnya yaitu Manajemen Sekolah (X1) dan Manajemen Pembelajaran (X2) ditiadakan maka besarnya Hasil Belajar Siswa akan naik sebesar 0,127.

Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat diketahui bahwa pengaruh yang paling besar yang diberikan oleh variabel bebas terhadap variabel terikatnya adalah variabel X2. Dengan demikian permasalahan yang terjadi adalah jika X2 diabaikan atau tidak diperhatikan oleh pimpinan maka Y akan mengalami penurunan yang berarti.

F. Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis data dapat penulis bahas hubungan dari setiap variabel sebagai berikut:

1. Hubungan antara manajemen sekolah dan hasil belajar siswa.

Merujuk pada hasil uji hipotesis diketahui bahwa terdapat hubungan yang rendah antara manajemen sekolah dan hasil belajar siswa. Namun demikian hubungan kedua variabel dinyatakan signifikan karena hasil uji hipotesis masuk ke dalam daerah penerimaan ha. Hasil dari uji statistik ini menjelaskan bahwa hasil belajar siswa tidak terlepas dari upaya manajemen sekolah yang dijalankan oleh masing-masing sekolah. Karena hasil uji korelasi secara parsial menunjukkan hubungan yang rendah di antara kedua variabel dengan demikian perlu adanya perbaikan pada manajemen sekolah agar hasil belajar siswa dapat lebih ditingkatkan.

2. Hubungan antara manajemen

pembelajaran dan hasil belajar siswa. Merujuk pada hasil uji hipotesis diketahui bahwa terdapat hubungan yang rendah antara manajemen pembelajaran dan hasil belajar siswa. Namun demikian hubungan kedua variabel dinyatakan

(7)

signifikan karena hasil uji hipotesis masuk ke dalam daerah penerimaan ha. Hasil dari uji statistik ini menjelaskan bahwa hasil belajar siswa tidak terlepas dari upaya manajemen pembelajaran yang dijalankan oleh setiap guru mata pelajaran yang di-UAN-kan pada masing-masing sekolah. Karena hasil uji korelasi secara parsial menunjukkan hubungan yang rendah di antara kedua variabel dengan demikian perlu adanya perbaikan pada manajemen pembelajaran agar hasil belajar siswa dapat lebih ditingkatkan.

3. Hubungan antara peran serta

masyarakat dan hasil belajar siswa. Merujuk pada hasil uji hipotesis diketahui bahwa terdapat hubungan yang sangat rendah antara peran serta masyarakat dan hasil belajar siswa. Demikian hubungan kedua variabel tersebut tidak signifikan karena hasil uji hipotesis masuk ke dalam daerah penerimaan ho. Dengan demikian yang dapat penulis gambarkan adalah hingga saat ini peran serta masyarakat belum memberikan kontribusi yang baik terhadap hasil belajar siswa. Hasil penelitian ini pula dapat dijadikan sebagai rujukan bagi masing-masing sekolah untuk dapat meningkatkan kerja sama yang baik antara sekolah dengan orang tua siswa melalui peran serta orang tua dalam komite sekolah.

4. Hubungan simultan antara manajemen sekolah dan manajemen pembelajaran terhadap hasil belajar siswa.

Merujuk pada hasil uji hipotesis diketahui bahwa terdapat hubungan yang simultan antara manajemen sekolah dan manajemen pembelajaran terhadap hasil belajar siswa. Hasil uji ini menunjukkan bahwa manajemen sekolah dan manajemen pembelajaran juga memiliki peranan penting dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa di semua sekolah. Manajemen pembelajaran tidak terlepas juga dari kontrol manajemen sekolah yang turut bertanggung jawab terhadap baik buruknya hasil belajar siswa di semua sekolah.

5. Hubungan simultan antara manajemen sekolah dan peran serta masyarakat terhadap hasil belajar siswa.

Merujuk pada hasil uji hipotesis diketahui bahwa terdapat hubungan yang simultan antara manajemen sekolah dan peran serta masyarakat terhadap hasil belajar siswa. Hasil uji ini menunjukkan bahwa manajemen sekolah dan peran serta masyarakat juga memiliki peranan penting dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa di semua sekolah. Peran serta masyarakat tidak terlepas juga dari upaya manajemen sekolah yang berupaya menjaga hubungan yang baik dengan orang tua siswa melalui komite sekolah yang secara langsung juga turut bertanggung jawab terhadap baik buruknya hasil belajar siswa di semua sekolah.

6. Hubungan simultan antara manajemen

pembelajaran dan peran serta

masyarakat terhadap hasil belajar siswa.

Merujuk pada hasil uji hipotesis diketahui bahwa terdapat hubungan yang simultan antara manajemen pembelajaran dan peran serta masyarakat terhadap hasil belajar siswa. Hasil uji ini menjelaskan bahwa manajemen pembelajaran dan peran serta masyarakat juga memiliki peranan penting dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa di semua sekolah. Peran serta masyarakat tidak terlepas juga dari upaya manajemen pembelajaran yang juga turut berupaya menjaga hubungan yang baik dengan orang tua siswa melalui komite sekolah yang secara langsung juga turut bertanggung jawab terhadap baik buruknya hasil belajar siswa di semua sekolah.

7. Hubungan simultan antara manajemen

sekolah, manajemen pembelajaran dan peran serta masyarakat terhadap hasil belajar siswa.

Merujuk pada hasil uji hipotesis diketahui bahwa terdapat hubungan yang simultan antara manajemen sekolah, manajemen pembelajaran dan peran serta masyarakat terhadap hasil belajar siswa. Hasil uji ini menjelaskan bahwa manajemen sekolah, manajemen pembelajaran dan peran serta

(8)

masyarakat juga memiliki peranan penting dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa di semua sekolah. Sumbangan dari ketiga variabel penelitian yang meliputi

manajemen sekolah, manajemen

pembelajaran dan peran serta orang tua tentunya akan sangat memberikan hasil yang maksimal bila dapat berjalan bersama dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa di semua sekolah.

G. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat dibuat suatu kesimpulan yaitu:

1. Terdapat hubungan antara manajemen sekolah dan hasil belajar siswa.

2. Terdapat hubungan antara manajemen pembelajaran dan hasil belajar siswa.

3. Tidak terdapat hubungan antara peran serta masyarakat dan hasil belajar siswa.

4. Terdapat hubungan yang simultan dari variabel manajemen sekolah dan manajemen pembelajaran terhadap hasil belajar siswa.

5. Terdapat hubungan yang simultan dari variabel manajemen sekolah dan peran serta masyarakat terhadap hasil belajar siswa.

6. Terdapat hubungan yang simultan dari variabel manajemen pembelajaran dan peran serta masyarakat terhadap hasil belajar siswa.

7. Terdapat hubungan yang simultan dari variabel manajemen sekolah dan manajemen pembelajaran dan partisipasi masyarakat terhadap hasil belajar siswa.

I. Saran

Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan dapat diberikan saran-saran untuk meningkatkan hasil belajar siswa, antara lain:

1. Melalui manajemen sekolah dapat diperhatikan/ditingkatkan antara lain hal-hal sebagai berikut: Manajemen organisasi sekolah diorientasikan pada pengkondisian orang dalam organisasi

untuk dinamis dan saling

ketergantungan satu sama lain

2. Melalui manajemen pembelajaran dapat diperhatikan/ditingkatkan antara lain hal-hal sebagai berikut: Seorang guru dalam mengajar menetapkan hal-hal yang penting dilakukan guru agar proses pembelajaran berjalan baik

3. Melalui peran serta masyarakat dapat diperhatikan/ditingkatkan antara lain hal-hal sebagai berikut:Mengaktifkan unsur keanggotaan komite sekolah berasal dari orang tua/ wali murid, tokoh masyarakat, tokoh pendidikan, dunia usaha dan lainnya yang mewakili peserta didik .

J. Daftar Pustaka

Arikunto Suharsimi. 1996. Pengelolaan pembelajaran, sebuah pendekatan evaluatif. Jakarta: Raja grafindo persada.

Arsyad Azhar. 2003. Pokok-Pokok Manajemen. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Bahfadal. 2004. Efektifitas Pembelajaran. Bandung: Kanisius.

Diknas. 2004. Manajemen Pendidikan. Jakarta: Dinas Pendidikan Nasional. Karsidi Ravik. 2005. Peningkatan mutu

pendidikan melalui penerapan teknologi belajar jarak jauh. Solo: Universitas terbuka.

Diknas. 2008. Belajar dan Pembelajaran SD. Jakarta: Direktorat Jndral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.

Mubasyiroh. 2009. Implementasi manajemen pembelajaran dalam meningkatkan mutu pendidikan di sekolah. Malang: UIN

Panuju Redi. 2001. Komunikasi organisasi. Yogyakarta: Pustaka pelajar

(9)

Rukmana Ade. 2009. Prinsip-prinsip management. Bandung: Alumni Rustam Cecep. 2000. Rintisan program

MPMBS. Jakarta: Depdiknas

Slamet. 2000. Konsep dan pelaksanaan manajemen peningkatan multi berbasis sekolah. Jakarta: Depdiknas

Sri Renani Pandjastuti. 2008. Komite sekolah, sejarah dan prospeknya dimasa depan. Yogyakarta: Hikayat Publishing. Sugiono. 2005. Statistik dan penelitian.