Bagaimana cara menghormati orang tua dan guru brainly

Orangtua tidak pernah memberi alasan mengapa mereka mencintai dan menyayangi anaknya. Begitupun sebaliknya, seorang anak tidak perlu mencari alasan mengapa mereka harus berbakti kepada orangtuanya. 

Berbakti kepada orangtua sudah semestinya dilakukan seorang anak. Selagi masih diberi kesempatan dan waktu lebih lama, maka berusahalah berbakti kepada kedua orangtua.

Lalu, bagaimana jika orangtua telah meninggal dunia? Jangan sedih, kamu tetap bisa berbakti kepada mereka, lho. Simak beberapa cara di bawah ini agar kamu tetap bisa berbakti kepada orangtua meski mereka telah tiada.

1. Mendoakan orangtua.

Bagaimana cara menghormati orang tua dan guru brainly
unsplash.com/Isabella and Louisa Fischer

Hal utama yang dapat dilakukan seoarang anak untuk orangtuanya yang telah tiada adalah mengirimkan doa-doa untuk orangtua. Setiap doa yang dipanjatkan selain meminta Tuhan untuk menjaga dan memberikan ampunan, tapi juga meminta agar orangtua diberikan tempat terbaik di sisiNya. Meskipun sudah tidak dapat bertemu atau memeluk secara langsung, doa-doa yang dipanjatkan akan memeluk dan meneduhkan orangtua ditempat-Nya.

2. Melunasi utang atau janji orangtua.

Jika semasa hidup orangtua masih memiliki utang atau tanggungan yang belum terbayarkan hingga mereka telah tiada, maka sudah menjadi kewajiban sebagai anak untuk melunasinya. Apabila kamu tidak mengetahui utang atau janji apa saja, kamu dapat menanyakannya kepada orang terdekat kalian atau orang yang merasa memberi utang atau diberi janji. Jangan sampai hal ini memberatkan orangtua yang telah meninggal dunia.

3. Saling mengasihi dengan anggota keluarga.

Bagaimana cara menghormati orang tua dan guru brainly
freepik.com/cookie_studio

Setelah ditinggal pergi orangtua, kamu masih memiliki saudara baik kaka ataupun adik yang sampai kapan pun mereka tetap menjadi keluarga. Menjaga tali persaudaraan antar saudara wajib untuk dilakukan di dalam keluarga. Saling mengasihi antar saudara adalah salah satu cara untuk berbakti kepada orangtua yang sudah meninggal, karena kalian tetap menjaga keutuhan keluarga meski sudah ditinggalkan. Apalagi jika kamu adalah anak tertua, itu artinya kamu memiliki tanggung jawab lebih, yaitu sebagai pengganti orangtua bagi adik-adikmu. Jangan sampai setelah kepergian orangtua, hubungan antar saudara menjadi renggang ya, Bela.

4. Meneladani dan melakukan sifat baik orangtua.

Bagaimana cara menghormati orang tua dan guru brainly
unsplash.com/LOGAN WEAVER

Saat orangtua masih hidup, kurang lebihnya mereka menjadi panutan bagi anak-anaknya. Tentunya tidak ada manusia yang sempurna, begitu pula dengan orangtua, yang juga adalah manusia yang tak luput dari cela. Orangtua sekalipun juga pernah melakukan salah atau hal-hal yang kita anggap kurang tepat. Namun bagaimanapun pasti terdapat sisi baik dari orangtua yang dapat kita contoh. Sifat baik yang dimiliki orangtua termasuk ajaran-ajaran atau suri tauladan dapat kamu implementasikan ke dalam kehidupanmu sehari-hari. Meski orangtua sudah tiada, sifat-sifat baik orangtua yang telah diajarkan akan terus hidup melalui dirimu.

5. Menjaga hubungan dengan saudara orangtua.

Sebagai seorang anak, kamu harus tetap menjaga tali silaturahmi dengan saudara meskipun orangtua telah tiada. Menyambung tali silaturahmi dengan keluarga atau teman orangtua dapat menjadi salah satu cara berbakti kepada orangtua yang sudah meninggal. Kekeluargaan yang telah terbangun dengan saudara atau teman semasa orangtua masih hidup dapat kamu teruskan agar tetap terjalin hubungan baik. Di sisi lain silaturahmi juga dapat membuka pintu rezeki, lho.

6. Beramal atas nama orangtua.

Setiap manusia harus selalu berbuat baik kepada siapa pun dan memanusiakan sesama manusia. Kamu dapat beramal dengan mengatasnamakan kedua orangtua yang telah meninggal dunia, sebagai bentuk amal untuk mereka. Di sisi lain, setiap kebaikan yang dilakukan seorang anak pun dapat turut mengantarkan pahala kepada orangtuamu, lho. Jangan bosan berbuat baik ya, Bela.

7. Mewujudkan mimpi orangtua yang belum terlaksana.

Bagaimana cara menghormati orang tua dan guru brainly
Pexels.com/Andrea Piacquadio

Saat orangtua sudah pergi untuk selama-lamanya, mungkin masih ada keinginan atau mimpi yang belum terwujud. Sebagai anak, kamu dapat berusaha mewujudkannya. Meskipun orangtua kamu tidak dapat menyaksikannya secara langsung, mereka mungkin juga akan merasa senang jika impiannya dapat diwujudkan oleh anak-anaknya. Terlebih lagi jika impian tersebut mulia dan membawa manfaat bagi orang banyak. Dengan mewujudkan mimpi itu, juga dapat menjadi amal jariyah bagi orangtua kamu di alam baka.

8. Menghajikan orangtua.

Dalam Agama Islam ada ibadah haji yang wajib ditunaikan dan ada di dalam Rukun Islam. Beribadah haji merupakan dambaan tiap orang Muslim, namun namanya manusiak kadang hanya bisa berencana, Tuhan pula yang menentukan. Jika semasa hidup orangtua belum berkesempatan untuk menunaikan Rukun Islam ke-5 itu, jangan khawatir karena sebagai anak kamu dapat menghajikan orang tua. Tentunya ada syarat-syarat yang harus dipenuhi, jangan lupa untuk cari tahu tata caranya terlebih dulu, ya.

9. Menjaga nama baik orangtua.

Bagaimana cara menghormati orang tua dan guru brainly
www.pexels.com/Noelle Otto

Menjaga nama baik orangtua telah mejadi kewajiban yang seorang anak kepada orangtua, sekalipun mereka telah meninggal dunia. Kamu dapat tetap menjaga rahasia di dalam keluarga dan menunjukkan citra yang baik serta tidak mengumbar kejelekan kepada orang lain. Jika seorang anak menjaga nama baik orangtua, hal itu sama saja dengan menjaga perasaan orang tua.

10. Melakukan ziarah kubur.

Bagaimana cara menghormati orang tua dan guru brainly
paxels.com/arinakrasnivoka

Mengunjungi makam orang tua dapat menjadi salah satu obat rindu yang dapat kamu lakukan. Meskipun orangtua sudah tiada, berziarah ke makam orangtua bisa menjaga salah satu obat rindu. Ziarah kubur juga menjadi salah satu cara untuk selalu mengenang orangtua yang telah tiada.

Seorang anak masih memiliki kesempatan untuk berbakti kepada orangtua meski mereka sudah lebih dulu meninggalkan kita. Jangan lelah untuk terus mendoakan orangtua dan berbuat baik ya, Bela. Dari kebaikan yang seorang anak lakukan, mengalir pahala pula bagi orangtuanya.

Baca Juga: Tak Selalu Pertanda Buruk, Ini 9 Arti Mimpi Orangtua Meninggal

Baca Juga: Kumpulan Doa untuk Orang yang Meninggal

Baca Juga: 7 Arti Mimpi Orang Meninggal Dunia, Tenang dan Jangan Panik Dulu

Beberapa waktu belakangan ini mungkin kita sudah sering mendengar beberapa kasus perseteruan yang terjadi antara guru dengan muridnya, atau orangtua murid dengan guru anaknya yang berakhir ricuh bahkan sampai harus dibawa ke meja hijau.

Di dalam Islam, guru merupakan orang berilmu yang harus benar-benar dihormati selagi apa yang disampaikannya merupakan kebenaran dan sesuai dengan yang Rasulullah ajarkan. Karena darinya, kita dapat memperoleh ilmu yang tak terbatas. Dulu bahkan, demi memperoleh sepotong hadits atau mencari ilmu lain, orang-orang rela melakukan perjalanan jauh demi dapat duduk di majlis ilmu dan mendengarkan apa yang disampaikan oleh gurunya. Berbeda dengan sekarang yang dapat dengan dalam menuntut ilmu. 

Inilah adab-adab terhadap guru yang perlu kita terapkan ketika menuntut ilmu:

1. Mendoakan kebaikan untuk guru

Balaslah kebaikan dengan kebaikan pula. Salah satu hal yang dapat kita lakukan untuk membalas kebaikan guru adalah dengan mendoakannya. Jika bukan karena ilmu yang disampaikan oleh guru, mungkin kita masih dalam keadaan bodoh dan tidak tahu banyak hal. Rasulullah bersabda: “Apabila ada yang berbuat baik kepadamu maka balaslah dengan balasan yang setimpal. Apabila kamu tidak bisa membalasnya, maka doakanlah dia hingga engkau memandang telah mencukupi untuk membalas dengan balasan yang setimpal.” (HR Bukhari)

2. Tidak menggaduh di hadapan guru

Bagaimana rasanya ketika kita sedang berdiri menyampaikan sesuatu namun orang yang kita ajak berbicara malah mengobrol sendiri? Tidak enak bukan? Pun begitu dengan guru. Ketika mereka sedang menyampaikan sesuatu, maka dengarkanlah dengan seksama. “Saat kami sedang duduk-duduk di masjid, maka keluarlah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian duduk di hadapan kami. Maka seakan-akan di atas kepala kami terdapat burung. Tak satu pun dari kami yang berbicara” (HR. Bukhari).

3. Menghormati hak guru

Guru juga memiliki hak-hak dalam mengajar, maka hargailah hak guru tersebut. “Bukanlah termasuk golongan kami, orang yang tidak menghormati orang yang tua, tidak menyayangi yang muda, dan tidak mengerti hak ulama kami.” (HR. Al-Bazzar 2718, Ahmad 5/323, lafadz milik Al-Bazzar. Dishahihkan oleh al-Albani dalam Shohih Targhib 1/117)

4.Merendahkan diri di hadapan guru

Rendah dirilah di hadapan guru, sebab orang yang sombong biasanya akan sulit menerima apa yang disampaikan oleh orang lain. Ibnu Jama’ah rahimahullah berkata: “Hendaklah seorang murid mengetahui bahwa rendah dirinya kepada seorang guru adalah kemuliaan, dan tunduknya adalah kebanggaan.” (Tadzkirah Sami’ hal. 88)

5. Duduk, bertanya, dan mendengarkan dengan baik

Di dalam majlis ilmu, lakukan segala sesuatunya dengan baik. Misalkan ingin bertanya, maka memohonlah ijin dengan sopan dan tidak menyelanya ketika berbicara. Syaikh Bakr Abu Zaid Rahimahullah di dalam kitabnya Hilyah Tolibil Ilm mengatakan, “Pakailah adab yang terbaik pada saat kau duduk bersama syaikhmu, pakailah cara yang baik dalam bertanya dan mendengarkannya.”

6. Bersabar terhadap kesalahan guru

Guru juga memiliki karakter yang berbeda-beda. Ada yang dengan lemah lembut, juga ada guru yang memiliki cara mengajar yang keras. Ketika sudah berniat untuk menuntut ilmu, maka sudah seharusnya kita bersabar dalam berjuang di dalamnya, termasuk bersabar terhadap guru kita. Jangan malah marah atau malas karena tidak ingin bertemu dengan guru yang tidak sesuai dengan yang kita harapkan. Al Imam As Syafi Rahimahullah mengatakan, “Bersabarlah terhadap kerasnya sikap seorang guru Sesungguhnya gagalnya mempelajari ilmu karena memusuhinya” Kewajiban menuntut ilmu tidak akan berhenti sampai kita mati. Maka pahamilah bagaimana adab yang seharusnya dilakukan terhadap guru. Agar ilmu yang kita peroleh menjadi berkah dan bermanfaat. (SH/RI)

Sumber: https://izi.or.id/