Bagaimana proses perubahan wujud zat pada proses pembuatan minyak kayu putih

Amrullah. 2017. Minyak Kayu Putih. https://amrullha.wordpress.com/minyak-kayu-putih/ Diakses tgl 23 Nopember 2017.

Badan Standardisasi Nasional. 2006. Minyak Kayu Putih. SNI 06-3954-2006. Jakarta.

BPS, 2015. Maluku Dalam Angka 2015. Badan pusat statistik.

BPS, 2016. Maluku Dalam Angka 2016. Badan Pust Statistik.

Dogra,K. Dan S.Dogra.1990. Kimia Fisik dan Soalsoal. Terjemahan dari Physical Chemistry Through Problems. Universitas Indonesia. P 80-93

Djumarman, S., Ketaren dan Hary Fransnicko. 2004. Pengaruh Berbagai Klas Mutu Dan Ukuran Rajangan Biji Pala (Myristica fragrans Houte) Kering Terhadap Rendemen dan Mutu Minyak Pala Yang Dihasilkan. Warta IHP, Volume 3 No.2. Balai Besar Industri Agro. Bogor.

Ferdiansyah A. 2010. Analisis Pengaruh Arah Aliran Steam dan Massa Bunga Kenanga untuk Mendapatkan Minyak Kenanga Yang Memiliki Kualitas dan Rendemen Optimum dengan Menggunakan Metode Distilasi Uap (Steam Distillation) [Skripsi]. Surabaya: Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Guenther, E. 1990. Minyak Atsiri Jilid IV B. Ketaren S, penerjemah. Jakarta: Universitas Indonesia Press. Terjemahan dari: Essential Oil.

Guenther E. 2011. Minyak Atsiri Jilid 1. Ketaren S, penerjemah. Jakarta: Universitas Indonesia Press. Terjemahan dari: Essential Oil.

Idrus, S., Torry,F.R., Radiena,M.S.Y., Rutumalesy, D.J., Palisoa,M.K., de Fretes, A. 2015. Finger Print Dan Perbaikan Proses Penyulingan Minyak Kayu Putih Khas Maluku. Baristan Industri Ambon. Badan Pengkajian Kebijakan, Iklim dan Mutu Industri.

Kim, J.H., Liu,K.H., and Yoon,Y. 2005. Essential Leaft Oils From Melaleuca cajeputi. Proc. WOCMAP III. Traditional Medicine and Nutraceutical 6 : 65 – 72.

Koensoemardiyah S. 2010. A to Z Minyak Atsiri untuk Industri Makanan, Kosmetik dan Aromaterapi.Yogyakarta: CV Andi Offset.

Khabibi, J. 2011. Pengaruh Penyimpanan Daun dan Volume Air Penyulingan Terhadap Rendemen dan Mutu Minayak kayu Putih. Departemen Hasil Hutan. (skripsi) Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor.

Muttaqin MZ. 1996. Model Pertumbuhan Hasil Daun Kayu Putih (Melaleuca leucadendron Linn.) di KPH Indramayu Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten [skripsi]. Bogor: Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.

Mulyadi T. 2005. Studi pengelolaan kayu putih Melaleuca leucadendron Linn. Berbasis ekosistem di BDH Karangmojo, Gunung Kidul, Yogyakarta. Thesis Program Pascasarjana S2 Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Tidak diterbitkan.

Ma’mun. 2013. Karakteristik Minyak dan Isolasi Trimiristin Biji Pala Papua (Myristica argentea). Jurnal Littri.19(2): 72-77.

Nurdjannah N. 2006. Minyak Ylang-ylang dalam Aromaterapi dan Prospek Pengembangannnya di Indonesia. Di dalam: Prosiding Konferensi Nasional Minyak Atsiri 18-20 September 2006 . Solo.

Pribadi, A. 1987. Pengaruh Bentuk Daun dan Umur Pangkas Daun Kayu Putih Terhadap Rendemen dan Mutu Minyak Kayu Putih [Skripsi]. Bogor: Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.

Rimbawanto, A., Susanto, M. 2004. Pemuliaan Melaleuca cajuputi subsp cajuputi untuk Pengembangan Industri Minyak Kayu Putih Indonesia. Prosiding Ekspose Hasil Litbang Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan Hal.83-92. Pusat Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan PemuliaanTanaman Hutan. Yogyakarta.

Sumadiwangsa S, Sutarna MS, Siti H. 1973. Pedoman Pengujian Kualitas Minyak kayu putih. Lembaga Penelitian Hasil Hutan Direktorat Jenderal Kehutanan Departemen Pertanian.

Sumadiwangsa, S. 1976. Teknik pengolahan dan kualitas minyak kayu putih.Laporan No. 67 Lembaga Penelitian Hasil Hutan. Departemen Pertanian. Bogor.

Sumadiwangsa S, Silitonga T. 1977. Penyulingan Minyak Daun Kayu Putih Publikasi khusus No. 42 Lembaga Penelitian Hasil Hutan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian. Bogor.

Sudarti, Warasti S. 1979. Pengaruh penyimpanan daun kayu putih (Melaleuca leucadendron Linn.) terhadap hasil dan kualitasminyakkayu putih. Yogyakarta: Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada.

Siregar, Nopelena. 2010. Isolasi dan Analisis Komponen Minyak Atsiri dari Daun Kayu Putih (Melaleucae Folium) Segar dan Kering Secara Gc-Ms. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20421/6/Abstract.pdf. Diakses tanggal 24 juli 2018

Sumangat, D., dan Ma’mun. 2003. Pengaruh Ukuran dan Susunan Bahan Baku serta Lama Penyulingan Terhadap Rendemen dan Mutu Minyak Kayumanis Srilangka (Cinnamomun Zeylanicum). Buletin TRO Volume XIV No. 1.

Sunanto H. 2003. Budi Daya dan Penyulingan Kayu Putih. Yogyakarta: Kanisius.

Sudarsono, 2010. Evaluasi Kesesuaian Lahan Tanaman Kayu Putih Kabupaten Buru Provinsi Maluku. Jurnal Teknologi Lingkungan 11(1).

Setyaningsih D.,Sukmawati L., 2014, Influence of Material Density and Stepwise Increase of Pressure and Steam Distillation To The Yield And Quality of Cajuput Oil. Jurnal Industri Pertanian 24(2).

Supriatin, Ketaren S., Ngudiwaluyol, S., Friyadil A. 2004. Isolasi Miristisin dari Minyak Pala (Myristica fragrans) dengan Metode Penyulingan Uap. Jurnal Teknologi Industri Pertanian Vol. 17(1). 23-28.

Siregar, N. H., dan Trifor, M. 2016. Penentuan Perbandingan Tingkat Kemurnian Minyak Kayu Putih Tradisional Dengan Produksi Pabrik Menggunakan Prinsip Spektroskopi VIS. Proceding Pertemuan Ilmiah XXX HFI Jateng dan DIY (pp. 149 – 152). Salatiga.

Yusliansyah. 2006. Rendemen dan mutu minyak kayu putih (Melaleuca leucadendron Linn.) dari dua tempat yang berbeda serta prospek pengembangannya di Kalimantan Timur.

Halo Sagimin Selamat Sore,

Pertama tama kita tahu dlu Proses pembuatan minyak kayu putih secara umum : 1. Daun kayu putih dipetik terlebih dahulu 2. Lakukan penyulinga sederhana 3. Daun minyak kayu putih dimasukkan diatas rak dalam ketel tempat perebusan dan pada dasar ketel diisi air yang dibakar menggunakan tungku 4. Saat dipanaskan uap air dari daun yang direbus didinginkan hingga menjadi minyak kayu putih 5. Kamudian tahap pengemasan munyak kayu putih agar dapt mudah digunakan.

Adapun perubahan wujud zat pada proses seperti ditunjukkan pada gambar ada 2, yaitu: 1) Campuran daun kayu putih dan Air "Menguap" yaitu Perubahan wujud zat dari cair manjadi zat gas. 2) Mengembun - zat gas dari daun kayu putih tadi mengembun lalu menjadi air - "mengembun" (Perubahan wujud zat dari zat gas menjadi zat cair)

Selamat Belajar - Beri penilaian dengan bintang lima ya ⭐

Bagaimana proses perubahan wujud zat pada proses pembuatan minyak kayu putih

Perubahan Wujud Zat


Sebagaimana kita tahu bahwa di alam ini terdapat tiga macam zat, yaitu zat padat, zat cair dan zat gas. Kalian tentu masih ingat dengan contoh dari ketiga zat tersebut bukan?  

Berdasarkan wujudnya, benda atau zat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu padat, cair, dan gas. 

  • zat padat memiliki sifat bentuk dan volumenya tetap, contohnya es batu, almari, coklat
  • zat cair memiliki sifat bentuknya berubah sesuai wadahnya, volumenya tetap, menekan ke segala arah dan memiliki kapilaritas (kemampuan meresap melalui celah-celah kecil), contohnya air, sirup, minyak dan tinta
  • zat gas memiliki sifat betuk dan volumenya berubah, menekan ke segala arah dan bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan rendah, contohnya udara, asap, dan lainnya

Ketiga zat tersebut apabila dikenai kalor atau panas maka akan mengalami perubahan wujud. Perubahan wujud tersebut ada 6 macam, yaitu mencair, membeku, menguap, mengembun, menghablur dan  menyublim. Materi ini sebelumnya telah kalian pelajari di kelas 3, namun karena keluar di indikator kisi-kisi ujian kelas 6, mari kita ingat kembali.

Untuk mempermudah kalian mempelajarinya, perhatikan gambar berikut.

Bagaimana proses perubahan wujud zat pada proses pembuatan minyak kayu putih

A. Mencair

Mencair merupkan perubahan wujud zat dari zat padat menjadi zat cair. Proses mencair terjadi karena zat padat mendapatkan panas / menerima panas. Contoh perubahan wujud mencair diantaranya :

Bagaimana proses perubahan wujud zat pada proses pembuatan minyak kayu putih

  • es batu atau es krim yang diletakkan di tempat terbuka 
  • coklat, mentega yang dipanaskan
  • lilin yang dipanaskan
  • logam seperti besi yang dipanaskan dengan suhu tinggi
  • aspal yang dipanaskan 
  • kaca yang dipanaskan

B. Membeku

Membeku merupakan perubahan wujud zat dari zat cair menjadi zat padat (lihat skema di atas). Zat cair dapat mengalami pembekuan apabila melepas atau kehilangan panas. Contoh perubahan wujud membeku diantaranya :

Bagaimana proses perubahan wujud zat pada proses pembuatan minyak kayu putih

  • membuat es batu (air yang dimasukkan ke dalam frezer)
  • membuat puding atau agar-agar
  • membuat gula jawa dari nira kelapa
  • membuat benda dari logam yang cair kemudian didinginkan
  • lilin yang apinya telah padam

C. Menguap

Perhatikan skema perubahan wujud zat di atas. Menguap merupakan perubahan wujud zat dari zat cair menjadi zat gas. Hal ini terjadi karena zat cair mendapat panas/kalor. Contoh peristiwa menguap diantaranya :

Bagaimana proses perubahan wujud zat pada proses pembuatan minyak kayu putih

  • air yang dipanaskan terlalu lama volumenya akan berkurang, misalnya saat merebus air atau menanak nasi.
  • bensin, avtur, spritus yang diletakkan di ruangan terbuka
  • penggunaan lem kimia yang cair
  • menjemur hasil panen (menjemur padi, menjemur kacang)
  • menjemur pakaian, pakaian basah menjadi kering
  • pembuatan garam di pantai
  • saat memakai parfum semprot
  • salah satu proses dalam kegiatan penyulingan / destilasi di mana cairan dipanaskan

Bagaimana proses perubahan wujud zat pada proses pembuatan minyak kayu putih

D. Mengembun

Perubahan wujud dari zat gas menjadi zat cair disebut mengembun. Contoh peristiwa mengembun diantaranya :

Bagaimana proses perubahan wujud zat pada proses pembuatan minyak kayu putih

  • embun (titik-titik air) di daun pada pagi hari
  • titik-titik air di luar gelas yang berisi es batu
  • titik-titik air pada tutup gelas yang berisi air panas
  • kaca yang basah beberapa saat setelah ditiup
  • basahnya kaca mobil pada waktu hujan turun
  • salah satu tahapan pada destilasi di mana, uap dari hasil pemanasan didinginkan seperti pada pembuatan minyak wangi atau minyak kayu putih
    Bagaimana proses perubahan wujud zat pada proses pembuatan minyak kayu putih

E. Menyublim

Menyublim merupakan perbuhan wujud zat dari zat padat menjadi zat gas. Contoh peristiwa perubahan wujudnya adalah sebagai berikut.

Bagaimana proses perubahan wujud zat pada proses pembuatan minyak kayu putih

  • kapur barus yang digunakan lama kelamaan akan mengecil
  • pewangi ruangan padat yang digunakan lama kelamaan akan habis 
  • penggunaan es kering untuk efek asap pada panggung
  • saat kita menggusapkan stik deodoran (penwangi ketiak)

G. Menghablur

Menghablur merupakan peristiwa perubahan wujud zat gas menjadi zat padat.

Bagaimana proses perubahan wujud zat pada proses pembuatan minyak kayu putih



Contoh peristiwa menghablur yaitu :

  • terbentuknya bunga es pada frezeer
  • terbentuknya jelaga pada perapian atau knalpot kendaraan
  • terbentunya salju di puncak gunung
  • pembuatan es kering

Agar kalian lebih memahami materi ini, simaklah video penjelasan berikut... Harus disimak yaaa

Apabila kalian ingin mencetak materi ini, kalian dapat mengunduhnya pada link berikut.

Materi Perubahan Wujud Zat (PDF)

Untuk mengetahui pemahaman kalian pada materi ini, kerjakanlah evaluasi berikut ini.

Evaluasi Perubahan Wujud Zat (Gform)

Semangat belajar selalu yaaa💗