๐ Klik โก UPDATE PEDULI BENCANA ุจุณู ุงููู ุงูุฑุญู ู ุงูุฑุญูู ๐ ๐๐ท Assyaikh Al-Allamah Abdul Aziz Ibnu Baz rahimahullah Pertanyaan : Apakah shalat Dhuha bacaannya dijahrkan atau dibaca sirr, apakah bacaan jahr didalam bacaan Al-Qurโan saja atau bacaan rukuk dan sujud juga demikian โ Jawaban : โฑ ๐ Shalat Dhuha dibaca dengan sirr , demikian pula shalat Dzuhur dan Ashar semua bacaannya sirr, apabila seorang wanita atau laki-laki membaca jahr didalam shalat Dhuha, maka yang demikian itu tidak memudharatkan ๐ Bacaan jahr hukumnya adalah sunnah, bacaan sirr hukumnya adalah sunnah, jika seseorang membaca jahr pada shalat disiang hari, atau membaca sirr pada shalat dimalam hari, maka shalatnya sah, namun yang demikian ini menyelisihi sunnah, โ Yang sunnah adalah membaca sirr dishalat siang, seperti shalat Dhuha, Dzhur dan Ashar, dan membaca jahr pada shalat malam seperti shalat maghrib, โIsyaโ di dua rakaโat pertama, kecuali shalat subuh, maka bacaannya jahr, shalat Jumโat, bacaannya jahr, shalat โId bacaannya jahr, demikian pula dengan shalat subuh dan istisqaโ meskipun disiang hari. ๐ท Adapun shalat sunnah, maka bacaannya sirr apabila disiang hari, demikian pula shalat Dzuhur dan Ashar, maklum, bacaannya sirr, ๐ป Shalat Maghrib dan Isya didua rakaโat pertama bacaannya jahr, shalat fajr bacaannya jahr sebagaimana yang telah lalu penjelasannya, demikian pula shalat Jumโat, shalat โId, shalat Istisqaโ, shalat kusuf, semua bacaannya jahr, dikarenakan Rasulullah Shalallahu alaihi wa salam membaca jahr, jika seseorang membaca sirr pada shalat jahriyyah maka shalatnya sah, baik disengaja atau dalam keadaan lupa, namun hal itu menyelisihi sunnah. โ Jangan dia menyengaja Sumber : ๐ป Alih bahasa : ๐ฒ ๐ผhttps://t.me/alfudhail โโโโโโโโโ ๐ Publikasi โถ FAWAID SOLO โโโโโโโโโ Terkait
TANYA SRIPOKU.COM - Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Ustaz, sampai saat ini saya belum memperoleh jawaban yang memuaskan atas pertanyaan anak saya yaitu perihal keras dan lemahnya bacaan di dalam salat saat salat berjamaah khusus pada rakaat pertama dan kedua. Pada salat Isyak, Subuh, dan Maghrib semua dibaca keras oleh imam, sedangkan pada salat Zohor dan Ashar bacaan ayat dibaca pelan. Mengapa harus seperti itu Pak ustaz? Apa hukumnya apabila pada salat Zohor dan Ashar dibaca dengan keras atau sebaliknya pada salat Isyak, Subuh dan Mahgrib dibaca pelan? Atau pada semua salat dibaca pelan dan keras? Berita Lainnya: Badal Haji JAWAB Hal ini karena mengikuti sunnah Nabi, maka yang terbaik adalah mengikuti yang telah ditetapkan oleh Rasulullah SAW. Dalilnya antara lain hadist yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad bahwa diriwayatkan dari Abdurrazzaq telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Ibnu Abi Laila dari Atha' dari Abu Hurairah, dia berkata : "Rasulullah SAW mengimami kami dalam salat, kadang beliau mengeraskan bacaan dan kadang tanpa suara, maka kami mengeraskan apa yang Rasulullah keraskan dan kami baca tanpa suara apa-apa yang Rasulullah baca tanpa suara". Demikian, semoga dapat dimaklumi. Wallahu a'lam bi ash-shawab.
Sumber: Sriwijaya PostSalat istisqa (bahasa Arab: ุตูุงุฉ ุงูุงุณุชุณูุงุก) adalah salat sunah yang dilakukan untuk meminta diturunkannya hujan. Salat ini dilakukan bila terjadi kemarau yang panjang atau karena dibutuhkannya hujan untuk keperluan/hajat tertentu.
Tiga hari sebelum salat Istisqa dilaksanakan terlebih dahulu seorang pemimpin seperti ulama, aparat pemerintah atau lainnya menyerukan kepada masyarakat agar berpuasa dan bertaubat meninggalkan segala bentuk kemaksiatan serta kembali beribadah, menghentikan perbuatan yang zalim dan mengusahakan perdamaian bila terdapat konflik.
Pada hari pelaksanaan, seluruh penduduk diperintahkan untuk berkumpul (bahkan membawa binatang ternak) di tempat yang telah dipersiapkan untuk salat istisqa (tanah lapang). Penduduk sebaiknya memakai pakaian yang sederhana, tidak berhias dan tidak pula memakai wewangian. Niat salat ini, sebagaimana juga salat-salat yang lain cukup diucapkan di dalam hati, yang terpenting adalah niat hanya semata karena Allah semata dengan hati yang ikhlas dan mengharapkan Ridho Nya. Insya allah akan di kabulkan....Walahualam.
Hadis terkait salat istisqa:
Salat istisqa dilakukan untuk memperoleh kepastian terhadap turunnya hujan. Hal ini disebutkan dalam beberapa hadits yang berkaitan dengan salat istisqa. Kemudian, keutamaan lainnya adalah menjadikan seorang muslim sebagai hamba Allah yang mampu melakukan pertaubatan. Keterangan ini diperoleh dari firman Allah pada Surah Hud ayat 52. Ayat ini menyebutkan bahwa doa memohon hujan dilakukan setelah melakukan pertaubatan dan permohonan ampunan kepada Allah. Selain itu, ayat ini juga menyebutkan manfaat dari permohonan tersebut yaitu bertambahnya kekuatan pada diri seseorang. Selain itu, ayat ini juga memuat larangan untuk kembali melakukan dosa.[1]
|